Dengan sekuat tenaga, Gia menendang kaki Zayn dengan kakinya. Walau kaki Gia dengan kondisi yang terikat.
Dan tak lama, Zayn pun terbangun.
Mata Zayn bersibobrok dengan mata Gia.
Zayn berusaha menggerakan tubuhnya yang sedang terikat.
"Sial!" teriak Zayn dengan keras. Mulut Zayn tidak di sumpal sehingga dia bisa berteriak.
"Emm ... emmm ..." Gia pun berusaha melepaskan ikatannya.
Mereka masih terus menggoyangkan badan kesana kemari untuk melepaskan ikatan yang membelenggu mereka.
Setelah sekian lama mencoba, mereka masih tak berhasil untuk melepaskan ikatan.
Gia sudah pasrah, kemudian Gia menangis meratapi nasibnya. Dia teringat ibunya yang pasti telah menjemputnya di restoran.
Teringat jelas di dalam ingatan Gia, ibunya sangat bahagia saat Gia tadi mengajaknya berbelanja.
Melihat Gia yang terisak, Zayn berusaha menggeser kursi dengan badannya.
"Tenanglah, semua akan baik-baik saja," ucap Zayn menenangkan Gia. Tiba-tiba hatinya merasa terenyuh saat melihat Gia menangis.
"Kalian sudah sadar rupanya," ucap satu penjahat yang masuk ke ruangan tempat Zayn dan Gia di sekap.
"Katakan! berapa uang yang kalian ingin kan?" tanya Zayn sambil memandang penjahat dengan emosi.
"Kami tidak butuh uang mu. Karna ada yang berani membayar mahal untuk nyawa mu," Jawab si penjahat tersebut.
"Apa maksud mu?" tanya Zayn lagi.
Pok, pok, pok
Sebelum penjahat itu menjawab, seseorang bertepuk tangan dari arah luar.
"Haloo, Zayn. Senang bertemu dengan mu," ucap seorang lelaki yang bernama santosh yang tak lain adalah adik tiri Sonya.
"Paman Santosh," ucap Zayn dengan terkejut. Rahang Zayn mengeras saat melihat Santosh tersenyum padanya.
Santosh mengambil kursi kosong dan duduk dihadapan Zayn sambil menghilangkan kakinya.
"Kau tau Zayn. Anak buah ku selalu mengikutimu kemana pun kau pergi. Aku selalu menunggu waktu yang tepat untuk menghabisimu. Dan nasib baik berpihak pada ku. Anak buah ku melihat mu di culik dan kau tau Zayn? Baru saja aku membayar mereka untuk menghabisi nyawa mu." Santosh berucap dengan santai. Seringainya semakin lebar saat melihat wajah Zayn penuh amarah.
"Katakan apa mau mu?" tanya Zayn dengan berusaha bersikap tenang.
"Mau ku? mau ku adalah kau mati, dan aku bisa bebas merebut kembali kursi CEO yang kau duduki." Santosh terkekeh senang. Dia sudah lama ingin menyingkirkan Zayn. Sebelum Zayn menjadi CEO, Santosh lah yang menduduki kursi CEO.
Santosh selalu menyuruh anak buahnya mengikuti Zayn. Namun selalu tak ada celah bagi Santosh. Namun, sepertinya kali ini nasib baik berpihak baik kepadanya.
Orang suruhan Santosh yang mengawasi Zayn mengabarkan pada Santosh bahwa Zayn disekap oleh penjahat. Santosh pun menyuruh anak buahnya terus mengikuti penjahat yang menculik Zayn.
Dan saat anak buahnya mendapat posisi tempat disekap Zayn, Santosh langsung menyusul dan membayar penjahat untuk menghabisi nyawa Zayn.
Gia hanya bisa terus menangis meratapi nasibnya. Suara tangisan Gia membuat Santosh melihat ke arah Gia.
"Hai, gadis cantik. Sepertinya kau bisa membuat ku senang," ucap Santosh sambil membelai pipi Gia.
Gia semakin terisak saat Sanstoh menyentunya.
"Jangan sentuh Dia!" teriak Zayn dengan keras.
"Kau keluarlah! aku ingin menikmati wanita ini di depan keponakan ku tersayang!" titah Santosh pada penjahat.
Penjahat itu pun pergi. Saat Santosh mendekati Gia untuk melepaskan tali di tubuh Gia.
Brakk
Sebuah kursi melayang pada punggung Santosh. Dan Zayn lah yang melakukannya.
Saat Santosh berbicara padanya tadi. Zayn dengan tenang menggesekkan tangan nya kebelakang dan ternyata dia berhasil melepaskan ikatannya.
Zayn langsung mengahajar Santosh, Santosh pun tak mau kalah. Mereka saling mengahajar satu sama lain.
Gia merasa bersyukur, karna Zayn bisa menyelamatkannya. Namun, karna Santosh sudah kurang tenaga untuk meladeni Zayn.
Santosh pun mengeluarkan pistol dari celana belakang.
"Jangan bergerak, atau aku akan menembak kalian berdua," ucap Santosh sambil melayangkan pistol ke arah Zayn.
Lutut Gia melemas saat melihat senjata yang di pegang Santosh.
Sangking gaduhnya perkelahian mereka, mereka tak sadar diluar sana ada keributan.
Saat Santosh lengah, seseorang kembali memukul santosh dengan kayu. Santosh yang emosi langsung berbalik dan Dor. Satu tembakan santosh luncurkan kepada orang yang memukulnya.
"Ibuuuu!" teriak Gia tertahan.
Ternyata Santosh menembak ibu dari Gia.
Saat Gia dan Zayn di angkut kedalam mobil, ibu Gia baru saja turun dari taxi. Dan saat turun ibu Gia melihat mobil pergi membawa Gia. Ibu Gia pun menaiki Taxi kembali dan menyuruh supir Taxi untuk mengikuti mobil itu.
Dalam perjalan tak lupa ibu Gia menelpon polisi. Saat berhasil mengikuti mobil tersebut, Ibu Gia bersembunyi terlebih dahulu sambil menunggu kedatangan polisi.
Saat Polisi berhasil meringkus ketiga penjahat, tanpa menunggu polisi, Ibu Gia masuk kedalam dan mencari Gia.
Ibu Gia langsung tumbang, Santosh menembak Ibu Gia di bagian dada hingga mungkin peluru langsung tembus pada jantungnya.
Zayn langsung menghajar Santosh tanpa ampun, pistol yang sudah terlepas dari tangan santosh kembali santosh dapatkan dan dor. Satu tembakan mendarat di pinggang Zayn. Seketika itu juga Gia pingsan saat mendengar tembakan untuk yang kedua kalinya.
Tak lama polisi pun masuk, dan langsung menembak kaki Santosh. Dengan cepat para polisi membantu Zayn, ibu Gia dan Gia. Tak ada ambulance hingga mereka di angkut ke rumah sakit menggunakan mobil polisi. Sedangkan para penjahat masih berada di tempat dan diawasi oleh polisi lain. Mereka menunggu mobil jemputan yang baru untuk mengangkut para tersangka.
Tiba di rumah sakit, Zayn langsung mendapat perawatan. Gia pun sama. Namun sayang nyawa ibu Gia tak terselamatkan.
Setelah Gia sadar dari pingsannya. Gia langsung histeris menanyakan keadaan sang ibu. Gia harus menerima kenyataan pahit ternyata sang ibu sudah meninggal dunia.
Sonya yang mendapat kabar tentang Zayn bergegas langsung pergi ke rumah sakit. Setelah Zayn masuk ruang operasi, Sonya langsung pergi ke kantor polisi untuk menanyakan yang sebenarnya.
Betapa terkejutnya Sonya saat mengetahui bahwa adik tirinya menjadi dalang atas apa yang menimpa putranya.
Sonya pun diberi tau oleh polisi tentang Gia dan ibunya. Rasa bersalah menghampiri Sonya, karena bagaimana pun, orang yang membunuh ibu Gia adalah adik tirinya.
Sonya mencoba menemui Gia di rumah sakit, Namun Gia tak mau bertemu dan berbicara dengan siapa-siapa. Bahkan Gia pingsan saat perawat berkata akan memakamkan ibu Gia, hingga Gia tak melihat wajah ibunya untuk yang terakhir kalinya.
Sonya pun memutuskan untuk memberi waktu pada Gia. Sedangkan Zayn mengalami koma selepas operasi pengangkatan peluru.
Beberapa hari kemudian. Saat Sonya ingin kembali berbicara dengan Gia. Sonya terkejut, ternyata Gia sudah meninggalkan rumah sakit. Sehingga Sonya kehilangan jejak Gia.
Setelah mengalami koma selama 10 hari, Zayn pun sadar dari komanya. Anehnya, Zayn tak mengingat tentang apa yang terjad. Ia hanya mengingat bahwa dia pingsan saat di Restoran.
Dokter berkata, Zayn mengalami trauma parah, hingga alam bawah sadarnya menyuruhnya untuk melupakan hal yang baru saja terjadi.
Sonya pikir, Zayn hanya melupakan itu sementara, namun sampai sekarang Zayn tak mengingatnya.
Sedangkan Gia. Setelah pergi dari rumah sakit. Gia memilih kembali ke kota kelahirannya. Dia menemui sang nenek dan hidup di sana. Walaupun ibunya telah tiada. Gia masih bersyukur saat itu Zayn menyelamatkannya hingga dia tak di sentuh santosh.
Flashback off.
Nah begitulah ceritanya kenapa Gia bisa kenal Zayn dan Zayn bisa lupa sama Gia serta kenapa Sonya kekeh jodohin Zayn sama Gia. Karna Sonya ngerasa bersalah sama Gia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 590 Episodes
Comments
Nonna Mel
oh begitu... ? baru nyambung skrang dri awal blom nyambung ni otak
2024-01-19
0
Dewi Triherawati
gemes banget
2023-06-16
0
Elmaz
ya ...ya ...ngerti aq skr
2023-02-04
0