"Selamat pagi, Presdir. Nona Davis dan Tuan Collin baru saja check out dari hotel dan akan meninggalkan Jepang pagi ini."
Leo, asisten pribadi Alex memberitahukan rencana Anna padanya.
"Apa?! Mereka pergi?!"
"Iya benar. Sepertinya kemarin Nyonya Besar datang menemui Nona Davis."
Alex berpikir sejenak sepertinya dia tahu apa yang telah dibicarakan oleh ibunya itu dengan Anna sehingga wanita itu tergesa-gesa ingin pergi meninggalkan Jepang.
"Bukankah Jonathan ke sini karena ada urusan bisnis?"
"Benar, Presdir. Tuan Collin akan bekerjasama dengan salah satu cabang perusahaan kita. Namun, sepertinya belum mencapai kesepakatan soal harganya."
"Telepon Sarah. Beritahukan padanya untuk menyetujui kerjasama ini, tetapi harus Jonathan sendiri yang menanganinya. Jangan biarkan dia meninggalkan Jepang dalam beberapa minggu ke depan. Jika dia menolak, segera batalkan proyek ini!"
"Baik, Presdir!"
"Oh ya, suruh beberapa anak buahmu untuk menahan Anna di bandara."
"Baik, Presdir!" Leo meninggalkan kamar Alex dan bergegas melakukan instruksi bos-nya itu.
.
.
.
Setelah Anna sampai di bandara, ada beberapa pria berpakaian hitam menghadang mereka. Anna pun secara refleks melindungi Michael dalam gendongannya.
"Nona Davis, tolong ikut kami sebentar. Boss kami ingin menemui anda!" perintah salah satu pria itu.
"Siapa kalian?! Aku tidak kenal dengan bos kalian. Minggir! Jangan halangi jalanku. Atau aku akan berteriak dan memanggil petugas keamanan!" gertak Anna.
Tiba-tiba dari arah belakang ada seseorang yang memanggil namanya dan berjalan mendekat ke arahnya.
"Anna!"
Anna menoleh dan terkejut melihat siapa pria itu sebenarnya.
"Tuan Muda Williams." Para pria berbaju hitam itu pun membungkuk memberi hormat pada Alex.
"Anna, ikutlah denganku!" titah Alex padanya.
"Apa maumu?! Mengapa aku harus ikut denganmu?!" tolak Anna.
Ia semakin memeluk erat Michael. Alex pun memperhatikan bocah kecil dalam pelukan Anna. Michael sedang menatap lekat kepadanya.
Tatapan tajam yang mampu mengintimidasi lawannya. Sama seperti saat dia menatap musuh-musuhnya.
"Hey, Sobat Kecil, aku bukan musuhmu. Berhenti menatapku seperti itu." Alex tersenyum mendapatkan tatapan dingin dari Michael. Bocah kecil ini sangat mirip dengan dirinya.
"Jangan sentuh anakku!" Anna menepis tangan Alex yang akan menyentuh Michael.
"Hahaha! Kau sangat protective sekali. Tenanglah aku tidak akan menyakitinya. Asalkan kau mau menurutiku. Ikutlah denganku!"
"Aku tidak mau pergi denganmu. Sekarang menyingkirlah dari hadapanku!" teriak Anna dan segera berjalan menjauh dari Alex.
"Apakah kau mau Jonathan bernasib sama seperti ayahmu dulu?!"
Ancaman Alex menghentikan langkah kaki Anna yang sudah pergi meninggalkannya tadi. Alex tahu jika Andrew-lah yang menjebak Henry.
"Kau ...! Kau mengancamku! Dasar brengsek! Kau pikir kau sangat hebat karena mempunyai uang?!" Anna berteriak pada Alex dan membuat Michael ketakutan.
"Ibu ...," panggilnya.
Anna tersadar dan menghentikan tindakan kasarnya itu. Ia pun memeluk Michael dengan erat. "Maafkan ibu sayang. Ibu membuatmu takut."
"Anna, jika kau menolak, aku bisa saja menghancurkan restoran dan perusahaan kekasihmu itu dalam sekejap.
Dan kau tahu apa akibatnya setelah itu. Mungkin dia akan menjadi gila atau bahkan bunuh diri. Tetapi, jika kau menurutiku, aku tidak akan menyakiti kalian."
"Kau ...! Dasar brengsek!"
Alex tersenyum mendengar umpatan wanita kecil itu padanya.
"Patuhi aku atau kau akan segera melihat kehancuran keluarga Collin," ancam Alex.
Anna tahu Alex tidak main-main dengan ucapannya. Andrew dapat menghancurkan reputasi ayahnya dalam sekejap, maka Alex pun pasti dapat melakukannya pula pada Jonathan.
"Apa maumu?!"
"Ikutlah denganku. Lakukan test DNA pada anak itu!"
"Apa?! Tidak! Kau tidak bisa melakukan hal itu pada putraku!"
"Pilihan ada di tanganmu, Nona Davis. Ikutlah denganku. Lakukan test DNA pada anak itu dan aku tidak akan menyakiti kalian. Tetapi, jika tidak, kau tahu apa yang bisa aku lakukan pada keluarga Collin." Alex tersenyum licik.
Anna pun bimbang. Namun, akhirnya ia pun menyetujui permintaan Alex.
"Baiklah. Tetapi, kau janji jangan menyentuh keluarga Collin."
"Aku berjanji! Selama kau mau menurut padaku, maka aku akan melepaskan mereka."
Anna pun akhirnya menyetujui permintaan Alex untuk melakukan test DNA pada Michael. Ia juga ingin mengetahui apa memang benar Michael adalah anak Alex.
.
.
.
"Hey, Pria Kecil, mengapa kau terus menatapku? Aku tidak akan menyakiti ibumu." Alex berbicara kepada Michael karena sejak tadi bocah kecil itu terus menatap dengan tatapan dingin kepadanya.
"Kita sudah melakukan test DNA. Sekarang lepaskan kami!" Kini Anna yang menatap tajam ke arahnya.
"Haish ...! Kalian ini, ibu dan anak sama saja." Alex menggelengkan kepalanya melihat tingkah Anna dan Michael.
Wanita ini dulu selalu tersenyum manis, dengan wajah tersipu memanggilnya 'Kakak Ipar' sekarang hanya ada rasa waspada pada diri Anna. Kejadian itu telah merubah gadis kecil ini.
Alex memijat pelipis matanya mengingat laporan Leo saat kemarin ia memintanya untuk memeriksa CCTV kejadian malam itu. Dengan kekuatan keluarga William maka mudah saja bagi mereka untuk mengetahuinya.
Hanya saja dulu Alex tidak mau ambil pusing karena dia pikir itu adalah ulah teman-temannya atau bahkan ibunya yang memaksanya agar cepat menikah.
Setelah Alex melihat rekaman itu, memang benar itu adalah kesalahannya. Dia salah masuk ke kamar Andrew dan menyerang Anna.
Alex benar-benar merasa bersalah kepada mereka. Ternyata dialah yang menghancurkan pernikahan adiknya dan juga keluarga Davis, terutama kehidupan Anna.
Kini, jika memang benar Michael adalah putranya, maka dia akan merebut kembali miliknya. Menebus kesalahannya pada wanita itu dan putranya.
"Ibu, aku lapar," keluh Michael seraya mengusap perut kecilnya.
"Ya, Tuhan! Aku lupa kau belum sarapan. Maafkan ibu, Sayang."
Anna lalu mengeluarkan sandwich yang tadi sudah disiapkannya untuk Michael. Awalnya dia akan memberikannya pada Michael saat mereka menunggu jadwal penerbangannya di bandara. Namun, karena para pria itu dan juga Alex membuatnya lupa kalau anaknya belum makan sejak pagi.
"Berhenti di depan!" Alex memerintahkan supirnya untuk berhenti di sebuah restoran.
"Mengapa berhenti di sini? Antarkan kami ke bandara. Jika kalian tidak bisa, maka kami akan pergi sendiri." Anna turun dari mobil Alex dan hendak memanggil taxi, tetapi Alex pun menghentikannya.
"Hey, Wanita. Kau tidak dengar anakmu kelaparan. Jangan makan sandwich itu lagi. Ini sudah hampir jam makan siang lebih baik kita makan dulu."
"Aku tidak akan makan denganmu!"
"Ingatlah nasib keluarga Collin ada di tanganmu. Hasilnya baru akan keluar besok jadi menurutlah padaku!"
Alex melangkah masuk ke dalam restoran itu. Mau tidak mau Anna pun mengikutinya karena dia tidak ingin melihat keluarga Collin hancur karena masalahnya.
Karena Anna juga belum sarapan dan sejak tadi pagi ia selalu menggendong Michael karena takut jika Alex akan membawanya pergi, maka kakinya pun agak lemas dan hampir saja terjatuh. Beruntung Alex langsung menangkapnya.
"Hey, hati-hati!"
Alex membantu Anna untuk berdiri dan segera mengambil Michael dalam pelukan Anna dan menggendongnya.
"Apa yang kau lakukan?! Kembalikan putraku!" Anna berteriak pada Alex dan bersiap mengambil kembali putranya, tetapi Alex menghentikannya.
"Jika kau tidak ingin anakmu celaka, maka diamlah dan ikuti aku!"
"Kamu pria jahat jangan marahi ibuku!" Michael memukul-mukul bahu Alex.
Anna takut Alex marah dan melakukan sesuatu kepada Michael maka dia hanya bisa menenangkan putranya itu.
"Tenanglah, Sayang. Ibu tidak apa-apa. Biarkan Om ini menggendongmu sebentar. Ok?"
'Om?! Dia ini putraku, Anna! Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan kalian kembali!'
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Yeni Setianingsih
alex 😤😤😤😡
2022-08-08
0
Ria Pesex
udh ah mles baca klu endingnya bkal ma alex bukn ma nathan 😭thor pliss jngn biarkan uang berkuasa aq benci org yg menuhankan uang 🤬
2021-10-08
1
MiNIeL
pengen nya si sama slex tapi jang kek gtu jg caranya alex bwt dapetin anna sma anaknya...aku kn jd gimanaaaa gtu
2021-10-02
1