Bab 8 Jonathan Collin

Sudah beberapa bulan sejak mereka meninggalkan kota C dan kembali ke kampung halaman ibunya di kota A.

Kota kecil ini sangat asri dan penuh dengan kenangan bahagia masa kecil ibunya. Terlebih lagi kini mereka menempati sebuah rumah peninggalan orang tua Maria.

Anna berharap dengan membawa ibunya tinggal di kampung halamannya ini, maka akan mempercepat proses pemulihan dan menghilangkan rasa trauma yang dialami ibunya.

Anna mulai bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu dan dirinya. Karena tak ada uang yang tersisa lagi yang dibawanya dari kota C. Dia pun mengambil beberapa jenis pekerjaan sambilan dalam 1 hari.

Pagi hari dia akan bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran dan sorenya ia pergi bekerja di sebuah cafe sampai larut malam.

Terkadang saat libur, Anna pergi ke perpustakaan untuk meminjam buku-buku yang disukainya. Anna berharap suatu saat nanti ia dapat melanjutkan pendidikannya lagi.

Juga berbagai macam buku lainnya untuk memperluas pengetahuannya. Berharap suatu hari nanti dia dapat menjadi seorang chef seperti ayahnya dan membuka sebuah restoran.

Ibunya masih saja sering melamun dan jarang berbicara. Dia hanya menatap ke arah luar rumah melalui jendela kamarnya seperti sedang menunggu seseorang untuk kembali.

Setelah menyelesaikan keperluan untuk ibunya selama di rumah, kemudian Anna pun pamit.

"Ibu, Anna pergi bekerja dulu yah. Anna sudah menyiapkan sarapan untuk ibu. Ibu jangan lupa makan yah," ucap Anna lembut penuh sayang kepada ibunya.

"Anna, dimana ayahmu? Mengapa belum pulang juga?" Maria kembali menanyakan tentang keberadaan suaminya itu.

Anna hanya dapat menitikan air matanya mendengar pertanyaan ibunya. Dia tak sanggup menatap mata ibunya karena dialah penyebab semua penderitaan keluarganya ini.

"Ibu, ayah baik-baik saja. Dia mau ibu agar menjaga kesehatan dan jangan terus memikirkannya. Anna akan menjaga ibu di sini."

"Gadis bodoh! Bagaimana Ibu tidak memikirkannya? Dia adalah pria yang Ibu cintai. Tunggu sampai kamu menikah maka kamu juga akan sangat posesif kepada suamimu.

Oh iya, Ibu sudah lama tidak bertemu Andrew. Apa dia baik-baik saja? Bukankah dia sudah melamarmu?"

Air mata Anna semakin tak terbendung. Dia sungguh tak tahu bagaimana menjawab pertanyaan ibunya. Hatinya sangat sakit memikirkan tentang kejadian itu.

Mengingat pria brengsek yang telah merenggut kesuciannya, memikirkan sikap kejam Andrew, dan mengenang ayah tercintanya yang kini telah pergi selamanya. Mereka semua pergi meninggalkan Anna sendiri dalam kekacauan ini.

"Ada apa denganmu, Sayang? Mengapa kau menangis? Apa kalian sedang bertengkar?"

Anna menggelengkan kepalanya pelan. "Ibu, kami baik-baik saja."

Dia segera menghapus air mata di wajahnya, karena dia tidak mau ibunya khawatir.

"Ini sudah siang. Anna hampir terlambat. Anna pamit dulu yah, Bu," ucap Anna seraya mencium pipi ibunya dengan lembut.

Anna pun berangkat bekerja meninggalkan ibunya di rumah. Ibunya masih bisa melakukan aktifitas seperti biasa hanya saja banyak melamun memikirkan suaminya yang tak kunjung pulang ke rumah.

Sesampainya di tempat restoran, Anna pun memulai kesibukannya seperti biasa. Membersihkan restoran dan belajar beberapa resep masakan dari koki di sana.

Mereka semua menjaga Anna layaknya keluarga. Anna sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka.

Seperti hari-hari sebelumnya, Anna pun mencoba resep yang diajarkan kepadanya, tetapi tiba-tiba dia merasakan ada sesuatu yang bergejolak di perutnya dan membuatnya sangat mual dan ingin muntah. Dia pun segera berlari ke toilet.

"Hoek ...! Hoek ...!" Anna memuntahkan semua isi perutnya yang hanya berupa cairan bening ke dalam toilet. Setelah beberapa saat, ia pun bangkit dan segera membersihkan dirinya.

'Ada apa denganku? Perutku mual sekali. Apa karena tadi aku belum sarapan?'

Anna segera keluar dari toilet itu. Ia pun memegangi kepalanya yang terasa pusing. Namun ia tetap berusaha untuk menahannya dan kembali ke dapur restoran.

Ketika dia sampai di dapur, seketika Anna merasakan suasana sekelilingnya berputar. Ia mencoba meraih apapun dan berpegangan padanya untuk menahan dirinya agar tidak terjatuh, tetapi tiba-tiba ....

Bruk!

Terdengar suara barang-barang yang berjatuhan. Suara itu mengagetkan semua orang yang berada di dapur. Mereka pun pergi mencari asal suara itu.

"Anna! Anna! Apa kau baik-baik saja?!" seru salah seorang pelayan wanita yang melihat Anna pingsan. Ia menepuk-nepuk pipi Anna untuk menyadarkannya, tetapi tak ada respon dari Anna.

"Wajahnya pucat sekali. Lebih baik kita bawa dia ke rumah sakit saja," saran sang kepala koki.

Belum sempat mereka bertindak, tiba-tiba terdengar suara dari arah belakang mereka.

"Ada apa ini? Mengapa kalian semua berkumpul di sini dan tidak bekerja?"

Jonathan Collin sang pemilik restoran, datang dan menghampiri mereka.

"Anna pingsan, Tuan Collin," ujar kepala koki memberitahu pria itu.

Jonathan melihat Anna yang terbaring di lantai dengan wajah pucat pun langsung menggendong Anna untuk dibawanya ke rumah sakit.

"Kamu ikut saya!" seru Jonathan pada salah seorang pelayan wanita.

"Baik, Tuan Collin."

"Yang lainnya bubar dan kembali bekerja!"

"Baik, Tuan Collin!"

.

.

.

Sesampainya di rumah sakit, Anna mulai ditangani oleh dokter.

"Keluarga Nona Davis! Siapa keluarga Nona Davis?" tanya seorang perawat.

Karena pelayan wanita yang tadi bersamanya sedang ke toilet maka mau tak mau Jonathan maju menghampiri perawat itu dan dia pun dibawa masuk ke dalam ruangan dokter.

"Bagaimana keadaannya, Dokter? Apa dia baik-baik saja?" tanya Jonathan begitu dia bertemu dengan dokter paruh baya itu.

Melihat seorang pria muda yang berada di depannya, dokter itu pun salah paham kepada Jonathan.

"Silahkan duduk, Tuan Davis."

"Saya bukan Davis marga saya Collin," ucap Jonathan yang masih tidak menyadari situasinya.

"Baik, Tuan Collin, silahkan duduk."

Jonathan pun segera duduk dan siap mendengarkan penjelasan dokter itu.

"Istri anda sedang hamil, anda harus menjaganya dengan baik. Terlebih lagi dia masih sangat muda."

"Apa?!"

Jonathan bangkit dari kursinya karena terkejut dengan ucapan dokter itu. Bukan soal dokter yang mengganggapnya sebagai suami Anna, tetapi tentang berita kehamilannya. Karena sepengetahuannya Anna masih lajang.

"Anna hamil?!"

"Benar, Tuan Collin. Saya sarankan anda menemui dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut, agar dapat mengetahui kondisi pastinya karena kondisi Nona Davis terlalu lemah.

Saya takut akan berpengaruh pada janinnya. Datanglah besok pagi untuk USG. Saya juga meresepkan beberapa vitamin untuk menjaga kondisi tubuhnya."

Jonathan pun menerima surat rujukan dan resep dari dokter itu. Setelah menebus obat, dia pun pergi menemui Anna yang kini berada di ruang perawatan.

Dia masih kebingungan dengan pembicaraan dokter tadi. Maklumlah ini pertama kalinya Jonathan merawat orang sakit sendirian apalagi seorang wanita hamil.

Begitu sampai di ruang perawatan, Jonathan melihat Anna yang telah sadarkan diri ditemani oleh pelayan wanita tadi. Anna melihat kedatangan bossnya itu dan segera meminta maaf.

"Tuan Collin, maaf saya merepotkan anda."

Anna merasa bersalah pada Jonathan. Dia takut jika pria itu akan memecatnya. Jika dia dipecat maka dia akan semakin kesulitan untuk menghidupi dirinya dan juga ibunya.

"Tidak apa-apa. Jangan sungkan. Bagaimana keadaanmu sekarang?" tanya Jonathan seraya mendekati Anna dan menyerahkan obat itu padanya. Namun, surat rujukan untuk USG besok tetap dipegangnya.

"Jauh lebih baik, Tuan. Saya sudah tidak mual lagi hanya saja masih agak pusing," terang Anna.

"Mungkin karena kamu kelelahan bekerja terus sampai larut malam setiap hari dan tidak makan dengan baik," ucap pelayan wanita itu.

"Apa?! Kau bekerja sampai larut? Dan pola makanmu buruk? Apa kau tahu kalau kondisimu itu sangat membahayakan jan ...."

Jonathan tidak melanjutkan kata-katanya membuat kedua gadis muda itu kebingungan.

"Membahayakan 'Jan' ...?" tanya mereka serentak.

"Ah, tidak! Tidak usah dipikirkan lagi. Pokoknya bekerja berlebihan itu tidak baik bagi tubuh."

"Iya, saya mengerti. Terima kasih, Tuan Collin." Anna tersenyum manis membuat Jonathan terpana.

'Aku tak pernah memperhatikan dengan jelas gadis ini sebelumnya, ternyata dia sangat cantik. Tetapi, apa benar dia hamil?! Sudahlah lihat saja besok.'

"Ehm ... tidak apa-apa. Tidak usah sungkan."

"Tuan Collin, apakah saya sudah bisa pulang? Saya sudah merasa baikan sekarang." Anna memikirkan biaya rumah sakit yang mahal kalau dia sampai harus dirawat lebih lama lagi di sini.

"Iya, kamu sudah boleh pulang, tetapi masih ada pemeriksaan lanjutan. Besok pagi kamu harus ke rumah sakit lagi untuk di periksa."

"Hah?! Memangnya saya sakit apa, Tuan?!" Anna kebingungan karena dia pikir dia sehat-sehat saja selama ini. Namun, memang beberapa hari ini dia selalu mual.

"Tidak apa-apa hanya check up biasa saja."

Entah mengapa Jonathan tidak menceritakan tentang masalah kehamilan itu pada Anna. Anna masih sangat muda, dia berharap bahwa dokter tadi salah mendiagnosis.

"Baiklah, mari saya antar kamu pulang. Kamu istirahat saja dulu beberapa hari ini sampai kondisimu membaik."

"Tetapi, Tuan ...." Anna tidak mau beristirahat karena itu akan mengurangi gajinya.

"Sudah jangan pikirkan yang macam-macam. Kamu libur karena sakit maka itu dianggap sebagai cuti berbayar." Jonathan tahu apa yang dipikirkan gadis ini.

"Baiklah, Tuan Collin. Terima kasih."

Anna merasa lega mendengar Jonathan tidak akan memotong gajinya. Sekarang dia hanya perlu memikirkan cara mengganti biaya rumah sakit ini kepada Jonathan.

"Ayo kita pergi."

Jonathan pun mengantar Anna pulang ke rumahnya dan kembali lagi ke restoran bersama pelayan wanita tadi.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yeni Setianingsih

Yeni Setianingsih

syedihnyaaa liat m2 ny ana😭😭😭😭😭
nangis poreper😭😭😭😭😭

2022-08-08

0

Eli Lahat

Eli Lahat

Tuhan mempertemukan orang yg baik hati, Anna dirimu yg kuat ya. kenapa Alex tidak pernah mencari info tentang gadis yg telah di nodai ya 🤔🤔🤔

2022-04-28

0

Nurlaela Sari

Nurlaela Sari

oke aku dukung ana sm alex aja biar berjodoh , rasain tuh si andrew yg maen tinggalin istrinya 😡😡😡😡

2021-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Lamaran Andrew
2 Bab 2 Pertemuan Pertama
3 Bab 3 Makan Malam Bersama
4 Bab 4 Wedding Day
5 Bab 5 Kegilaan Alex
6 Bab 6 First Time
7 Bab 7 Pamit
8 Bab 8 Jonathan Collin
9 Bab 9 Positif
10 Bab 10 Bayi
11 Bab 11 Awal yang Baru
12 Bab 12 Pertemuan Kembali
13 Bab 13 Alexander dan Michael
14 Bab 14 Permohonan Nyonya Williams
15 Bab 15 Pengakuan Anna
16 Bab 16 Test DNA
17 Bab 17 Disneyland
18 Bab 18 Hasil Lab
19 Bab 19 Dia Putraku
20 Bab 20 Kembali Pulang
21 Bab 21 Kau Lapar?
22 Bab 22 Michael atau Jonathan?
23 Bab 23 Tendangan Maut
24 Bab 24 Panggil Ayah
25 Bab 25 Hadiah Perkenalan
26 Bab 26 Di Mana Adikku
27 Bab 27 Bantu Aku
28 Bab 28 Kejutan Besar
29 Bab 29 Rujuk
30 Bab 30 Jangan Pergi
31 Bab 31 Sarapan Terakhir
32 Bab 32 Selamat Tinggal Anna
33 Bab 33 Mematahkan Dua Hati
34 Bab 34 Karena aku bukan Alex?!
35 Bab 35 Pastikan Kau Meminumnya
36 Bab 36 Cemburu
37 Bab 37 Booking Hotel
38 Bab 38 Hari Ini Libur
39 Bab 39 Aku Rindu Kalian
40 Bab 40 Ada Monster
41 Bab 41 Dilema Hati
42 Bab 42 Melamar Pekerjaan
43 Bab 43 Ayo Bertaruh
44 Bab 44 Sayang Nenek
45 Bab 45 Apa Kau Raja Iblis?
46 Bab 46 Wanita Cantik
47 Bab 47 Belanja Bersama
48 Bab 48 Menaklukan Casanova
49 Bab 49 Aku Akan Datang
50 Bab 50 Taktik Berhasil
51 Bab 51 Pria Licik
52 Bab 52 Samsak Manusia
53 Bab 53 Mari Kita Bicara
54 Bab 54 Bertahan Atau Lupakan
55 Bab 55 Bertemu Malaikat
56 Bab 56 Bahagialah Meski Tanpa Aku
57 Bab 57 Pangeran Tampan Negri Dongeng
58 Bab 58 Peringatan Pertama Dan Terakhir
59 Visual
60 Bab 59 Demon King vs Guardian Angel
61 Bab 60 Aku Mual
62 Bab 61 Kejutan Untuk Andrew
63 Bab 62 Keputusan Nyonya Besar
64 Bab 63 Membawanya Pulang
65 Bab 64 Satu Untukmu, Satu Untukku
66 Bab 65 Dia Mengetahuinya
67 Bab 66 Berusaha Meyakinkannya
68 Bab 67 Menunggu Mu, Melamar Mu
69 Bab 68 Berteman
70 Bab 69 Ingin Menjauhkannya
71 Bab 70 Sehari Bersama Mu
72 Bab 71 Salah Paham
73 Bab 72 Pencemaran Nama Baik
74 Bab 73 Pergi Secepatnya
75 Bab 74 Rencana Pelarian
76 Bab 75 Plan B
77 Bab 76 Pelukan Erat
78 Bab 77 Khawatir
79 Bab 78 Trauma
80 Bab 79 Dia Setuju
81 Bab 80 Bercerai
82 Bab 81 Hanya Kita Berdua
83 Bab 82 Cinta Sejati
84 Bab 83 Kabar Buruk
85 Bab 84 Keluarga Baru
86 Bab 85 Calon Istri Ku
87 Bab 86 Mencari Informasi
88 Bab 87 Belajar Merelakan
89 Bab 88 Secercah Harapan
90 Bab 89 Balasan Kebaikan
91 Bab 90 Kenangan Kincir Ria
92 Bab 91 Nama Yang Dirindukan
93 Bab 92 Tidak Bisa Berjalan Lagi
94 Bab 93 Hadiah Perpisahan Alex
95 Bab 94 Pulang Bersamanya
96 Bab 95 Cucu Baru
97 Bab 96 Bertengkar
98 Bab 97 Tendangan Kecil
99 Bab 98 Meminta Restu
100 Bab 99 Malam Pertama
101 Bab 100 Diagnosis Dokter
102 Bab 101 Tetap Bersamanya
103 Bab 102 Jangan Menyerah
104 Bab 103 Hari H
105 Bab 104 Kejutan Di Hari Pernikahan
106 Bab 105 Boy Band
107 Bab 106 Malam Yang Sempurna
108 Bab 107 Resep Penghilang Kantuk
109 Bab 108 Masih Merindukannya
110 Bab 109 Mengejar Cintanya
111 Bab 110 Konsultan Percintaan
112 Bab 111 Jebakan Marcel
113 Bab 112 Cemburu Buta
114 Bab 113 Mabuk
115 Bab 114 Arti Natal
116 Bab 115 Bujukan Alex
117 Bab 116 Oleh-Oleh
118 Bab 117 Perjamuan Malam Natal
119 Bab 118 Truth Or Dare
120 Bab 119 Doa Yang Terkabulkan
121 Bab 120 Pencuri Malam Hari
122 Bab 121 Lagi
123 Bab 122 Menggodanya
124 Bab 123 Hanya Kamu
125 Bab 124 Tuan Muda Membantu
126 Bab 125 Ungkapan Hatimu, Penyesalanku
127 Bab 126 Berjuang Mendapatkannya
128 Bab 127 Hotel Emperor
129 Bab 128 Pria Menyebalkan
130 Bab 129 Hadiah Natal Dariku
131 Bab 130 Sepenggal Kisah Lama
132 Bab 131 Masa Lalu Yang Suram
133 Bab 132 Pengabdian Leo
134 Bab 133 Kunjungan Pertama
135 Bab 134 Pengawal Bayangan
136 Bab 135 Pria Cacat
137 Bab 136 Cem Bu Ru
138 Bab 137 Paman Tampan
139 Bab 138 Damai
140 Bab 139 Pergi Mencarinya
141 Bab 140 Amarah Terpendam
142 Bab 141 Penyelamatan
143 Bab 142 Malaikat Kecilku, Eve
144 Bab 143 Bantu Aku Atau Menjadi Musuhku
145 Bab 144 Permintaan Ayah
146 Bab 145 Mencari Jesica
147 Bab 146 Suami Takut Istri
148 Bab 147 Nyaman Di Rumah
149 Bab 148 Perjodohan
150 Bab 149 Jerit Malam
151 Bab 150 Memuaskanmu
152 Bab 151 Obat Kuat
153 Bab 152 Satu Minggu
154 Bab 153 Rahasia Lama
155 Bab 154 Efek Menikah
156 Bab 155 Istri Ketiga
157 Bab 156 Mempelai Pria Datang
158 Bab 157 Wanita Pertama Dan Terakhir
159 Bab 158 Masalah Terselesaikan
160 Bab 159 Kekuatan Anna
161 Bab 160 Wanita Williams
162 Bab 161 Asisten Baru
163 Bab 162 Presdir Masa Depan
164 Bab 163 UFO
165 Bab 164 Target Terkunci
166 Bab 165 Kejadian Tak Terduga
167 Bab 166 Memulai Rencana Pertahanan
168 Bab 167 Adu Strategi
169 Bab 168 Kau Milikku
170 Bab 169 Serangan Telak
171 Bab 170 Kartu AS Alex
172 Maaf dan Terima Kasih
173 Bab 171 Menepati Janji
174 Bab 172 Pengakuan Cinta
175 Bab 173 Bermanja Denganmu
176 Bab 174 Sahabat Selamanya
177 Bab 175 Terkecoh
178 Bab 176 Perintah Eksekusi
179 Bab 177 Terus Mencarinya
180 Bab 178 Terlambat
181 Bab 179 Memori Masa Lalu
182 Bab 180 Si Jenius Leo
183 Bab 181 Bertemu Tuan
184 Bab 182 Sister Complex
185 Bab 183 Mirip Dengannya
186 Bab 184 Sakit
187 Bab 185 Kasih Sayang Michael
188 Bab 186 Inggris
189 Bab 187 Kabar Dari Ibu
190 Bab 188 Susu Hamil
191 Bab 189 Tidak Mau Adik
192 Bab 190 Ingin Memilikinya
193 Bab 191 Ninja
194 Bab 192 Hukuman Nicholas
195 Bab 193 Iblis Yang Terluka
196 Bab 194 Berserah Kepada-Nya
197 Bab 195 Tertidur Nyenyak
198 Bab 196 Rindu Ayah
199 Bab 197 Karena Kau Bukan Dia
200 Bab 198 Perhatian Alex
201 Bab 199 Lotus
202 Bab 200 Welcome My Baby
203 Terima Kasih Semuanya
Episodes

Updated 203 Episodes

1
Bab 1 Lamaran Andrew
2
Bab 2 Pertemuan Pertama
3
Bab 3 Makan Malam Bersama
4
Bab 4 Wedding Day
5
Bab 5 Kegilaan Alex
6
Bab 6 First Time
7
Bab 7 Pamit
8
Bab 8 Jonathan Collin
9
Bab 9 Positif
10
Bab 10 Bayi
11
Bab 11 Awal yang Baru
12
Bab 12 Pertemuan Kembali
13
Bab 13 Alexander dan Michael
14
Bab 14 Permohonan Nyonya Williams
15
Bab 15 Pengakuan Anna
16
Bab 16 Test DNA
17
Bab 17 Disneyland
18
Bab 18 Hasil Lab
19
Bab 19 Dia Putraku
20
Bab 20 Kembali Pulang
21
Bab 21 Kau Lapar?
22
Bab 22 Michael atau Jonathan?
23
Bab 23 Tendangan Maut
24
Bab 24 Panggil Ayah
25
Bab 25 Hadiah Perkenalan
26
Bab 26 Di Mana Adikku
27
Bab 27 Bantu Aku
28
Bab 28 Kejutan Besar
29
Bab 29 Rujuk
30
Bab 30 Jangan Pergi
31
Bab 31 Sarapan Terakhir
32
Bab 32 Selamat Tinggal Anna
33
Bab 33 Mematahkan Dua Hati
34
Bab 34 Karena aku bukan Alex?!
35
Bab 35 Pastikan Kau Meminumnya
36
Bab 36 Cemburu
37
Bab 37 Booking Hotel
38
Bab 38 Hari Ini Libur
39
Bab 39 Aku Rindu Kalian
40
Bab 40 Ada Monster
41
Bab 41 Dilema Hati
42
Bab 42 Melamar Pekerjaan
43
Bab 43 Ayo Bertaruh
44
Bab 44 Sayang Nenek
45
Bab 45 Apa Kau Raja Iblis?
46
Bab 46 Wanita Cantik
47
Bab 47 Belanja Bersama
48
Bab 48 Menaklukan Casanova
49
Bab 49 Aku Akan Datang
50
Bab 50 Taktik Berhasil
51
Bab 51 Pria Licik
52
Bab 52 Samsak Manusia
53
Bab 53 Mari Kita Bicara
54
Bab 54 Bertahan Atau Lupakan
55
Bab 55 Bertemu Malaikat
56
Bab 56 Bahagialah Meski Tanpa Aku
57
Bab 57 Pangeran Tampan Negri Dongeng
58
Bab 58 Peringatan Pertama Dan Terakhir
59
Visual
60
Bab 59 Demon King vs Guardian Angel
61
Bab 60 Aku Mual
62
Bab 61 Kejutan Untuk Andrew
63
Bab 62 Keputusan Nyonya Besar
64
Bab 63 Membawanya Pulang
65
Bab 64 Satu Untukmu, Satu Untukku
66
Bab 65 Dia Mengetahuinya
67
Bab 66 Berusaha Meyakinkannya
68
Bab 67 Menunggu Mu, Melamar Mu
69
Bab 68 Berteman
70
Bab 69 Ingin Menjauhkannya
71
Bab 70 Sehari Bersama Mu
72
Bab 71 Salah Paham
73
Bab 72 Pencemaran Nama Baik
74
Bab 73 Pergi Secepatnya
75
Bab 74 Rencana Pelarian
76
Bab 75 Plan B
77
Bab 76 Pelukan Erat
78
Bab 77 Khawatir
79
Bab 78 Trauma
80
Bab 79 Dia Setuju
81
Bab 80 Bercerai
82
Bab 81 Hanya Kita Berdua
83
Bab 82 Cinta Sejati
84
Bab 83 Kabar Buruk
85
Bab 84 Keluarga Baru
86
Bab 85 Calon Istri Ku
87
Bab 86 Mencari Informasi
88
Bab 87 Belajar Merelakan
89
Bab 88 Secercah Harapan
90
Bab 89 Balasan Kebaikan
91
Bab 90 Kenangan Kincir Ria
92
Bab 91 Nama Yang Dirindukan
93
Bab 92 Tidak Bisa Berjalan Lagi
94
Bab 93 Hadiah Perpisahan Alex
95
Bab 94 Pulang Bersamanya
96
Bab 95 Cucu Baru
97
Bab 96 Bertengkar
98
Bab 97 Tendangan Kecil
99
Bab 98 Meminta Restu
100
Bab 99 Malam Pertama
101
Bab 100 Diagnosis Dokter
102
Bab 101 Tetap Bersamanya
103
Bab 102 Jangan Menyerah
104
Bab 103 Hari H
105
Bab 104 Kejutan Di Hari Pernikahan
106
Bab 105 Boy Band
107
Bab 106 Malam Yang Sempurna
108
Bab 107 Resep Penghilang Kantuk
109
Bab 108 Masih Merindukannya
110
Bab 109 Mengejar Cintanya
111
Bab 110 Konsultan Percintaan
112
Bab 111 Jebakan Marcel
113
Bab 112 Cemburu Buta
114
Bab 113 Mabuk
115
Bab 114 Arti Natal
116
Bab 115 Bujukan Alex
117
Bab 116 Oleh-Oleh
118
Bab 117 Perjamuan Malam Natal
119
Bab 118 Truth Or Dare
120
Bab 119 Doa Yang Terkabulkan
121
Bab 120 Pencuri Malam Hari
122
Bab 121 Lagi
123
Bab 122 Menggodanya
124
Bab 123 Hanya Kamu
125
Bab 124 Tuan Muda Membantu
126
Bab 125 Ungkapan Hatimu, Penyesalanku
127
Bab 126 Berjuang Mendapatkannya
128
Bab 127 Hotel Emperor
129
Bab 128 Pria Menyebalkan
130
Bab 129 Hadiah Natal Dariku
131
Bab 130 Sepenggal Kisah Lama
132
Bab 131 Masa Lalu Yang Suram
133
Bab 132 Pengabdian Leo
134
Bab 133 Kunjungan Pertama
135
Bab 134 Pengawal Bayangan
136
Bab 135 Pria Cacat
137
Bab 136 Cem Bu Ru
138
Bab 137 Paman Tampan
139
Bab 138 Damai
140
Bab 139 Pergi Mencarinya
141
Bab 140 Amarah Terpendam
142
Bab 141 Penyelamatan
143
Bab 142 Malaikat Kecilku, Eve
144
Bab 143 Bantu Aku Atau Menjadi Musuhku
145
Bab 144 Permintaan Ayah
146
Bab 145 Mencari Jesica
147
Bab 146 Suami Takut Istri
148
Bab 147 Nyaman Di Rumah
149
Bab 148 Perjodohan
150
Bab 149 Jerit Malam
151
Bab 150 Memuaskanmu
152
Bab 151 Obat Kuat
153
Bab 152 Satu Minggu
154
Bab 153 Rahasia Lama
155
Bab 154 Efek Menikah
156
Bab 155 Istri Ketiga
157
Bab 156 Mempelai Pria Datang
158
Bab 157 Wanita Pertama Dan Terakhir
159
Bab 158 Masalah Terselesaikan
160
Bab 159 Kekuatan Anna
161
Bab 160 Wanita Williams
162
Bab 161 Asisten Baru
163
Bab 162 Presdir Masa Depan
164
Bab 163 UFO
165
Bab 164 Target Terkunci
166
Bab 165 Kejadian Tak Terduga
167
Bab 166 Memulai Rencana Pertahanan
168
Bab 167 Adu Strategi
169
Bab 168 Kau Milikku
170
Bab 169 Serangan Telak
171
Bab 170 Kartu AS Alex
172
Maaf dan Terima Kasih
173
Bab 171 Menepati Janji
174
Bab 172 Pengakuan Cinta
175
Bab 173 Bermanja Denganmu
176
Bab 174 Sahabat Selamanya
177
Bab 175 Terkecoh
178
Bab 176 Perintah Eksekusi
179
Bab 177 Terus Mencarinya
180
Bab 178 Terlambat
181
Bab 179 Memori Masa Lalu
182
Bab 180 Si Jenius Leo
183
Bab 181 Bertemu Tuan
184
Bab 182 Sister Complex
185
Bab 183 Mirip Dengannya
186
Bab 184 Sakit
187
Bab 185 Kasih Sayang Michael
188
Bab 186 Inggris
189
Bab 187 Kabar Dari Ibu
190
Bab 188 Susu Hamil
191
Bab 189 Tidak Mau Adik
192
Bab 190 Ingin Memilikinya
193
Bab 191 Ninja
194
Bab 192 Hukuman Nicholas
195
Bab 193 Iblis Yang Terluka
196
Bab 194 Berserah Kepada-Nya
197
Bab 195 Tertidur Nyenyak
198
Bab 196 Rindu Ayah
199
Bab 197 Karena Kau Bukan Dia
200
Bab 198 Perhatian Alex
201
Bab 199 Lotus
202
Bab 200 Welcome My Baby
203
Terima Kasih Semuanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!