Rania kini memandang handphonenya yang terus berbunyi , dan ia pun menghela nafas pelan begitu tahu siapa yang menghubunginya saat ini .
' Ibu '
Nama itu lah yang tertera di handphonenya saat ini , sejenak Rania ragu ingin menjawabnya atau tidak . Bagaskara yang melihat itu pun hanya membiarkan Rania , tanpa bertanya siapa yang menelepon . Namun ia tahu kalau saat ini yang menelponnya cukup berat untuk dijawab panggilannya.
" Halo , assalamualaikum Bu ! " Ucap Rania yang akhirnya memutuskan untuk mengangkat panggilan telepon sang ibu .
" Waalaikum salam , kamu di mana Rania ? " Tanya Bu Ani dari seberang sana , dan Rania yang mendengarnya pun membeku .
" Aku...di rumah Siska Bu ! " Ucap Rania sambil menggigit bibirnya , ia takut ibunya mengetahui kalau saat ini ia sedang berbohong .
" Ohh , ya sudah . Ibu kita kamu di mana , soalnya tadi Nathan ke rumah cari-cari kamu ! " Ucap Bu Ani pada anak perempuannya itu. Dan Rania yang mendengarnya pun membeku , begitu juga Bagaskara yang mendengar obrolan ibu dan anak itu.
" Nathan ? " Ucap Rania untuk memastikan kalau ia tidak salah dengar perkataan dari ibunya itu .
" Iya , Nathan . Tadi dia ke rumah mencari-cari kamu , dan kalau di lihat dari raut wajahnya kayaknya dia marah ! " Ucap Bu Ani sambil mengingat pertemuannya tadi dengan pacar anaknya itu .
" Iya udah , kalau begitu aku tutup teleponnya dulu ya Bu . Aku mau bantu ibunya Siska siapkan makan siang ! " Ucap Rania yang harus berbohong pada ibunya itu . Rania tidak mungkin bilang kalau sekarang ia berada di rumah laki-laki yang seharusnya menjadi ayah mertuanya .
" Ya sudah , nanti pulangnya hati-hati ya ! " Ucap Bu Ani sebelum mengakhiri panggilan dari anak perempuannya itu.
' meskipun ada apa-apa dengan ku nanti , percuma Bu . Aku sudah tidak seberharga itu ! ' monolog Rania di dalam hatinya , tidak mungkin ia berani bicara seperti itu pada sang ibu .
" Iya , Bu . Aku tutup teleponnya , assalamualaikum ! " Ucap Rania dan langsung mematikan panggilan telepon mereka . Bagaskara yang melihat itu pun menghela nafas pelan .
" Nathan mencarimu ? " Tanya Bagaskara pada Rania langsung setelah Rania memutuskan panggilan teleponnya, dan Rania yang mendengarnya pun menatap bos besarnya itu .
" Iya , Pak ! Entah apa yang ingin di bicarakannya pada saya ! " Ucap Rania yang menjawab pertanyaan dari Bagaskara .
" Masalah itu nanti saja kita pikirkan , sekarang kita makan dulu ! " Ucap Bagaskara sambil bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah luar rumah yang di mana ada kurir pengantar makanan yang sudah di pesan saat mereka sampai di rumah mewah ini .
Rania yang mendengar itu pun menganggukan kepalanya saja , saat ini tenaganya benar-benar tidak ada. Bagaskara pun mengajak Rania ke meja makan dan setelah itu menghidangkan seluruh masakan yang sudah ia pesan dengan susah payah. Karena saat memesan makanan tadi , Bagaskara harus berpikir apa yang akan di suka Rania dan tidak di suka wanita itu .
" Bapak nggak punya asisten rumah tangga ? " Ucap Rania yang akhirnya berbicara setelah sedari tadi diam , dan Bagaskara yang mendengar itu pun menatap ke arah Rania .
" Saya nggak punya asisten rumah tangga tetap , biasanya saya akan memanggil mereka di saat yang di butuhkan saja ! " Ucap Bagaskara sambil memakan makanannya. Dan Rania yang mendengarnya pun menganggukan kepalanya mengerti .
Akhirnya mereka pun melanjutkan makan siang tanpa ada pembicaraan apapun ,dan setelah itu Rania pun berpamitan pada Bagaskara .
" Saya akan pulang , Pak ! Terimakasih ! " Ucap Rania yang berpamitan pada Bagaskara .
" Tunggu Rania ! Tolong terima ini ! " Ucap Bagaskara sambil memberikan kartu debit-nya pada Rania , dan Rania yang melihat itu pun mengerutkan keningnya .
" Maaf , Pak ! Saya bukan jalang yang di bayar setelah menghangatkan malam bapak ! " Ucap Rania sambil memberikan kartu tadi pada pemiliknya , dan Bagaskara yang mendengar itu pun buru-buru menjelaskan .
" Bukan itu maksud saya memberikan ini Rania ! " Ucap Bagaskara sambil menatap wanita yang sudah menghabiskan malam dengannya itu .
" Lalu apa ? " Ucap Rania yang ingin mendengarkan apa alasan Bagaskara .
" Saya merasa bersalah dan sedikit takut ! Saya merasa bersalah karena merenggut barang berharga yang kamu miliki , dan saya takut kalau perbuatan kita itu akan membuahkan hasil ! " Ucap Bagaskara sambil menatap Rania dengan tulus , dan Rania yang mendengar itu pun terdiam .
" Bapak nggak usah khawatir , kalau pun terjadi sesuatu dengan saya ! Saya usahakan tidak akan mengganggu kehidupan bapak ! " Ucap Rania yang mengambil tasnya dan berlalu ke luar rumah setelah mengatakan itu .
Bagaskara yang mendengar perkataan Rania pun termenung , ia hanya bisa memandang gadis yang sudah ia renggut masa depannya.
***
Rania berjalan tanpa arah , meskipun sedari tadi banyak angkutan umum dan taxi yang bisa ia pakai , namun Rania memutuskan untuk berjalan kaki saja . Dan kini ia sedang berada di taman kota , entah sudah berapa lama ia berjalan kaki , Rania tidak menyadarinya .
Kini pikirannya telah di penuhi oleh kemungkinan yang terjadi pada dirinya , kemungkinan yang pasti mengubah kehidupannya. Rania takut hamil karena apa yang ia lakukan dengan Bagaskara , yang merupakan bosnya dan juga calon ayah mertuanya .
" Rania ! "
Ucap seseorang dari jarak yang lumayan dekat dengan Rania , dan Rania yang mendengarnya pun menghentikan pandangannya. Rania memandang perempuan yang memanggilnya tadi , dan berjalan cepat ke arah orang yang memanggilnya tadi.
" Siska ! " Ucap Rania sambil memeluk erat sahabat , sekaligus teman kerjanya di pabrik yang sama .
" Lo kok ada di sini sih ! Tadi , pak Nathan telepon gue cari-cari Lo ! " Ucap Siska setelah ia melepaskan pelukan dari sahabat itu.
" Gue hancur , Siska ! " Ucap Rania yang diiringi oleh tangisannya , dan Siska yang mendengar itu pun terkejut dan buru-buru menarik Rania ke arah bangku taman .
" Kenapa , Rania ! Coba cerita pelan-pelan , dan kenapa tadi malam Lo nggak jadi datang ke tempat yang sudah kita janjikan ! " Ucap Siska sambil menggenggam tangan Rania .
" Nathan selingkuh ! " Ucap Rania yang kini mulai menangis kembali , dan Siska yang mendengar itu pun terkejut .
" Selingkuh ? Sama siapa ? " Tanya Siska yang semakin penasaran dengan apa yang terjadi pada sahabatnya tadi malam .
" Dia selingkuh sama Claudia , teman masa kecilnya itu ! Dan di saat mereka sedang melakukan hubungan terlarang , dia bilang kalau hanya menjadikan gue sebagai mainan saja ! " Ucap Rania dengan suara yang tidak beraturan , kini tangisnya semakin pecah.
" Kurang ajar tuh orang , mentang-mentang dia kaya . Dia pikir bisa berbuat seenaknya sendiri ! Lo tenang aja , Rania . Gue pasti akan membantu Lo untuk membuat Nathan nyesel , udah selingkuhi Lo ! " Ucap Siska yang kesal sendiri begitu mendengar cerita Rania .
" Tapi , ada masalah yang lebih besar dari itu Siska ! ' ucap Rania yang menarik nafas terlebih dahulu sebelum memberitahukan kabar yang pastinya akan membuat sahabatnya itu sangat terkejut.
" Apa Rania ? Lo bilang aja sama gue , dan gue janji nggak akan bilang siapa-siapa kok ! " Ucap Siska sambil menatap intens Rania .
" Karena terlalu kalut sama perselingkuhan Nathan , gue ke club yang nggak jauh dari apartemennya . Dan gue di berikan obat perangsang sama orang yang ada di sana ! " Ucap Rania dengan air mata yang tak kunjung berhenti , dan Siska yang mendengar itu pun terkejut dan langsung memeluk Rania dengan erat .
" Astaghfirullah , nggak apa-apa Rania ada gue di sini ! " Ucap Siska sambil mengelus punggung belakang Rania , dan air mata Siska juga jatuh . Ia tidak habis pikir , mengapa sahabatnya ini di berikan cobaan yang bertubi-tubi .
" Tapi , gue di tolong sama seseorang. Dia bawa gue ke salah satu hotel , karena memang nggak tahu rumah gue ada di mana . Dan karena obat perangsang itu , gue nggak bisa menahan diri dan akhirnya gue dan orang yang nolongin gue itu melakukannya! " Ucap Rania dengan terbata , ia ingin menceritakan semuanya pada sahabatnya itu .
" Gue kotor Siska , gue udah nggak perawan lagi ! " Ucap Rania dengan di iringi air matanya , dan Siska pun semakin mengeratkan pelukannya .
" Lo nggak kotor . Lo melakukan itu karena di bawah pengaruh obat ! Jadi , Lo nggak salah Rania ! " Ucap Siska yang berusaha menenangkan sahabatnya ini .
" Lo kenal sama orang yang udah... Berhubungan sama Lo ? " Tanya Siska lagi dengan hati-hati , karena ia tahu Rania sangat terpukul saat ini .
" Pak Bagaskara ! " Ucap Rania pada akhirnya , dan Siska yang mendengar itu pun mengerutkan keningnya .
" Jangan bilang , kalau itu ayahnya pak Nathan . Bos besar kita ! " Ucap Siska yang tidak bisa tidak terkejut .
" Dia memang ayahnya Nathan , pemilik pabrik tempat kita bekerja ! " Ucap Rania pada akhirnya , dan Siska yang mendengarnya pun terdiam . Mencerna informasi yang ia dapatkan dari sahabatnya itu.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Satsuki Kitaoji
Got me hooked, dari awal sampe akhir!
2025-02-24
1