Mereka menyantap makanan mereka dg tenang,tak ada pembicaraan apa2. "kenapa mendadak canggung ya?" batin maira.
"sayang..aku ketoilet dulu ya ," harun berdiri pamit sembari mengusap kepala maira .maira hanya mengangguk
"mai..kamu cantik ya ramah pula,pantas harun keliatan begitu cinta sama kamu," tetiba maira mengatakan hal itu
"kenapa sandra ,kok nada bicara nya agak aneh ya?" batin maira
"bisa ajah kamu san.." jawab maira sekenanya,berbanding dg isi pikiranya
"kamu beruntung looh..harun itu orang yg hangat,walau pun kelihatan sangat dingin,"
"eeh..apa tuh maksud si sandra?" lagi2 itu hanya suara hati maira,ada raut bingun di wajah nya.
"jadi gini.." sandra melanjutkan
"aku itu cukup dekat dg harun,kami satu kuliah dulu." sandra menjelaskan karna mengerti raut bingung di wajah maira
"ooh.." hanya kata itu yg keluar dari mulut maira,sebenarnya ada rasa penasaran di hatinya .tapi ia tak mau berburuk sangka
"cukup dekat ya?" lagi2 ia ucapkan hanya dalam hatinya,suka sekali maira mengucapkan kata2 dalam hati,lama2 ia seperti pemeran dalam sinetron
sandra menjelaskan dan menceritakan kedekatan mereka waktu kuliah,maira tetap menyantap makanan nya dg tenang,ia hanya terus mendengar kan ;hingga
"srooot..srooot.. srooot..." bunyi dari minuman yg maira minum, terdengar menjengkelkan di telinga sandra.
bunyi minuman yg di sedot hingga tandas,memang cukup nikmat.tapi tidak untuk sandra
"sial..!dia mengabaikan ku" gerutu sandra dalam hari,mukanya terlihat kesal karna tak mendapat respon dari maira
"kami dulu hampir bertunangan.." kali ini maira menghentikan sedotan boba milk tea ice nya.ia tampak sedikit terkejut,tapi kemudian segera mengatur kembali ekpresi muka cuek nya
"tapi gak jadi ya..?" pertanyaan maira membuat sandra melongo
"baa..bagaimana kamu tau..?" sandra tergagap
"ya..karna kan,kamu bilang sempet,jadi belum terjadi kan?" maira terkikik,itu membuat sandra makin jengkel
"keburu putus ya?" sandra semakin jengkel,ia mengepal kan tangan nya di bawah meja.niat hati ingin membuat maira panas,malah dirinya yg meradang
Ia berusaha menahan emosinya,tak ingin terlihat kesal di hadapan maira apa lagi nanti,di hadapan harun.
"kami berpisah karna aku melanjutkan kuliah keluar negri,jadi..." sandra menjeda kata2 nya
"jadi..?" maira mengernyitkan alisnya
"kena kau..!" batin sandra
Mereka saling tatap dalam ke bisuan,hingga suara harun menyadarkan mereka
"sayaaang.." maira sedikit terlonjak,dan menoleh kesamping.
"udah selesai belum..?" tanya harun
"kamu dulu gak suka milk tea kan harun?" sandra memberikan pertanyaan provokatif kepada harun ,sembari melirik meja harun
"maaf sandra,,tapi selera orang bisa berubah.dan kita tidak cukup akrab untuk kamu mengetahui selera ku
.!" harun menekan kata2 nya,ia lekas manarik tangan maira untuk berdiri
"kami permisi dulu,masih ada urusan.."kemudian pergi meninggal kan sandra.
"liat ajah nanti harun,kamu adalah milik ku..!" ia berbisik pada dirinya sendiri,senyum smirk terukir dari wajah nya.
*
*
Harun dan maira mengambil troli belanjaan dan menuju tempat kebutuhan bulanan mereka,biasanya maira sangat bersemangat akan membuat kulkas nya tak muat,itu yg selalu di katakan maira.
tapi kali ini maira tampak tak semangat,baru saja troli blanjaan nya terisi setengah.maira mengatakan sudah lelah.
Ahirnya mereka memutus kan untuk pulang,dalam mobil hanya suara musik melow yg terdengar.dari awal masuk mobil sampai tengah jalan.maira tak mengeluarkan suaranya sepatah kata pun ia pura2 sibuk meng scroll hape nya.
"sayang.." harun tak tahan dg sikap diam maira
"ada apa?" ahirnya harun bertanya
"apa ada sesuatu yg di katakan sandra ?" bukan nya menjawab,tiba2 maira menoleh dan air matanya bercucuran,luruh begitu saja tampa permisi.
Harun yg kebingungan,ahirnya menepikan mobil nya .ia meraih wajah maira,mengusap air mata nya dan memeluk lembut maira
"apa ada hal yg belum selesai antara kamu dan sandra mas ?" ahirnya maira bertanya dg sesenggukan
"apa maksudnya sayang?" harun kebingungan,ia menepuk2 lembut kepala dan bahu maira.
"sandra bilang,kalian hampir tunangan hiks hiks " maira terus saja menangis drama ala2,bukan nya panik.harun malah menertawakan maira
"kamu kok malah tertawa sih...!hwaaaaa" maira semakin kencang ,harun makin keras tertawa.
" kamu bahagia mas...!?" bentak maira
"kamu bahagia di atas penderitaan ku..?!" maira tiba2 menghentikan tangisanya,mengusap air matanya yg terus meleleh,merubah raut mukanya suaranya di tekan.
Ia menatap dalam2 mata harun "kalau kamu punya urusan yg belum selesai,selesaikan..!" hawa di dalam mobil tiba2 horor,mereka saling menatap dalam diam.air mata maira masih meleleh,walau intonasi suaranya sudah berubah.
"jangan sampai masa lalu mu,merusak masa depan rumah tangga kita..!" intonasi suara maira makin di tekan,tak ada raut menggemaskan lagi di mata harun.
"mau tau kisah masa laluku..?" suara berat harun mendominasi tiba2
"mau dengar dan percaya gak ?" harun bertanya pada maira,maira mengangguk. air mata nya masih terus meleleh
"kamu siap mendengarnya?" pertanyaan harun ,membuat maira ragu
"kalau kamu ragu,mas gak akan cerita," harun mengerti ekspresi ragu maira
"aku mau .." maira ahirnya membuka mulut nya,mereka masih saling tatap
"kami satu kuliah dulu.." harun membuka pembicaraanya
"ya ...aku tau sandra sudah mengatakanya tadi ," lirih maira
"mau dengar tidak?" harun kesal,belum juga bercerita .maira sudah menyela kata2 nya
"iya.." maira memasang wajah kesal dan memanyunkan bibirnya,ia menunduk .tau kalau terlalu emosi
"dengar dan jangan menyela..ok" harun mengangkat wajah maira dan mencium kening maira dalam,ia membenarkan anakan rambut maira yg menempel di pipi akibat air mata,menyelipkan nya di samping telinga maira.
"kami kenal karena mama sandra dan mama ku satu geng arisan,mamanya dan mama ku mengenalkan kami. Kami baru tau satu kampus setelah di kenalkan, sandra sering mendatangi kelas ku setelah tahu kami satu kampus,sandra adalah junior ku waktu satu semester lagi aku akan lulus.
Aku menanggapinya biasa saja,karna aku mau fokus kuliah.kamu tau sendirikan,? aku yg akan melanjutkan perusahaan,jadi aku tak mau ribet dg wanita.
Sampai aku lulus,dan aku akan melanjutkan kuliah s2 ku keluar negri.mamah dan ayah meminta kami mengadakan pertunangan terlebih dahulu,alasanya apalagi kalau bukan untuk memperkuat bisnis ayah.
Karna kebetulan ,papa sandra juga kolega ayah,jadi bagus untuk menjalin relasi yg kuat. Karena nanti setelah kuliah ku selesai,mereka ingin aku dan sandra segera menikah.
Kami harus bertunangan. sebelum aku kuliah kelu..."
"jadi benar?..kamu memang matan tunangan sandra?" pletak...harun menyentil kening maira
"aduuu..sakit tau..!" maira mengaduh sambil mengusap2 kening nya sendiri
"aku bilang jangan menyela..bawel banget sih.."
"iya..iya..maaf" maira memanyunkan bibirnya kembali
"jadi,aku malas berdebat dg mamah dan ayah tentang itu,kuturi saja permintaan mereka untuk bertunangan," baru juga harun mau membuka mulutnya lagi
"tuuh kan..!" harun memelotot sinis ke arah maira
"hehehe..ayoo di lanjut😆" maira nyengir sambil garuk2 kepala tak gatal
"seminggu sebelum pertunangan,mas menemukanya jalan sama laki2 lain di mall. Mas gak mau prasangka buruk,mungkin itu temen kuliah nya." harun sesekali mengusap2 kepala maira dan memainkan jemari lentiknya
"jadi mas abaikan saja,tapi kemudian. mas sedang sama teman mas di kafe,mas melihat lagi sandra dengan laki2 yg sama.dan kali ini mereka terlihat sangat mesra,jadi mas meminta seseorang untuk mengikuti sandra 3hari sebelum pertunangan."
"terus..terus.." maira tampak antusias,air matanya sudah hilang entah kemana.seperti nya cerita harun lebih menarik dari drama,pikir maira
"ternyata menurut info dari orang suruhan mas,sandra dan laki2 itu berpacaran ,jadi mas mengumpul kan bukti2 foto2 mereka," harun melanjutkan cerita nya
"kemudian mas memberikanya pada ayah dan mamah,awalnya mama maksa banget. gak apa2 toh kami belum menikah ini,tapi ayah menentang nya.ahirnya mereka membatalkan acara pertunangan itu,ayah gak terima .belum menikah saja sudah selingkuh.."
"ooh..jadi si sandra sandra itu ngaku2 ya mas?"
"hmmp..mamah yg bersikeras karna menurut mamah sandra calon menantu yg ideal,kita sebanding."
"ooh...pantes ,mamah gak pernah suka aku.." terdengar lagi kesedihan dari suara maira.harun segera meraih wajah maira dan menempelkan kening mereka
"kami tidak punya hubungan apa2,apalagi punya hal yg belum diselesai kan.jadi jangan pernah salah paham lagi,mengerti?"
"hem..aku sayang mas," mereka ahirnya berpelukan hangat
"kita pulang yaa..?" maira melepaskan pelukanya .ahirnya mereka melanjutkan perjalanan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments