"Adrian....kita harus serius membahas pernikahan kontrak kita,apa yang mau kamu tulis dalam surat pernikahan kontrak kita?",tanya Amarta yang mengalihkan tatapan Adrian yang terus tertuju kepadanya.
"Pernikahan kontrak kita boleh terus berlangsung,sampai aku sendiri yang memutuskan akan berakhir atau belanjut ",jawab Adrian tegas dengan wajah yang serius.
Amarta sampai bingung harus berkata apa,padahal harusnya dia yang punya kendali,karena dia yang mengajak dan membayar Adrian,namun kini justru Adrian yang memutuskan jalannya pernikahan kontrak nikah diantara mereka.
"Nggak bisa gitu dong Adrian....,kalau nyatanya aku mau berhenti gimana?kalau ternyata nanti aku menemukan orang yang mencintaiku gimana?kan aku bisa saja mencintai orang lain nantinya,karena kan kita hanya nikah kontrak,jadi kita masih bebas untuk menemukan pasangan kita masing-masing nantinya",Ucap Amarta yang tanpa sadar membuat Adrian diam.
Amarta menyadari kesalahan pada ucapannya,Ia pun mencoba menjelaskan maksud dari bicaranya barusan.
"Maafkan aku Adrian...,aku hanya nggak ingin mengekangmu nantinya,karena aku yang mengajakmu untuk pernikahan kontrak nikah ini,aku ingin kamu tetap memiliki kehidupan pribadimu sendiri,karena kamu masih sangat muda dibanding aku,jadi itulah mengapa aku memberikan batas 1 tahun,karena aku takut kamu terkekang dan kehilangan jati dirimu sendiri".
Adrian mendekat pada Amarta yang terlihat takut.
"Amarta...,aku hanya ingin walaupun kita menikah secara kontrak,tapi aku mau kita menjalaninya tanpa berniat untuk mengenal siapapun diluaran sana,aku mau kita bekerjasama menampilkan pernikahan kontrak kita sebagai kebaikan yang bermanfaat untuk kebahagiaan orang-orang yang sayang sama kita,terutama keluargamu,aku mau dipandang sebagai sosok suami yang baik,bukan hanya kita harus bersandiwara didepan mereka ,tapi ya karena memang ini aku,aku yang sebenar-benarnya".
Amarta perlahan mundur."Adrian...,jangan seperti ini,aku takut jatuh cinta sama kamu kalau kamu sebaik dan selembut ini,usia kita berbeda,aku nggak mau nantinya hanya aku yang mencintaimu namun ternyata kamu tidak,jadi mari jalankan pernikahan kontrak kita sebagaimana mestinya,karena aku hanya butuh 1 tahun agar orang tuaku tidak lagi memintaku untuk menikah dan menikah".
Adrian tiba-tiba membawa Amarta kedalam pelukannya."Kalau memang ada cinta diantara kita nantinya,itu takdir,tapi baik aku atau kamu,kita harus sama-sama terbuka tentang perasaan kita masing-masing,karena akan menyakitkan kalau ternyata kita membohongi orang yang kita cintai".
Amarta melepaskan pelukan tiba-tiba yang Adrian lakukan."Yasudah,terpenting kita isi surat perjanjian ini dulu sebelum membahas masalah lain lagi,karena aku butuh segera untuk mengatur semuanya dan menghadap kedua orang tuaku yang sangat menginginkan aku menikah".
Adrian memilih duduk sambil menatap Amarta yang sedang mengetik dilaptopnya.
Jika ditanya apakah Adrian mencintai Amarta?Maka Adrian akan menjawab bahwa Ia mulai tertarik dengan Amarta,namun sadar bahwa Ia belum mempunyai masa depan yang Mapan,membuat Adrian belum bisa mengutarakan apa yang dia rasakan,bukan hanya itu,pertimbangan bahwa Ia seorang yatim piatu,membuat Adrian harus belajar melakukan semuanya sendiri,terutama untuk semua mimpinya yang masih menjadi angan-angan semata.
Pernikahan kontrak yang Amarta tawarkan,bukan semata-mata karena Adrian menginginkan uang yang begitu banyak,tapi karena melihat bagaimana Amarta yang seorang wanita sukses,namun harus merasakan sakit hatinya untuk seorang laki-laki yang pernah dicintainya.
Namun Adrian bertekad,bahwa Ia akan mengembalikan kepercayaan diri Amarta kepada laki-laki,Adrian ingin Amarta kembali merasakan jatuh cinta dan dicintai.
"Coba cek dulu Adrian,siapa tau ada yang terlewat",tanya Amarta memberikan 1 lembar kertas berisikan surat perjanjian pernikahan kontrak mereka.
Adrian membaca satu persatu hal apa saja yang Ia boleh lakuin dan apa yang nggak boleh,Amarta juga menyertakan uang yang akan Adrian dapatkan setiap bulannya.
"Lalu kapan kita akan menikah ?",tanya Adrian serius,namun kemudian Ia bertanya sekali lagi untuk memastikan.
"Apa aku harus melamarmu kepada orang tuamu?",tanya Adrian yang berhasil membuat Amarta kaget dan tak pernah terpikirkan sebelumnya.
"Kita hanya akan menikah dan resepsi kecil-kecilan,dan itu biar menjadi urusanku,kamu tinggal duduk manis dan lakuin apa yang aku suruh".jawab Amarta tegas.
Akhirnya Adrian menandatangani surat perjanjian itu,namun setelahnya Ia meminta bayaran 1 Milyar pertama.
"Berikan aku 1 Milyar dulu,aku butuh beli sesuatu sebagai penunjang penampilanku,kamu nggak mau kan kalau aku memakai pakaian yang biasa aja,sekaligus ada sesuatu yang harus aku urus".
Amarta ikut menandatangani surat perjanjian itu dan memberikan 1 cek nominal 1 Milyar."Terimakasih sayang uangnya,aku pergi dulu ya,sekalian aku pinjem mobilmu dulu".pamit Adrian yang langsung pergi dari hadapan Amarta.
Amarta bingung dengan semuanya,disisi lain Ia bahagia karena orang tuanya tidak akan lagi cerewet menanyakan kapan menikah,tapi ada perasaan bahwa yang Ia lakukan adalah salah dan bisa menjadi masalah besar untuk masa depannya,namun entah kenapa Amarta juga yakin bahwa Adrian bisa diajak kerjasama.
Adrian yang baru keluar dari ruangan Amarta langsung mendapat tatapan memuja dari Raina dan para karyawan yang tak sengaja berpapasan dengan Adrian.
Tujuan Adrian kali ini,Ia ingin menyiapkan sesuatu untuk Amarta,walaupun mereka hanya menikah kontrak,tapi Adrian ingin semuanya berjalan seperti orang-orang pada umumnya.
Tujuan Adrian adalah pergi ke restoran yang berada diatap gedung tertinggi dengan pemandangan malamnya yang indah.
Namun sebelum itu,Adrian lebih dulu pergi kepusat perbelanjaan untuk mencari cincin berlian untuk Amarta, sebagai tanda lamaran mereka,Ia ingin kedua orang tua Amarta merasa Adrian menghargai putrinya dengan cincin itu.
Pilihan Adrian jatuh pada cincin dengan diamond berukuran sedang dengan keluaran terbaru,Adrian pun langsung meminta pegawai untuk menghiasnya agar terlihat semakin cantik.
Cincin sudah digenggamannya,kini Adrian memilih untuk membeli baju yang akan semakin membuat tampan penampilannya.
Hari yang semakin sore,Adrian menghubungi Amarta dengan alasan bahwa Adrian akan mengajak Amarta untuk bertemu dengan sahabatnya disebuah restoran,Amarta yang kaget dengan ajakan tiba-tiba dari Adrian,terus mondar-mandir didalam ruangan kerjanya,karena Amarta berpikir bahwa sahabat-sahabat dari Adrian pasti anak-anak yang baru beranjak dewasa,Amarta tak ingin Adrian malu mempunyai teman seperti dirinya.
Tapi Amarta tidak punya pilihan lain selain menyetujuinya,beruntung diPerusahaannya,Amarta selalu menyimpan pakaian ganti untuk dikenakan diwaktu-waktu yang membutuhkan penampilan yang sesuai dengan tema acara.
Mengenakan dress selutut berwarna hitam dengan lengan model balon,Amarta tampak Anggun dan terlihat elegan.
Saat sampai direstoran yang dimaksud Adrian,Amarta menatap kagum dengan apa yang Adrian siapkan.
"Ini maksudnya apa?ini ada apa Adrian....?".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments