"Maafkan saya ya Pak...,saya harus mengundurkan diri seperti ini",ucap Adrian saat menyerahkan surat pengunduran dirinya.
Manager yang bernama Dimas menerima surat pengunduran diri yang Adrian berikan,Ia menyayangkan keputusan yang Adrian lakukan.
"Sekali lagi terimakasih ya Pak,semoga suatu saat kita bertemu lagi dengan keadaan yang lebih baik".pamit Adrian dengan bersalaman dengan Dimas .
Setelah itu,Adrian pergi lagi menuju ketempat kuliahnya untuk membayar tunggakan yang harus Ia bayarkan agar segera bisa mengikuti wisuda S2 nya.
Urusannya telah selesai semuanya,Adrian menuju ke Perusahaan Amarta dengan mengendarai Rubicon yang Amarta pinjamkan,namun sebelum itu,Adrian membeli sesuatu untuk dibawa,Adrian memilih memasuki pusat perbelanjaan untuk mencari sesuatu yang pasti semua wanita menyukainya,apalagi jika bukan bunga dan 1 kotak kue rasa coklat.
Adrian kini membawa 2 paperbag untuk Ia berikan kepada Amarta,walaupun ini pernikahan kontrak,namun dimata orang lain,saat ini mereka adalah pasangan kekasih yang akan menuju pelaminan,itulah kenapa Adrian ingin semua orang tau bahwa kini Amarta telah memiliki seorang kekasih yang begitu tampan dan romantis.
Adrian tersenyum sendiri saat meletakkan bunga dan kue disamping kemudinya.
"Semoga Amarta suka ",gumam Adrian terus menyunggingkan senyumannya.
Perjalanan yang tak memakan waktu lama,Adrian kini berada didalam pos keamanan untuk dimintai keterangan dan tujuan kedatangannya,Adrian dengan lantang menjawab bahwa Ia kekasih Amarta yang sebentar lagi akan menjadi suaminya.
Para petugas keamanan yang berjumlah 3 orang,kaget dengan jawaban yang Adrian berikan,namun mereka juga tidak percaya begitu saja ,akhirnya mereka menghubungi sekretaris Amarta yang bernama Rania.
"Selamat siang Bu Rania...,didepan ada tamu namanya Mas Adrian,dia mengaku sebagai kekasih dari Ibu Amarta,apakah bisa minta tolong untuk tanyakan kepada Bu Amarta?karena kami disini kurang percaya dengan apa yang Mas Adrian katakan".
Rania juga tak kalah kaget dengan yang petugas keamanan katakan,Ia segera berlari keluar dari ruangannya dan mengetuk pintu ruangan Bu Amarta.
TOK
TOK
TOK
Setelah dipersilahkan untuk masuk,Rania segera menghadap Bu Amarta dengan senyum terpancar dari wajahnya.
"Ehem....Selamat siang Bu Amarta.....,diluar ada tamu yang mengaku sebagai kekasih Ibu,namanya Mas Adrian,apa itu benar ?",ucap Rania dengan terus tersenyum meledek Bos nya yang beberapa bulan lalu bersedih.
Amarta yang sedang menatap laptopnya langsung berdiri dan mempertanyakan apa yang Rania katakan beberapa menit yang lalu.
"Apa yang kamu katakan barusan?kekasihku?kesini?",bingung Amarta yang tak sadar bahwa Rania mengucapkan nama Adrian.
Rania justru menggoda Amarta dengan terus tersenyum penuh arti dan menghubungi pihak keamanan agar tersambung dengan tamu yang dimaksud.
"Halo...Mana Pak tamunya?Bu Amarta akan bicara terlebih dahulu pada tamunya",sapa Rania saat sambungan telpon terhubung.
"Halo sayang......,Maaf ya...,kalau kedatanganku mengagetkanmu,aku dateng kesini karena sangat merindukanmu,bisakah aku masuk sekarang,aku tak sabar untuk memelukmu",jawab Adrian yang membuat Amarta bersemu merah pada kedua pipinya,bahkan jantungnya seakan mau keluar dari tempatnya berada.
"Iya Mas...,Nanti petugas keamanan akan menemanimu keruanganku",jawab Amarta malu-malu.
Rania yang berada disampingnya menyenggol Bu Amarta dengan senyuman menggodanya."Cie....ternyata sudah punya pacar baru,kok diumpetin aja sih Bu,Saya kan pengen tau pacar baru Ibu....",goda Rania yang mendapat tatapan tajam dari Amarta.
Tak berapa lama,pintu ruangan Amarta ada yang mengetuk,dengan jantung yang terus berdetak dengam kencang,Amarta merapikan penampilannya yang tak luput dari pandangan Rania yang terus tersenyum.
Amarta membuka pintunya dan muncullah Adrian dengan penampilannya yang berbeda,karena Adrian mengenakan stelan pakaian yang sangat pas ditubuhnya,bahkan Adrian merapikan rambutnya dengan krim khusus,yang semakin membuat penampilannya terpancar ketampanannya.
"Halo sayang.....Maaf ya kesiangan datengnya,oh iya..,aku bawakan bunga dan kue untuk kamu,semoga kamu suka ya...",ucapnya sambil memberikan 2 paperbag ditangannya.
Amarta yang terus tersenyum menerima 2 paperbag yang Adrian bawa."Terimakasih ya Mas...,kamu tau aja aku lagi pengen makan kue ",jawab Amarta yang semakin mempercantik sandiwara mereka didepan semua orang,padahal baik Adrian dan Amarta,mereka melakukannya dengan tulus tanpa paksaan.
Rania yang melihat kemesraan 2 orang didepannya tanpa sadar terus mematung,membuat 2 orang yang hendak duduk menyenggol Rania yang terkaget-kaget.
"Eh iya Bu....,Maaf,saya keluar dulu kalau gitu".pamit Rania buru-buru dan menutup pintu dengan kencang.
Kini didalam ruangan hanya ada Adrian dan Amarta yang bingung harus bersikap bagiamana,karena ada rasa canggung saat mereka bertemu setelah memutuskan untuk menyetujui pernikahan kontrak diantara mereka.
"Hmmmm Adrian....,terimakasih ya,kamu repot-repot banget bawain ini semua,aku jadi merasa kita beneran sepasang kekasih,padahal kita baru mengenal beberapa minggu yang lalu",ucap Amarta melebur kecanggungan diantara mereka.
Adrian mendekat kearah Amarta yang terlihat semakin cantik dengan gaun selutut yang dipakainya."Bukankah kita harus menebar kemesraan didepan semua orang?karena pernikahan kontrak yang akan kita jalani,hanya kita yang tau,tapi dimata semua orang,saat ini kita adalah sepasang kekasih,itulah mengapa aku melakukan ini,jadi kamu harus bersiap,kalau aku ternyata seromantis itu",ucap Adrian dengan kepercayaan dirinya yang tinggi.
Amarta tersenyum menanggapi apa yang Adrian katakan,namun Amarta menyangkal bahwa yang Adrian lakukan semata-mata hanya karena ingin semua orang tau bahwa Ia telah memiliki seorang kekasih.
"Baiklah,kita bahas tujuan sebenarnya kedatanganmu kesini,jadi apa yang kamu inginkan dalam surat perjanjian pernikahan kontrak kita",tanya Amarta yang wajahnya langsung berubah serius.
"Kita makan kue yang aku bawa dulu yuk Kak....,soal perjanjian nikah kontrak kita,nanti kita bicarakan lagi,Apa Kakak nggak mau menemaniku berkeliling Perusahaan Kakak yang megah ini?sepertinya tadi para karyawan terpesona dengan ketampananku,jadi aku mau tebar pesona dikit sama mereka ",canda Adrian yang membuat Amarta tersenyum namun juga tanpa sadar mencubit Adrian yang kePDan.
Amarta membuka kue yang Adrian bawa dan tercium aroma wangi yang menyeruak.
Amarta memotong kue itu dan membaginya pada Adrian dan juga dirinya,dalam satu suapan pertamanya,Amarta suka dengan rasa dan tekstur kuenya yang begitu lembut.
"Adrian...,kamu beli dimana kue ini?ini enak banget loh,udah lama aku nggak makan kue seenak ini,terimakasih ya....",ucapnya sambil terus menikmati kue setiap potongan kecil masuk kedalam mulutnya.
Adrian tersenyum dan meminta Amarta untuk terus menikmati kue yang ada ditangannya,tak lupa juga,Adrian diam-diam mengabadikan Amarta yang tersenyum bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments