" Pendekar, aku hanya ingin mereka sadar dari kesalahan yang mereka perbuat , aku juga bersyukur karena kejadian tadi juga membuka mata ku ,selama ini aku hanya mementingkan pengajaran ilmu Kanuragan dan tidak menyelip kan ajaran tentang moralitas " kata tetua perguruan
Bima tersenyum menanggapi ucapan ketua perguruan gagak hitam itu .
" Apakah pendekar juga dari dusun jati sama seperti Faruk dan teman temannya.
" benar ketua " jawab bima .
" lalu kau belajar ilmu Kanuragan dari mana ?" tanya ketua itu .
" bukan nya di dusun jati tidak ada perguruan silat " sambung ketua itu.
" Belajar dari mana itu sebenarnya Tidak penting ketua , yang terpenting itu setelah kita belajar ilmu Kanuragan mau kita apakan ilmu itu ? Mohon maaf aku harus pergi ketua ada hal penting yang harus aku lakukan " pamit bima .
" Pendekar mau kemana ?"
" Ke hutan angker " jawab bima singkat .
Bima menunduk memberi hormat dan kemudian ia berjalan cepat keluar dari perguruan gagak hitam .
" Bukan kah hutan angker adalah markas perampok kumbang hitam ? Kenapa dia mau kesana ,atau jangan jangan?" ketua itu bertanya dalam hati nya .
Setelah kepergian bima , ketua itu langsung menatap tajam ke arah faruk dan teman nya .
" Kalian lihat pendekar tadi , lihat lah dia walupun ilmu Kanuragan nya sangat tinggi ia tetap punya sifat yang mulia , dan Budi pekerti yang luhur "
Faruk dan teman temannya hanya menunduk.
" Jadikan kejadian ini sebuah pelajaran buat kalian , bahwa di atas langit masih ada langit, jangan merasa jumawa dengan kemampuan yang kalian miliki "
"Iya ketua , saya sadar dengan kesalahan saya , saya berjanji akan menjadi pribadi yang lebih baik lagi " ucap Faruk .
Sementara itu bima yang sudah ada di luar dusun karang angin menumpang sebuah kereta kuda untuk. menuju dusun berikut nya yang jarak nya lumayan jauh . Mungkin beberapa hari bima baru sampai di hutan angker.
Sesampai nya di dusun berikut nya bima turun dari kereta kuda yang ia tumpangi
" Terima kasih paman untuk tumpangan nya " kata bima kepada pemilik kereta kuda itu .
Bima berjalan menelusuri dusun tersebut, untuk menghilang kan rasa bosan nya ia berkomunikasi Dengan Geni " Bangun pemalas , kerja mu hanya tidur aja , nimba air , atau berkebun kek , tidur aja kerjaan mu "
" Aku memang pemalas , malas dengar ocehan orang gendeng seperti mu " kata Geni
Bima tertawa kecil mendengar ucapan teman seperjalanan nya itu .
" gitu aja marah " kata bima .
" Habis ucapan mu itu. Gak masuk akal masa gue disuruh nimba Air sama berkebun, mau di kemana kan muka gue yang ganteng ini " kata Geni .
" hehehe , bercanda " kata bima " tapi emang kamu punya akal ?" tanya bima
" jangan salah walau pun aku tidak punya otak tapi aku masih punya akal ,dari pada kaum mu punya otak dan akal tapi kelakuan nya seperti tidak punya otak dan akal " jawab Geni ketus .
" Asem kamu nyindir Aku ya "
" aku tidak bilang begitu, tapi kalau kau Merasa ya bagus lah " kata geni .
Bima mengerucut kan bibir nya ,secara tidak langsung ia membenarkan ucapan Geni .
Setelah melewati dua dusun ,bima mendapati perempatan jalan lalu ia mengambil jalur kiri untuk menuju hutan angker. Ia terus berjalan hingga sampai di sebuah hutan yang sangat lebat dan luas
" Geni kira kira di mana markas perampok itu " tanya bima .
" Mana aku tahu , emang aku orang tua nya " seloroh Geni .
" Ah sudah lah lebih baik aku berjalan terus dari pada dengar ocehan mu "
" Bodo amat aku mau tidur aja ,jangan ganggu " kata Geni .
" Dasar kebo kerjaan mu tidur melulu " kata bima .
" apa kau bilang "
" eh nggak , aku bilang selamat bobo Geni " kata bima sambil.menahan tawa nya .
Bima melompat kesebuah dahan yang cukup besar ,mata nya memandang dengan tajam ke setiap bagian hutan angker yang terjangkau.
cukup lama ia menunggu hingga ia merasa bosan , ia pun bersandar pada batang pohon dan Tak lama kemudian ia tertidur sampai malam tiba .
Sayup sayup ia mendengar suara pembicaraan orang dari tempat bima tidur saat ini ,bima bangun dari tidur nya ia sedikit terkejut karena di lihat nya hari sudah malam ,dan sangat gelap karena memang tidak ada nya penerangan sama sekali , samar samar di lihat nya dua orang laki laki sedang berjalan dari dalam hutan menuju ke jalan utama ,satu nya bertubuh tinggi dan yang satu nya pendek .
" Kabar nya ketua akan merampok di dusun ates ,apakah benar berita itu ? " tanya lelaki yang bertubuh jangkung .
" Benar , teman teman juga banyak yang bilang seperti itu " kata pria yang. Bertubuh pendek
" Dusun etes kan dusun yang kecil , kenapa ketua mau merampok di dusun itu " kata mereka .
" Gak tahu juga. Kita anak buah hanya bisa mengikuti saja ,kamu tahu sendiri kan ketua kita sangat kejam bila ada anggota nya yang berani membangkang " kata. pria yang bertubuh jangkung.
Bima mendengar kan pembicaraan dua orang itu , .
" Ternyata mereka anggota perampok kumbang hitam ,mereka berjalan. Dari sana berarti markas mereka ada di sana " batin bima .
Dua anggota perampok itu berjalan hingga berada di bawah pohon yang sedang di duduki bima ,mereka lalu berbelok ke arah kanan dan berjalan terus hingga tidak terlihat lagi.
Karena masih buta dengan keadaan didalam hutan itu ,bima berinisiatif menunggu dua orang laki laki itu ,ia berniat mengikuti mereka dari jauh bila mereka kembali nanti .
Hingga menjelang tengah malam , kedua orang itu kembali berjalan masuk ke dalam hutan. Dengan ringan bima mengendap endap mengikuti langkah mereka dari jauh, sesekali ia bersembunyi di balik pohon ,saat orang itu merasa sedang di ikuti.
Semakin jauh mereka berjalan ,semakin lebat dan gelap situasi nya ,bima terpaksa harus menggunakan tenaga dalam nya yang di alir kan ke mata nya
Agar ia bisa melihat lebih jelas .
" kok bisa mereka melihat dengan jelas " batin bima .
" Mereka sudah terbiasa lewat sini. Bodoh " celetuk Geni .
" Kamu ini bikin aku kaget aja " kata bima .
Setelah berjalan cukup lama , mereka sampai di sebuah bangunan lebih tepat nya perkampungan karena banyak rumah di tempat itu. kedua laki laki itu masuk kedalam perkampungan ,bima sengaja tidak mengikuti mereka hingga sampai kedalam Karana ia ingin melihat situasi lebih dulu .
Bima melompat ke sebuah pohon yang cukup tinggi yang terletak tidak jauh dari perkampungan, ia memilih pohon yang agak lebat dan mempunyai dahan yang cukup kuat agar ia bisa bertahan sampai pagi .
" Bagimana Geni , apakah kakek Taka pernah mengalami situasi seperti ini ?" tanya bima .
"Jangan kan yang seperti ini , bahkan yang jauh lebih berat juga sering " jawab Geni .
" lalu apa yang di lakukan kakek Taka saat itu ?"
" Dasar manusia tidak punya akal , mau nya nanya terus " kata Geni .
" Kata nya kalau tidak bertanya nanti sesat di jalan, kan dari pada aku mati konyol mending aku tanya dulu " kata bima .
" Kamu ini paling bisa memutar balikan kata"
" hahahaha,sejak kapan kamu jadi orang " andai saja saat ini bima tidak dalam perkampungan perampok ia pasti akan tertawa terbahak bahak.
" Sudah sudah sekarang kamu fokus ke tujuan mu dulu , ingat kamu belum punya pengalaman bertarung, kalau kamu memaksakan diri menyerang mereka ,bisa bisa kamu yang bakal celaka sendiri " kata Geni .
" Maka dari itu tadi aku bertanya pada mu , jadi apa yang harus aku lakukan?" tanya bima
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments