Ketahuan

Niat Betran mengantar Kleo pulang pupus,.Kleo sudah tidak ada ditempat ternyata dia ijin pulang cepat karena ada urusan.

Betran penasaran apa yang membuat Kleo pulang cepat. Dia menyuruh Rio menyelidikinya.

***

"Hai Ayah, maaf Kleo telat, soalnya banyak kerjaan. "

"Iya nggak papa, Ayah sudah pesan makanan kesukaan kamu. Kenalin ini tante Lia dan ini Tiara. "

Kleo mengulurkan tangannya.

"Kleo, panggil Kle saja!" sambil tersenyum.

"Ternyata Kleo lebih cantik dari yang difoto."

"Iya ma. " sahut Tiara.

"Ah tante bisa aja, Kak tiara juga cantik. Mereka akhirnya tertawa bersama."

Melihat kedekatan Kleo dan Lia, pak Burhan merasa senang seperti mendapat lampu hijau.

Lia adalah salah satu Dosen juga, satu kampus dengan ayah Kleo.

Perkenalan berjalan lancar. Dengan keputusan pernikahan diadakan dua bulan setelah pertemuan itu. Kleo dan Tiara tidak keberatan, Tiara juga sangat bersemangat akan mempunyai saudara, secara dia anak tunggal, meskipun begitu tiara sangat dewasa.

Kleo juga sangat senang dia merasa lega, bayangan buruk tentang ibu tiri dalam hati Kleo hilang seketika, saat melihat ketulusan Lia.

Mereka kembali kerumah masing-masing dengan perasaan bahagia dua keluarga.

Pagi hari Pak Burhan berangkat lebih pagi, karena akan ada kunjungan dari Donatur terbesar dikampusnya.

Kleo juga berangkat pagi karena dia harus menyelidiki laporan yang tidak beres kemaren, dia mencurigai seseorang dan akan segera memberitahukan pada Rio.

Kleo meminta Rio untuk datang lebih pagi. Dikantor masih sepi baru OB saja yang ada Kleo dan Rio tampak serius membicarakan sesuatu.

"Sepertinya kejadian ini sudah lama.Aku curiga tidak hanya satu orang yang terlibat. "

"Kamu benar, aku tau sudah lama hanya saja aku belum tahu siapa orang dalam itu."

"Kle sepertinya aku butuh bantuanmu."

"Tentu aku juga tidak suka ada pencuri dikantor.

Rio lalu membisikkan sesuatu ditelinga Kleo.

"Tapi apa dia tidak curiga nanti? "

"Suruh semua melakukannya. "

"Baiklah. Aku setuju. "

Setelah matang dengan rencananya Kleo dan Rio bersiap kekantin.

"Ceklek."

Kleo dan Rio terkejut melihat siapa yang membuka pintu.

Dengan melihat sorot mata Betran Rio tahu Betran kesal padanya.

"Sedang apa kamu disini pagi-pagi? "

"What dia bertanya padaku, apa dia tidak salah harusnya aku yang bertanya kenapa sepagi ini keruangan Kleo."

"Dia tadi mengajakku sarapan karena kebetulan aku belum sarapan aku ingin ikut Rio sarapan, iya kan Rio.

Kleo berkata sambil memegang tangan Rio.

"******* gue Kle, kenapa lo pegang tangan gue, bisa kesurupan nanti macan gila ini, habis gue Kle, loe bukan nolongin gue tapi bunuh gue."

"Astaga sorot matanya seperti singa mau makan orang, kalau aku nggak ikut Rio bisa-bisa dia minta yang aneh-aneh lagi. Kemaren sudah seenak jidatnya cium gue*."

Betran tak bergeming dengan tatapan tajam.

setajam silet hahahaha..... Author error

Rio melihat lengan yang dipegang Kleo.

Kleo yang paham maksud Rio langsung melepaskannya.

"Kle aku ketoilet dulu, lo langsung kekantin aja nanti gue nyusul oke. "

Rio meninggalkan Kleo dan melewati Betran yang masih berdiri didekat pintu.

Diluar ruangan Rio memegang dadanya.

"Selamat gue, kalau gue nggak pergi bisa jadi tongseng gue sama macan gila itu.

"Rio kenapa ninggalin aku, kalau singa jantan ini kumat gimana. "

Betran berjalan mendekati Kleo. Kleo sampai berjalan mundur saking gugupnya dengan tatapan Betran.

"Berani kamu ya, pegang tangan laki-laki lain didepanku ha?" dengan nada pelan penuh penekanan.

"Diiiia kan sepupumu, memangnya kenapa? "

"Kenapa kau bilang? "

Kleo sudah membentur dinding Betran sudah mengunci Kleo dengan tangannya disamping kanan dan kiri Kleo.

"Apa kau lupa, kau milikku, dan aku tidak suka orang lain menyentuh milikku ataupun sebaliknya apa kau mengerti. "

"Milikmu, dari hongkong sejak kapan aku diadopsi singa jantan kaya elu, tukan ketularan Rio jadinya elu gue. Enak aja milik lo emang gue barang apa. "

"krucuk, krucuk."

Bunyi suara perut Kleo.

"Kamu lapar? " suara Betran sangat lembut.

sorot matanya berubah sangat teduh.

Mata Kleo membulat tidak percaya dalam sedetik dia bisa berubah.

"Iya! "

"Kenapa dia jadi manis gini sih, kaya kucing kity, atau kusebut siganis aja kali ya....hahaha "

"Katakan dengan benar, apa kau juga lupa aku menyuruhmu memanggil apa jika kita berdua? "

"Astaga baru sebentar dia kumat lagi. "

"Iya sayang. "

"Kamu mau makan apa? "

"Nasi goreng jangan terlalu pedas. "