Bima mengangguk walaupun sebenar nya ia tidak mengerti,ia takut kakek angkat nya ini memarahi nya lagi seperti saat tadi siang
Saat malam gelap datang menyapa cahaya obor menerangi gua dalam gua ,bima yang masih belum tidur mengingat kembali semua gerakan pukulan naga api yang ia pelajari .
Tak terasa mata nya ia merasa semakin berat dan ia pun tertidur pulas ,dalam mimpi nya ia kembali pada peristiwa perampokan di dusun nya dan semua nya begitu jelas serta pembunuhan kedua orang tua nya y g begitu tragis .
bima menyimpan erat ingatan para pembunuh kedua tua nya dia berjanji suatu hari ia pasti akan menuntut balas .
Tiba tiba bima terbangun dari mimpi nya, nafas nya terengah engah, " Ayah ibu , aku berjanji akan membalasnya kn dendam kalian ,dan aku akan membuat kalian bangga mempunyai anak seperti ku " gumam nya dalam hati .
Pandangan nya tertuju pada nyala obor kecil yang menyala redup tertiup hembusan angin yang berasal dari luar Gus .
Semakin lama ia memandang obor itu apain nya semakin besar dan kemudian ia mengalihkan kan pandangan nya dan kembali merebahkan tubuh nya .
Seberkas sinar matahari masuk ke dalam gua , bima bangun dari tidur nya , ia menggeliat merenggang kan tubuh nya dan menguap dan berjalan keluar menuju sungai .
Bima langsung menceburkan diri nya di dalam sungai , dan berendam di dalam nya ,
" Sayang sekali di dalam sungai tidak ada ikan nya " batin bima .
Setelah selesai membersihkan diri ,ia menuju pohon
pisang , mengambil satu tandan pisang dan membawa nya kedalam. Gua ia letak pisang itu di lantai .
Sambil menunggu kakek Taka bangun ia membuka kembali kitab ilmu naga api nya itu , ia membuka bab tentang pengendalian tenaga dalam naga api .
Ia membaca dengan seksama setiap tulisan yang ada di kitab itu ia membaca nya berulang kali dan menghafal nya
" Ternyata harus melalui beberapa tahapan agar aku bisa menguasai nya " ucap nya pelan .
" hoaaam " Jaya taka menguap lebar seperti mulut buaya . lelaki tua bertubuh pendek itu mengucek ucek kedua nya nya dan melihat bima yang sedang fokus membaca kitab naga api .
" Kamu sudah bangun bima, kenapa kau tidak membangun kan kakek ?" ucap taka .
" eh kakek sudah bangun , aku lihat kakek tertidur pulas , aku takut kakek lagi mimpi indah pas aku bangunin malah kena marah lagi " jawab bima .
" Dasar bocah gendeng, pagi pagi udah ngajak bercanda " ucap Taka sambil menggeleng kan kepala nya
" Kakek kalau mau naik keatas lewat mana ?" tanya bima .
" Kamu mau ngapain ke atas " jawab taka .
" enggak aku cuma bertanya saja " ucap bima .
"Tidak ada jalan untuk keatas bima " ucap Taka .
" nah terus kakek kalau ke atas lewat mana ?" bima masih penasaran.
" Dengan ilmu meringankan tubuh, nah jika kamu tidak bisa menguasai nya maka selama nya kamu akan tinggal di sini " jelas taka .
" ohhh ,bima mengerucut kan bibir nya .
" sudah kakek mau mandi dulu" ucap Taka sebelum bima bertanya lagi pada nya .
Saat Taka keluar dari gua ,bima kembali melanjutkan membaca kitab naga api ,ia merasa ada beberapa bagian yang masih belum ia pahami .
Bima menutup kitab itu kembali dan meletakkan nya kembali dalam tubuh nya , sesuai pesan kakek taka kalau ia tidak boleh menaruh sembarangan kitab itu .
Setelah berada di luar gua ia menyadari kalau ternyata jurang tersebut sangat luas ,ia melihat sekeliling yang banyak terdapat pepohonan besar dan semak belukar yang lebat .
Ia merasa ada kekuatan yang besar yang menarik nya untuk datang ke tempat yang jauh itu .
" Kamu lihat apa bima " tegur bima .
" Di sana ada apa kek ?" tanya bima sambil menunjuk kan jari nya .
" Ya sama kayak di sini , gak ada apa apa " jawab Taka ,bima mengangguk pelan tapi belum menghilang kan rasa penasaran dalam hati nya .
" Ayo kita masuk kedalam. Kakek ajari cara mengolah tenaga dalam " jaya taka melangkah masuk di ikuti oleh bima di belakang nya .
" kamu ikuti semua arahan kakek "ucap taka yang sudah duduk bersila
" Iya kek " jawab bima yang juga sudah mengambil posisi duduk bersila dengan mata tertutup agar bisa berkonsentrasi.
"Letakkan kedua tangan mu mu di atas lutut , dengan posisi telapak tangan tergenggam rileks ,atur posisi punggung tegak dan kepala lurus menghadap kedepan , tarik nafas melalui hidung sambil kedua tangan di gerak kan melingkar ke samping tubuh , lalu gerakan ke atas melewati kepala depan."
Papar jaya taka memberi arahan .
Bima mengikuti semua arahan kakek angkat nya itu tersebut secara perlahan.
" Tarik nafas lalu tahan sebentar" ucap Taka .
Di saat bima menahan nafas nya dia merasakan ada desiran angin yang halus dan berputar dari dalam tubuhnya .
" Hembusan kan nafas perlahan melalui mulut sambil mengulurkan kedua tangan kedepan ,lalu kesamping tubuh dan kembali ke posisi semula .
Bima merasakan tubuh nya semakin ringan dia Melakukan tarikan nafas dan menahan nya berulang ulang dengan rileks
" Lakukan terus sampai nanti ada aliran energi yang serasa hendak keluar dari tubuh mu " ucap Taka .
Lelaki tua yang ternyata adalah seorang pendekar itu berjalan keluar gua dan berjalan hingga cukup jauh sampai pada sebuah batu gunung besar yang tertutupi semak semak .
Dengan perlahan kakek taka membersihkan kan semak semak itu hingga bersih ,terlihat diatas batu gunung sebuah pedang menancap di atas batu dengan kuat .
" Pedang naga Geni,lama aku tidak menjumpai mu , jika anak itu bisa menerima semua ilmu ku ikut lah dengan nya , dan muncul lah kembali dalam dunia persilatan " ucap Taka pada Pedang itu .
Seolah mengerti dengan ucapan Jaya Taka pedang itu bergetar ,dan pedang berwarna merah itu tiba tiba mengeluarkan kobaran api yang cukup besar .
Kakek Taka tersenyum lebar .
" Tenang lah aku yakin anak itu mempunyai Budi yang luhur ,dan hati yang murni , dan tak akan terjebak dalam kepalsuan duniawi " ucap Taka .
" Kau akan mendapat kan tuan baru yang akan jauh lebih hebat dari ku nanti "
Kobaran api pada pedang itu perlahan surut dan menghilang ,dan tiba tiba saja muncul sesosok mahluk menyerupai manusia bertanduk namun terbentuk dari api .
" Kenapa kau bilang seperti itu Tuan Taka ? Siapa anak yang kau maksud itu ?" kata mahluk itu .
" Hahahaha,akhir nya kau muncul juga Geni , anak itu adalah penerus dari pendekar naga api ,dan kau tahu sendiri pendekar naga api tidak memilih sembarang orang untuk jadi penerus nya " jelas jaya taka .
" Orang itu lagi ,nanti jika ia sudah memiliki pedang naga api aku pasti akan di serah kan pada orang lain " ucap mahluk itu .
" hahaha, jangan marah dulu Geni , pendekar naga api pasti punya alasan menyerah kan kau pada ku "
" Anak itu tidak membawa pedang naga api bersama nya , dan pasti nya ia akan mencari pedang itu ,dan bisa kemungkinan kau akan selalu bersama nya " lanjut jaya taka ia mencoba menenangkan Geni
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments