Mereka langsung menuju ruang keluarga .di sana singgih sudah menunggu mereka untuk makan bersama .
Bima tersenyum senang,melihat kedua orang tuanya nya yang terlihat bahagia malam ini , di meja makan tersedia makanan yang menurut mereka mewah .
" hari ini kita bisa makan enak karena kebaikan Dewata pada keluarga kita ,semoga hari ini dan hari hari yang akan datang kita selalu di beri keberkahan " ucap Singgih berdoa sebelum mereka makan .
tanpa mereka sadari , di dusun jati ini malam ini akan terjadi hal yang mengerikan , sebentar lagi darah akan membasahi bumi dan nyawa nyawa akan melayang meninggal kan raga ..
Beberapa saat kemudian , terlihat sekolompok orang berpakaian serba hitam , berikat kepala hitam bergerak di tengah lebat nya hutan dusun jati.
Mereka terlihat sedang mengamati situasi .
" parno ,coba kau lihat situasi disana dulu , segera kembali setelah mendapat informasi " perintah pemimpin yang ternyata mereka adalah kawanan perampok.
" Baik ketua " jawab seseorang yang berjanggut lebat .
Parno mengendap endap memasuki dusun jati yang terlihat sepi , setelah berada di dalam parno melihat suasana dusun terlihat lenggang, hanya ada cahaya obor di setiap depan rumah penduduk.
Tiba tiba mata parno melihat sesosok tubuh yang berjalan santai di tengah keremangan malam ,lalu berbelok arah menuju reruntuhan bangunan kuil kuno .
Setelah di lihat nya suasana sudah mendukung , ia kembali menuju kelompok nya .
" Ketua kita bisa bergerak sekarang, kurang lebih ada lima puluh rumah di dusun itu " lapor Parno
Orang yang di panggil ketua itu mengangguk kan kepala nya .
" Semua nya kita bergerak sekarang, ambil semua harta benda mereka " perintah nya .
Ratusan orang berpakaian hitam itu langsung menyebar dengan tenang ke setiap rumah penduduk dusun,dengan kode panah api
mereka menggebrak setiap pintu hampir secara bersamaan.
" Perampok ,,
" perampokan "
" perampokan !"
Suara jerit dan tangis saling bersahutan, ketakutan yang teramat pedih berhasil di hadir kan oleh gerombolan perampok itu .
Di saat yang bersamaan bima yang sedang berjalan santai menuju kuil hendak mengembalikan kitab kuno itu langsung berhenti dan melihat ke belakang, ia memasang telinga nya , di dengar nya suara jerit tangis secara bersamaan.
Di lihat nya juga para penduduk berlarian dan berteriak menyelamat kan diri , tak jarang jerit dan tangis terdengar bercampur dengan suara tawa yang terbahak bahak.
Bima langsung teringat akan kedua orang tua nya, bima langsung berlari sekencang kencangnya menuju rumah nya , rasa khawatir dan takut menyelimuti pikiran nya .
Setelah berada di depan rumah ,ia melihat pintu rumah nya sudah terbuka lebar, bima langsung masuk dan menuju kamar . Mata nya terbelalak saat ia melihat ayah nya sudah terikat dalam keadaan berlutut dan ada seorang laki laki yang menempel kan pedang di leher ayah nya .
Dan di lihat nya juga diatas ranjang ada dua orang yang sedang memegangi ibu nya ya g sudah dalam keadaan setengah telanjang , salah satu perampok itu sudah terlihat tidak memakai celana , perampok itu sedang memperkosa ibu nya dengan buas .
Rintihan kesakitan terdengar dari bibir murni , ia tidak berdaya melawan para perampok itu , para perampok itu memperkosa nya secara bergantian. Sedang kan Singgih hanya bisa menunduk tak berdaya .
Empat orang perampok itu tidak menyadari kehadiran bima , mereka tertawa puas .masih dalam keadaan sadar ,murni melihat bima yang sedang berdiri di bawah pintu kamar.
" Bima cepat pergi! Selamat kan dirimu" lirih murni .
Keempat orang perampok itu langsung menoleh , melihat kearah bima dengan tatapan tajam
" Ternyata ada bocah yang bosan hidup. cepat tangkap dan bunuh dia !"
Singgih yang melihat salah satu dari mereka hendak menangkap bima , langsung berontak namun sayang bilah pedang yang menempel di leher nya bergerak dan menggorok leher nya .
" aaakh "
Singgih langsung terjatuh dengan mata melotot ia sudah kehilangan nyawa nya , leher nya Mengeluarkan darah segar yang langsung membasahi lantai .
Murni langsung berteriak histeris , dengan sisa tenaga nya murni menendang kemaluan perampok itu hingga berteriak kesakitan .
" Bedebah , dasar kau wanita jala*g !"
perampok itu langsung melayang kan pedang nya ke leher murni .
" Lari lah bima selamat kan diri mu !" teriak murni .sebelum nyawa nya melayang .
Bima yang sudah tak bisa menahan amarahnya menendang orang yang sudah membunuh ibu nya hingga terjerembab menindih tubuh murni .
Seorang perampok langsung menebas kan golok nya ke punggung bima
' aaah "
Bima menjerit kesakitan ia langsung berlari keluar
" Goblok cepat tangkap anak itu !"
Dua orang langsung mengejar bima , bima terus berlari sambil menahan perih hingga ia masuk kedalam hutan , ia tidak memperdulikan keadaan hutan yang gelap karena ia sudah terbiasa memasuki nya .
" mau kemana.kau bocah , kami akan menangkap dan mencincang mu " teriak salah satu perampok itu sambil terus mengejar bima.
Ranu tidak memperdulikan nya ia terus berlari masuk hingga jauh kedalam hutan untuk menyelamatkan diri .
Darah terus mengalir keluar dari luka di punggung nya membuat tubuh nya semakin lemas.
Namun bima masih terus berlari hingga ia tidak menyadari kalau di hadapan nya ada sebuah jurang.
Mata nya yang sudah kabur karena kehabisan darah membuat pandangannya semakin kabur , hingga saat ini ia sudah tidak bisa membedakan mana jurang dan mana tanah yang rata .
" Aaakh "
Bima menjerit dan tubuh nya masuk kedalam jurang yang tidak diketahui kedalam nya .
Bagi penduduk dusun jati jurang itu adalah jurang yang sangat angker , sudah banyak orang yang menghilang dalam jurang itu dan belum ada satu orang pun yang berani turun ke dasar jurang .
" Bocah itu jatuh kedalam jurang , ayo kembali " ucap salah seorang yang mengejar bima .
" Bocah itu sudah pasti mati" sambung teman nya .
Kedua perampok itu langsung kembali menuju dusun yang sudah menjadi ajang pembantaian dan pemerkosaan kelompoknya.
Sementara itu tubuh bima terus melayang turun hingga mendarat dengan keras di dasar jurang , tubuh bima sudah tidak bergerak lagi, entah dia masih hidup atau sudah mati .
Ke esokan hari nya, seorang laki laki tua bertubuh kecil , berambut panjang berjalan mendekati tubuh bima yang tengkurap.
Lelaki tua itu kemudian memeriksa keadaan bima , ia melihat luka lebar di punggung bima , ia meraih pergelangan tangan bima untuk memeriksa denyut nadi bima.
Ia mengeryit kan dahi nya " Denyut nadi nya sangat lemah sekali , seharus nya bocah ini sudah mati " ucap nya
Lelaki tua bertubuh kecil itu langsung mengangkat tubuh bima , walaupun bertubuh kecil ia dengan mudah bisa mengangkat tubuh bima , lelaki tua itu membawa tubuh bima masuk kedalam gua dan membaringkan nya di sana .
Lima hari kemudian, di dasar jurang bima masih juga belum sadar kan diri , lelaki tua itu makin bertambah heran , seharus nya bima sudah mati .
" Seperti nya ada takdir sesuatu yang menginginkan anak ini untuk hidup" ucap nya dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments