13. KEMARAHAN WU HONG.

Wu Hansian yang melihat Wu Hong di Pintu gerbang klan Wu segera mendekati ya Dan kembali bertanya seakan akan tidak percaya, dulu Wu Hansian ini sering mendatangi Wu Hong Dan juga menyemangatinya.

Sayangnya, Wu Hong pada saat itu memang tidak bisa membangkitkan bakat kultivasinya, tapi hari ini, Wu Hong kembali dengan kekuatan kultivasi yang bahkan bisa menerbangkan Salah satu keponakannya, Wu Hansian sangat terkejut.

Wu Hong melihat Wu Hansian Dan menyapanya dengan ramah sambil menangkupkan tangan di depan dada.

" Salam kepada Paman ketiga, saya memang Wu Hong, saya datang ingin bertemu dengan Ayah Dan Ibu serta menyapa mereka."

Mendengar kata kata Wu Hong, Wu Hansian tertegun, Karena Wu Hong belum tahu kondisi saat ini, namun Wu Fong Dan lainnya ketika melihat Wu Hansian disana segera berteriak kepada Wu Hansian dengan semangat.

"Paman ketiga....!! Sampai ini berani menendang sepupuku... Hukum dia... Pukul sampah ini sampai mati...!!!"

"Yah paman ketiga...!! Pukul dia sampai mati...!!!"

Mendengar permintaan keponakannya, Wu Hansian sudah merasa sangat tidak senang, Wu Hong sendiri wajahnya tampak sangat tenang Dan tidak gentar sedikitpun,

Karena Wu Hong tahu, Wu Hansian dulunya juga sangat memperhatikannya Dan juga selalu menyemangatinya, lagi pula, basis kultivasi Wu Hansian bisa di lihat oleh Wu Hong Dan mash di bawah basis kultivasi Wu Hong sendiri.

"Diam....!!!"

Wu Hansian membentak mereka, lalu menatap para keponakannya dengan dingin, Wu Hansian kembali berkata dengan ketus.

"Apakah kalian pantas memakinya sampah, lalu kalau Wu Hong sampah, kalian ini apa...!! Kalian bahkan tidak mampu mengalahkan Wu Hong, lalu memakinya sampah...!! Sungguh memalukan...!! Pergi kalian semua....!!!"

Wu Hansian membentak semua keponakannya yang memaki Wu Hong, tapi Wu Fong tidak terima,dia lalu balik membentak, sejak Ayahnya menjadi Patriak klan Wu, Wu Fong ini sudah kurang menghormati para pamannya, Dan sepertinya memandang remeh mereka.

"Paman Wu Hansian....!! Berani beraninya kamu membentak aku juga....!!! Aku akan melaporkan masalah ini kepada Ayah...!!!"

"Huh....!! Apakah kamu pikir aku takut kalau kamu melaporkan kepada Ayah mu...!!!"

Wu Hansian lalu tidak lagi menghiraukan Wu Fong, dia membalikan tubuhnya Dan bertanya kepada Wu Hong.

"Hong'er.... Apakah kamu sudah makan? Masuklah, Mari paman bawa kamu untuk makan."

Wu Hong menggelengkan kepalanya mendengar ajarkan paman ketiganya, Karena dia ingin mendengar kabar orang tuanya Dari paman ketiganya.

"Tidak paman, aku datang hanya ingin mendengarkan kabar kedua orang tua ku Dan juga bertemu dengan mereka Karena aku sudah lama tidak melihat kedua orang tua ku."

Wu Hansian tertunduk lesu, tapi dengan menggertakan giginya, dia menarik tangan Wu Hong Dan membawanya kesamping tempat tinggal klan Wu.

"Mari ikut paman, kalau kamu ingin mendengarkan kabar orang tua mu, kamu ikuti paman, paman akan menceritakannya semua kepada mu, jangan disini, Karena sangat berbahaya bagimu kalau Masih disini."

"Tidak apa apa dengan ku paman, jangan ragu, tolong ceritakan kepada ku."

"Tapi... Hong'er...! Sangat berbahaya bila mereka semua melihat wajah mu."

Wu Hong tersenyum mendengar kata kata ketakutan Dari pamannya, pamannya Hansian sebenarnya tidak takut kepada siapapun di klan Wu, hanya saja dia tidak mau ribut, Wu Hansian sudah pasrah dengan klan Wu saat ini.

Tapi Wu Hansian tidak mau Wu Hong terluka bahkan terbunuh oleh Wu Junsung kakak keduanya, Karena Wu Junsung pernah berkata kepada Paman mereka, yaitu kakek ke tiga Wu Hong, bahwa dia akan membunuh Wu Hong kalau bertemu dengannya, bahkan dia berpesan kepada beberapa bawahannya agar ketika bertemu dengan Wu Tian maupun keturunannya yaitu Wu Hong, maka mereka di perintahkan untuk membunuhnya.

"Percayalah paman, mereka tidak akan mampu menyakiti ku, bahkan kakek sekalipun... Tidak bisa."

"Apaaa...!!! Hong'er... Kamu jangan main main, paman kedua mu saat ini sudah memiliki basis kultivasi setara dengan ayah mu, yaitu Pertapa tingkat kedelapan."

Wu Junsung berhasil meningkatkan kekuatannya dengan sumberdaya yang dimiliki oleh klan Wu, dia menggunakannya secara pribadi, sehingga Wu Junsung bisa meningkatkan kekuatannya dengan cepat.

Wu Hong hanya tersenyum tenang, meskipun basis kultivasi pamannya lebih tinggi Dua tingkatan kecil Dari basis kultivasinya, namun Wu Hong tampak sangat tenang Dan tersenyum.

"Paman bisa percaya bisa tidak, namun bagi ku, basi kultivasi seperti itu hampir sama dengan semut di mata ku saat ini."

"Ka..Kamu... Sebenarnya apa basis kultivasi mu saat ini?"

"Paman, aku masih di basis kultivasi Pertapa tingkat keenam, tapi aku bisa membunuh seorang kultivator di basis kultivasi Pertapa Agung tingkat ketujuh sampai kedelapan."

"Apaaa....!!Hong'er... Kamu jangan bercanda, basis kultivasi mu memang sangat membuat ku terkejut, karena kamu Masih pergi sekitar Lima tahun,tapi kamu bisa memiliki kekuatan di basis kultivasi Pertapa tingkat keenam, tapi basis kultivasi Pertapa Agung jauh lebih kuat lagi, kamu jangan impulsif."

Tiba tiba terdengar suara bentakan Dari dalam bangunan induk klan Wu di sertai aura menakutkan Dari dalam rumah induk klan Wu yang berusaha menindas keduanya.

"Hehehe...... Ternyata anak Wu Tian si sampah Wu Hong ada disini... Hahaha.... Nak, kamu bagus juga datang ke klan Wu, jadi aku tidak repot repot memerintahkan orang lain untuk mencari mu serta membunuh mu."

Wu Hansian segera berdiri di depan Wu Hong Dan membentak Wu Junsung dengan berani Karena bertekad melindungi Wu Hong.

"Hong'er... Larilah, biar paman yang menahan mereka...!!"

Wu Hansian lalu membalikan tubuhnya menatap Wu Junsung, kemudian dia menunjuk hidung Wu Junsung.

"Kakak kedua...!! Sekarang kedudukan Patriak klan Wu sudah kamu dapatkan, lalu buat apa lagi kamu menargetkan Hong'er... Tolong lepaskan dia."

Mata Wu Junsung menyipit menatap adiknya dengan dingin, dia lalu membentak Wu Hansian.

"Hansian...!! Minggir lah, atau kamu juga akan ikut menemani anak Wu Tian ke neraka...!!!"

Wu Hansian menatap mata kakeknya, Dan dia bisa melihat tekad Dari Wu Junsung yang ingin membunuh Wu Hong, lalu dengan berani dia membentak Wu Junsung, biarpun dia tahu kalau dia bukan lawan Wu Junsung.

"Wu Junsung....!! Selama ini aku selalu diam Dan tidak pernah mau ikut campur tentang politik keluarga, tapi kamu sepertinya menjadi tidak menganggap aku ada di klan Wu... Apakah kamu pikir aku tidak berani melawan mu...!!"

Patriak klan Wu saat ini, yaitu Wu Jungsu menatap adiknya, lalu tertawa terbahak bahak, Dan setelah tertawa, dia menatap Wu Hansian dengan sangat dingin, di dekat pintu gerbang itu banyak masyarakat kota Gujing melihat kejadian ini, Dan mereka mulai bergunjing.

"Hansian....!! Sudah sejak lama aku ingin menyingkirkan mu, tapi selama ini kamu selalu patuh, jadi aku menghilangkan Nia ku menyingkirkan mu, tapi hari ini... Kamu berani melawan ku...!! Sudah saat ya kamu juga kubunuh.....!!! Termasuk anak Wu Tian...!!!"

Gelombang aura basis kultivasi Pertapa tingkat kedelapan menyeruak hingga membuat banyak orang yang berdiri di dekat pintu gerbang sampai tergeletak Dan tiak mampu bangun kembali, bahkan yang paling dekat sudah memuntahkan darah dari mulut mereka.

Wajah Wu Hansian memucat ketika merasakan tekanan yang sangat kuat ini, darah Dan energinya menjadi kacau, ada beberapa tetes darah mulai merembes darimulutnya, namun dia tetap bertahun untuk menjaga keselamatan Wu Hong

Wu Hong menggelengkan kepalanya Dan perlahan lahan berjalan kedepan Wu Hansian lalu mengibaskan lengan bajunya dengan sangat santai.

"Wussshhh.......!!!"

Semua tekanan aura penindasan yang keluar ingin menekan Wu Hansian seketika itu juga menghilang, Dan Wu Hansian akhirnya bisa bernafas lega Dan mulai menstabilkan darah Dan energinya yang kacau tadi, dia menatap punggung Wu Hong seakan akan tidak percaya.

"Hong'er....!! Kamu...!"

Wu Hong tidak menjawab, dia menatap Wu Junsung dengan dingin, Wu Junsung sendiri sangat terkejut ketika merasakan aura penindasannya seketika itu juga menghilang Dan membalik, hingga membuatnya mundur beberapa langkah, dia menatap Wu Hong seakan akan tidak percaya, lalu membentak Wu Hong.

"Bocah....!! Berani beraninya kamu melawan ku....!!! Dasar bocah tidak tahu diri...!!!"

Setelah Wu Hong menatap Wu Junsung dengan dingin, Wu Hong tidak memperdulikannya lagi, dia membalikan tubuhnya untuk melihat Wu Hansian serta memegang pergelangan tangannya untuk melihat kondisi pamannya.

"Paman ketiga, apakah kamu baik baik saja?"

Wu Hansian yang baru saja membuka matanya setelah berhasil menstabilkan energi Dan darahnya, dia bertanya kepada Wu Hong.

"Aku baik baik saja, tapi kamu.... Bagaimana kamu bisa memiliki kekuatan yang sangat kuat?"

"Itu tidak penting, sekarang ceritakan kepada ku, kemana kedua orang tua ku, Dan kenapa kakek di gantikan oleh orang lemah seperti dia?"

Wu Junsung yang mendengar pertanyaan Wu Hong menggertakan giginya Dan merasa sangat marah, namun dia tidak berani bergerak menyerang Wu Hong, Karena dia merasakan kekuatan Wu Hong bisa menindasnya.

"Setelah kepergian mu, beberapa bulan kemudian, Ayah mu Dan Ibumu di usir Dari klan Wu Karena Ibumu difitnah berselingkuh dengan kakek ketiga mu, yaitu paman ketiga Wu Jinglu, setelah kepergian Ayah Dan Ibumu, selama Dua tahun, kakek mu memilih mengundurkan diri Dan pergi mencari kedua orang tua mu."

Kini mendengar laporan ini, Wu Hong menjadi sangat murka, auranya meledak, seluruh kediaman klan Wu Dan sekitarnya mulai bergetar kuat, ini bukan lagi aura milik seorang kultivator basis kultivasi Pertapa, tapi sudah jauh lebih kuat lagi,

Karena kini yang merasa sangat marah adalah jiwa Wu Hong yang sudah memiliki kekuatan mengerikan, Wu Hong segera membalikan tubuhnya menatap Wu Junsung, lalu Wu Hong berjalan selangkah demi selangkah mendekati Wu Junsung yang kini wajahnya menjadi sangat pucat, tekanan jiwa ini tidak bisa di tanggung olehnya, setelah dekat, Wu JunSung yang tidak bisa bergerak,

Hanya menatap wajah Wu Hong dengan gemetar, Wu Hong mengangkat tangannya Dan mencekik leher Wu Junsung, lalu mengangkatnya hingga tubuh Wu Junsung yang memang lebih pendek Dari Wu Hong kini tergantung.

"Panggil Wu Jinglu menghadap kepada ku sekarang atau kupatahkan batang leher mu....!!!"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***