Bab 14. Waktunya Interogasi Part. 01

Mendengar pertanyaan itu, Zef seketika tersadar akan kesalahannya. Baik Zef, Noah maupun Aaron tampak kesulitan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan Shea mengingat misi yang mereka jalankan seharusnya dilakukan secara diam-diam.

“I-itu … K-Kami ….”

“Sepertinya aku juga harus melakukan interogasi kepada kalian. Jadi, ikutlah dengan yang lainnya.”

Shea memberikan perintah dan jangan lupakan tatapan tajamnya yang sangat mirip dengan tatapan tajam mamah Zhia saat sedang marah.

Bahkan setelah mengatakan itu, Shea langsung masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya. Sehingga mau tidak mau Zef, Aaron dan Noah harus mengikuti apa yang telah Shea perintahkan dan tidak lupa memberitahukan kepada Tristan yang masih mengejar pelaku pelemparan botol kaca kepada Shea.

...****************...

Bicara tentang Tristan, sepertinya apa yang Noah katakan sebelumnya memang benar adanya. Tristan benar-benar sedang menggila, dimana dia melajukan sepeda motor milik kurir pengantar barang itu dengan kecepatan penuh agar bisa mengejar pelakunya yang menaiki sebuah motor sport. Bayangkan saja, motor tua yang sudah sering digunakan untuk mengirimkan barang digunakan untuk mengejar sebuah motor sport edisi terbatas.

Bahkan sampai motor yang dia naiki sudah mengeluarkan asap hitam di knalpotnya, Tristan tidak peduli dan tetap menarik gasnya sampai batas. Jalanan yang tidak begitu ramai pengendara menjadi saksi bisu betapa gilanya Tristan hanya untuk menangkap pelakunya.

“Cih … Tidak akan aku biarkan kau lolos dengan muda,” ujar Tristan sembari membelokkan sepeda motornya memasuki sebuah gang kecil dengan kecepatan penuh.

Sesuai dugaannya, pelaku pelemparan botol itu akan melalui jalan yang berada di ujung gang tempatnya berada. Tanpa pikir panjang, Tristan semakin menambah kecepatannya dan langsung menabrak targetnya hingga keduanya terjatuh cukup keras menghantam aspal di sana. Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku pada Tristan yang lebih dulu meloncat dari motornya.

“Woooh … Akhirnya ketangkap juga kau, Bajingan sialan!” umpat Tristan sembari berjalan menghampiri pelakunya yang sudah terkapar tak berdaya.

“Beraninya kau ingin melukai cucu, putri dan keponakan keluarga Xavier. Kau benar-benar ingin mati, Hah! Bajingan tidak tahu diri.”

Tristan menarik kerah baju pria itu, memaksanya berdiri dan menyeretnya secara paksa sembari tetap berceloteh, “Tenang saja, setelah ini kau akan tetap mati di tanganku, tapi sebelum itu kau harus membuka mulut dengan baik agar kematianmu tidak terasa menyakitkan.”

Pria itu hanya bisa pasrah akan nasibnya, sebab sudah menjadi resiko yang harus dia tanggung saat menjalankan tugas yang diberikan tuannya. Tristan menghentikan sebuah taksi untuk mengantarnya kembali ke lokasi yang sudah Zef kirimkan dengan membawa orang tersebut.

...****************...

Di penginapan, Hugo perlahan membaringkan tubuh Jamie dengan hati-hati di kamar yang sudah Shea pilih sebelumnya. Atas nama keluarga Richardo, Lysa mengosongkan penginapan tersebut sesuai yang Shea perintahkan.

Dia bahkan sama sekali tidak berani menatap wajah Shea sekilas, karena sikap James sebelumnya yang hampir memeluknya dan juga memanggilnya dengan sebutan sayang.

Jangan tanyakan apakah Shea marah atau tidak? Jelas sekali putri dari pasangan Levi dan Lucia itu tengah marah besar saat ini? James atau Jamie saja yang sudah resmi menjadi suaminya langsung di hajar sampai pingsan, apalagi yang lainnya.

“Nyonya—”

“Apakah aku sudah mengijinkanmu untuk bicara, Hugo?” potong Shea dengan nada dingin serta tatapan tajamnya.

“Maafkan saya, Nyonya muda!”

Hugo segera berlutut dihadapan Shea, begitu juga Lysa dan para pengawal lainnya. Sementara Zef, Aaron dan Noah hanya berdiri diam menyaksikan Shea yang dengan mudahnya mengendalikan anak buah Jamie dalam waktu beberapa hari saja.

Shea tampak menghela napas panjang sembari berjalan dan duduk di samping Jamie yang masih tidak sadarkan diri, mengabaikan Hugo dan yang lainnya untuk sesaat. Tangannya terulur membelai wajah tampan Jamie, tapi entah apa yang ada di dalam isi pikiran Shea saat itu hingga membuat ekspresi wajahnya berubah melembut.

Tapi detik berikutnya, ekspresinya kembali berubah dingin dan memancarkan kemarahan di wajah cantiknya. Shea merubah posisi duduknya, menyilang kaki dengan tatapan tajam yang langsung tertuju pada Hugo dan yang lainnya.

“Sekarang bisa kalian jelaskan padaku apa yang terjadi pada Jamie selama ini?”

Jelas sekali Shea tidak ingin menunjuk langsung pada Hugo ataupun Lysa karena dia ingin mendengar semuanya tanpa terlewatkan satu pun. Tapi sepertinya baik Hugo maupun Lysa merasa ragu untuk mengatakannya hingga membuat Shea mulai merasa kesal dengan kesetiaan yang tidak berguna itu.

“Katakanlah! Karena setelah kalian, aku juga akan menginterogasi Jamie. Jadi, tidak ada gunanya kalian bungkam seperti ini.” Shea tidak memberikan pilihan lagi yang membuat Hugo akhirnya mulai buka suara.

Dan berkata, “Nyonya muda … Se-sebenarnya dua tahun yang lalu Tuan muda Jamie mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan sejak saat itu … Tuan muda Jamie di diagnosis mengalami Kepribadian ganda, atau yang dikenal juga sebagai gangguan identitas disosiatif (dissociative identity disorder), termasuk salah satu gangguan disosiatif yang berat. Dimana munculnya banyak kepribadian dalam diri seseorang merupakan cara pertahanan diri secara mental untuk menghadapi rasa sakit dan takut yang disebabkan oleh trauma luar biasa akibat kecelakaan waktu itu.”

“Be-benar, Nyonya muda! Dokter mengatakan bahwa setiap kepribadian bisa memiliki identitas yang berbeda, dengan pola pikir, cara bicara, perilaku, jenis kelamin, bahkan usia yang berbeda. Masing-masing kepribadian dapat memegang kendali penuh atas tubuh penderitanya secara bergantian. Dan James adalah kepribadian lain Tuan muda Jamie yang berusaha dia sembunyikan dari anda dan semua orang, termasuk Tuan dan Nyonya besar!”

Lysa ikut menjelaskan apa yang di rahasiakan oleh Jamie, hingga berhasil membuat Shea benar-benar terkejut.

Begitu juga dengan Zef, Aaron dan Noah yang sama terkejutnya, tapi setidaknya kini mereka telah mengetahui alasan mengapa Jamie tiba-tiba ingin melukai Shea.

“Lanjutkan! Katakan semua yang kalian ketahui terkait kondisi Jamie selama ini,” perintah Shea yang ingin mengetahui lebih banyak tentang rahasia pria yang berstatus suaminya itu sekaligus pria yang sangat dia cintai.

“Dokter mengatakan bahwa orang yang memiliki kepribadian ganda sering kali tidak menyadari bahwa dirinya memiliki kelainan tersebut. Salah satu tanda atau gejala khas dari kepribadian ganda adalah perasaan seperti dirasuki ketika kepribadiannya berganti. Itulah yang Tuan muda Jamie takutkan selama ini, Nyonya. Apalagi kepribadian gandanya yang bernama James itu sangat bertolak belakang dengan sifat dan perilaku Tuan muda. Dia … Sangat kejam dan brutal, dimana dia tidak segan untuk membunuh siapapun yang dia inginkan.”

Hugo kembali menceritakan apa yang dia ketahui, terutama tentang kepribadian lain Tuan mudanya yang cukup meresahkan bahkan untuk dirinya sendiri dan orang-orang di dekatnya.

“Lagi! Ceritakan semuanya tanpa melewatkan apapun!” perintah Shea dengan tegas.

Bersambung ….

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***