Bima dan Geni saling bertatapan. Geni tiba tiba melihat sosok pendekar naga api di dalam mata bima . Dan langsung Geni menunduk
" aku menyerah sekarang kau adalah tuan ku " kata Geni
" siapa yang ingin jadi tuan mu ? Apa aku pernah bilang mau jadi tuan mu ?" kata bima
Geni menggeleng kan kepala nya
yang aku ingin adalah menjadi teman mu gak ada juragan. Atau pun bawahan kita akan berkelana sampai maut memisahkan kita .
Geni menatap bima dengan rasa tidak percaya, Bahkan pendekar naga api pun menganggap nya sebagai pembantu nya . ternyata di balik sikap nya yang konyol anak ini mempunyai sikap Budi pekerti yang luhur.
" kenapa kau menatap ku seperti itu ,masih pena ingin bertarung dengan ku lagi ' kata bima .
" tidak bukan begitu ,aku hanya kagum dengan sikap tuan " jawab Geni
" jangan panggil aku tuan , panggil saja aku bima ,aku bukan siapa siapa dan tidak akan menjadi apa apa ,dan ku katakan sekali lagi aku bukan lah tuan mu ' kata bima .
" Baik lah bima ,tapi biasanya pemilik ku melakukan perjanjian darah saat ia telah mengalahkan ku " jelas Geni .
. bima menggeleng kan kepala nya " aku tidak akan mengekang kebebasan mu ,kalau kau mau pergi kau bisa pergi ,yang aku butuhkan adalah teman untuk menemani perjalanan ku "
* sekarang aku mengerti Bima ,aku akan selalu menemani perjalanan mu ,sampai kau tidak membutuhkan ku lagi ! Kalau ingin berbicara dengan ku,pakai pikiran mu saja ,jangan bicara seperti sekarang ini , nanti kau pasti akan di anggap orang' gila.
Bima tertawa kecil mendengar candaan Geni , ia tidak menyangka jika mahluk menyeramkan itu bisa bercanda juga .
Jaya Taka mendekati mereka berdua " Bagimana Geni ,apa pilihan ku salah ?" kata taka
Geni menggeleng" Tidak tuan ,aku berjanji akan menemani Bima dalam perjalanan nya sampai kapanpun "
Kemudian gemi masuk kembali kedalam pedang naga Geni .
" Ayo kita kembali bima ,ada yang ingin aku bicarakan pada mu " ajak Taka.
" Baik kek " jawab bima .
Sesampai nya di dalam gua , Jaya Taka langsung mengeluarkan sarung pedang naga Geni yang ia simpan dalam sebuah rongga batu ,pedang pusaka itu pun langsung ia masukan ke dalam sarung nya .
" Bawalah pedang ini selama engkau berkelana" kata Taka sambil menyerahkan pedang naga Geni
dengan sigap bima langsung menerima nya .
" Bima di bumi Nusantara ini ada tiga pusaka yang setara dengan pedang naga Geni mu ini .
setiap pusaka mempunyai setiap unsur dan juga mewakili empat arah mata angin , keempat pusaka ini di buat oleh Adiyaksa dengan tujuan mendamaikan bumi ini " jelas Taka .
" Carilah keempat pusaka itu dan satukan di dalam tubuh mu ,setalah itu carilah pusaka terkuat yang ada di dunia ini yaitu pedang api " ucap Taka .
Bima menggeleng kan kepala nya ,ia tidak percaya perjalan nya akan menempuh jalan yang sangat panjang ,namun ia mengingat pesan ayah nya jadi ia bertekad melakukan nya .
' Baik lah kek aku akan melaksanakan petuah kakek " jawab bima
" Ada lagi bima , ini adalah saat terakhir pertemuan kita , kakek sudah berjanji pada Dewata ,,jika kakek sudah menemukan murid dan mewariskan semua ilmu kakek akan meninggal kan dunia ini ,dan inilah saat nya kakek melaksanakan janji kakek ."
Bima menetes kan Air mata nya , ia tidak percaya ia harus kehilangan lagi seorang yang ia sayangi. Setelah kedua orang tua nya , sekarang kakek angkat nya pun akan pergi.
"Kau jangan bersedih bima , hidup harus terus berjalan, jalani lah takdir yang sudah di garis kan Dewata pada mu , ingat lah kebenaran pasti akan selalu berpijak pada tempat nya ,meski keburukan setiap saat datang mengganggu " ucap Taka .
Bima mengangguk tanpa mengucap satu patah kata pun ,dalam hati nya sudah penuh tekad untuk menegak kan kebenaran di muka bumi ini .
" Sekarang pejam kan mata mu ,agar kau tidak Melihat kepergian ku " perintah Taka .
Bima lalu memejam kan mata nya , tak lama kemudian tubuh jaya langsung berubah menjadi butiran kristal yang bercahaya dan perlahan menghilang.
" Selamat tinggal cucu ku ,tetap lah pada jalan kebenaran" pesan Taka sebelum ia benar benar menghilang.
Untuk beberapa saat bima memejamkan mata nya , lagi lagi ia harus beradaptasi tanpa ada orang yang ia sayangi lagi .saat ia membuka mata nya tak lagi di lihat nya kakek angkat nya itu.
Malam yang hening datang menyapa dasar jurang, suara hewan malam mulai terdengar bersahutan, menyambut datangnya rembulan .
Bima Diam sendiri tanpa kata , bayangan kedua orang tua nya dan kakek angkat nya masih begitu membekas di ingatan nya .
Bima langsung menjerit untuk melepas kan kepedihan nya. " aaaaaaakkkkk ! "
Setelah selesai berteriak,bima lalu membaringkan tubuh nya untuk beristirahat ,dia berencana mulai besok ia akan mencari keberadaan perampok yang sudah membunuh kedua orang tua. nya .
***********
Keesokan pagi nya ,saat matahari sudah menampakkan sinar nya , Bima sudah bersiap untuk meninggalkan gua yang sudah menjadi tempat tinggal nya selama tiga tahun terakhir ini ,tatapan nya tertuju pada kantong kecil yang tergeletak di samping tempat tidur nya .
Bima meraih kantong itu dan membuka nya ,ternyata di dalam kantong itu berisi uang koin yang lumayan banyak . ternyata jaya Taka sudah mempersiapkan bekal untuk perjalanan bima .
Selain koin uang yang lumayan banyak,juga ada gulungan kulit kering kecil di dalam kantong itu .
Bima mengambil gulungan itu ,dan membuka serta membaca nya
" Bima gunakan lah koin ini dalam perjalanan mu , buat lah kakek bangga dengan perbuatan luhur mu " isi tulisan dalam gulungan kulit kering itu .
Bima langsung tersenyum dan mengepal kan tangan nya , tekad nya sangat kuat , ia berjanji akan membuat kedua orang tua nya dan kakek nya bangga akan perbuatannya.
Bima memasuk kan kembali gulungan kulit itu dan koin uang nya kedalam kantong itu kembali , lalu bima berjalan keluar ,sampai di depan gua ia berbalik kembali menatap gua itu sesaat .
Setelah puas menatap gua itu, bima melanjutkan langkah nya kembali lalu ia mendongak keatas motor
" Aduh, ,lewat mana ya ? Kenapa kemarin aku gak tanya sama kakek dulu " gumam bima .
Meskipun bima menggunakan ilmu meringankan tubuh nya , namun karena tidak ada akses jalan untuk naik keatas ,bima jadi Kebingungan.
Akhir nya ia memutus kan berlompatan dari pohon ke batu , dan seterusnya sampai ia bisa berdiri di bibir jurang.
" Huft ,," Bima menghembus kan nafas panjang saat ia telah berhasil keluar dari dasar jurang.
Agar bisa sampai di dusun karang angin ,bima
menggunakan ilmu meringankan tubuh nya sengaja ia tidak ingin melewati dusun nya dulu , agar ia tidak lagi bersedih.
Bima Sangat cepat , ia sudah seperti orang yang sudah lama belajar ilmu Kanuragan, siapa pun yang melihat bima pasti tidak percaya kalau bima baru belajar ilmu Kanuragan baru dua tahun .
Tak lama kemudian bima sudah Melihat dusun angin di depan mata nya . Bima menghentikan lari nya dan kembali berjalan seperti biasa nya ,Bungkusan kain dan pedang naga Geni terlihat menggantung di pundak nya , sebagai tanda kalau ia adalah seorang pengembara .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments