Untuk Sakura

Fidel menolehkan wajahnya ke kiri, matanya melebar saat Sakura tengah berbaring di sampingnya. Seketika ia langsung duduk dari posisi tidurnya.

"KE- KEN KENAPA DIA SELALU TIDAK MEMAKAI BAJU!!!" teriaknya sambil menghela napas.

Gadis itu membuka matanya karena terganggu dengan teriakan Fidel.

"Selamat pagi tuan" ucapnya sambil mengucek-ngucek matanya.

"Ke-ke kenapa kamu ada di sini?" tanya Fidel dengan wajah memerah melihat kembali tubuh indah Sakura.

"Tuan Satrio dulu selalu memintaku menemaninya tidur" Sakura masih menguap-nguap, ia masih merasa ngantuk.

"Tapi kamu tidak perlu melakukannya padaku!!" teriak Fidel ketika Sakura akan duduk dari tidurnya, ia merasa ketakutan di dekati Sakura. "Lagi pula kenapa kamu tidak memakai baju?" Fidel membuang wajahnya tak ingin melihat tubuh Sakura lagi, jantungnya berdetak kencang.

"Tuan Satrio selalu memintaku melepas pakaian dan tidur bersamanya" jawabnya tanpa dosa.

"Aku bukan Satrio!!"

"Tuan Fidel tidak suka?"

"Bukan begitu!!"

"Berarti tuan Fidel juga suka?" wajah Fidel menjadi sangat merah dan panas tubuhnya meningkat.

"I-itu" Fidel tak bisa menjawabnya. "Ah sudahlah cepat kenakan pakaianmu! kita akan sarapan" Fidel beranjak dari kasurnya dan meninggalkan Sakura.

"Semakin lama aku jadi semakin gagap jika terus bersamanya"

Fidel mencuci wajahnya di wastafel dapur, ia mencoba menenangkan dirinya. Tak mudah ternyata hidup satu atap dengan orang baru tetapi ia telah terlanjur membuat keputusan untuk sementara akan merawat gadis itu hingga mandiri dan bisa menjaga dirinya sendiri.

Suara pintu terbuka, Sakura keluar dari kamar Fidel sudah mengenakan pakaiannya yang semalam, Sakura menghampiri Fidel, ia memandang Sakura dari balik cermin di depannya, bentuk tubuh Sakura masih terbayang di pikirannya, ia menjadi fokus pada bagian dada Sakura.

"Tidak tidak tidak! sadar Fidel sadar! ini seperti bukan dirimu. Hilangkan pikiran kotor ini dari otakmu!" Fidel menampar-nampar pipinya sendiri.

"Tuan Fidel kenapa? sakit?" tanya Sakura melihat kelakuan aneh Fidel.

"Aku baik-baik saja" Fidel kembali meninggalkan Sakura ia membuka kulkas dan bermaksud membuatkan sarapan.

"Tuan biar aku saja" Sakura mendekati Fidel yang sedang membungkukan tubuhnya mengamati bahan-bahan apa yang bisa di masak.

"Memangnya kamu bisa masak?"

"Bisa, sebelum di jual kami para budak sudah di latih untuk melakukan berbagai macam pekerjaan rumah" Fidel mundur dari posisinya, Sakuralah yang saat ini menyiapkan bahan-bahan untuk di masak.

Setelah mendapatkan beberapa macam sayuran dan bumbu, Sakura memulai pekerjaannya. Ia terlihat lihai memasak, gerakan tubuhnya seolah sudah terbiasa padahal untuk gadis belia sepertinya tak jarang yang bisa melakukan pekerjaan rumah. Fidel memperhatikan punggung Sakura.

Beberapa saat kemudian Sakura menyajikan sepiring nasi goreng di meja makan depan Fidel duduk.

"Silahkan di makan tuan"

"Aku coba ya" ucapnya sambil menyuapkan sesendok makanan. "Rasanya lumayan enak, ternyata kamu pintar masak" pujinya membuat sakura menyunggingkan senyuman.

"Mana makananmu?" Sakura sedari tadi hanya berdiri memperhatikan Fidel melahap makanannya.

"Saya akan makan setelah tuan selesai"

"Aku tidak suka hal seperti ini, cepat ambil makananmu dan duduk di sini"

"Tidak perlu tuan, mami Stella bilang"

"Berhenti menyebut namanya di depanku, aku merinding mendengarnya" Sakura terdiam. "Cepat ambil piringmu, ini perintah Sakura!"

"Baik tuan" Sakura mengambil piring makanannya.

"Duduk" tunjuk Fidel pada kursi kosong di depannya. Sakura menurutinya, "Makan cepat" Sakura dengan gugup menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

Selesai makan Sakura mengambil piring kotor Fidel dan beralih akan mencucinya.

"Nanti saja kita harus pergi sekarang"

"Tapi tuan Satrio selalu menyuruhku mencuci piring setelah makan"

"Jangan juga menyebut namanya di depanku" Sakura kembali terdiam. "Ini perintahku lagi, cepat bersiap kita akan pergi"

"Baik tuan"

***

Sakura dan Fidel tengah berada di dalam mobil, Fidel bermaksud membelikan beberapa potong pakaian untuk Sakura. Kini Sakura duduk di sampingnya, Fidel tak membiarkannya duduk di belakang. Jika begitu rasanya Fidel seperti supir saja.

"Sakura" panggilnya. "Aku ingin menanyakan sesuatu"

Sakura diam dan menunggu Fidel melanjutkan perkataannya.

"Mungkin ini terlalu blak-blakan, tetapi apa kah kamu pernah melakukan 'itu' dengan Satrio?" Fidel sangat penasaran mengingat hal yang selalu di lakukan Sakura kemarin tidak masuk akal untuk seseorang yang masih virgin.

Sakura tidak menjawabnya ia hanya mengeluarkan sebuah kertas yang dilipat-lipat dan bentuknya lepek.

"Kertas apa itu?" lirik Fidel tak menerimanya.

"Ini surat perjanjian budak dengan pemiliknya"

"Aku tidak bisa memegangnya tolong bacakan saja untukku" Fidel fokus memegang setir dan pandangannya terus berada di depan.

"Baik tuan, poin pertama seorang budak harus ikut dengan sang pembeli"

"Poin itu terdengar tidak asing"

"Poin kedua sang pembeli tidak boleh menyentuh budaknya sampai berumur 17 tahun. Jika sampai melanggarnya maka akan di laporkan sebagai tindak pidana pemerkosaan"

"Kenapa begitu?"

"Untuk mengantisipasi kehamilan"

"Sekarang umurmu berapa?"

"Umurku 16 tahun"

"Oohhh jadi Satrio belum menyentuhmu?" Sakura menggelengkan kepalanya, entah kenapa Fidel sangat senang mendengarnya.

"Poin ketiga seorang budak tidak boleh jatuh cinta kepada pembelinya" Fidel menghentikan laju mobilnya mendadak.

"Poin ketiga kenapa seperti ini?" Fidel menoleh pada Sakura.

"Karena kemungkinan sang pembeli adalah pria beristri"

"Jika budak itu melanggarnya apa hukumannya?"

"Sang budak harus kembali ke griya bersama" Fidel mengijak pedal gas mobilnya kembali.

"Jika pembelinya yang jatuh bagaimana?"

"Selama budak itu yang jatuh cinta maka tidak masalah"

"Apa yang terjadi jika budak itu kembali le griya bersama?"

"Budak harus mencari pembeli baru"

"Lalu poin terakhir?"

"Uang pembelian budak tidak bisa di kembalikan"

"Itu sih sudah pasti" Sebenarnya ada hal yang masih menggeluti pikiran Fidel, yaitu kenapa Sakura bersikap seperti robot selalu menuruti semua perintah tanpa pernah melakukan perlawanan. Tetapi ia akan menanyainya lain kali dan pelan-pelan.

Mereka telah tiba di sebuah toko pakaian dalam, Sakura dam Fidal turun dari mobil dan masuk ke dalam.

Sebenarnya Fidel malu masuk ke dalam toko pakaian dalam perempuan, ia menutupi wajahnya menggunakan masker.

Mereka berkeliling melihat pakaian dalam yang cocok untuk Sakura, beberapa pakaian dalam setelan bercorak macan lengkap dengan manekin banyak terpajang di sana. Membuat wajah Fidel memiliki semburat merah.

"Untung saja aku memakai masker" ucap syukurnya dalam hati.

Fidel mengikuti Sakura dari belakang, untuk urusan seperti ini ia tidak tahu masalah kecocokannya. Sakura berhenti dan mencoba memakai bra di depan Fidel, ia mencoba bra di luar pakaiannya dan bra itu terlihat terlalu besar di dada kecilnya.

Beberapa penjaga toko mentertawakan Sakura. Ia memutar-mutar tubuhnya di depan Fidel seolah bertanya bagaimana pendapatnya. Bra itu memiliki busa yang sangat besar.

"Haisshhh itu bukan untuk ukuranmu, itu terlalu besar" Fidel menundukkan wajahnya sambil membuka kembali kancing bra yang di coba Sakura. Fidel merasa sangat malu rasanya ia ingin cepat keluar dari sana.

"Ini cobalah yang ini" Fidel meraih satu bra dan memberikan pada Sakura.

Sakura mencoba mengancingkannya di dadanya dan ukuran yang di pilihkan Fidel sangat pas untuk Sakura.

"Yang ini cocok untukmu" Fidel kemudian melambaikan tangannya memanggil satu penjaga toko. "Tolong pilihkan beberapa bra untuk ukuran ini"

"Baik tuan, tuan ini sangat perhatian sekali pada pacarnya" puji penjaga toko sambil memilihkan bra seperti yang di tunjukan Fidel.

"Dia bukan pac . . Ah cepat pilihkan saja" Fidel sudah merasa frustasi dengan keadaannya.

Terpopuler

Comments

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

R⃟ Silu ✰͜͡w⃠🦃🍆(OFF)

heuheu pak dokter bikin ngakaaaaak 🤣

2022-02-03

0

(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤

(*) 😑 Oppa gabut😁😐😤

ngoah ha ha 😂😂😂

2021-07-04

0

Selvi Tyas

Selvi Tyas

kutandai namamu thor,biar aku baca kryamu yg lainnya🥰🥰👍👍👍

2021-06-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!