Chapter 20

"tuan.. " panggil Ardi ketika melihat tuannya itu berjalan sempoyongan menuju kamar mandi

Rowan menoleh, pandangan matanya mengabur dan keringat bercucuran dari dahinya.

"Ardi, bantu aku". Ucapnya dengan suara yang terbata-bata seraya melambaikan tangan pada asistennya tersebut.

Ardi segera mendekat lalu merangkul tubuh tegap Rowan.

"Apa yang terjadi tuan?" ujar Ardi bertanya

"Wanita itu mencampurkan obat sialan itu diminuman ku, cepat cari Cala". Perintah Rowan tegas

Ardi mengangguk, kemudian ia memapah Rowan menuju kamar president suite, yang ia pesan melalui resepsionis. Setelah memastikan tuannya itu aman, Ardi bergegas keluar untuk mencari Cala.

Ardi sudah menduga jika hal seperti ini pasti akan terjadi, apalagi Ardi sering memperhatikan jika putri dari tuan Barrack itu terlihat begitu terobsesi pada Rowan. Sebagai tangan kanan sekaligus asisten pribadi Rowan, Ardi merasa berkewajiban untuk melindungi tuannya. Terlebih lagi keluarga Pradana sudah banyak membantu kehidupannya menjadi lebih baik.

Sudah berbagai tempat Ardi telusuri untuk mencari keberadaan Cala, tapi tak kunjung menemukan perempuan itu.

"Dimana nona Cala?" gumam bermonolog sendiri sambil mengusap kasar wajahnya.

Saat hendak melangkahkan kakinya keluar dari hotel tersebut, matanya tak sengaja melihat seorang perempuan yang mirip dengan Cala berdiri membelakangi nya dan tengah berbincang dengan seorang pria. Ardi memicingkan matanya demi memperjelas penglihatannya.

"Benar itu nona Cala, dengan siapa dia ?"

Tak ingin membuang waktu, Ardi bergegas berlari menghampiri Cala.

"Nona Cala.." panggil Ardi

Mendengar ada yang memanggilnya, sontak Cala berbalik badan dan menatap Ardi yang berdiri dibelakangnya dengan nafas yang terengah-engah seperti habis berlari.

"Ya?" sahut Cala

Pria yang tadi mengobrol dengan Cala, langsung mengerutkan dahinya bingung melihat Cala yang terlihat akrab dengan asisten Rowan.

"Bukankah kau asisten pribadinya Rowan ?" ujar nya bertanya

Ardi mengalihkan pandangannya menatap pria itu lalu menganggukkan kepalanya."Ya, saya asisten pribadi tuan Rowan. Bukankah anda tuan Julian ?"

"Ya, tap-"

"Maaf tuan, permisi saya harus segera membawa nona pergi". Ardi memotong ucapan Julian, ia lalu meraih tangan Cala dan segera membawa perempuan itu pergi.

.

"Nona, kita harus segera menyelamatkan tuan Rowan". Ujar Ardi saat kedua nya berada didalam lift untuk sampai dilantai tempat kamar Rowan berada.

"Menyelamatkan? Memangnya Rowan kenapa ?" cicit Cala

"Anda akan tau sendiri nona".

Ting!

Pintu lift terbuka, Ardi bergegas melangkahkan kakinya keluar dan Cala segera menyusulnya.

Setibanya didepan pintu kamar Rowan, Ardi langsung memasukkan password dan segera membuka pintunya. Alangkah terkejutnya dia dan Cala saat melihat Rowan sedang mengungkung Rania dan yang lebih mengejutkan lagi kedua nya sama-sama bertelanjang bulat.

"Tuan!" Pekik Ardi, ia bergegas berlari mendekati Rowan dan menarik lelaki itu agar menjauh dari Rania yang terkejut dengan kedatangannya.

"Tuan, sadar...". Ardi menepuk-nepuk pipi Rowan dengan kuat berharap lelaki itu masih memiliki kesadaran dari pengaruh obat laknat itu.

Dengan mata nya yang mengabur karena hasrat yang sudah naik ke ubun-ubun, Rowan menatap nyalang kearah Ardi.

"Apa yang kau lakukan Ar? Kau mengganggu ku!" bentak nya seraya menghempaskan kuat tangan Ardi yang mencengkeram erat lengannya.

"Tuan yang seharusnya sadar.. Lihat! Lihat dia bukan nona Cala tapi Rania!" Kini Ardi yang membentak Rowan, biarlah ia dianggap kurang ajar. Tapi rasa geram nya sudah memenuhi dadanya. Ingin sekali ia menampar Rania karena sudah berani membuat Rowan bertingkah seperti ini.

Rania segera meraih selimut yang ada diatas ranjang lalu melilitkannya dengan tubuh rampingnya. Ia lalu beranjak dari ranjang dan berjalan mendekati Cala yang berdiri mematung menatap semua kejadian ini dengan air mata yang berlelehan membasahi pipi mulusnya.

"Kau lihat itu, Rowan sudah mengambil kesucian ku. Dia sudah merusak masa depan ku!" Rania berteriak dihadapan Cala dengan air mata buaya yang mengalir keluar dari kedua kelopak matanya.

Ardi dan Rowan yang mendengar itu, seketika langsung menoleh. Rowan bergegas mendekati Cala, ia sampai tak mengingat kondisi tubuhnya saat ini.

"Bohong!.." Teriak Rowan menyangkal ucapan Rania, ia lalu meraih kedua tangan Cala dan menggenggam nya erat

"Cala, jangan dengarkan dia.. Aku bahkan belum menyentuh nya". Ucapnya meyakinkan istrinya

Cala mendengar itu hanya bisa tersenyum getir, ia tatap Rowan dengan air mata yang terus mengalir dari kedua matanya yang indah.

Ardi yang paham situasinya, segera menarik tangan Rania. Menyeret perempuan itu keluar dari kamar Rowan, tak peduli jika Rania putri dari rekan bisnis Rowan yang terpenting sekarang adalah Rowan dan Cala butuh ruang untuk menyelesaikan masalah kesalahpahaman ini.

"Lepas.. Lepaskan aku!! Rowan tolong!"

Brakk!!

Ardi menutup pintu nya dengan keras sampai membuat Cala terjingkat kaget sambil memejamkan matanya dan tangis nya semakin pecah.

"Cala.." Suara Rowan yang memanggil nama nya terdengar semakin serak. Efek obat itu masih menguasai dirinya tapi ia harus bisa mengendalikan nya.

"aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kamu lihat.. Aku dalam pengaruh obat". Ujarnya menjelaskan

Cala tersenyum getir, lalu ia usap air mata yang membasahi pipinya itu dengan kasar.

"Kamu tidak perlu menjelaskan apapun pada ku Rowan, aku sadar kalo aku hanya istri pengganti. Tidak ada hak untuk ku mendengar penjelasan dari kamu". Ucap Cala seraya menahan rasa sakit yang menghujam hatinya.

"No, meskipun kamu istri pengganti tapi kamu punya hak buat tau semua nya. Dan-aahhh". Belum Rowan menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba kepalanya terasa sakit dan rasa ingin segera melepaskan semakin meningkat.

"Rowan.." Pekik Cala khawatir melihat suaminya itu memegangi kepalanya dan terus merintih

"To-tolong aku Cala..."

"Aku harus apa? Apa yang bisa ku bantu?"

"Aku butuh pelepasan.."

"Pel-aahh!!"

Cala memekik terkejut ketika Rowan tiba-tiba mengangkat tubuhnya dan membawanya keranjang. Meskipun dalam pengaruh obat, Rowan tetap memperlakukan istrinya itu dengan lembut.

"Maaf.. Maafkan aku jika ini akan menyakiti mu, tapi aku berjanji akan memperlakukan mu dengan lembut". Lirih Rowan berbisik

"Tapi-hmmpptt...".

Belum Cala menyelesaikan ucapannya, bibirnya langsung dibungkam dengan bibir Rowan. Lelaki itu melum*t dan menyesapnya dengan lembut tapi menuntut.

Kini yang Cala takutkan terjadi, ia memang memberikan kehormatan nya pada sang suami tapi bukan pada lelaki yang ia cintai.

.

.

.

To be continue ..

(Dah lah, puasa-puasa Buna gak mau bikin yang panas² karena udara diluar juga udah panas takut bikin batal puasa juga🤭🤭 dan haii makasih ya yang udah mampir kasih komen, like dan vote yaa.. Selamat menunaikan ibadah puasa, bagi yang menjalankan🌹♥️).

Terpopuler

Comments

mbok Darmi

mbok Darmi

pertanyaan nya knp rania bisa masuk kamar padahal tdk tau password nya wah untung belum di bobol itu lobang yg sdh remblong lossdoll ngga pakem rem nya kan sdh biasa celup sana celup sini beda sama cala, semoga besok saat rowan sadar bisa menjelaskan semuanya kepada cala dan ardi sebagai saksi nya, rania pasti besok akan bikin drama kalau sdh dijamah rowan dan minta dinikahin dasar ulet bulu gatel ngga punya urat malunya

2025-03-02

0

Siti Maryati

Siti Maryati

seneng dapet notif 🤩🤩.
berkuasa banget kan Rowan. masalah segitu mah cepet hempaskan.

2025-03-02

0

Tiara Bella

Tiara Bella

Rania itu hrs dihukum Thor....ampun deh bisa"nya udh msk aja kekamar Rowan....

2025-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!