"Maksud mu apa, Mark?" tanya Zidan mengernyit heran. Dia tak menyangka Mark sekretaris kakanya akan mendatanginya dan memberi tau tentang sekretaris baru.
"Begini, Tuan. Tuan Zayn menyuruh saya untuk memilihkan sekretaris untuk anda. Dan ini kandidat yang tuan Zayn berikan untuk menjadi sekretaris anda." Mark menaruh amplop yang berisi tentang data diri Gia dan riwayat hidup Gia.
Zidan pun membuka lembar bab tersebut, lalu matanya berbinar sempurna saat melihat foto Gia yang berada di dalam kertas tersebut.
"Kau serius, Mark? jadi wanita ini yang akan menjadi sekretaris ku?" tanya Zidan dengan nada yang tidak percaya. Matanya tak lepas memandang foto Gia.
"Ya, Tuan. jika anda setuju sa ...."
"Aku setuju, Mark," jawab Zidan memotong ucapan Mark. Terlihat jelas wajah Zidan begitu berbinar dan bersemangat.
"Kalau begitu saya akan bertemu dan membahasnya untuk memberi tau keputusan ini."
"Mark, bisakah aku ikut dengan mu untuk berbicara dengan calon sekretaris ku?" tanya Zidan.
Mark yang sudah berbalik, menengok lagi ke arah Zidan. "Baik, Tuan. Saya akan menyuruh nona Gia untuk ke ruang meeting."
°°°
Jantung Gia berpacu dua kali Lebih cepat saat melihat Zidan tersenyum kepadanya. Ada rasa aneh saat melihat senyuman Zidan.
"Nona Gia!" panggil Mark. Mark memanggil Gia karena Gia tak kunjung mendekat dan malah berdiri mematung didepan pintu.
Gia tergagap saat Mark memanggilnya. dengan perlahan, Gia mendekat kearah Zidan dan Mark.
"Maaf, Tuan Mark. Ada apa anda memanggil saya?" tanya Gia. Dia berusaha menenangkan diri saat bertanya pada Mark.
"Duduklah!" titah Mark pada Gia.
Gia pun menurut dan segera duduk.
"Nona Gia, saya di perintahkan oleh tuan Zayn untuk merubah tugas anda. Anda di tugaskan oleh tuan Zayn untuk menjadi sekretaris tuan Zidan."
Mata Gia membulat sempurna saat mendengar ucapan Mark. "Ta-tapi, kenapa harus saya, Tuan. Bagaimana dengan tugas saya." Gia bertanya dengan ternyata-bata. Rasanya seperti mimpi. Jelas-jelas Gia tak menyangka akan diangkat oleh Zayn menjadi sekretaris Zidan.
"Saya akan mengurus itu nanti, jika anda bersedia, silahkan tanda tangan ini!" titah Mark sambil menyodorkan map yang berisi kontrak perjanjian tak lupa berserta pulpennya.
"Mark, bisa tinggalkan kami!" pinta Zidan. Ia melihat ada keraguan di mata Gia. Zidan memutuskan untuk meyakinkan Gia secara pribadi.
Mark pun mengangguk dan meninggalkan Zidan dan Gia.
"Nona Gia. Apa anda keberatan menjadi sekretaris saya?" tanya Zidan.
Gia mendongak memandang Zidan.
"Maaf, Tuan. Saya hanya tidak yakin untuk menjadi sekretaris anda. Saya sama sekali belum punya pengalaman menjadi sekretaris."
"Kau tidak perlu khawatir. Kau bisa belajar dengan perlahan. Yang terpenting kau mau dan setuju menjadi sekretaris ku."
Gia tampak berpikir sejenak, lalu tak lama Gia mengangguk.
"Kau setuju?" tanya Zidan.
Gia pun mengagguk mantap.
Lalu dengan cepat Zidan meraih map dan pulpen yang berisi kontrak kerja Gia ke hadapan Gia.
Setelah Gia menandatangani kontrak kerja. Zidan bersorak dalam hati. Zidan yakin, sebentar lagi impiannya akan terwujud.
Ya, Zidan sudah memutuskan untuk mendekati Gia. Dia sadar tentang perasaannya pada Gia.
°°°°
"Kau serius, Gia!" tanya Nana dengan tak percaya. Dia menganggap Gia telah berbohong tentang Gia yang sudah resmi menjadi sekretaris Zidan.
Gia memejamkan matanya dan menyender pada kursi kerjanya. Rasanya terlalu terkejut saat dirinya diminta langsung oleh CEO untuk menjadi sekretaris.
"Giaaaa!" teriak Nana lagi. Dia merasa belum puas dengan jawaban Gia.
Namun, Gia tak bergeming. Dia tetap memejamkan matanya tanpa mendengar teriakan Nana.
°°°
Mata Gia di penuhi kekaguman dengan ruangan barunya. Gia memiliki ruangan pribadi yang bersebelahan dengan ruangan Zidan.
Bahkan ruangan yang Gia tempati juga tak kalah mewah dari ruangan Zidan dan Zayn.
"Kau suka?" Zidan tiba-tiba berbicara dari arah belakang.
Gia langsung menoleh ke arah belakang. Dia tersenyum kikuk saat menatap Zidan.
"Terimakasih, Tuan. Saya menyukainya."
"Panggil aku Zidan jika sedang berdua. Rasanya lebih nyaman mendengar mu memanggil nama ku langsung."
"Ta-tapi ...."
"Ikut ke ruanganku, kita akan mulai membahas beberapa hal!" titah Zidan sambil berlalu meninggalkan Gia.
Gia pun menyimpan tasnya dan mengikuti Zidan.
Tanpa Zidan dan Gia sadari, seseorang telah memperhatikan mereka lewat cctv. Ya, siapa lagi kalau bukan Zayn. Sepertinya niat Zayn menghancurkan Zidan tak main-main. Zayn benar-benar merencanakan dengan matang.
°°°
Setelah jam pulang kantor, Zayn langsung meluncur ke Club tempat dia bersenang-senang. Dia ingin menghapus jejak lisa dalam otaknya. Sampai saat ini, Zayn benar-benar tak bisa melupakan Lisa, walaupun luka yang di berikan Lisa cukup besar.
"Zayn, kau tumben sekali kemari?" tanya pemilik Club yang juga teman Zayn.
"Ambilkan aku minuman dan siapkan apa yang aku butuhkan!" titah Zayn ada Andre. Andre sudah tau apa yang di maksud Zayn. Tentu saja minuman dan hal yang bisa menghangatkannya di ranjang.
Setelah memesan apa yang dia mau, Zayn pun pergi ke lantai atas. Di lantai atas, terdapat kamar dan ruangan yang di sediakan untuk tamu Vip.
Tak butuh waktu lama, pintu ruangan yang Zayn masuki sudah di ketuk.
Zayn yang sudah bertelanjang dada langsung menarik wanita sexy yang sedang memegang minuman.
Tanpa ampun dia langsung menarik botol minuman dari tangan wanita itu dan melemparkannya ke sofa. dan tanpa basa-basi, Zayn pun langsung ....
Langsung pulang karna di marahain emak Sonya. Emak Sonya nyusul Zayn sambila Bwa sapu 🤣🤣🤣🤣.
Ga deng hahaha becanda. Ngerti lah pasti Zayn lagi ngapain 😁😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 590 Episodes
Comments
🍉💜
Lg serius ini thorr🤣🤣✌️
2022-11-27
0
Hikmah Araffah
ko tokokh Zayn menjijikan gt sih ih ,ga pantes buat gia ,lebih cocok gia sm zidan
2022-11-20
0
cinta
wkwkwk emak sonya bw sapu ke club .. 😆
2022-11-16
0