Bab 11

Setelah Alina melaporkan kasus pencurian dan penganiayaan yang dialaminya kepada polisi setempat. Kepolisian melakukan (BAP) Berita Acara Pemeriksaan berdasarkan barang bukti visum dari dokter, rekaman CCTV dan ditemukannya senjata tajam yng di gunakan pelaku untuk melukai korban. 

Bukti-bukti itu cukup untuk menjadikan Danu sebagai tersangka dan ia akan ditahan 20 hari kedepan (bisa diperpanjang). Lalu Jaksa penuntut umum Juga mulai mempersiapkan dakwaan untuk sidang. Terkait kasus ini Alina sudah menyerah segala urusannya kepada pengacaranya ia hanya tinggal datang ke persidangan jika ia diminta oleh pihak polisi. Kini Alina sedang fokus pada dirinya sendiri. Dan tepat hari ini adalah minggu ketiga ia melakukan diet ia sudah bekerja keras sejauh ini. “Kenapa berat badanku sedikit banget sih turunnya padahal aku sudah berusaha keras cleaning food dan juga berolahraga,” gumam Alina di atas timbangan. Ia mulai ragu akan usahanya. 

“Assalamu'alaikum,” teriak  seorang wanita yang mendatangi rumah Alina. 

“Waalaikumsalam,” jawab Alina sambil membuka pintunya. “Nadia, lo kesini?” ujar Alina senang. 

“Lihat aku bawakan ini untukmu makan kesukaan kamu,” sahut Nadia sambil menunjukkan sebuah kotak kue ke arah Alina. 

Bukannya senang tapi Alina malah cemberut. “tapi Nad, lo tau kan gue lagi diet lagi menghindari dulu makanan manis,” ucap Alina 

“Iya gue tahu kok, makannya gue bawain kue khusus diet rendah kalori ini. Gue pesen khusus buat lo ini brownies keto per cup nya cuma 80 kalori,” jelas Nadia. Ia menunjukan brownies coklat yang dipegangnya kepada Alina. 

“Wow… 80 kalori segini,” Alina seketika bahagia sudah hampir 3 minggu ini ia tidak memakan kue yang merupakan makanan Favoritnya itu. Tanpa berlama-lama Ia langsung melahap kue itu tanpa ampun. 

“Ya  ampun Al, pelan-pelan nanti keselek,” ucap Nadia  heran yang melihat Alina seperti orang yang belum makan setahun. 

“Sorry Nad, aku gak bisa pelan udah pengen banget kue udah berminggu-minggu,” ucapnya dengan mulut penuh.

“Eit, tapi inget jangan banyak-banyak cukup dua aja untuk hari ini Oke,” 

“Iya..iya,” jawab Alina ketus. 

“Al, gimana urusan lo sama Danu apa udah selesai? “

“Belum Nad, lagi nunggu persidangan pertama,” jawab Alina 

“Kok, bisa yah si Danu ngelakuin hal kaya gitu sama istri nya,” 

“Entahlah kayaknya dia lagi butuh uang banget sampe nekat kayak gitu,” ucap Alina santai ia sudah tidak mau memikirkan soal Danu. 

Nadia menganggukan kepala. 

“Al, sorry banget gue waktu itu tiba-tiba ngilang gak pamit sama lo, sebenarnya Al, gue tuh udah kenal sama Danu jauh sebelum lo kenal dia dan gue juga tau kalo Danu bukan cowok baik. Pas lo ngenalin dia ke gue sebagai calon suami. Jujur gue kaget bingung mau cerita atau enggak tentang kelakuan si Danu ini ke lo satu sisi juga  ngeliat lo bahagia banget karena akhirnya lo mau nikah gue gak mau ngerusak kebahagiaan lo al, sorry baget seandainya waktu itu gue berani cerita ke lo tentang si Danu mungkin semua gak akan kaya gini,” sesal Nadia denjaka mata berkaca-kaca. 

Alina sedikit tercekat ketika mendengar perkataan Nadia ia tidak menyangka jika tingkah aneh Nadia terhadapnya waktu itu karena hal ini. 

Alina menarik napas panjang “Ya sudah lah Nad, mau diapain lagi waktu gak bisa mundur gue sudah ikhlas. Ngomong-ngomong Nad, memangnya apa yang lo tahu tentang Danu?” 

“Dia itu Al! “ Tiba-tiba Nadia berbicara kencang.”Sorry maksudnya si Danu itu Al, dia itu cowok brengsek dia suka morotin duit cewek-cewek yang dia gebet. mungkin karena punya muka ganteng kali jadi, dia punya kepercayaan diri yang gede. Temen kuliah gue salah satu korbannya duit tabungan dia abis dikuras si Danu alibinya sih pinjem buat berobat ibunya yang lagi sakit, setelah tau duit temen gue udah abis langsung di ghosting tau gak. Kurang Brengsek apa coba,” cerocos Nadia. “Gue kira pas dia mau nikah sama lo mungkin aja dia udah berubah tapi ternyata perkiraan gue salah. Alina sorry banget gue telat ngasih tau lo.”

“Gak apa-apa Nad, gue ngerti. Mungkin ini udah jadi bagian dari takdir yang harus gue terima.” 

“Terus rencana lo ke depan gimana Al sama Danu?” tanya Nadia penasaran. 

“Tentu aja gue mau cerein dia lah udah gak ada alasan lagi buat sama dia mungkin setelah putusan hukuman baru gue ngajuin gugatan karena saat gue fokus buat menjarain dia lebih lama,” ucapan Alina. 

“Gue suka Alina yang kaya gini kuat, dan tabah seperti Alina yang gue kenal di SMA dulu. Cuma yang ini versi gemoy gue harap lo berhasil Al, buat nunjukin ke dunia kalau lo cantik. 

“Thank you Nad, udah kembali di hidup gue,”

Kedua sahabat itu saling berpelukan sekarang Alina merasa tidak sendiri lagi. 

Ponsel Alina tiba-tiba berdering ia melihat nama Raffa di layar ponselnya. Tanpa pikir panjang Alina langsung mengangkat telepon itu. “Halo Raffa ada apa?” 

“Sarapan apa pagi ini?” tanya Raffa tanpa basa basi. 

“Kue,” jawan Alina singkat. 

“Loh kok, kue,” kata Raffa sedikit kecewa. 

“Iya brownies coklat keto dari Nadia kue rendah kalori katanya,” jelas Alina. 

“enak?” 

“Lumayan buat ganjel perut,” sahut Alina sambil tertawa. 

“Olahraganya udah?” tanyanya lagi. 

“Udah treadmill satu jam,” jawab Alina. 

“God job Alina. Ya sudah see you,” ucap Raffa mengakhiri telepon. 

“Cie. Cie.. Ada apa nih kok si Raffa perhatian banget ya sama lo jangan-jangan udah ada benih-benih cinta nih,” ledek Nadia. 

“Apaan sih lo gak ada cuma bentuk support aja sesama teman,” tegas Alina. 

“Oke..Oke gue ngerti gak usah ngegas gitu juga kali,” canda Nadia. 

“Paket…! Terdengar suara seorang pria di luar rumah Alina. 

Alina dan Nadia langsung ke luar rumah untuk melihat. di depan rumah Alina terdapat sebuah box ukuran sedang yang sepertinya dilempar dari luar pagar oleh orang  tadi sehingga isinya keluar berantakan. 

“Astaga! apa ini Alina?” Nadia terkejut dengan apa yang dilihatnya. 

Darah berceceran dimana-mana sungguh pemandangan yang mengerikan

“Entahlah, Nad,” jawab Alina  yang juga bingung otak Alina  mulai menganalisa apa yang sebenarnya terjadi. Box itu dipenuhi ceceran darah sampai muncrat keluar. Alin mencari sumber darah itu.

“Alina apa itu!” jerit Nadia yang merasa ngeri melihat apa yang Alina pegang,  yang merupakan seekor ayam mati. 

“Siapa sebenarnya yang melakukan hal ini,” Gumam Alina pada dirinya sendiri. 

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!