Aku membutuhkan bantuanmu

~Saat malam hari Xiao Xinyi sudah terlelap dalam tidurnya sekitar pukul sepuluh malam. Adipati Ling Yun juga pergi dari kediaman setelah makan malam.~

Krekk...

Pintu kamar di buka perlahan.

"Xinyi," suara panggilan terdengar perlahan juga hati-hati.

Xiao Xinyi membuka kedua matanya pelan. Dengan mata masih sulit di buka dia sedikit menyibak kelambu. "Adipati," ujarnya melihat suaminya sudah berdiri di samping tempat tidurnya. Dia berusaha bangkit, "Ada apa?"

Adipati Ling Yun terlihat ragu-ragu, "Aku ingin meminta bantuanmu."

Gadis itu duduk menatap suaminya. "Bantuan apa? Di tengah malam begini?"

"Tidak ada waktu lagi. Kita harus berangkat sekarang." Adipati Ling Yun mengambil jubah bulu rubah yang cukup tebal dan hangat. Dia memberikannya kepada istrinya lalu menarik gadis itu agar mengikuti setiap langkahnya.

Xiao Xinyi juga tidak bertanya lebih lanjut. Dia hanya mengikuti setiap langkah suaminya dengan yakin.

Di halaman belakang kediaman sudah ada satu kuda yang di siapkan. Tanpa meminta persetujuan Adipati Ling Yun mengangkat tubuh istrinya dengan lembut membantunya naik keatas kuda. "Duduk tegap." Dia langsung ikut menaiki kuda itu tepat di belakang Xiao Xinyi. Dan kini dirinya seperti tengah memeluk erat tubuh gadis di depannya. Kekang kuda di tarik, "Ciah..." Kuda melaju dengan cepat menuju jalur kecil.

Mereka menembus kegelapan malam melewati jalur kecil di pinggiran kota. Jalan kecil itu terasa sangat panjang bahkan membutuhkan tiga jam untuk bisa sampai di tempat tujuan. Kuda di hentikan saat mereka sudah ada di pintu gerbang belakang istana. Adipati Ling Yun memilih jalur memutar agar keberadaan mereka tidak ada yang mengetahui.

Seorang pelayan istana sudah menunggu di pintu gerbang belakang istana. Raut wajahnya cukup cemas namun tindakannya sangat tenang. "Adipati, Nyonya muda. Silakan," ujarnya memberikan jalan. Setelah Adipati Ling Yun dan istrinya berjalan terlebih dulu. Pelayan istana itu mengikuti dari belakang.

Membutuhkan waktu setidaknya lima belas menit sehingga mereka bisa sampai di salah satu ruangan besar. Ruangan penuh dengan penjagaan yang sangat ketat. Saat pintu di buka, terlihat wanita dengan gaun keemasan dengan mahkota di kepalanya berjalan mendekat. "Kalian sudah datang."

"Ratu," ujar Adipati Ling Yun memberikan hormat begitu juga Xiao Xinyi.

"Kamu Nyonya muda Ling? Xiao Xinyi." Ratu Jing Beihe menarik tangan Xiao Xinyi. "Sudah tidak ada waktu lagi. Xinyi tolong selamatkan Yang Mulia. Saat ini keadaanya sangat kritis."

Xiao Xinyi berhenti mematung untuk beberapa saat. Dia menatap kearah pria usia empat puluh tahunan yang tengah terbaring di atas ranjang tidak sadarkan diri. Keraguannya membuat dirinya tidak bisa memilih apa yang harus di lakukan selanjutnya.

"Ada apa?" Ratu Jing Beihe menatap bingung.

Adipati Ling Yun mengetahui keresahan istrinya. Dia mendekat, "Saat ini hanya kamu yang dapat menyelamatkan Yang Mulia. Jika kamu juga tidak berani mengambil tindakan. Keadaan akan semakin tidak terkendali. Xinyi, aku tahu kamu bisa melakukannya."

Gadis itu menatap kearah suaminya. Rasa khawatir dan perasan takut tanpa di sangka hilang begitu saja. Dia menarik nafas dalam lalu berjalan maju duduk di kursi yang ada tepat di samping tempat tidur Kaisar Jing Hao. Xiao Xinyi memeriksa keadaan melalui denyut di nadi di pergelangan tangan. Juga melihat gejala yang ada.

Ratu Jing Beihe berlari menuju sisi kanan ruangan kamar. Dia mengambil peralatan medis yang telah ia siapkan sebelumnya. Jika bukan karena tabib kepercayaan mereka meninggal beberapa jam yang lalu. Tentu keadaan Kaisar Jing Hao tidak akan semakin memburuk. Jika orang luar mengetahui keadaan Kaisar entah apa saja niat jahat yang akan terpikirkan oleh mereka. "Aku sudah menyiapkan alat yang biasanya di gunakan tabib pribadi kami." Memberikan kotak kepada Xiao Xinyi.

Gadis itu tanpa berbicara langsung melakukan semua penanganan yang dapat dirinya lakukan. Dia telah mendeteksi racun dengan jumlah besar ada di dalam tubuh Kaisar Jing Hao. Tapi dia masih diam, yang terpenting mensetabilkan keadaan Kaisar Jing Hao terlebih dulu baru menjelaskannya kepada semua orang.

Buurr...

Darah merah kenyal bercampur warna hitam pekat menyembur dari mulut Kaisar Jing Hao. Semua orang yang ada di dalam ruangan terkejut. Namun Xiao Xinyi terlihat tenang. Dia melanjutkan setiap tahapan penanganan sebaik mungkin.

Setelah satu jam keadaan Kaisar Jing Hao mulai setabil. Xiao Xinyi bangkit dari tempat duduknya. Dia menatap kearah Ratu Jing Beihe dan suaminya. "Untuk saat ini keadaan Yang Mulia telah setabil kembali. Tapi racun yang ada di dalam dirinya sewaktu-waktu bisa kambuh."

Ratu Jing Beihe menatap suaminya dengan raut keterkejutan, "Racun?"

"Benar. Racun yang ada di tubuh Yang Mulia sudah ada sejak lama. Bahkan bisa di bilang Yang Mulia meminum racun setiap hari tanpa ada yang menyadarinya," jelas Xiao Xinyi. "Ratu, saya hanya dapat menekan sementara racun di dalam tubuh Yang Mulia. Tidak dapat menawarkannya. Sebelum ada penawar keadaan Yang Mulia harus selalu dalam pantauan."

Wanita dengan jubah emas itu berjalan mendekat kearah suaminya. Kesedihan menekan hatinya. Meksipun gelar Ratu yang ia miliki selalu menjadikan tekanan selama hidupnya. Saling memperebutkan satu suami dengan belasan Selir lainnya. Melihat cinta yang terbagi untuk wanita lain sepanjang waktu. Membuat Ratu Jing Beihe perlahan memiliki rasa benci di hatinya untuk suaminya. Namun tetap saja rasa cinta itu masih ada.

"Xinyi, jika racun di dalam dirinya tidak dapat di bersihkan. Berapa waktu yang ia miliki?" Ratu Jing Beihe menatap Xiao Xinyi dengan meneteskan air matanya.

"Kurang dari satu bulan," ujar Xiao Xinyi.

Nafas berat menekan dada wanita yang tengah duduk di samping suaminya. Dia menggenggam tangan lemah Kaisar Jing Hao. "Setiap tabib yang memeriksa, kamu hanya bilang penyakit lama kambuh lagi. Tapi tidak pernah memberitahuku akan kesulitan yang kamu hadapi. A Hao, aku pasti akan menyelamatkanmu."

Adipati Ling Yun mendekat kearah istrinya. "Kamu tahu racun apa yang ada di dalam tubuh Yang Mulia?"

"Aku masih tidak yakin. Tapi," Xiao Xinyi menatap kearah suaminya. "Aku memiliki sahabat yang sangat familiar dengan semua jenis racun. Belasan tahun dia membuat racun dan menawarkannya sendiri. Mungkin dia bisa tahu jenis racun yang ada di dalam tubuh Yang Mulia."

Ratu Jing Beihe bangkit setelah mendengar jika suaminya bisa saja di sembuhkan. "Xinyi, Ling Yun. Biarkan dia datang. Aku masih ingin mencoba menarik Yang Mulia dari gerbang maut. Sudah hampir pagi, kalian juga harus segera beristirahat. Aku sudah menyiapkan tempat tinggal untuk kalian berdua. Xinyi, untuk beberapa waktu ini mohon bantuannya."

"Ratu, saya pasti akan berusaha sebaik mungkin."

Wajah lelah Ratu Jing Beihe terlihat sangat jelas. Tapi wanita itu tetap berdiri tegap, "Kalian pasti sudah lelah. Pelayan istana akan mengantarkan kalian berdua ke tempat peristirahatan tamu."

"Baik. Ratu, kami mohon undur diri."

Adipati Ling Yun dan Xiao Xinyi memberikan hormat lalu pergi keluar dari ruangan tempat tinggal Kaisar Jing Hao.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***