Bab 14 - Informasi Lomba

📩 Abang

["Kar, Abang pinjem duit dong. Satu atau dua juta saja. Ini ibunya Yuni masuk rumah sakit. Uang Abang gak cukup. Nanti kalau Abang udah gajian, aku bayar."]

Setelah membaca pesan dari Fajar, Sekar memutuskan untuk langsung menelpon sang kakak. Tak lama sambungan teleponnya pun diangkat oleh Fajar.

"Kar," sapa Fajar.

"Ya, Bang."

"Kamu gimana sih! Dari tadi Abang telepon gak diangkat-angkat sampai tanganku pegel. Sengaja ya, kamu!" seru Fajar.

"Maaf, Bang. Kantor Sekar yang sekarang kalau kerja gak boleh bawa hp. Jadi Sekar baru baca pesan dan telepon abang,"

"Halah alesan saja kamu! Kerja kok gak boleh bawa hp. Kantor apaan itu!" desis Fajar. "Abang itu juga kerja dan selama ini gak masalah pakai hp selama kerja," sambungnya.

"Sekar gak bohong, Bang. Hpnya harus ditaruh di loker. Waktu istirahat baru bisa buka hp," jawab Sekar.

"Gimana? Ada kan kamu duitnya?" cecar Fajar.

"Maaf, Bang. Sekar gak ada uang. Sekar belum terima gaji. Ini baru hari pertama kerja,"

"Masa gak sama sekali sih! Abang butuh nih! Kasihan Yuni udah nangis-nangis ibunya masuk rumah sakit kondisinya kegawatan. Dia itu orang tua kakak iparmu. Otomatis juga keluargamu,"

"Uang Sekar cuma buat bensin dan makan sambil nunggu gajian, Bang. Cuma beberapa ratus ribu saja,"

"Ya sudah kamu transfer yang ada. Sisanya nanti aku coba cari ke yang lain,"

"Kalau semua aku transfer ke Abang, Sekar gimana kerjanya?"

"Minta anter-jemput ayah kalau kamu kerja,"

"Bensin motor ayah siapa yang isi?"

"Ya kamu lah. Jual emas punyamu atau apa kek,"

"Sekar gak punya perhiasan, Bang. Kalung udah diambil sama ibu,"

"Kamu kan pakai anting emas. Jual saja itu,"

"Ya ampun, Bang. Ini antingku dari bayi. Masa dijual sih!" tolak Sekar. "Kalau pun dijual paling cuma laku gak sampai lima ratus ribu," sambungnya.

"Dasar adik pelit! Sialan!" maki Fajar dan akhirnya panggilan terputus secara sepihak. Fajar yang mematikannya terlebih dahulu.

Sekar hanya mampu mengelus dada serta menahan perih di hatinya. Namun ia berusaha tak terlalu ambil pusing karena dirinya sudah bertekad tak ingin menjadi orang yang terlalu lemah di depan keluarganya.

Selama ini Sekar sering menjadi orang yang gak tegaan. Terutama dengan keluarganya sendiri. Apapun ia korbankan demi keluarganya. Bahkan kebahagiaan dirinya sendiri.

Namun kini Sekar perlahan mulai berpikir dan ingin mengubahnya. Dikarenakan sifat dirinya yang seperti itu akhirnya membuat keluarganya seakan terlalu menggantungkan semua urusan pada dirinya. Alhasil ia menjadi stres dan depresi karena tekanan dari keluarganya sendiri.

Sekar melahap bekalnya sambil menata moodnya kembali. Sebab setelah ini dirinya harus kembali mengudara untuk bertemu pelanggan yang tak bisa ditebaknya.

"Semoga pelanggan setelah ini sampai pulang, enak-enak. Bismillah," batin Sekar seraya berdoa.

☘️☘️

Jam 13.00 WIB telah tiba, waktunya Sekar pulang. Namun Sekar memutuskan tidak pulang karena ia masih butuh mempelajari banyak hal lebih dalam terutama tips dan trik sebagai agen call center yang diinginkan oleh perusahaan.

Hari pertama ini Sekar merasa belum puas dengan kinerjanya. Sebab, beberapa kali ia mendapat teguran melalui aplikasi pesan singkat di komputer dari Team Leader (TL) yang sedang bertugas. Dikarenakan Sekar sering lama dalam menghandle pelanggan lebih dari 3 menit yakni durasi yang ditentukan oleh perusahaan.

AHT (Average Handle Time) adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk menangani panggilan atau transaksi dari awal hingga akhir. Dari panggilan dimulai, hingga waktu tunggu, hingga waktu bicara, dan seterusnya hingga tugas terkait apa pun yang harus dilakukan agen setelah panggilan telepon masuk padanya.

Hal ini menjadi poin penting bagi seorang agen karena juga berpengaruh pada rapor kinerja. Semakin pendek lama waktu bicara dengan pelanggan maka jumlah panggilan (call) yang akan diterima pastinya semakin banyak.

Jika agen tersebut terlalu lama menghandle pelanggan, maka jumlah call yang diterimanya akan sedikit.

"Loh, kamu kok belum pulang Kar?" sapa Resti yang mendadak lewat ke area meja Sekar. "Bukannya kamu pulang jam satu siang?"

"Iya, Res. Ini lagi belajar biar aku pinter kayak kamu sebagai agen call center. Hehe..."

"Halah, aku bukan agen terbaik. Pokoknya kalau waktunya rapotan bulanan di timku, ya minimal aku bukan agen yang dapat nilai terendah. Biar enggak diceramahi team leaderku. Hehe..." jawab Resti seraya terkekeh di depan Sekar.

"Kamu lagi istirahat, Res?"

"Iya. Cuma aku sudah makan sebelum masuk kerja jadi sekarang gak lapar," jawab Resti yang seketika menarik kursi kosong dan duduk bersebelahan dengan Sekar.

Sekar pun bertanya beberapa hal pada Resti terkait panduan solusi di sistem dan pertanyaan yang sering dilontarkan oleh pelanggan. Dengan sabar, Resti mengajarkan Sekar beberapa hal dan informasi.

"Kamu kan masih baru, jadi wajar kalau belum mahir. Jangan terlalu dipikirkan kalau misal kamu ditegur team leader. Agen call center itu seperti seorang pilot, Kar. Semakin tinggi jam terbangmu mengudara, pastinya kamu akan semakin pintar dan tahu tips serta trik dalam menghandle pelanggan yang beraneka ragam seperti es campur sekalipun." Tutur Resti.

"Iya, Res. Aku mengerti. Memang aku perlu banyak belajar dan beradaptasi di sini,"

"Kalau pengin lebih cepat paham, kamu harus banyak praktek."

"Maksudmu?"

"Ayo sini ikut aku. Nanti kamu aku kenalin sama senior yang pernah jadi juara satu best agent call center dua tahun yang lalu. Kalau tahun kemarin kebetulan yang juara kena di area lain,"

"Apa? Best agent?"

"Iya, Kar. Kantor pusat tiap tahun bakal ngadain lomba best agent untuk call center dan best customer service untuk pegawai di gerai. Yang memilih dari kantor pusat siapa saja yang berhak mengikuti lomba sebagai agen terbaik,"

"Syaratnya apa saja Res, agar bisa dipilih sama kantor pusat?"

"Cuma dari kinerja. Baik kehadiran, kedisiplinanmu dalam berkerja dan performa kamu dalam melayani pelanggan sesuai standar mereka serta hasil dari sms surveymu. Pastinya tak boleh ada rapor merah atau melakukan pelanggaran selama bekerja sebagai agen. Sisanya adalah faktor keberuntungan diri masing-masing,"

"Wah, pasti acara lombanya seru." Sekar seketika tersenyum dan terlihat penuh antusias. "Kamu pernah ikut lomba itu, Res?"

"Haha..." Resti mendadak tertawa. "Aku kan kerja cuma pupuk bawang doang, Kar. Yang penting kerja dan gak kelihatan nganggur. Hehe..."

"Dasar!" ledek Sekar.

"Lombanya dijamin seru dan asyik yang pernah aku denger dari senior yang ikutan lomba. Acaranya di hotel bintang lima selama satu mingguan. Biasanya sih seringnya diadakan di Bali, Jakarta atau Jogja. Lombanya paling cuma 3 hari, terus sisanya diberi liburan gratis di sana. Lumayan kan menang gak menang, tetap dapat liburan gratis."

"Kalau boleh tahu, biasanya hadiah lomba best agent itu apa Res?"

Bersambung...

🍁🍁🍁

*Sedikit gambaran ruang layanan call center tempat Sekar bekerja.

Terpopuler

Comments

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐

iya Sekar sekali kali membantah lah jangan terlalu nurut..kalau bahasa sundanya mah,,,ULAH SUMUHUN DAWUH wae.

2025-02-26

3

Miko Celsy exs mika saja

Miko Celsy exs mika saja

ini gak abang,gak ipar sm ibunya sama aja bkin pingin telen hidup2 biar pd diem,yg di minta tiap hari ko duit mulu,emng sekar pnya pohon duit yg klo pd minta tinggal petik,,,,jd ikut jengkel,,,

2025-02-26

3

Sukhana Ana lestari

Sukhana Ana lestari

Mulai sekarang kamu harus berfikir positif jngn terus menerus menuruti kemauan emak sm abangmu Kar.. apalagi Yuni.. kamu harus mikirin badan kamu juga jngn sampe kamu tambah parah depresimu itu.. bukan bermaksud melawan ibu & abangmu.. tp mereka udah keliwatan.. Ayo kamu harus semangat demi masa depanmu.. In Syaa Allaah di kemudian hari kamu akan menemukan kebahagiaan.. Aamiin Yaa Allaah 🤲🏻🤲🏻🤲🏻

2025-02-26

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Sebuah Curhatan
2 Bab 2 - Depresi
3 Bab 3 - Panggilan Interview
4 Bab 4 - Tes Seleksi
5 Bab 5 - Diterima
6 Bab 6 - Training Kerja
7 Bab 7 - Generasi Sandwich
8 Bab 8 - Perkara Kue
9 Bab 9 - Agen Call Center
10 Bab 10 - Terpaksa Berbohong
11 Bab 11 - Antipati
12 Bab 12 - Hari Pertama Kerja
13 Bab 13 - Pelanggan Pertama
14 Bab 14 - Informasi Lomba
15 Bab 15 - Tandem
16 Bab 16 - Mulut Tetangga
17 Bab 17 - Ajakan ke Pesta Militer
18 Bab 18 - Tak Sengaja Bertemu Kembali
19 Bab 19 - Diam-Diam Mengintai
20 Bab 20 - Adab Lebih Tinggi dari Ilmu
21 Bab 21 - Sepatu Oh Sepatu
22 Bab 22 - Kabar Duka
23 Bab 23 - Menuai Hasil (Sekar)
24 Bab 24 - Sebuah Kehangatan di Pagi Hari
25 Bab 25 - Menuju Acara Kopdar (Kopi Darat)
26 Bab 26 - Terpojok
27 Bab 27 - Drama Per-Sepatuan
28 Bab 28 - Kondisi Angga
29 Bab 29 - Kakak vs Adik
30 Bab 30 - Boncengan Berdua
31 Bab 31 - Berbicara Empat Mata
32 Bab 32 - Pindah Dinas
33 Bab 33 - Kemarahan Sekar
34 Bab 34 - Menemui Mbak Angel (Team Leader)
35 Bab 35 - Reward Spesial
36 Bab 36 - Pergi ke Bali
37 Bab 37 - Bertemu Kembali
38 Bab 38 - Polgan (Polisi Ganteng)
39 Bab 39 - Sepatu Baru
40 Bab 40 - Hari Ulang Tahun
41 Bab 41 - Mantan Terindah (Cinta Pertama)
42 Bab 42 - Ingin CLBK
43 Bab 43 - Perlahan Menjauh
44 Bab 44 - Kembali ke Surabaya
45 Bab 45 - Asuransi Satu Miliar
46 Bab 46 - Sepucuk Surat
47 Bab 47 - Beli Emas
48 Bab 48 - Tak Menduga
49 Bab 49 - Mulai Terkuak
50 Bab 50 - Tipu Daya Menantu Kesayangan
51 Bab 51 - Pergi
52 Bab 52 - Jadi Anak Kosan
53 Bab 53 - Sebuah Nasehat Berujung Perdebatan
54 Bab 54 - Buka Blokir
55 Bab 55 - Amazing Love
56 Bab 56 - Rumah Yuni Setelah Renovasi
57 Bab 57 - Saldoku Semakin Menyala (Yuni)
58 Bab 58 - Utang Menumpuk
59 Bab 59 - Rumah Baru Sekar
60 Bab 60 - Menjadi Kandidat Terpilih
61 Bab 61 - Care (Peduli atau Empati)
62 Bab 62 - Gali Lubang Tutup Lubang (Utang)
63 Bab 63 - Lomba Best CS Segera Dimulai
64 Bab 64 - Hari Perlombaan
65 Bab 65 - Meminta Doa dari Orang Tua
66 Bab 66 - Motto Hidup (Sekar)
67 Bab 67 - Tiba-Tiba Muncul
68 Bab 68 - Kembali ke Hotel
69 Bab 69 - Perubahan Angga
70 Bab 70 - Seragam Cokelat vs Pohon Jambu Bersejarah
71 Bab 71 - Sebuah Wejangan
72 Bab 72 - Briefing Khusus
73 Bab 73 - Antara Sepatu, Cinta dan Panggilan Sayang
74 Bab 74 - Persiapan Puncak Lomba Best CS
75 Bab 75 - Pengumuman Pemenang Lomba Best CS
76 Bab 76 - Penyerahan Hadiah Lomba Best CS
77 Sekedar Coretan
78 Bab 77 - Pulang ke Surabaya
79 Bab 78 - Wall of Fame
80 Bab 79 - Si Enggak Famous
81 Bab 80 - Selalu Bisa Diandalkan
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 - Sebuah Curhatan
2
Bab 2 - Depresi
3
Bab 3 - Panggilan Interview
4
Bab 4 - Tes Seleksi
5
Bab 5 - Diterima
6
Bab 6 - Training Kerja
7
Bab 7 - Generasi Sandwich
8
Bab 8 - Perkara Kue
9
Bab 9 - Agen Call Center
10
Bab 10 - Terpaksa Berbohong
11
Bab 11 - Antipati
12
Bab 12 - Hari Pertama Kerja
13
Bab 13 - Pelanggan Pertama
14
Bab 14 - Informasi Lomba
15
Bab 15 - Tandem
16
Bab 16 - Mulut Tetangga
17
Bab 17 - Ajakan ke Pesta Militer
18
Bab 18 - Tak Sengaja Bertemu Kembali
19
Bab 19 - Diam-Diam Mengintai
20
Bab 20 - Adab Lebih Tinggi dari Ilmu
21
Bab 21 - Sepatu Oh Sepatu
22
Bab 22 - Kabar Duka
23
Bab 23 - Menuai Hasil (Sekar)
24
Bab 24 - Sebuah Kehangatan di Pagi Hari
25
Bab 25 - Menuju Acara Kopdar (Kopi Darat)
26
Bab 26 - Terpojok
27
Bab 27 - Drama Per-Sepatuan
28
Bab 28 - Kondisi Angga
29
Bab 29 - Kakak vs Adik
30
Bab 30 - Boncengan Berdua
31
Bab 31 - Berbicara Empat Mata
32
Bab 32 - Pindah Dinas
33
Bab 33 - Kemarahan Sekar
34
Bab 34 - Menemui Mbak Angel (Team Leader)
35
Bab 35 - Reward Spesial
36
Bab 36 - Pergi ke Bali
37
Bab 37 - Bertemu Kembali
38
Bab 38 - Polgan (Polisi Ganteng)
39
Bab 39 - Sepatu Baru
40
Bab 40 - Hari Ulang Tahun
41
Bab 41 - Mantan Terindah (Cinta Pertama)
42
Bab 42 - Ingin CLBK
43
Bab 43 - Perlahan Menjauh
44
Bab 44 - Kembali ke Surabaya
45
Bab 45 - Asuransi Satu Miliar
46
Bab 46 - Sepucuk Surat
47
Bab 47 - Beli Emas
48
Bab 48 - Tak Menduga
49
Bab 49 - Mulai Terkuak
50
Bab 50 - Tipu Daya Menantu Kesayangan
51
Bab 51 - Pergi
52
Bab 52 - Jadi Anak Kosan
53
Bab 53 - Sebuah Nasehat Berujung Perdebatan
54
Bab 54 - Buka Blokir
55
Bab 55 - Amazing Love
56
Bab 56 - Rumah Yuni Setelah Renovasi
57
Bab 57 - Saldoku Semakin Menyala (Yuni)
58
Bab 58 - Utang Menumpuk
59
Bab 59 - Rumah Baru Sekar
60
Bab 60 - Menjadi Kandidat Terpilih
61
Bab 61 - Care (Peduli atau Empati)
62
Bab 62 - Gali Lubang Tutup Lubang (Utang)
63
Bab 63 - Lomba Best CS Segera Dimulai
64
Bab 64 - Hari Perlombaan
65
Bab 65 - Meminta Doa dari Orang Tua
66
Bab 66 - Motto Hidup (Sekar)
67
Bab 67 - Tiba-Tiba Muncul
68
Bab 68 - Kembali ke Hotel
69
Bab 69 - Perubahan Angga
70
Bab 70 - Seragam Cokelat vs Pohon Jambu Bersejarah
71
Bab 71 - Sebuah Wejangan
72
Bab 72 - Briefing Khusus
73
Bab 73 - Antara Sepatu, Cinta dan Panggilan Sayang
74
Bab 74 - Persiapan Puncak Lomba Best CS
75
Bab 75 - Pengumuman Pemenang Lomba Best CS
76
Bab 76 - Penyerahan Hadiah Lomba Best CS
77
Sekedar Coretan
78
Bab 77 - Pulang ke Surabaya
79
Bab 78 - Wall of Fame
80
Bab 79 - Si Enggak Famous
81
Bab 80 - Selalu Bisa Diandalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!