Bab 12

Seminggu setelah aksi teror itu Alina mulai memperketat penjagaan rumahnya. Ia mulai memasang CCTV di berbagai sudut dalam dan luar rumahnya. Tetapi, ia tidak merasa takut sama sekali ia yakin sanggup untuk menghadapi cobaan seberat apapun.Mentalnya sudah cukup terlatih sedari muda. 

Kini tepat satu bulan Alina telah melakukan diet. Ia bangun lebih awal pagi ini bersiap-siap untuk penimbangan berat badan. Rasa deg-degan melanda dadanya. 

“Oke, Alina ini saatnya. Sudah satu bulan penuh diet, nggak makan gorengan, nggak makan cookies, nggak makan nasi padang dan gak makan mie instan tengah malam. Harusnya ada hasil kan” ujar Alina bicara pada dirinya sendiri. 

Ia mulai menaiki timbangan digital berwarna silver miliknya ia perhatian baik-baik angka di tumbang itu dan hasilnya 83,30.

Alina menarik napas panjang, senyuman merekah dari bibirnya. “Alhamdulillah turun 4 kg,” ucapnya lega dan matanya berkaca-kaca. Seolah terbayar lunas segala perjuangannya selama satu bulan ini. Untuk selanjutnya ia masih terus berjuang untuk mencapai berat badan ideal di 65 kg 

“Bismillah untuk bulan depan,” gumamnya sendiri. 

Walaupun di fisiknya belum ada perubahan yang signifikan, ia bersyukur badan menjadi lebih ringan dan bugar ia mulai nyaman dengan rasa lapar dan pengontrolan dirinya terhadap makanan. 

Siang ini juga Alina diminta untuk menghadiri persidangan kasus penganiayaan yng yang dialaminya dengan tersangka Danu yang saat ini masih berstatus sebagai suaminya. Alina di minta sebagai saksi korban untuk memberikan kesaksiannya di depan hakim. Setelah proses persidangan yang cukup tegang itu 

Akhirnya Jaksa membacakan membacakan dakwaan terhadap Danu ia dijerat pasal  penganiayaan ringan dengan hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. 

Keluarga Danu dan pengacaranya menolak tuntutan tersebut. Sidang akan berlanjut dua minggu kemudian dengan agenda pembelaan pengacara terhadap tersangka. 

Setelah selesai persidangan Alina pergi meninggalkan ruang sidang ia ditemani oleh pengacaranya pak Fadlan. 

“Alina tunggu!” terabas Neti ia menggenggam dengan kencang tangan Alina.

“Lepaskan Mbak!” berontak Alina ia berusaha melepaskan genggaman tangan Neti. 

“Diam kamu!” perintah Neti sangar kamu dengar yah Alina Mbak tidak akan tinggal diam, melihat Danu diperlakukan seperti itu, lihat saja hidup kamu tidak akan tenang selama Danu ada di penjara!” ancam Neti. 

“Mbak sebaiknya Mbak pikiran saja nasib Mbak, Mbak tidak ingat dengan somasi yang saya kirim! jika Mbak tidak mengembalikan uang perusahaan yang Mbak gelapkan Mbak akan bernasib sama dengan Danu ingat itu Mbak!”!ancam balik Alina kepada Neti. 

Seketika itu Neti tercekat ia tidak bisa membalas perkataan Alina.

“Lepas dia!” pak fadlan berteriak. 

Neti dengan mata melotot pergi meninggalkan Alina. Tanpa sepatah katapun. 

“Bu, Alina tidak apa-apa?” tanya pak pak Fadlan

“Tidak apa-apa pak Terima kasih,” jawab Alina. 

Sambil mengelus tangannya sendiri. Alina mulai berpikir tentang teror yang diterimanya tempo hari apa mungkin ada hubungannya dengan Mbak Neti. Tapi ia tidak ingin memikirkannya terlalu dalam ia akan berpikir positif jika yang mengirim paket itu hanya iseng belaka.

Setelah sidang yang memakan waktunya seharian Alina Merasa sangat kelelahan dan memutuskan untuk langsung pulang ke rumah. Dalam perjalanan pulang ia memperhatikan mobil di belakangnya yang sepertinya sedari tadi mengikuti dirinya, sejak keluar dari pengadilan. Seketika rasa takut menyeruak dalam dadanya. 

Ia terus memacu kendaraanya dengan cepat  berharap bisa menjauh dari si penguntit itu, tetapi mobil  itu semakin melaju cepat dan berhasil mendahului mobil Alina dan berhasil menghentikan laju mobil Alina ia menatap ke depan sekelompok pria bertopeng turun dari mobil itu dan menggedor mobil Alina dengan kencang Alina hanya terdiam ketakutan. 

Dalam keadaan genting itu sirine mobil polisi berbunyi membuat para pria bertopeng itu menghentikan aksinya terhadap Alina. Dan seketika kabur tunggang langgang. 

“Bu, Alina,” Tegur seorang polisi sambil mengetuk kaca mobil Alina. 

Alina yang sedari tadi tertunduk merasa lega ketika melihat seorang polisi mendatangi mobilnya. 

Alina perlahan membukanya kaca mobilnya. “Anda Tidak apa-apa Bu,” tanya polisi itu.

“Saya, baik-baik saja Pak,” jawab Alina kemudian turun dari mobil. 

“Kami mendapat laporan jika anda sedang dibuntuti sebuah mobil jadi kami memeriksanya,” ucap polisi itu. 

“Iya betul Pak, tapi mereka sudah kabur begitu mendengar sirine polisi,” ujar Alina

“Baiklah kalau begitu hati-hati dalam berkendara selamat malam,” pamit seorang polisi itu setelah memastikan Alina baik-naik saja. 

Tidak lama setelah itu sebuah mobil hitam berhenti tepat didepan mobilnya. Seorang pria buru-buru keluar dari mobil itu dengan mimik wajah khawatir. 

“Alina! kami tidak apa-apa?”

“Raffa,” Alina terharu ketika melihat Raffa sejujunya ia masih syok atas kejadian yang menimpa dirinya tadi. 

Alina seketika menangis setelah melihat wajah Raffa entah perasaan apa itu yang jelas ia ingin menangis. 

“Sudah tidak apa-apa, tenang yah,” Raffa memeluk Alina erat untuk menenangkan Alina. 

Sebelumnya setelah Alina yakin di buntuti ia meminta tolong kepada Raffa untuk menolongnya, Alina lalu mengirimkan posisi keberadaannya kepada Raffa. Karena Raffa tidak bisa langsung menolong.Alina ia lalu menghubungi polisi terdekat untuk meminta bantuan. Makan terjadi lah adegan dramatis tadi. 

“Ada apa sebenarnya Alina siapa yang membuntuti tadi?” cecar Raffa penasaran ia kini duduk di samping Alina. 

“Tidak tahu,” jawab Alina yang masih terisak. 

“Apa kamu tidak punya seseorang yang kamu curigai,” tanya Raffa lagi. 

Alina hanya menggelengkan kepalanya.

"Sejujurnya Fa, ini buka pertama kalinya aku mendapatkan aksi teror sebelumnya ada orang yang mengirimiku paket berisi bangkai ayam,” lirih Alina masih tertunduk ia masih mengelap air matanya dengan tisu. 

“Astaga, itu sudah tidak kriminal Alina kenapa kamu tidak melaporkannya kepada polisi!” teriak Raffa geram. 

“Aku malas memperpanjang masalah ini aku sudah lelah. Apa sebaiknya aku pindah saja dari kota ini agar aku bisa hidup nyaman,” ujar Alina. 

“Dengar ini Alina jika kamu lari, mereka menang. Kamu lebih kuat dari ini dan aku disini akan membantumu aku akan selalu ada untukmu,” ujar Raffa ia menatap Alina dalam. 

Alina yang mendengar perkataan Raffa seketika hatinya merasa nyaman baru kali ini ia diperlakukan seperti layaknya manusia. “Terima kasih Raffa,” balas Alina. 

“Sekarang aku antar kamu pulang yah,” Tawar Raffa. 

“Lalu bagaimana dengan mobilmu? Masa di tinggal?” tanya Alina. 

“Biarkan saja, nanti Pak Dirman akan membawanya.”

“Siapa dia?”

“Supirku,” jawab Raffa singkat. 

Ia langsung mengambil alih kemudi dan mengantarkan Alina pulang. “Tapi Alina aku pikir pilihan untuk pulang ke  untuk saat ini kurang tepat di rumahmu tidak ada siapa-siapkan tidak ada yang bisa menolongmu cepat  jika terjadi sesuatu. Jika kamu mau, kau bisa tinggal di apartemen ku untuk malam ini?” tawar Raffa polos. 

“Apa?” Teriak Alina terkejut ia tidak menyangka jika Raffa biasa berpikir sejauh itu. 

“Kenapa apa ada yang salah dengan ucapanku? kenapa kami terkejut seperti itu,” tanya Raffa heran. 

“Raffa ini di Indonesia bukan di Singapura. Aku juga masih menjunjung tinggi adat ketimuran bukan hal yang lumrah wanita menginap di rumah laki-laki,” sahut Alina.

“Aku tidak akan berbuat macam-macam pada kamu Alina,” tegas Raffa. Ia lalu sejenak menghentikan laju kendaraan nya ia ingin Alina mempercayainya. 

“Aku juga tidak berpikir macam-macam Raffa tapi mungkin orang lain yang akan berpikir macam-macam tentang kita.” 

“Siapa?” tanya Raffa. 

“Mungkin tetanggamu pokoknya aku tidak mau.”

Di tengah perdebatan mereka yang sengit tiba-tiba seseorang tinggi besar mengetuk kaca jendela mobil Alina membuat keduanya terkejut dan takut siapakah pria itu? 

Guys tolong dukungan author dengan cara like dan komen yahh... Terima kasih🥰

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!