Pagi ini, Ceira sedang bersantai ia duduk di sofa sambil menggulir layar ponselnya. Hatinya mendadak tertarik saat menemukan sebuah video di YouTube berjudul "Resep Mudah Kue Bolu untuk Pemula!" dengan thumbnail kue bolu yang terlihat lembut dan menggoda. Matanya berbinar penuh semangat.
"Gue juga bisa buat kek gini, gampang banget ini mah. Kecil!" katanya penuh keyakinan.
Dengan penuh kepercayaan diri, Ceira langsung menuju dapur. Mengecek apakah bahan-bahan yang ia butuhkan semuanya lengkap atau tidak. Dan ternyata sesuai dugaannya, semuanya tersedia dengan sangat lengkap.
Apartemen ini memang cocoknya dijadikan supermarket karena setiap yang dibutuhkan selalu ada.
"Orang kaya emang beda," Ceira tersenyum puas.
Hari ini dia akan membuat kue bolu sesuai resep di video Youtube! Jika dia berhasil dia akan menyombongkan keahliannya ini kepada Daniel.
Biar Daniel tahu kalau istrinya ini juga bisa diandalkan dalam urusan dapur! Dengan penuh semangat, ia mengenakan celemek bergambar Hello Kitty yang baru saja dibelinya kemarin. Rambutnya ia ikat tinggi agar tidak mengganggu proses memasak.
Semua bahan sudah siap di meja. Tepung, gula, telur, mentega—semua nya lengkap! Ia mulai mengikuti langkah-langkah di video dengan serius. Awalnya, semuanya berjalan lancar. Ceira dengan penuh kehati-hatian menakar bahan-bahan, mencampurnya, dan mulai mengaduk dengan mixer.
Namun, semua berubah ketika adonan mulai mengamuk.
"KYAAAA!" teriak Ceira saat adonan berhamburan keluar dari mangkuk karena kecepatan mixer yang terlalu tinggi.
Sebagian adonan mendarat di wajahnya, dan sebagian lagi jatuh ke lantai. Tapi Ceira tidak menyerah! Dengan tekad baja dan pantang menyerah, ia melanjutkan misinya. Setelah membersihkan kekacauan kecil itu, ia menuang adonan ke dalam loyang dan memasukkannya ke oven.
Satu jam kemudian.....
Ceira berdiri di depan oven dengan penuh harapan. "Pasti hasilnya bakal lembut dan enak banget, sesuai sama yang ada di Youtube! Yakin banget gue, atau bahkan lebih enak daripada yang ada di Youtube soalnya kan dibuat sama chef Ceira yang cantik ini uhuyyy."
Namun, ketika ia membuka pintu oven, asap hitam langsung menyeruak ke luar.
"ARGHHH!"
Ceira panik. Bolu buatannya hangus.
Bukan hanya sekadar coklat keemasan, tapi benar-benar hitam legam seperti arang! Bukan hanya itu, aroma gosong mulai menyebar ke seluruh apartemen.
Ceira bahkan mulai terbatuk-batuk dengan asap hangusnya di dalam oven.
Ceira menatap bolu nya dengan tatapan sedih. "Yah gagal jadi chef, gagal sombong juga."
Beberapa detik kemudian, suara pintu apartemen terbuka. Daniel baru pulang kerja dan langsung disambut dengan aroma yang sangat tidak sedap. Dahinya berkerut.
"Apa ini? Kenapa bau gosong?" tanyanya sambil berjalan menuju dapur. Begitu melihat kondisi dapur yang lebih mirip kapal pecah, ia hanya bisa mengelus dada.
Ceira berdiri di tengah kekacauan dengan wajah tanpa dosa, masih mengenakan celemek Hello Kitty-nya. "Ehm ... Hai udah pulang ya?" Ceira menatap sekeliling nya dan sedikit meringis. "Aku cuma pengen bereksperimen buat kue bolu. Aku yakin bakal berhasil kali ini tapi malah .... Sorry!"
Daniel menghela napas panjang. "Aku sudah bilang, jangan masuk dapur. Kita punya chef pribadi, Ceira. Kamu tinggal pesan mau apa, bukan memasak sendiri sampai apartemen ini seperti tempat kebakaran!"
Ceira cemberut. "Aku cuma ingin belajar. Lagipula, ini dapurku juga, kan?"
Daniel menatapnya dengan lelah. "Dapur kita. Dan aku ingin dapur ini tetap utuh."
Ceira menunduk, menggigit bibirnya. "Tapi aku sudah berusaha keras..."
Daniel menatap bolu yang sudah lebih mirip batu bara, lalu menatap wajah Ceira yang tampak kecewa. Ia mengusap tengkuknya, berusaha menahan senyum. "Lain kali, kalau mau mencoba sesuatu, ajak aku."
Ceira mendongak kaget. "Hah? Kamu mau masak bareng aku?"
Daniel mengangkat bahu. "Setidaknya aku bisa memastikan kita tidak perlu memanggil pemadam kebakaran."
Ceira mendengus dan melipat tangan di dada. "Huftt, aku nggak separah itu kok! Ini cuma lagi dapat sial aja. Salahin hari sialnya kenapa datang di saat yang gak tepat."
"Aku akan menyuruh orang ke sini untuk membersihkan kekacauan ini. Dan kamu sebaiknya segera mandi, kamu terlihat lebih seperti Tarzan sekarang bukan Ceira yang aku kenal." Daniel hanya tersenyum tipis lalu melangkah ke ruangannya.
Ceira yang mendengar itupun langsung berlari ke kamarnya untuk bercermin dan sungguh miris .... Apa yang dikatakan Daniel benar.
Wajah dan bajunya cemong-cemong sekarang, rambutnya pun berantakan seperti Tarzan.
"Huaaaaa jelek banget, Mamaaaaaa Ceira jadi Tarzan." teriak Ceira.
"Gadis aneh," ucap Daniel yang bisa mendengar teriakkan Ceira dari dalam ruang kerjanya.
...----------------...
Malam itu, di sebuah restoran mewah, Daniel duduk berhadapan dengan seorang wanita paruh baya yang mengenakan gaun elegan berwarna hitam. Wanita itu tampak angkuh dengan kacamata hitam yang masih bertengger di wajahnya meski sudah malam.
"Jadi ... kamu benar-benar menikahi gadis itu," suara wanita itu terdengar tajam sambil menyesap kopi hitamnya.
Daniel menatapnya dingin. "Anda sudah tahu jawabannya."
Wanita itu mendecakkan lidahnya. "Aku tidak menyangka kamu akan mengambil keputusan sepihak seperti ini, Daniel. Kita sudah berjanji."
Daniel mengepalkan tangan di bawah meja. "Saya tidak melanggar janji apa pun. Saya hanya menikahi Ceira karena keadaan mengharuskannya. Saya harus berbakti kepada Mama saya."
Wanita itu menyandarkan tubuhnya ke kursi, matanya menajam. "Kalau begitu, segera ceraikan dia. Kita masih bisa memperbaiki semuanya. Tidak akan menjadi buruk jika kamu menceraikan nya dalam waktu dekat ini."
Daniel terdiam. Ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
Namun, sebelum ia sempat menjawab, wanita itu melanjutkan, "Ingat seseorang yang masih terbaring di rumah sakit itu? Jangan buat dia semakin menderita. Kamu yang menyebabkan ini semua dan kamu harus bertanggung-jawab, jangan jadi pria pengecut."
Daniel merasakan gelombang emosi menerpanya. Rahangnya mengeras. "Saya tahu apa yang harus saya lakukan. Jadi saya rasa anda tidak perlu repot-repot mengatur hidup saya."
Wanita itu tersenyum sinis. "Bagus. Aku harap kamu tidak mengecewakanku lagi, Daniel."
Daniel tidak menjawab. Pikirannya berkecamuk. Apakah ia benar-benar bisa menceraikan Ceira? Atau perasaan yang mulai tumbuh dalam hatinya justru akan mengubah segalanya?
Semua ini benar-benar sangat membingungkan baginya akhir-akhir ini. Bayangan tentang bagaimana gadis itu selalu berputar dalam pikirannya. Entah kenapa dia mulai nyaman berada disisi Ceira.
Tapi di satu sisi dia harus bertanggung jawab atas apa yang telah dia lakukan di masa lalu. Dia tau konsekuensi ini harus dia hadapi cepat atau lambat, dia harus mempersiapkan segala kemungkinan yang bisa saja terjadi suatu saat nanti.
Dan mungkin Ceira akan membencinya. Dia akan sangat jahat kepada wanita itu suatu saat nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments