Bab 5. Jangan Ambil Anak Saya, Pak Wira!

“Permisi Pak Tio, boleh minta tolong dibukakan gerbangnya,” pinta Chaca saat menghampiri pos keamanan.

Tio salah satu petugas keamanan melongokkan kepalanya ke celah pintu.

“Mbak Chaca mau ke mana? Kayaknya bakal hujan nih,” tanya Tio sengaja mengulur waktu menunggu Wira datang.

Chaca menatap langit yang memang tampak agak mendung. Namun, mendung bukan pertanda mau hujan'kan.

Wanita itu tersenyum ramah. “Seperti biasanya Pak Tio, mau ajak Aqila ke taman sekalian mau nyuapin makan sore,” balas Chaca sembari menunjuk mangkok melamin milik Aqila.

Sebenarnya Tio dan beberapa teman sejawatnya juga sudah tahu rutinitas Chaca setiap pagi dan sore. Selalu rajin membawa anaknya jalan-jalan keliling komplek mansion atau ke taman ruang terbuka.

“Mbak Chaca mending nyuapin di sekitar sini saja, nggak usah keluar. Kasihan nanti kalau tiba-tiba hujan. Nanti Non Aqila bisa sakit karena kehujanan,” saran Tio seraya samar-samar melirik ke arah mansion. Dan, sudah terlihat sosok majikan dengan asisten pribadinya.

“Nggak akan hujan kok Pak Tio ... lagian hanya main sebentar, tolong bukain ya Pak gerbangnya,” desak Chaca.

“Kenapa Pak Tio jadi banyak basa basi begini ya? Biasanya langsung bukain,” batin Chaca mulai curiga.

“Oh, bentar ya Mbak,” ujar Tio pura-pura masuk ke dalam kembali untuk membuka pintu otomatis gerbangnya. Sementara itu, langkah Wira semakin mendekat tanpa Chaca sadari.

Chaca kembali menatap putrinya yang masih anteng dengan mainan bonekanya, lalu ia kembali mendorong stroller ke arah gerbang sembari menanti gerbang mansion terbuka.

Perlahan-lahan pintu gerbang mulai terbuka. Chaca merasa lega, lantas ia buru-buru kembali mendorong stroller anaknya agar bisa cepat keluar dari gerbang mansion.

Wira tersenyum sinis, ia sengaja tidak mencegah wanita itu keluar begitu saja, tetapi ia tetap mengikuti adik iparnya sampai beberapa meter dari belakang.

Chaca tampak menghubungi seseorang, dan Wira mendengar jelas jika ia minta segera dijemput di persimpangan jalan.

Rahang pria itu mengetat, tak menyangka wanita itu telah mempunyai rencana yang tidak ia sangka. Lantas dari belakang Wira merampas ponsel Chaca.

“Eh! Hp saya!” Chaca terkejut dan ingin berteriak, tapi saat melihat ke belakang bahunya, tatapannya terbelalak.

Wira dengan wajah sangarnya mendengarkan sambungan telepon Chaca, kemudian matanya semakin tajam saat mengetahuinya.

“Mbak Chaca, 10 menit lagi saya akan sampai di tempat kita janjian,” ujar pria yang ditelepon Chaca.

Lantas, Wira membalas, "Tidak jadi bertemu!" tegasnya, kemudian dimatikannya sambungan telepon tersebut, lalu memberikannya pada Dzaki.

Chaca melangkah mundur seraya tetap memegang stroller anaknya, lalu berupaya menyentuh Aqila.

“P-Pak Wira,” sapa Chaca agak gelagapan, dan berusaha menekan rasa takutnya walau ia memang takut. Apalagi langkah Wira semakin mendekatinya dan beberapa ajudan juga ada di belakang pria berprofesi sebagai dokter bedah.

“Kenapa banyak orang begini? “ batin Chaca bertanya-tanya.

“Hebat sekali kamu, Chaca!” seru Wira dengan mata elangnya siap menerkam mangsanya, tangannya pun bertepuk.

“A-Ada apa ya Pak Wira?” tanya Chaca bingung sembari melirik anaknya. Tapi dalam hitungan beberapa detik anaknya sudah diangkat oleh kakak iparnya.

“Pak!” seru Chaca ingin mengapai anaknya, tapi sayangnya pria itu menjauh darinya, lalu Aqila yang memang sudah kenal Wira dari bayi tampak tenang di gendongan pria itu, dan beberapa ajudan itu berdiri di sisi kanan kiri tuannya seakan menjaganya.

“Kamu mau kaburkan dari mansion? Silakan pergi! Orang yang kamu hubungi sebentar lagi tiba,” ucap Wira pelan tapi penuh penekanan. Lalu ia berbalik badan, tanpa banyak kata lagi.

“Pak, a-anak saya!” Chaca berteriak saat anaknya masih dalam gendong pria itu, dan para ajudan Wira menghalanginya.

“Pak Wira, Aqila anak saya!”

Wira menyeringai tipis mendengar teriakan wanita itu. Kakinya yang semula mau melangkah kembali, ia tunda, lantas berbalik badan.

“Kembalikan anak saya, Pak, saya hanya mau jalan-jalan ke taman saja, Pak Wira!” Chaca memohon.

Lantas, Wira melirik Dzaki seakan memberi kode. Kemudian, asisten pribadi Wira mengangguk paham, lalu menyambangi stroller, ia mengecek isinya. Tubuh Chaca mulai gemetaran, agak ketakutan, dan semakin jadi rasanya di saat tas bayi yang ia simpan rapi di stroller ditemukan, kemudian isinya dikeluarkan di depan Wira.

“Lihat apa yang kamu bawa Chaca. Pembohong kamu, Chaca! Saya paling tidak suka dengan orang pembohong! Dan, kamu salah pilih lawan! Yang kamu hadapi itu keluarga Brawijaya” sentak Wira, akhirnya suaranya meninggi.

Kedua tangan Chaca meremat sisi kaosnya, dengan tubuhnya yang gemetaran ia bertahan menatap pria yang masih mengendong anaknya, meski ia bisa merasakan hatinya ingin meledak.

“Kembalikan anak saya, Pak Wira! Dan saya berhak membawa anak saya ke mana pun, termasuk meninggalkan mansion ini!” pinta Chaca dengan menahan segala rasa sesak di dadanya.

Wira berdecak pelan, lalu mengusap rambut Aqila dengan lembutnya, yang tampaknya baby cantik itu tidak terganggu dengan apa yang terjadi pada mamanya.

“Silakan pergi dari mansion ini jika itu keputusanmu, saya tidak melarangmu, tapi jangan membawa Aqila!” tegas Wira, kemudian kembali berbalik badan dan melangkah masuk dengan cepatnya ke gerbang mansion.

Ujung mata Chaca mulai berlinang air mata. Hatinya bergemuruh.

“Berengsek! Kalian semua egois!” pekik Chaca. Dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh ajudan yang menghalanginya, kemudian berlari mengejar Wira yang telah membawa anaknya kembali masuk ke area halaman mansion.

“Jangan ambil anak saya! Dia milik saya!” teriak histeris Chaca.

 

Begitu ia berhasil menyusul Wira, wanita itu memukul punggung pria itu, dan berusaha merebut Aqila dari gendongan Wira. Sementara ajudan dan Dzaki yang turut menyusul mencoba melerainya.

Namun sayangnya, Wira banyak akal. Ia telah menyiapkan sesuatu dibalik jasnya. Wira memberikan Aqila pada Dzaki. Kemudian menahan tubuh Chaca untuk menjauh dari Dzaki. Dan tak lama pria itu mengeluarkan barang yang telah ia siapkan dan langsung membungkam mulut Chaca dengan barang tersebut.

Mata Chaca yang sudah tergenang air mata menatap sendu pria itu. “Kalian jahat,” ucap Chaca begitu lirih.

“Selamat menikmati tidurmu, Chaca,” ujar Wira tersenyum sinis, dan tak lama kemudian wanita itu sudah tak sadarkan diri. Wira langsung memeluknya dengan erat.

Bersambung ... ✍️

Terpopuler

Comments

mbok Darmi

mbok Darmi

dalam tidurnya chaca wura langsung mengucapkan ijab kabul sehingga chaca ngga bisa lagi lari dari pernikahan siri ini, jahat bgt keluarga wira aku sumpahin ya..kalian sekeluarga tdk akan pernah bahagia pernikahan wira dan danira semoga ancur tak bersisa bila perlu buat saya danira selingkuh

2025-02-24

4

Noor hidayati

Noor hidayati

walaupun selalu sinis sama chaca,wira sebenarnya menyukai chaca kayaknya tapi di pendam karena perbedaan mereka yang bagaikan bumi dan langit,juga keluarga mereka yang sombong,ayo chaca semangat untuk bangkit dan hancurkan kesombongan mereka dengan kesuksesan kamu

2025-02-24

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

asli khas mommy Ghina sekali yah bikin pemeran utama cewenya begitu sangat tersakiti di awal, jadi penasaran sama perjuangan Cacha mempertahankan putrinya nih nanti seperti apa,,,

2025-02-24

5

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Permintaan Mertua
2 Bab 2. Ingin Pergi
3 Bab 3. Jadilah Maduku
4 Bab 4. Mulai Beraksi
5 Bab 5. Jangan Ambil Anak Saya, Pak Wira!
6 Bab 6. Hukuman Dari Wira
7 Bab 7. Wira vs Chaca
8 Bab 8. Keputusan Wira
9 Bab 9. Hati Yang Dilema
10 Bab 10. Sah!
11 Bab 11. Api Cemburu Mulai Berkobar
12 Bab 12. Permintaan Chaca
13 Bab 13. Persetujuan Mama Maryam
14 Bab 14. Menuju Perubahan
15 Bab 15. Siapa Wanita Itu?
16 Bab 16. Kegelisahan Wira
17 Bab 17. Jangan Tantang Saya, Chaca!
18 Bab 18. Pertengkaran Pengantin Baru
19 Bab 19. Panggil Papa
20 Bab 20. Menikmati Peran Sebagai Papa
21 Info sejenak
22 Bab 21. Jangan Kegeeran, Pak Wira!
23 Bab 22. Berlagak Seperti Korban
24 Bab 23. Adelia Cemburu
25 Bab 24. Dejavu
26 Bab 25. Terluka
27 Bab 26. Tidak Bisa Kehilangan Mas Wira!
28 Bab 27. Adelia Mengadu
29 Bab 28. Ceraikan Saya, Pak Wira!
30 Bab 29. Rahasia Wira
31 Bab 30. Pengakuan Wira, Hati Chaca Hancur
32 Bab 31. Tiga Tahun Yang Lalu - 1
33 Bab 32. Tiga Tahun Yang Lalu - 2
34 Bab 33. Tiga Tahun Yang Lalu - 3
35 Bab 34. Pengecut!
36 Bab 35. Kedatangan Papanya Adelia
37 Bab 36. Mama Paula Mengamuk
38 Bab 37. Harus Berpikir Cerdas
39 Bab 38. Di Balik Kesetiaan
40 Bab 39. Rayuan Sahabat
41 Bab 40. Keputusan Chaca
42 Bab 41. Kepergian Chaca, Kegalauan Wira
43 Bab 42. Nasihat Hans
44 Bab 43. Me Time Bersama Aqila
45 Bab 44. Kejutan Yang Luar Biasa
46 Bab 45. Adelia Mulai Beraksi
47 Bab 46. Apa Ini Bukti Cintamu!?
48 Bab 47. Keputusan Wira
49 Bab 48. Dukungan Orang Tua
50 Bab 49. Mengintai Adelia
51 Bab 50. Menuju Perceraian
52 Bab 51. Talak Tiga
53 Bab 52. Rencana Licik
54 Bab 53. Mulai Beraksi
55 Bab 54. Berita Viral
56 Bab 55. Mencari Penyebabnya
57 Bab 56. Menemui Wartawan
58 Bab 57. Reaksi Chaca, Kemarahan Mama Maryam
59 Bab 58. Mama Maryam Beraksi
60 Bab 59. Telepon Dari Seseorang
61 Bab 60. Dunia Maya Diguncang Skandal
62 Bab 61. Emosi Papa Gio
63 Bab 62. Akhir Nasib Mantan Besan
64 Bab 63. Keadaan Wira
65 Bab 64. Wira Kritis
66 Bab 65. Amarah Mama Maryam
67 Bab 66. Aqila Rewel
68 Bab 67. Menemuinya
69 Bab 68. Ketegangan di Ruang ICU
70 Bab 69. Harapan Dalam Genggaman - 1
71 Bab 70. Harapan Dalam Genggaman - 2
72 Bab 71. Akibat Amarah Yang Tak Terkontrol
73 Bab 72. Pindah Ruangan
74 Bab 73. Detik Detik Akhir Nasib
75 Bab 74. Menyampaikan Kabar Duka
76 Bab 75. Menyesalinya
77 Bab 76. Kesempatan Kedua
78 Bab 77. Harus Saling Menjaga
79 Bab 78. Mencari Adelia
80 Bab 79. Mereka Kira Aku Gila!
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1. Permintaan Mertua
2
Bab 2. Ingin Pergi
3
Bab 3. Jadilah Maduku
4
Bab 4. Mulai Beraksi
5
Bab 5. Jangan Ambil Anak Saya, Pak Wira!
6
Bab 6. Hukuman Dari Wira
7
Bab 7. Wira vs Chaca
8
Bab 8. Keputusan Wira
9
Bab 9. Hati Yang Dilema
10
Bab 10. Sah!
11
Bab 11. Api Cemburu Mulai Berkobar
12
Bab 12. Permintaan Chaca
13
Bab 13. Persetujuan Mama Maryam
14
Bab 14. Menuju Perubahan
15
Bab 15. Siapa Wanita Itu?
16
Bab 16. Kegelisahan Wira
17
Bab 17. Jangan Tantang Saya, Chaca!
18
Bab 18. Pertengkaran Pengantin Baru
19
Bab 19. Panggil Papa
20
Bab 20. Menikmati Peran Sebagai Papa
21
Info sejenak
22
Bab 21. Jangan Kegeeran, Pak Wira!
23
Bab 22. Berlagak Seperti Korban
24
Bab 23. Adelia Cemburu
25
Bab 24. Dejavu
26
Bab 25. Terluka
27
Bab 26. Tidak Bisa Kehilangan Mas Wira!
28
Bab 27. Adelia Mengadu
29
Bab 28. Ceraikan Saya, Pak Wira!
30
Bab 29. Rahasia Wira
31
Bab 30. Pengakuan Wira, Hati Chaca Hancur
32
Bab 31. Tiga Tahun Yang Lalu - 1
33
Bab 32. Tiga Tahun Yang Lalu - 2
34
Bab 33. Tiga Tahun Yang Lalu - 3
35
Bab 34. Pengecut!
36
Bab 35. Kedatangan Papanya Adelia
37
Bab 36. Mama Paula Mengamuk
38
Bab 37. Harus Berpikir Cerdas
39
Bab 38. Di Balik Kesetiaan
40
Bab 39. Rayuan Sahabat
41
Bab 40. Keputusan Chaca
42
Bab 41. Kepergian Chaca, Kegalauan Wira
43
Bab 42. Nasihat Hans
44
Bab 43. Me Time Bersama Aqila
45
Bab 44. Kejutan Yang Luar Biasa
46
Bab 45. Adelia Mulai Beraksi
47
Bab 46. Apa Ini Bukti Cintamu!?
48
Bab 47. Keputusan Wira
49
Bab 48. Dukungan Orang Tua
50
Bab 49. Mengintai Adelia
51
Bab 50. Menuju Perceraian
52
Bab 51. Talak Tiga
53
Bab 52. Rencana Licik
54
Bab 53. Mulai Beraksi
55
Bab 54. Berita Viral
56
Bab 55. Mencari Penyebabnya
57
Bab 56. Menemui Wartawan
58
Bab 57. Reaksi Chaca, Kemarahan Mama Maryam
59
Bab 58. Mama Maryam Beraksi
60
Bab 59. Telepon Dari Seseorang
61
Bab 60. Dunia Maya Diguncang Skandal
62
Bab 61. Emosi Papa Gio
63
Bab 62. Akhir Nasib Mantan Besan
64
Bab 63. Keadaan Wira
65
Bab 64. Wira Kritis
66
Bab 65. Amarah Mama Maryam
67
Bab 66. Aqila Rewel
68
Bab 67. Menemuinya
69
Bab 68. Ketegangan di Ruang ICU
70
Bab 69. Harapan Dalam Genggaman - 1
71
Bab 70. Harapan Dalam Genggaman - 2
72
Bab 71. Akibat Amarah Yang Tak Terkontrol
73
Bab 72. Pindah Ruangan
74
Bab 73. Detik Detik Akhir Nasib
75
Bab 74. Menyampaikan Kabar Duka
76
Bab 75. Menyesalinya
77
Bab 76. Kesempatan Kedua
78
Bab 77. Harus Saling Menjaga
79
Bab 78. Mencari Adelia
80
Bab 79. Mereka Kira Aku Gila!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!