"Mark, bukankah sudah ku bilang hari ini aku ingin ber'istirahat!" gerutu Zayn saat masuk kedalam mobil.
Setelah melapor pada Sonya, Mark menjemput Zayn ke apartemennya. Bukan tanpa alasan Mark menjemput Zayn. Ada beberapa meeting yang sudah lama terbengkalai hingga mau tak mau Mark memaksa Zayn untuk masuk kantor dan menghadiri meeting.
"Maaf, Tuan. Anda lebih baik menghadiri meeting sendiri dari pada nyonya Sonya menyuruh Zidan untuk menggangtikan anda," jawab Mark sambil menyunggingkan senyum.
Zay berdecih ketika mendengar Mark menyebutkan nama Zidan.
"Mark, jangan pernah mengancamku dengan nama si anak haram itu," ketus Zayn. Sedangkan Mark hanya mengangkat bahunya acuh sambil fokus menyetir.
Saat masuk kedalam perusahaan, mata Zayn menangkap Gia dan Zidan sedang berada di meja yang sama. Seketika Zayn tersenyum samar. Bahkan senyuman itu sama sekali tak terlihat
"Mark, kau duluan saja! aku ingin makan siang di kantin," ucap Zayn. Zayn pun pergi tanpa mendengar lagi jawaban Mark.
Mark dibuat melongo karena selama Zayn memimpin sebagai Ceo ini baru pertama kalinya Zayn menginjakan kaki di kantin perusahannya.
Penasaran dengan tingkah Zayn, Mark pun mempertajam penglihatannya. Mark hanya menggeleng saat tau bahwa Zayn masuk kekantin karena ada Gia dan Zidan.
Saat suasana kembali hening, Gia dam Zidan pun menengok kearah pintu masuk. Alangkah terkejutnya Gia dan Zidan melihat Zayn masuk kedalam kantin. Mereka semakin terkejut ketika Zayn berjalan kearah mereka.
"Bolehkah aku bergabung?" tanya Zayn pada Zidan dan Gia.
Hati Zidan memanas melihat Zayn memandang Gia sambil tersenyum.
"Si-silahkan," jawab Gia terbatas-bata.
Sesudah mendengar jawaban Gia. Zayn segera menarik kursi di sebelah Gia.
Saat Zayn sudah duduk di sebelahnya, Gia menunduk, selera makannya seketika hilang. Gia bahkan sudah tak berselera untuk melihat makanan di depannya.
Semua karyawan yang berada di kantin masih hening. Zayn pun tak mau repot-repot seperti Zidan yang menyuruh karyawan untuk kembali bersikap seperti semula.
Jika biasanya Zidan ter'intimidasi dengan tatapan Zayn. Namun, tidak untuk kali ini. Saat Zayn memandang tajam dirinya, Zidan pun membalas tatapan Zayn dengan tak kalah tajam.
Gia hanya bisa menelan ludah melihat Zayn dam Zidan yang sedang saling pandang dengan aura permusuhan. Rasanya, Gia ingin sekali mengubur dirinya hidup-hidup karena situasi ini. Sudah dipastikan, dia akan menjadi bahan gosip para karyawan lain.
"Maaf, saya sudah selesai. Silahkan kalian lanjutkan!" Gia memberanikan diri bersuara karena sudah tak nyaman. Apalagi diam-diam beberapa karyawan memandang Gia dengan sinis.
Saat Gia bangkit dari duduknya dan berniat melangkahkan kakinya, dengan sengaja Zayn menjegal satu kaki Gia hingga Gia terjatuh dan menimpa dirinya yang sedang terduduk.
Melihat pemandangan di depannya. Zidan reflek membanting sendok.
Gia masih shock dengan apa yang terjadi, otaknya kosong seketika. Namun, karena mendengar suara sendok yang di banting Zidan, Gia pun tersadar dan dengan cepat bangkit dari tubuh Zayn.
"Maaf, maafkan saya. Tuan," lirih Gia dengan menunduk. Tanpa mendengar jawaban Zayn, Gia langsung pergi meninggalkan kantin.
Setelah Gia pergi, Zayn pun bangkit dari duduknya dan melangkah pergi keluar dari kantin tak lupa dia memberikan senyum sinis pada Zidan. Zayn sengaja tak memesan makanan karena dia memang hanya ingin memanas-manasi Zidan.
Selama ini, aku sudah terlalu sering mengalah padamu, Kak. Tapi tidak kali ini. Takan ku biarkan kau mendekatinya. Zidan membatin dalam hati.
Masih ada satu bab lagi, ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 590 Episodes
Comments
Nonna Mel
gg tega baca part zidan😭😭
2024-01-19
0
Reza Gumelang Gumelang
keanggkuhan mu Zain akan,,,,jatuh cinta sendiri,,,,dasar amesia hihihi smngt Zidan.
2023-07-03
0
Fi Dewita
kayak nya ceritanya penuh miateri tour
2022-10-07
0