Bab 3 - Panggilan Interview

"Hiks...hiks...hiks..." Sekar mengurungkan niatnya menelan butiran obat anti depresan itu. Ia pun menangis tersedu-sedu dengan menelung_kupkan wajahnya pada bantal yang sebelumnya sudah basah oleh air matanya.

Sekar terus teringat nasehat psikiaternya dan semangat yang diberikan Resti, sahabatnya. Walaupun Resti tak tahu permasalahan hidup Sekar. Akhirnya obat itu pun dimasukkan Sekar kembali ke dalam laci dan tak lupa dikuncinya.

Keesokan harinya.

Saat akan berangkat kerja, Sekar melihat meja makan yang sudah kosong mel0mpong. Hanya tersisa nasi putih saja. Sayur dan lauk sudah habis semua.

"Oh ya, di kulkas kan aku nyimpen s0sis. Aku goreng ah. Lumayan makan nasi putih sama s0sis," gumam Sekar.

Kriett...

Pintu kulkas dibuka Sekar. Betapa terkejutnya ia tak melihat satu pack s0sis yang dibelinya seminggu yang lalu dan belum dimasaknya sama sekali.

"Loh kok gak ada s0sisku. Ke mana ya?"

Tiba-tiba...

"Kamu cari apa di kulkas?" tanya Bu Nanik yang ada di belakang tubuhnya sambil menggendong Dinda, keponakan Sekar yang masih batita. Otomatis Sekar menoleh ke belakang.

"Aku lagi cari s0sis, Bu. Kok gak ada ya? Padahal aku belum pakai,"

"Sudah ibu masak," jawab Bu Nanik.

"Kapan, Bu?"

"Ya tiap hari sudah ibu masak buat bekal abangmu sama nyuapin Dinda buat lauk makan," jawab Bu Nanik.

"Jumlah s0sis itu kan banyak, Bu. Ada tiga puluh biji lebih kalau gak salah. Masa gak ada sisa satu pun untukku," cicit Sekar lirih dengan nada sendu.

"Jadi kamu perhitungan sama ibumu sendiri!" pekik Bu Nanik tak terima.

"Bukan begitu, Bu."

"Yang makan abangmu sama keponakanmu sendiri. Bukan tetanggamu!" bentak Bu Nanik.

Oek...oek...oek...

Akibat suara Bu Nanik yang cukup keras, alhasil Dinda pun menangis. Bu Nanik berusaha menepuk-nepuk b0kong Dinda serta mengayunkan cucunya itu agar tangisannya reda.

"Mentang-mentang kamu sudah kerja, main perhitungan sama keluargamu sendiri. Kamu bisa kuliah juga berkat siapa, kalau bukan karena orang tuamu!"

"Maafin Sekar, Bu." Sekar tulus meminta maaf. Dirinya sama sekali tak bermaksud untuk perhitungan dengan keluarganya.

"Lepasin kalungmu!" titah Bu Nanik tiba-tiba.

"Hah, kalungku kenapa Bu?" Sekar seketika bingung seraya telapak tangannya refleks menyentuh kalung emas yang berada di lehernya.

"Kalung itu ibu yang beli waktu kamu masih SD. Cepat lepasin dan kembalikan padaku!"

Seketika hati Sekar pun merasa dihujam perih tak kasat mata. Perkara sepele menanyakan keberadaan s0sis miliknya, kini sang ibu meminta kalung emas penuh kenangan sejak kecil tersebut.

Akhirnya Sekar pun melepas kalung itu dan diberikan pada ibunya. Sekar tak ingin semakin memperkeruh suasana.

Padahal faktanya, memang kalung emas dengan berat sekitar 5 gram tersebut dibeli oleh Bu Nanik sebagai hadiah ulang tahun Sekar yang ke-7 tahun. Akan tetapi dua tahun yang lalu, kalung itu digadaikan oleh Bu Nanik ke pegadaian. Uang hasil gadai kalung entah dibuat apa oleh ibunya. Sekar pun tak tahu.

Setiap empat bulan sekali, Sekar yang membayar bunganya ke pegadaian. Setelah menyisihkan rupiah demi rupiah setiap bulan dari gajinya, Sekar akhirnya berhasil menebus kalung tersebut sekitar sebulan yang lalu. Namun baru ia pakai sebulan, kalung itu sudah diminta lagi oleh ibunya.

Sekar akhirnya berangkat kerja tanpa membawa bekal apapun. Sepanjang perjalanan menuju kantornya, Sekar terus memberikan semangat dalam dirinya. Dikarenakan mood yang jelek akan merusak harinya di kantor di mana seabrek pekerjaan tengah menantinya.

☘️☘️

"Ah, akhirnya bisa bayar utangku."

Bu Nanik bernapas lega setelah berhasil mendapatkan kalung emas dari Sekar. Ia segera pergi ke toko emas untuk menjualnya. Bu Nanik mendapatkan uang sebesar dua juta tiga ratus ribu rupiah dari penjualan kalung emas tersebut.

Setelah dari toko emas, Bu nanik menuju ke rumah rentenir yang ada di gang sebelah. Ia pun membayarkan cicilan utangnya.

"Buruan kamu bayar sisa utangmu, Nik. Masa cuma bayar bunga terus. Kapan pokoknya lunas?" tegur si rentenir bernama Bu Denok.

"Segera Bu Denok. Maaf kalau saya bayarnya agak lama," jawab Bu Nanik.

Ya, Bu Nanik diam-diam punya hutang di rentenir senilai sepuluh juta rupiah sejak dua tahun yang lalu ketika Sekar baru saja lulus kuliah. Hutang tersebut bukan untuk keperluan Sekar.

Akan tetapi, untuk membelikan Fajar motor bekas senilai tujuh juta rupiah. Motor itu dipakai Yuni bekerja karena Fajar sudah punya motor. Sisanya tiga juta rupiah digunakan membiayai persalinan Yuni. Tak ada keluarganya yang tahu jika uang tersebut dari hutang ke rentenir, termasuk Fajar dan Yuni.

"Ya sudah, aku tunggu. Kalau gak segera kamu bayar-bayar, nanti aku adukan ke suamimu. Sudah enak hutang tanpa jaminan, eh gak sadar diri buat dilunasin. Anak-anak sama mantumu kan kerja semua. Minta sana sama mereka!" desis Bu Denok yang memang terkenal sebagai rentenir di daerah tempat tinggal Sekar.

"Saya permisi dulu Bu Denok, mau lihat warung gorenganku. Kasihan bapaknya anak-anak di sana sendirian," ucap Bu Nanik memilih segera berpamitan karena dia juga malas berlama-lama di rumah rentenir tersebut.

"Hem,"

☘️☘️

Sedangkan di kantor ketika jam makan siang tiba, Sekar hanya bisa menahan lapar di perutnya. Uangnya sudah menipis hanya untuk beli bensin sampai tanggal gajian tiba yakni seminggu lagi.

Uang makan jatah seminggu ini sudah diambil ibunya kemarin. Sekar memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya daripada berdiam diri menahan lapar. Hanya air putih saja yang menjadi isi perutnya.

"Loh kamu gak makan siang, Kar?" tanya Lia, teman kerjanya.

"Aku sudah sarapan tadi di rumah. Jadi pengen kelarin kerjaan biar gak numpuk," jawab Sekar terpaksa berbohong.

"Kerja ya kerja. Makan ya makan. Jangan terlalu diforsir, nanti sakit. Kerjaan gak akan ada habisnya. Ini aku ada sepotong sandwich. Kamu makan gih. Aku udah kenyang soalnya. Tadi bawanya kebanyakan. Hehe..." ucap Lia seraya menyodorkan sepotong sandwich pada Sekar.

"Beneran nih kamu udah kenyang?"

"Iya, buruan makan. Nanti jam istirahat keburu habis," desak Lia.

"Makasih ya, Lia. Pamali nolak rezeki. Jadi roti ini aku terima ya," ucap Sekar.

"Iya. Aku ikhlas kok. Daripada kamu pingsan atau sakit, nanti malah aku yang repot karena harus ngerjakan bagian tugas-tugasmu."

"Hehe..." Sekar pun terkekeh di depan Lia sambil menerima sandwich tersebut. Lalu, Sekar pun memakan roti itu hingga tandas.

"Alhamdulilah," batin Sekar berucap syukur atas nikmat rezeki tak terduga dari Sang Pencipta siang ini hingga perutnya tak jadi kosong.

☘️☘️

Sebulan berlalu.

Sore hari ketika Sekar akan pulang, ia membereskan meja kerjanya. Ruangan kerjanya sudah terlihat sepi. Hanya ada Sekar sendirian di sana. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Ada sebuah email yang masuk.

Sekar pun membuka, lalu membacanya. Tak lama senyuman terbit di wajahnya. Ternyata email tersebut berisi panggilan interview untuknya dari kantor Resti.

Sejak sebulan yang lalu dirinya memang sudah mengirimkan lamaran ke kantor Resti sesuai saran sahabatnya itu. Dikarenakan kantor Resti membuka informasi lowongan secara internal dahulu. Jika tak mendapat kandidat karyawan baru yang cocok sesuai standar mereka, biasanya akan dibuka lowongan secara terbuka untuk umum.

Setelah menunggu sebulan ini, akhirnya ada secercah harapan yang datang padanya.

"Alhamdulillah, ya Allah. Akhirnya aku dapat interview ini. Semangat Sekar saatnya kamu mengubah nasibmu," gumamnya berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Namun saat akan keluar dari ruangan kerjanya, langkah kaki Sekar mendadak terhenti. Ia tengah bingung akan sesuatu hal yang penting.

"Aku kasih alasan apa ya ke bos karena gak masuk kerja besok?" batinnya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Nena Anwar

Nena Anwar

kukira duidnya buat bang emok gk taunya rentenir 😆😆😆🤭🤭 parah parah Emak kamu parah banget Sekar 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️,,,huh jadi Emak kok gk adil banget mentingin anak yg laki2 daripada Sekar,,,semoga diterima kerja ditempat yg baru dan bisa mengubah hidupmu Sekar, nanti kalo udah pindah kerja jangan ngomong2 Sekar dan jangan ngomongin soal gaji sama siapapun apalagi Emak kamu tuh, kalung pemberiannya aja dipinta lagi apalagi kalo dia denger tentang gaji kamu bisa2 apapun yg kamu punya habis dipintanya

2025-02-18

4

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Sekar hrs menahan lapar tidak sarapan dan Alhamdulillah ada rezeki tidak terduga dr lia hanya sepotong sandwich sekar sangat bersyukur bs makan jg....

Ibu nunik tega skl sm sekar semua kebutuhan semua sekar yg tanggung ibu macam apa itu pilih kasih...

Kasian sekar sampai depresi skl diperlakukan tidak adil sm ibu kandungnya dan ibu nunik tidak berperasaan apa dan tidak memikirkan perasaan sekar kayak apa....

sebaiknya dpt kerjaan baru kost/ngontrak aja sekar biar hidup mandiri...
ibu nunik kandung tp seperti ibu tiri yg menekanmu terus....

2025-02-19

2

Patrick Khan

Patrick Khan

..ibu gila sekar.. udah gadaikan saja emak gila km😂😂cari emak baru yg waras

2025-02-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Sebuah Curhatan
2 Bab 2 - Depresi
3 Bab 3 - Panggilan Interview
4 Bab 4 - Tes Seleksi
5 Bab 5 - Diterima
6 Bab 6 - Training Kerja
7 Bab 7 - Generasi Sandwich
8 Bab 8 - Perkara Kue
9 Bab 9 - Agen Call Center
10 Bab 10 - Terpaksa Berbohong
11 Bab 11 - Antipati
12 Bab 12 - Hari Pertama Kerja
13 Bab 13 - Pelanggan Pertama
14 Bab 14 - Informasi Lomba
15 Bab 15 - Tandem
16 Bab 16 - Mulut Tetangga
17 Bab 17 - Ajakan ke Pesta Militer
18 Bab 18 - Tak Sengaja Bertemu Kembali
19 Bab 19 - Diam-Diam Mengintai
20 Bab 20 - Adab Lebih Tinggi dari Ilmu
21 Bab 21 - Sepatu Oh Sepatu
22 Bab 22 - Kabar Duka
23 Bab 23 - Menuai Hasil (Sekar)
24 Bab 24 - Sebuah Kehangatan di Pagi Hari
25 Bab 25 - Menuju Acara Kopdar (Kopi Darat)
26 Bab 26 - Terpojok
27 Bab 27 - Drama Per-Sepatuan
28 Bab 28 - Kondisi Angga
29 Bab 29 - Kakak vs Adik
30 Bab 30 - Boncengan Berdua
31 Bab 31 - Berbicara Empat Mata
32 Bab 32 - Pindah Dinas
33 Bab 33 - Kemarahan Sekar
34 Bab 34 - Menemui Mbak Angel (Team Leader)
35 Bab 35 - Reward Spesial
36 Bab 36 - Pergi ke Bali
37 Bab 37 - Bertemu Kembali
38 Bab 38 - Polgan (Polisi Ganteng)
39 Bab 39 - Sepatu Baru
40 Bab 40 - Hari Ulang Tahun
41 Bab 41 - Mantan Terindah (Cinta Pertama)
42 Bab 42 - Ingin CLBK
43 Bab 43 - Perlahan Menjauh
44 Bab 44 - Kembali ke Surabaya
45 Bab 45 - Asuransi Satu Miliar
46 Bab 46 - Sepucuk Surat
47 Bab 47 - Beli Emas
48 Bab 48 - Tak Menduga
49 Bab 49 - Mulai Terkuak
50 Bab 50 - Tipu Daya Menantu Kesayangan
51 Bab 51 - Pergi
52 Bab 52 - Jadi Anak Kosan
53 Bab 53 - Sebuah Nasehat Berujung Perdebatan
54 Bab 54 - Buka Blokir
55 Bab 55 - Amazing Love
56 Bab 56 - Rumah Yuni Setelah Renovasi
57 Bab 57 - Saldoku Semakin Menyala (Yuni)
58 Bab 58 - Utang Menumpuk
59 Bab 59 - Rumah Baru Sekar
60 Bab 60 - Menjadi Kandidat Terpilih
61 Bab 61 - Care (Peduli atau Empati)
62 Bab 62 - Gali Lubang Tutup Lubang (Utang)
63 Bab 63 - Lomba Best CS Segera Dimulai
64 Bab 64 - Hari Perlombaan
65 Bab 65 - Meminta Doa dari Orang Tua
66 Bab 66 - Motto Hidup (Sekar)
67 Bab 67 - Tiba-Tiba Muncul
68 Bab 68 - Kembali ke Hotel
69 Bab 69 - Perubahan Angga
70 Bab 70 - Seragam Cokelat vs Pohon Jambu Bersejarah
71 Bab 71 - Sebuah Wejangan
72 Bab 72 - Briefing Khusus
73 Bab 73 - Antara Sepatu, Cinta dan Panggilan Sayang
74 Bab 74 - Persiapan Puncak Lomba Best CS
75 Bab 75 - Pengumuman Pemenang Lomba Best CS
76 Bab 76 - Penyerahan Hadiah Lomba Best CS
77 Sekedar Coretan
78 Bab 77 - Pulang ke Surabaya
79 Bab 78 - Wall of Fame
80 Bab 79 - Si Enggak Famous
81 Bab 80 - Selalu Bisa Diandalkan
Episodes

Updated 81 Episodes

1
Bab 1 - Sebuah Curhatan
2
Bab 2 - Depresi
3
Bab 3 - Panggilan Interview
4
Bab 4 - Tes Seleksi
5
Bab 5 - Diterima
6
Bab 6 - Training Kerja
7
Bab 7 - Generasi Sandwich
8
Bab 8 - Perkara Kue
9
Bab 9 - Agen Call Center
10
Bab 10 - Terpaksa Berbohong
11
Bab 11 - Antipati
12
Bab 12 - Hari Pertama Kerja
13
Bab 13 - Pelanggan Pertama
14
Bab 14 - Informasi Lomba
15
Bab 15 - Tandem
16
Bab 16 - Mulut Tetangga
17
Bab 17 - Ajakan ke Pesta Militer
18
Bab 18 - Tak Sengaja Bertemu Kembali
19
Bab 19 - Diam-Diam Mengintai
20
Bab 20 - Adab Lebih Tinggi dari Ilmu
21
Bab 21 - Sepatu Oh Sepatu
22
Bab 22 - Kabar Duka
23
Bab 23 - Menuai Hasil (Sekar)
24
Bab 24 - Sebuah Kehangatan di Pagi Hari
25
Bab 25 - Menuju Acara Kopdar (Kopi Darat)
26
Bab 26 - Terpojok
27
Bab 27 - Drama Per-Sepatuan
28
Bab 28 - Kondisi Angga
29
Bab 29 - Kakak vs Adik
30
Bab 30 - Boncengan Berdua
31
Bab 31 - Berbicara Empat Mata
32
Bab 32 - Pindah Dinas
33
Bab 33 - Kemarahan Sekar
34
Bab 34 - Menemui Mbak Angel (Team Leader)
35
Bab 35 - Reward Spesial
36
Bab 36 - Pergi ke Bali
37
Bab 37 - Bertemu Kembali
38
Bab 38 - Polgan (Polisi Ganteng)
39
Bab 39 - Sepatu Baru
40
Bab 40 - Hari Ulang Tahun
41
Bab 41 - Mantan Terindah (Cinta Pertama)
42
Bab 42 - Ingin CLBK
43
Bab 43 - Perlahan Menjauh
44
Bab 44 - Kembali ke Surabaya
45
Bab 45 - Asuransi Satu Miliar
46
Bab 46 - Sepucuk Surat
47
Bab 47 - Beli Emas
48
Bab 48 - Tak Menduga
49
Bab 49 - Mulai Terkuak
50
Bab 50 - Tipu Daya Menantu Kesayangan
51
Bab 51 - Pergi
52
Bab 52 - Jadi Anak Kosan
53
Bab 53 - Sebuah Nasehat Berujung Perdebatan
54
Bab 54 - Buka Blokir
55
Bab 55 - Amazing Love
56
Bab 56 - Rumah Yuni Setelah Renovasi
57
Bab 57 - Saldoku Semakin Menyala (Yuni)
58
Bab 58 - Utang Menumpuk
59
Bab 59 - Rumah Baru Sekar
60
Bab 60 - Menjadi Kandidat Terpilih
61
Bab 61 - Care (Peduli atau Empati)
62
Bab 62 - Gali Lubang Tutup Lubang (Utang)
63
Bab 63 - Lomba Best CS Segera Dimulai
64
Bab 64 - Hari Perlombaan
65
Bab 65 - Meminta Doa dari Orang Tua
66
Bab 66 - Motto Hidup (Sekar)
67
Bab 67 - Tiba-Tiba Muncul
68
Bab 68 - Kembali ke Hotel
69
Bab 69 - Perubahan Angga
70
Bab 70 - Seragam Cokelat vs Pohon Jambu Bersejarah
71
Bab 71 - Sebuah Wejangan
72
Bab 72 - Briefing Khusus
73
Bab 73 - Antara Sepatu, Cinta dan Panggilan Sayang
74
Bab 74 - Persiapan Puncak Lomba Best CS
75
Bab 75 - Pengumuman Pemenang Lomba Best CS
76
Bab 76 - Penyerahan Hadiah Lomba Best CS
77
Sekedar Coretan
78
Bab 77 - Pulang ke Surabaya
79
Bab 78 - Wall of Fame
80
Bab 79 - Si Enggak Famous
81
Bab 80 - Selalu Bisa Diandalkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!