KNT-20

Setelah semua kesalahpahaman Amarta dan Adrian,kehidupan Rumah Tangga mereka mengalir apa adanya,Adrian tetap bersikap baik namun Amarta tetap pada aktifitasnya bekerja dikantor.

Tidak ada menyiapkan makanan atau secangkir kopi untuk Adrian,karena Amarta menyediakan seorang ART diApartmentnya dan Adrian mengerti itu karena kesibukan Amarta yang setiap harinya mengharuskan pulang sampai malam.

Bukan tanpa alasan Amarta melakukan itu,karena Amarta mulai membatasi diri untuk berinteraksi lebih dalam tentang hubungan mereka.Amarta meyakinkan dirinya bahwa pernikahannya adalah pernikahan kontrak yang hanya akan bertahan 1 tahun,karena tidak dapat dipungkiri semuanya bisa berubah.

Amarta akan berangkat sangat pagi-pagi sekali saat Adrian belum terbangun,karena mereka telah sepakat untuk tidur terpisah dikamar yang berbeda,walaupun Adrian merasa keberatan tapi pada akhirnya dia setuju karena Amarta memang pemilik keputusan dalam rumah tangga mereka.

Kini Amarta lebih menyibukkan dirinya diPerusahaan,sampai Rania kadang heran dan capek mengikuti ritme kerja Bos nya yang tidak konsisten,kadang Amarta bilang akan pulang cepat tapi waktunya jam pulang kerja,dia akan meminta Rania untuk lembur,padahal mereka hanya memesan makanan dan nonton serial lewat aplikasi berbayar.

Rania yang sudah jengah dengan sikap Amarta yang berubah-ubah,membuat Rania tidak tahan lagi untuk mengungkapkannya.

"Bu!Ibu tuh ada masalah apa dirumah?setiap menjelang malam ibu akan terus begini sampai jam 9 malam lalu pulang,Ibu kalau ada masalah cerita sama saya,karena Saya juga ada urusan yang terpaksa harus saya tunda karena menghargai Ibu sebagai Atasan saya,tapi sekarang saya mulai capek karena Ibu hanya seperti ini setiap harinya,jika pekerjaan maka saya akan tenang-tenang aja karena itu tanggungjawab saya,tapi Ini!kita nonton film yang sebenarnya saya nggak tau apa tujuannya,Ayolah Bu,cerita sama saya,biar saya tau Ibu sedang mengalami masalah apa,padahal Ibu pengantin baru loh,kok sudah seperti ini hubungannya dengan suami".ucap Rania menggebu-gebu.

Amarta justru menangis yang membuat Rania semakin panik.

"Hiks Hiks Hiks".Rania kebingungan sendiri melihat Bos nya menangis tiba-tiba.Padahal yang Rania tahu,Bos adalah pantang untuk memperlihatkan kesedihannya,saat gagal tunangan aja,Amarta tetap percaya diri menghadapi semuanya.

"Udah dong Bu...,jangan nangis,kan saya cuma minta Ibu cerita,bukan malah nangis seperti ini,maafkan saya jika menyinggung perasaan Ibu".

Amarta menghentikan tangisannya dan menenangkan dirinya sebelum berbicara dengan Rania.

"Rania....,kamu janji nggak akan bilang siapa-siapa ya?,aku akan memberitahukan sebuah rahasia besar yang aku sembunyikan dari siapapun",ucap Amarta pelan namun membuat Rania mendekat dan meletakkan cemilannya.

"Aku sebenarnya hanya menikah kontrak dengan Adrian selama 1 tahun,awalnya aku pikir kita bisa sama-sama saling membuka hati dan menghapus nikah kontrak ini nantinya,tapi kemarin saat dihotel,aku mendapati Adrian mendapatkan pesan dari mantan pacarnya yang ternyata mereka sebenarnya belum putus secara resmi,aku sekarang jadi takut,takut kalau nantinya aku suka sama Adrian tapi Adrian memilih mantan kekasihnya,karena siapalah aku Rania,aku bukan siapa-siapa selain istri kontraknya...hiks hiks hiks ".

Rania kaget dan membuka mulutnya lebar-lebar,Ia tak menyangka bahwa Bos yang Ia kenal dan memiliki kekayaan yang tak terhingga ternyata menyimpan kesedihan dalam hidupnya.

Rania membawa Amarta kedalam pelukannya dan mengusap lembut untuk membiarkan Amarta menangis sepuasnya.

"Bu...,Ibu harus bicarakan semuanya dengan Pak Adrian,karena bagaimanapun,Ibu juga harus mendengar langsung isi pikirannya,pokoknya kalian harus mengobrol dan mengungkapkan perasaan kalian masing-masing,percuma jika saling berdiam diri seperti ini,karena tidak akan menyelesaikan masalah apapun,yang ada masalahnya tambah runyam dan semakin berjarak hubungan kalian".

"Tapi tidak semudah itu Rania,karena pernikahan kita hanya berjalan 1 tahun,ini terasa sangat cepat nantinya ,aku takut jika nantinya kita menjadi asing dengan jalan hidup kita masing-masing,sedangkan aku masih harus menghadapi kedua orang tuaku yang pastinya akan sangat kaget jika mengetahui semua ini".

Rania menggenggam tangan Amarta dengan lembut."Bu...,apa yang terjadi nanti sama pernikahan Ibu biarlah dipikirkan nanti,yang terpenting sekarang,Ibu jalani dulu apa yang sudah kalian lakukan,karena 1 tahun juga waktu yang sangat lama jika masalah ini tidak ada jalan keluarnya".

Setelah itu Amarta merasa sedikit tenang,Ia membenarkan apa yang Rania katakan.

"Terimakasih ya Rania...,aku merasa lega saat ini karena telah membaginya dengan kamu,aku minta tolong ini menjadi rahasia besar kita berdua,karena tidak siapapun yang tau bahwa Aku telah menikah kontrak dengan Adrian".

Rania memamerkan 2 jempolnya ,tanda setuju bahwa Ia tidak akan menceritakan kepada siapapun,akhirnya mereka menyudahi acara yang tidak jelas tujuannya,karena hari sudah semakin malam.

**

Sedangkan Adrian,Untuk mengurangi kesendiriannya diApartment,Adrian pergi ketempat dimana restoran yang pernah menjadi tempat kerjanya dulu,karena Adrian sudah meyakinkan dirinya sendiri untuk membuka restoran.

Mengendarai sebuah mobil yang Amarta berikan,Adrian langsung menuju ketempat janjian pemilik restoran yang kini maju dengan pesat,langkah Adrian kali ini ingin memiliki salah satu cabangnya atau membuka cabang baru yang keseluruhan modalnya dari Adrian.

"Halo Adrian....,Maaf sudah nunggu lama",ucap Hendrik yang terlambat 20 menit dari jam janjian meraka.

"Nggak apa-apa Pak,saya yang kecepetan",jawab Adrian santai.

Adrian langsung mengutarakan keinginannya bahwa Ia ingin menjadi mitra dari restoran yang pernah menjadi bagian hidupnya.Hendrik dengan senang hati menerimanya dan mereka akan bertemu lagi keesokan harinya untuk menandatangani kerjasama.

**

Adrian pulang dan melihat Amarta sudah ada didalam Apartmentnya dan sedang memasak dengan ART yang terlihat begitu cekatan.

Ada rasa ingin memeluknya dari belakang,Namun Adrian takut dengan reaksi yang akan dia terima jika melakukannya.

Adrian memilih membersihkan tubuhnya sebelum bergabung dengan Amarta untuk makan malam yang tertunda.

Adrian yang sedang mengenakan pakaiannya,kaget saat mendengar Amarta memanggilnya.

"Mas...,Ayo makan malam".

Kini mereka makan dalam diam,terutama Amarta yang selalu sibuk dengan ponselnya.Sampai Adrian merebutnya karena ingin berdiskusi tentang kerjasama yang akan dia jalani.

"Amarta,aku tau kita menikah hanya kontrak,namun aku juga ingin kita bercerita tentang kegiatan kita masing-masing,karena akupun ingin mendengarkan pendapatmu tentang usaha yang akan aku ambil untuk kita kedepannya,agar aku bisa memberimu nafkah untukmu sebagai tanggungjawabku sebagai suami,2 hari lagi aku akan menandatangani kerjasama sebagai mitra restoran yang mempertemukan kita dulu,aku ingin mendengar pendapatmu dulu,apa kamu tak keberatan jika nantinya aku akan mulai sibuk dengan usaha ini?tapi aku akan berusaha untuk membagi waktu sebaik mungkin agar semuanya berjalan beriringan".

Amarta menatap dalam-dalam pada Adrian,ada rasa ingin memberi pelukan bahwa Ia setuju dengan langkah yang Adrian ambil.Namun hanya sebuah kata yang bisa Amarta utarakan.

"Iya Mas...,aku selalu mendukung apapun keputusanmu".

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!