Malam-malam seperti ini Gea keluar rumah dan hal itu di ketahui oleh Leoan, sontak saja Leona mengikuti adiknya itu.
"Gea lo mau kemana?
"Gue mau pergi sebentar," ucap Gea pada Leona, karena perasaan nya tidak enak, seperti sebuah firasat yang datang padanya dan akan ada sesuatu yang akan terjadi.
"Mau kemana? Ini sudah malam. Lebih baik kamu tidak usah keluar, jika ayah tau, bukan hanya lo saja yang di marahi tapi kami juga," ujar Leona.
Tanpa sepertinya Leona, Gea langsung melesat begitu saja. Rasa nya ada yang memanggil dirinya dari tempat jauh. Setelah cukup jauh dari rumah, dia menerawang ada apa sebenarnya.
Aaargh
Susana menjadi gelap, Gea memegangi kepalanya yang terasa sakit. Barusan dia mendapat penglihatan jika ada peperangan di hutan tempat ia berhenti sekarang. Setelah cukup mendingan sakitnya, dia berjalan menuju tempat peperangan itu. Gea sangat penasaran karena firasat nya sendiri yang membawanya ke sana.
Sementara itu Leona menunggu Gea di depan rumahnya, satu jam, dua jam namun Gea tak kunjung kembali. Leona ingin menyusul tapi tak mungkin karena dia luar sana sangat berbahaya baginya. Leona sangat cemas memikirkan adiknya itu.
Di tempat lain Gea mendengar jika ada dua orang yang sedang bertengkar, gadis itu menyusuri jalan menuju asal suara itu. Semakin dekat rasanya dia semakin gelisah dan was-was. Namun saat dirinya sudah berada di tempat asal peperangan itu, dia langsung sembunyi.
Seorang vampir yang sedang bertarung dengan manusia serigala, Gea melihat semuanya bagaimana vampir itu berusaha mengalahkan manusia serigala di depannya.
Aaaargh
Pertarungan semakin sengit, tak bisa di hentikan. Gea terlihat iba dengan manusia serigala itu, yang setiap kali vampir itu berhasil mendarat pukulan ke punggungnya. Tanpa aba-aba Gea muncul dari persembunyiannya dan membantu manusia serigala itu.
"Untuk apa kamu membantunya, bukannya kamu seorang vampir," ucap vampir itu dengan menunjukkan taringnya.
"Untuk apa kamu menyerang nya, sudah tau kalau dia sudah kesakitan. Jika ini berhubungan dengan dendam tapi bukan begini caranya," ucap Gea marah lalu dia membawa melesat manusia serigala itu.
Sedangkan vampir itu menggeram marah karena Gea membawa musuh nya pergi.
"Kamu gak papa?" Tanya Gea seraya membuka topeng orang itu, namun dirinya begitu kaget saat tau siapa pria yang di tolong nya itu.
"Abyan jadi kamu_" Gea melihat tak percaya jika teman sekolahnya adalah seorang serigala.
Namun Gea kembali berpikir, dia tak mau membahas hal itu untuk saat ini. Dia membawa Abyan menuju tempat yang aman untuk di obati. Gea merasa iba pada Abyan dan tak menyangka jika teman sekolahnya itu adalah manusia serigala, berarti sebagian teman sekolahnya adalah golongan manusia serigala.
****************
Pagi ini sekolah di ramaikan murid- murid tak terkecuali keluarga dari Alex yang sudah tiba di sekolah, banyak dari mereka yang bersemangat menyambut pagi hari ini tak terkecuali Gea. Gadis itu sangat bahagia sekali hari ini, sejak pertama kali datang tatapan gadis itu tertuju pada Abyan, ia masih tak percaya jika Abyan lelaki yang menurutnya tampan adalah seorang serigala, ia pikir di sekolah ini hanya ada bangsa manusia rupanya ada bangsa serigala juga. Untungnya dia tidak bercerita pada saudara-saudara nya pasti mereka akan menyerang Abyan tanpa ampun.
Leona hari ini sangat kesal, entah mengapa suasana hati gadis itu sekarang tidak baik-baik saja, saat ia melihat-lihat sekitar pandangannya tertuju kepada adik perempuannya yang melamun dan senyum-senyum sendiri.
"Eh Gea! Ngapain lo melamun sambil senyum-senyum,lagi mikirin apa," ucap Leona penasaran, Gea melihat kakaknya bingung hendak menjawab apa.
"Jangan bilang kalau lo sedang jatuh cinta," tebak Leona.
"Apaan sih Engggak, gue lagi mikir..."
"Gea apa ini semua ada hubungannya dengan kepergian lo semalam." Belum saja Gea menjawab ucapan Leona, Divo langsung menyela.
"Enggak, ini gak ada hubungannya dengan semalam," ucap Gea.
"Terus semalam lo kemana? Hah?" Divo menatap kakaknya dengan tatapan sinis.
"Lo kenapa jadi marah-marah sih, mau kemana gue itu bukan urusanmu," ucap Gea.
"Sudah ngapain sih berantem terus, kalian gak malu di lihatin siswa yang lain," ucap Bram.
Sementara itu Mala melihat Abyan yang penuh luka, gadis itu penasaran kenapa Abyan sampai terluka.
"Yan lo kenapa?" Tanya Mala mengernyitkan dahi menatap Abyan.
"Semalam gue sedang jalan-jalan di hutan, tiba-tiba saja ada salah satu bangsa vampir yang menyerang gue," jawab Abyan.
Mala sedikit kaget karena bisa-bisa nya bangsa vampir menyerang teman nya.
"Terus lo kalah melawan vampir itu," ucap Mala.
"Untung saja ada wanita cantik yang nolongin gue," ucap Abyan seraya mengingat Gea, tapi apakah dia akan menceritakan pada Mala jika Gea adalah seorang vampir.
"Siapa?" Tanya Mala penasaran.
Namun Abyan tak menjawab,tak mungkin jika ia bilang kalau Gea adalah vampir bisa-bisa Mala akan marah pada Gea. Abyan menggeleng pelan menandakan jika dia tak tau siapa wanita itu.
"Yaudah jika kamu tidak mau kasih tau, tapi aku ada kabar gembira jika ayah ku akan kembali beberapa tahun ke depan," ucap Mala dengan antusias.
"Apa?" Abyan kaget karena merasa jika hal itu pertanda tidak baik, karena bisa jadi jika ayah Mala kan membuat keberadaan keluarga mereka terancam.
"Sudahlah gak usah kaget, oh ya Dina akan datang hari ini. Aku gak sabar pengen ngajak dia jalan-jalan," ucap Mala.
Mala keluar dari kelas namun tiba-tiba saja dirinya bertemu dengan Bram, entah mengapa sejak peristiwa itu hatinya selalu berbunga-bunga saat bertemu dengan Bram.
Sementara itu Toni masih belum datang karena masih harus mencari seragam sekolahnya yang kemarin ia lupa menaruh nya.
Abyan memutuskan untuk ke kantin, tapi di sana ia malah bertemu dengan Gea.
"Abyan," ucap Gea lirih.
"Gea, terima kasih karena semalam lo udah nolongin gue," ucap Abyan membuat Gea tersenyum samar.
"Iya sama-sama udah tugas gue untuk menolong sesama," ujar Gea.
"Sebagai tanda terima kasih gue mau ngajak lo jalan habis sekolah ini," ucap Abyan.
Gea merasa bahagia tapi ia tak mungkin jalan berdua dengan Abyan bisa jadi saudara-saudara nya akan curiga, apalagi Divo yang selalu ikut campur urusan nya.
"Tapi maaf ya aku gak bisa," ucap Gea meminta maaf dan menolak ajakan Abyan.
Abyan mengerti mungkin Gea tidak mau sering-sering keluar karena dirinya adalah seorang vampir, seperti yang di ketahui jika vampir jarang sekali keluar pada siang hari kecuali ada hal penting.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments