Bab 10. Sah!

Waktu sudah menunjukkan pukul 15.15 wib. Penghulu, wali hakim dan beberapa saksi baik dari RT dan RW setempat telah berkumpul di taman belakang sebagai venue acara pernikahan kedua baik dari Wira dan Chaca.

Wira tampak menawan dengan setelan jas pengantin berwarna broken white. Ia mematut penampilannya di cermin, ia tampak gugup padahal ini bukan pernikahan pertamanya, hanya saja ia merasakan ini yang paling gugup.

“Akhirnya apa yang kamu inginkan sebentar lagi terwujud, Wira.” Papa Brawijaya yang sudah rapi dengan setelan jasnya menghampiri putranya di ruang kerjanya. Ya, Wira menyiapkan dirinya di ruang kerja, bukan di kamarnya.

“Pah,” sahut Wira sembari membalikkan badannya.

Pria paruh baya itu melangkah mendekati putra pertamanya, lalu menatap dengan saksama penampilan Wira yang sangat berbeda di waktu putranya menikah dengan Adelia.

“Papa tidak tahu apa yang membuat kamu bersikeras ingin menikahi Chaca. Sebagai sesama pria, Papa bisa merasakan ada guratan kebahagiaan yang kamu sembunyikan di balik wajah dinginmu itu, Wira,” ujar Papa Brawijaya dengan tatapan penuh makna.

“Jangan berasumsi berlebihan, Pah. Bukannya Papa menginginkan cucu dariku? Maka dari itu aku memilih Chaca yang pernah melahirkan, jadi aku tidak perlu bersusah payah mencari wanita yang subur,” balas Wira dengan tenangnya.

Pria paruh baya itu tersenyum tipis. Kemudian menepuk lembut bahu putranya. “Benarkah alasannya seperti itu? Karena Ezzar telah tiada makanya kamu bisa menikahinya. Bagaimana kalau Ezzar saat ini masih hidup? Apakah kamu menunggu Chaca jadi janda? Atau mencari wanita lain?”

Pandangan mata Papa Brawijaya sangat mencurigakan, untungnya Wira bisa mengendalikan emosinya untuk tidak terpancing.

“Pastinya akan mencari wanita lain, sesuai persetujuan Adelia.”

“Oh, kalau begitu —“ Papa Brawijaya menatap lekat putra pertamanya dalam persekian detik.

“Sepertinya kamu harus mencari wanita lain, karena Chaca telah kabur.”

“APA!” Wira langsung keluar dari ruang kerja. Papa Brawijaya melipat kedua tangannya ke dada sembari menatap putranya yang sedang berteriak memanggil ajudannya.

“Pasti ada sesuatu padamu, Wira,” gumam Papa Brawijaya bermonolog.

***

Mendengar kata Chaca kabur, bagaikan petir tanpa hujan bagi pria itu.

“Dzaki ... Arif ... Ekhsan!” Suara Wira menggelegar bersamaan dengan langkah kakinya yang begitu lebar menuju lantai dua. Jantung berdegup cepat bagaikan sedang lari maraton.

“Bagaimana dia bisa kabur kembali!” seru Wira, wajahnya mengeras dalam balutan jas pengantinnya.

Tatapan matanya menyiratkan kemarahan yang amat membumbung tinggi, sekali dipetik maka bom waktu akan meledak saat itu juga.

“Dzaki ... Arif ... Ekhsan!!” Wira kembali memanggil asisten dan kedua ajudan yang bertugas, tapi tak seorang pun datang menghampirinya.

“Mas Wira kenapa teriak-teriak begini?” tegur Adelia, tak sengaja berpapasan.

Pria itu menarik napas dalam-dalam. Lalu, tak lama kemudian dari kejauhan ia melihat mamanya keluar dari kamar Chaca, dan tidak ada satu pun ajudan berjaga di depan kamar calon istri keduanya. Hatinya semakin kesal.

“Mas, kok aku tanya kok nggak dijawab?” Bukan hanya Wira yang kesal, tapi Adelia pun juga kesal karena diabaikan. Lantas, wanita itu mengikuti pandangan mata suaminya.

Wira kembali melangkah menghampiri mamanya dengan mengabaikan Adelia.

“Mama habis ke kamar Chaca?” tanya Wira masih dalam keadaan emosi.

“I-Iya, Mama habis ke sana, ngantar beberapa perhiasan buat dipakai Chaca. Kenapa memangnya?” tanya Mama Maryam curiga, lalu menatap putranya sudah rapi dan amat tampan.

Wira bingung mau menjawab apa. Apalagi raut wajah mamanya terlihat tenang, tidak ada menyiratkan kalau calon istrinya telah kabur.

“Kamu sudah nggak sabar lihat Chaca ... hmm?” Mama Maryam menebak terang-terangan di depan Adelia.

“Damn it! Berarti Papa tadi hanya mengerjaiku saja,” gerutu batin Wira terbawa suasana.

Adelia tersenyum pahit, apalagi ia baru menyadari suaminya sudah tampak rapi dan menawan, melebih saat mereka berdua menikah.

“Hanya mau memastikan kalau semuanya berjalan lancar saja, Mah,” balas Wira tersenyum canggung.

Adelia dengan sengaja merangkul mesra lengan suaminya, Wira lantas menolehkan wajahnya ke samping menatap istrinya yang ekspresinya menggambarkan ketidakrelanya, hanya saja tersimpan rapi dalam senyum hangatnya.

“Suamiku sangat tampan,” puji Adelia dengan lirihnya.

Mama Maryam yang berada di tengah mereka bertiga hanya mendesah pelan. “Mama mau mengecek Aqila dulu, sebaiknya kalian berdua turunlah. Bukankah sebentar lagi acara dimulai,” pinta Mama Maryam yang sebenarnya lama-lama muak melihat sandiwara Adelia.

“Ya, Mah,” jawab Adelia pelan tanpa melepas pandangan pada suaminya, lalu menarik lengan Wira agar berbalik arah.

Sebelum turun, pandangan mata pria itu tertuju ke pintu kamar Chaca. Rasanya ia ingin memastikan jika wanita itu ada di sana, hanya saja niatannya diurungkan karena ada Adelia.

“Ayo, Mas,” ajak Adelia agak memaksa.

“Mmm,” gumam Wira memaksakan diri untuk membalas senyuman istrinya.

Dan begitu menuruni anak tangga tampaklah Papa Brawijaya menatapnya dengan pandangan menyelidiknya, lalu sudut bibirnya menyeringai tipis seakan sedang memergoki dirinya.

“Maaf Tuan, tadi memanggil saya, ‘kah? Saya tadi ada di belakang.” Dzaki baru menghampiri tuannya setelah mendapat kabar.

“Ya, pastikan semuanya berjalan dengan baik. Cek kembali,” pinta Wira dengan lirikan matanya ke arah atas.

Dzaki langsung paham, “Baik Tuan.” Ia bergegas ke atas tanpa harus dijelaskan oleh Wira.

Sementara itu, di kamar Chaca. Perias pengantin tampak sabar saat mendandani calon pengantinnya, sejak tadi terus menangis, dan mau tidak mau merusak riasannya yang sudah rapi. Walau sudah memakai make up waterprof tetap saja perias merasa tidak puas dengan hasilnya.

“Mbak-nya yang sabar. Segala sesuatunya pasti ada hikmahnya. Jangan bersedih terus. Mbak-nya ini udah cantik ... malah tambah cantik di make-up, pasti nanti calon suaminya makin jatuh cinta loh. Percaya lah,” ujar sang perias bermaksud menghibur saja. Namun sayangnya, sia-sia saja. Chaca menikah bukan karena dicintai dan mencintai, tapi karena paksaan.

***

Waktu yang dinanti-nantikan oleh Wira akhirnya tiba. Semua orang yang terkait dengan pernikahan keduanya telah berkumpul di taman belakang. Semua maid termasuk Bik Rahma turut menyaksikan pernikahan keponakannya untuk kedua kalinya.

Namun, ada yang sedikit berbeda. Bukan Chaca yang duduk di sebelah Wira, tapi Adelia'lah yang duduk di sebelah suaminya saat pria itu mengucapkan ijab kabul. Adelia bersikap egois dan bersikeras duduk di sana karena pernikahan suaminya bisa terjadi atas persetujuan dirinya agar bisa disahkan secara negara.

Mama Maryam dan Papa Brawijaya hanya bisa mengamati tingkah Adelia dari kejauhan.

“Sah!"

“Sah!”

“Alhamdulillah,” ucap para saksi yang menyaksikan akad nikah tersebut. Adelia menitikkan air matanya, sementara Wira yang masih belum tenang karena belum melihat istri keduanya samar-samar tersenyum tipis. Lalu, ia menatap Aqila yang sedang duduk manis di pangkuan Mama Maryam.

“Baik, untuk acara selanjutnya bisa diantarkan mempelai wanitanya ke sini untuk menyerahkan mas kawinnya. Akan lebih afdol jika diberikan secara langsung dari suaminya, bukan dititipkan ke pihak lain,” ujar sang penghulu sembari melirik Adelia yang masih saja belum pindah duduk dari sisi Wira.

Bersambung ... ✍️

Terpopuler

Comments

Inooy

Inooy

wkwkwk,,Wira kena prank papa Brawijaya..kena mental g tuh Wiir??
pasti kena laaah,,orang sampe blingsatan begitu wkt mendengar Chaca kabur lg 🤣🤣

lagian papa Brawijaya iseng bgt sih ngerjain anak nya..udh tau anak nya udh ngebet nikahin Chaca, pake acara ngeprank sgala,,hadeuuuh 🤦‍♀️🤦‍♀️

tp bagus lah paa, jd qta2 pada tau kan sebenar nya Wira itu udh cinta mati kaya nya ma Chaca..jd paaa tolong klo Chaca d sakitin ma Wira, tolong bantu Chaca pergi y paa..biar tuh anak papa sadar diri, g seenak nya memperlakukan Chaca semau nya..🥺

2025-02-28

4

Ais

Ais

tambah jelas khan wira kamu itu munafik pandai sekali menyembunyikan kebusukan kamu niat kamu dr awal ktm chaca mmg sdh beda lihat buktinya papa dan mama kamu akhirnya menyadari satu hal knp chaca yg kamu paksakan buat jd istri kedua kamu yg jelas"dia janda adik kamu yg sdh alm berarti bnr klo kamulah pelaku dimalam naas itu dan kamj pengecut untuk mengakui perbuatan kamu karena kamu merasa ngak menemukan alasan tepat buat bertanggungjwb dan skr kamu merasa ada alasan yg masuk akal pdhl yg sesungguhnya terjadi kamu ingin aqila resmi jd anak sah kamu karena kamulah ayah biologisnya dan adelia istri kamu ini smakin memuakan kelakuannya aku jd curiga klo selama ini orangtua kamu ngak suka sm kelakuan adelia ini

2025-02-28

2

Keysha Aurellie

Keysha Aurellie

akhirnya SAH juga kan Wira ,betapa sangat antusias sekali kamu Wira dipernikahan kedua mu ini , heemm semakin yakin nih ke Wira ada kan perasaan cinta ke Chaca , pasti ada dong ,gak bisa dibohongi lagi nih aku hahaha

ingat ya Wir bahagiakan Chaca dan buat Chaca nyaman dengan mu setelah itu dengan seiring berjalannya waktu pasti Chaca istrimu akan jatuh hati padamu

gak sabar aku menunggu momen romantisnya Wira ke sang istri baru ea ea

2025-02-28

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Permintaan Mertua
2 Bab 2. Ingin Pergi
3 Bab 3. Jadilah Maduku
4 Bab 4. Mulai Beraksi
5 Bab 5. Jangan Ambil Anak Saya, Pak Wira!
6 Bab 6. Hukuman Dari Wira
7 Bab 7. Wira vs Chaca
8 Bab 8. Keputusan Wira
9 Bab 9. Hati Yang Dilema
10 Bab 10. Sah!
11 Bab 11. Api Cemburu Mulai Berkobar
12 Bab 12. Permintaan Chaca
13 Bab 13. Persetujuan Mama Maryam
14 Bab 14. Menuju Perubahan
15 Bab 15. Siapa Wanita Itu?
16 Bab 16. Kegelisahan Wira
17 Bab 17. Jangan Tantang Saya, Chaca!
18 Bab 18. Pertengkaran Pengantin Baru
19 Bab 19. Panggil Papa
20 Bab 20. Menikmati Peran Sebagai Papa
21 Info sejenak
22 Bab 21. Jangan Kegeeran, Pak Wira!
23 Bab 22. Berlagak Seperti Korban
24 Bab 23. Adelia Cemburu
25 Bab 24. Dejavu
26 Bab 25. Terluka
27 Bab 26. Tidak Bisa Kehilangan Mas Wira!
28 Bab 27. Adelia Mengadu
29 Bab 28. Ceraikan Saya, Pak Wira!
30 Bab 29. Rahasia Wira
31 Bab 30. Pengakuan Wira, Hati Chaca Hancur
32 Bab 31. Tiga Tahun Yang Lalu - 1
33 Bab 32. Tiga Tahun Yang Lalu - 2
34 Bab 33. Tiga Tahun Yang Lalu - 3
35 Bab 34. Pengecut!
36 Bab 35. Kedatangan Papanya Adelia
37 Bab 36. Mama Paula Mengamuk
38 Bab 37. Harus Berpikir Cerdas
39 Bab 38. Di Balik Kesetiaan
40 Bab 39. Rayuan Sahabat
41 Bab 40. Keputusan Chaca
42 Bab 41. Kepergian Chaca, Kegalauan Wira
43 Bab 42. Nasihat Hans
44 Bab 43. Me Time Bersama Aqila
45 Bab 44. Kejutan Yang Luar Biasa
46 Bab 45. Adelia Mulai Beraksi
47 Bab 46. Apa Ini Bukti Cintamu!?
48 Bab 47. Keputusan Wira
49 Bab 48. Dukungan Orang Tua
50 Bab 49. Mengintai Adelia
51 Bab 50. Menuju Perceraian
52 Bab 51. Talak Tiga
53 Bab 52. Rencana Licik
54 Bab 53. Mulai Beraksi
55 Bab 54. Berita Viral
56 Bab 55. Mencari Penyebabnya
57 Bab 56. Menemui Wartawan
58 Bab 57. Reaksi Chaca, Kemarahan Mama Maryam
59 Bab 58. Mama Maryam Beraksi
60 Bab 59. Telepon Dari Seseorang
61 Bab 60. Dunia Maya Diguncang Skandal
62 Bab 61. Emosi Papa Gio
63 Bab 62. Akhir Nasib Mantan Besan
64 Bab 63. Keadaan Wira
65 Bab 64. Wira Kritis
66 Bab 65. Amarah Mama Maryam
67 Bab 66. Aqila Rewel
68 Bab 67. Menemuinya
69 Bab 68. Ketegangan di Ruang ICU
70 Bab 69. Harapan Dalam Genggaman - 1
71 Bab 70. Harapan Dalam Genggaman - 2
72 Bab 71. Akibat Amarah Yang Tak Terkontrol
73 Bab 72. Pindah Ruangan
74 Bab 73. Detik Detik Akhir Nasib
75 Bab 74. Menyampaikan Kabar Duka
76 Bab 75. Menyesalinya
77 Bab 76. Kesempatan Kedua
78 Bab 77. Harus Saling Menjaga
79 Bab 78. Mencari Adelia
80 Bab 79. Mereka Kira Aku Gila!
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Permintaan Mertua
2
Bab 2. Ingin Pergi
3
Bab 3. Jadilah Maduku
4
Bab 4. Mulai Beraksi
5
Bab 5. Jangan Ambil Anak Saya, Pak Wira!
6
Bab 6. Hukuman Dari Wira
7
Bab 7. Wira vs Chaca
8
Bab 8. Keputusan Wira
9
Bab 9. Hati Yang Dilema
10
Bab 10. Sah!
11
Bab 11. Api Cemburu Mulai Berkobar
12
Bab 12. Permintaan Chaca
13
Bab 13. Persetujuan Mama Maryam
14
Bab 14. Menuju Perubahan
15
Bab 15. Siapa Wanita Itu?
16
Bab 16. Kegelisahan Wira
17
Bab 17. Jangan Tantang Saya, Chaca!
18
Bab 18. Pertengkaran Pengantin Baru
19
Bab 19. Panggil Papa
20
Bab 20. Menikmati Peran Sebagai Papa
21
Info sejenak
22
Bab 21. Jangan Kegeeran, Pak Wira!
23
Bab 22. Berlagak Seperti Korban
24
Bab 23. Adelia Cemburu
25
Bab 24. Dejavu
26
Bab 25. Terluka
27
Bab 26. Tidak Bisa Kehilangan Mas Wira!
28
Bab 27. Adelia Mengadu
29
Bab 28. Ceraikan Saya, Pak Wira!
30
Bab 29. Rahasia Wira
31
Bab 30. Pengakuan Wira, Hati Chaca Hancur
32
Bab 31. Tiga Tahun Yang Lalu - 1
33
Bab 32. Tiga Tahun Yang Lalu - 2
34
Bab 33. Tiga Tahun Yang Lalu - 3
35
Bab 34. Pengecut!
36
Bab 35. Kedatangan Papanya Adelia
37
Bab 36. Mama Paula Mengamuk
38
Bab 37. Harus Berpikir Cerdas
39
Bab 38. Di Balik Kesetiaan
40
Bab 39. Rayuan Sahabat
41
Bab 40. Keputusan Chaca
42
Bab 41. Kepergian Chaca, Kegalauan Wira
43
Bab 42. Nasihat Hans
44
Bab 43. Me Time Bersama Aqila
45
Bab 44. Kejutan Yang Luar Biasa
46
Bab 45. Adelia Mulai Beraksi
47
Bab 46. Apa Ini Bukti Cintamu!?
48
Bab 47. Keputusan Wira
49
Bab 48. Dukungan Orang Tua
50
Bab 49. Mengintai Adelia
51
Bab 50. Menuju Perceraian
52
Bab 51. Talak Tiga
53
Bab 52. Rencana Licik
54
Bab 53. Mulai Beraksi
55
Bab 54. Berita Viral
56
Bab 55. Mencari Penyebabnya
57
Bab 56. Menemui Wartawan
58
Bab 57. Reaksi Chaca, Kemarahan Mama Maryam
59
Bab 58. Mama Maryam Beraksi
60
Bab 59. Telepon Dari Seseorang
61
Bab 60. Dunia Maya Diguncang Skandal
62
Bab 61. Emosi Papa Gio
63
Bab 62. Akhir Nasib Mantan Besan
64
Bab 63. Keadaan Wira
65
Bab 64. Wira Kritis
66
Bab 65. Amarah Mama Maryam
67
Bab 66. Aqila Rewel
68
Bab 67. Menemuinya
69
Bab 68. Ketegangan di Ruang ICU
70
Bab 69. Harapan Dalam Genggaman - 1
71
Bab 70. Harapan Dalam Genggaman - 2
72
Bab 71. Akibat Amarah Yang Tak Terkontrol
73
Bab 72. Pindah Ruangan
74
Bab 73. Detik Detik Akhir Nasib
75
Bab 74. Menyampaikan Kabar Duka
76
Bab 75. Menyesalinya
77
Bab 76. Kesempatan Kedua
78
Bab 77. Harus Saling Menjaga
79
Bab 78. Mencari Adelia
80
Bab 79. Mereka Kira Aku Gila!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!