Setelah keluar dari lift, Gia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan atas tempat dimana ruangan Zayn berada.
Alisnya mengkerut heran saat melihat meja sekretaris Zayn kosong. Gia mulai melangkahkan kakinya dengan sedikit gemetar. Sampailah dia didepan ruangan Zayn.
Gia menghebuskan napas berat beberapa kali. Dia ingin mengetuk tapi rasa takut menghinggapinya. Dengan memberanikan diri, Gia baru saja akan mengayunkan tangannya untuk mengetuk. Namun, tepukan di bahu Gia dari belakang membuat Gia terlonjak kaget dan dengan cepat Gia berbalik untuk melihat siapa yang menepuk pundaknya.
"Ma-Maaf," ucap Gia terbata-bata. Dia langsung menunduk tanpa melihat siapa yang menepuk pundaknya.
Orang yang menepuk pundak Gia, yang tak lain adalah Mark, sekretaris Zayn mengernyit heran saat melihat seorang wanita muda akan mengetuk ruangan bosnya. Mark merasa heran karna baru kali ini ada yang berani mengetuk ruangan Zayn selain dirinya.
"Maaf, Nona. Anda siapa?" tanya Mark dengan ramah.
Gia mulai berani mengangkat kepalanya untuk melihat Mark. Matanya bersibobrok langsung dengan mata hijau milik Mark.
"Sa-saya ingin mengantarkan ini, Tuan." Gia menyodorkan map yang berisi dokumen.
Mark mengambil dokumen dari tangan Gia, dia membuka map tersebut, lalu melihat isinya.
"Maaf, Tuan. Kalau begitu saya pemisi," pamit Gia saat Mark masih meneliti dokumen.
Baru saja Gia akan melangkah, pintu ruangan Zayn terbuka. Gia meremas tangannya gugup. Dia sungguh takut melihat Zayn.
Tanpa menoleh kebelakang, Gia bergeges melangkahkan kakinya. Yang dipikirkannya adalah pergi sejauh mungkin dari lantai tersebut.
Sedangkan Zayn hanya menatap kepergian Gia dengan datar. Dia tau bahwa kehadiran Gia dilantai atas untuk mengantatlr dokumen karna Mark memegang map tersebut.
"Anda, akan keluar, Tuan?" tanya Mark.
"Kau sudah menyiapkan pesananku, Mark?" tanya Zayn.
"Semua sudah siap, Tuan. Mereka sudah berada di apartemen, Anda."
Zayn pun langsung melangkahkan kakinya tanpa menjawab lagi ucapan Mark.
Zayn menahan lift yang akan tertutup dengan tangannya. Yang kebetulan berisi Gia didalamnya.
Gia yang sedang melamun, langsung mendongak melihat kearah Zayn.
Deg
Deg
Deg
Tubuh Gia menegang melihat lelaki didepannya. Bukan karna Gia melihat Zayn sebagai Ceo ditempat dia bekerja, melainkan karna Zayn adalah lelaki masa lalunya. Gia benar-benar merasa tercengang karna melihat lelaki yang dulu menjadi masa lalunya.
Sedangkan Zayn hanya melihat Gia dengan tatapan datar, dia langsung melangkahkan kakinya masuk kadalam lift dan langsung menekan tombol.
tunggu, apa dia tak mengingatku.
Gia sibuk dengan lamunannya, hingga tak sadar bahwa lift sudah sampai dilantai bawah.
Saat Zayn keluar dari lift, barulah Gia tersadar bahwa dia sudah sampai dilantai bawah. Semua memandang Gia dengan tatapan aneh. Bagaimana tidak, ternyata Gia salah memakai lift. Dia malah turun menggunakan lift khusus Ceo.
Entah harus bersyukur atau merasa malu, Dia merasa bersyukur karna dia tidak terkena amukan Ceonya walau sudah berada di lift yang sama dengan Zayn. Padahal menurut karyawan lain, Zayn paling tidak suka lift khususnya dipakai oleh karyawannya.
•••
Zayn memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Dirinya amat frustasi karna menghadapi percerayan serta penghianatan istri dan sahabatnya. Dia ingin segara sampai di apartemennya dan menuntaskan amarahnya dengan bermain bersama para ******.
Tak butuh waktu lama, Zayn sampai di apartemennya. Dia turun dari mobil mewahnya dengan melonggarkan dasi.
Saat masuk ke apartemen, dia disuguhi dengan pemandangan yang membuat tubuh bawahnya menegang.
Beberapa wanita sudah memakai lingerie dan juga ada beberapa alkohol sudah berjajar di atas meja sesuai pesanannya.
Salah satu wanita tersebut, maju kearah Zayn.
"Kau sudah lama tak memanggil kami," ucap wanita tersebut sambil berbisik di telinga Zayn.
Zayn langsung mencium bibir wanita itu dengan kasar. Lalu dia mendorong tubuh wanita itu menuju beberapa wanita lainnya yang sedang duduk di sofa dengan posisi menggoda.
"Puaskan aku!" titah Zayn dengan nada serak setelah melepaskan tautannya dari salah satu wanitanya. Tanpa menunggu lagi wanita itu segera beraksi, dan Zayn langsung mengambil botol alkohol dan menenggaknya.
•••
Gia masih tak bisa lepas memikirkan Zayn. Dia ingin menyapa lelaki itu. Namun, niatnya dia urungkan saat Zayn terlihat tak mengenali dirinya. Waktu menunjukan pukul 5 sore dan sudah saatnya jam kantor selesai.
"Gia!" panggil Nana yang mengisi meja disebelah meja Gia.
"Kenapa?" tanya Gia tanpa menoleh kenarah Nana.
"Maukah kau menemani ku belanja?"
"No, Nana. Maaf, hari ini aku ingin ke makam ibu ku. Mungkin lain kali."
"Kau, mau aku temani?" tawar Nana. Nana sudah lama mengenal Gia, dan berkat nana pula Gia bisa bekerja di prusahaan Zayn.
"Tidak, Nana. Aku akan pergi sendiri. Sampai jumpa," ucap Gia yang berlalu meninggalkan Nana.
Nana menatap Gia dengan tatapan sendu. Setiap hari rabu, dia akan mengunjungi makam ibunya. Karna hari rabu adalah hari dimana ibunya meninggal sekaligus hari dimana hal mengerikan terjadi di kehidupan Gia.
Setelah menaiki bis, Gia berjalan beberapa meter untuk sampai ke pemakaman umum tempat dimana ibunya di makan kan.
"Selamat sore, Bu." Gia berjongkok untuk mencium nisan sang ibu.
Sejenak dia berdoa untuk mendiang ibunya.
"Bu, bagaimana kabarmu diatas sana? apa ibu bahagia?" Gia meneteskan air mata ketika berbicara, seolah ibunya ada didepannya.
"Terimakasih, Bu. Telah merawatku dan mengorbankan nyawa ibu untuk menyelamatkan ku." Gia yang tadinya berjongkok langsung terduduk ditanah, menaruh kepalanya di atas nisan ibunya.
"Bu, seharusnya saat itu biarkan aku saja yang mati. Aku sungguh merindukan mu, Bu." Gia kembali menangis tersedu-sedu, saat meningat pristiwa kelam tersebut dimana pristiwa itu merenggut ibunya yang hanya Gia miliki satu-satunya.
Seorang lelaki berdehem, mengganggu Gia yang sedang menangis.
"Kau ...."
Gays kalau masuk 10 besar, bsok up 2 bab. jadi jangan lupa. vote ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 590 Episodes
Comments
Maret Angriani Sihite
aku mampir thorrr
2023-08-09
0
hartatik hartatik
kok ky pernh bc tp ap ad yg direvisi ya
2022-07-08
0
Nayla Syifa Aprinda Putri
penasarn next
2022-06-24
0