Chapter 03

Cala dan Bi Asih pergi kepasar tradisional dengan menaiki kendaraan umum, hal seperti itu sudah Cala lakukan sejak ia berusia remaja karena Papa Hestu dan Mama Sarah tak pernah memberikannya fasilitas seperti yang mereka berikan untuk Ivana.

"bang kiri bang" teriak Bi Asih pada sopir angkot

"iya bu.. "sahut pak sopir, ia lalu menepikan mobil angkotnya

Cala dan Bi Asih segera turun setelah angkot itu berhenti, Bi Asih segera memberikan ongkos pada pak sopir.

"makasih bu", ucap pak sopir

"sama-sama pak". Balas Bi Asih

Setelah itu, Bi Asih segera mengajak Cala untuk masuk kedalam pasar tradisional.

"Non, kita ketoko kelontong itu dulu yuk", ajak Bi Asih seraya tangannya menunjuk sebuah toko kelontong yang menjual bahan-bahan kue.

Cala menganggukkan kepalanya, lalu bergegas melangkahkan kakinya menuju toko tersebut.

"Kita mau beli apa dulu bi ?"tanya Cala

Bi Asih tak menjawab, ia langsung mengarahkan penjual untuk mengambilkan barang yang ia minta. Setelah semua bahan yang dibutuhkan sudah dibeli, Cala dan Bi Asih bergegas pulang kerumah karena mereka hampir terlambat dari waktu yang Mama Sarah berikan.

huuftt..

Cala menghela nafas pelan seraya menaruh barang belanjaannya diatas meja dapur.

"Non Cala gak kerja?" tanya Bi Asih seraya membongkar plastik belanjaannya.

"Cala hari ini libur bi". Jawab Cala

Mendengar itu, Bi Asih hanya mengangguk-anggukkan kepalanya dan tak lagi bertanya. Ia segera membantu Cala memasak camilan yang diminta oleh Mama Sarah.

.

"Cala...." Terdengar suara teriakan Mama Sarah memanggilnya, bertepatan dengan itu camilan yang ia buat bersama Bi Asih sudah matang dan siap disajikan.

"Ya mah?" Sahut Cala sedikit berteriak

Mama Sarah berjalan menghampiri Cala dan berdiri diambang pintu dapur.

"Mana camilan yang mama suruh buat?" tanya Mama Sarah dengan nada ketus

"Ini mah, sudah siap". Jawab Cala seraya memperlihatkan dua buah toples berisi kue kering hasil buatannya pada mama Sarah.

"Cepat bawa kedepan!" titah Mama Sarah, setelah itu ia berbalik badan dan melenggang pergi dari dapur.

Cala menganggukkan kepalanya dan lekas membawa camilan itu keruang tamu. Saat Cala menyajikan camilan itu diatas meja, salah seorang teman mama Sarah berbisik dan tak sengaja terdengar oleh Cala.

"Eh itu kan anak yang kamu adopsi Jeng Sarah dari panti asuhan kan jeng?" bisik teman mama Sarah bertanya pada teman nya yang lain

"Iya itu, katanya dulu jeng Sarah ngadopsi dia buat jadikan pancingan". Ungkap teman mama Sarah yang lain ikut menimpali dengan suara lirih

"Iya betul, ingat aku jeng. Dulu jeng Sarah juga ceritanya begitu". Ucapnya

Cala yang mendengar itu hanya bisa menelan ludahnya susah payah sembari menundukkan kepalanya. Ia baru mengetahui fakta ini selama hidup hampir 25 tahun lamanya.

Pantas saja, mama Sarah dan Papa Hestu memperlakukannya beda dengan Ivana.

"Sstt, sudah itu ada jeng Sarah mau kesini". Ujar teman mama Sarah yang melihatnya keluar dari kamar setelah mengambil tas yang baru saja ia beli.

Kedua teman mama Sarah itu seketika langsung menutup mulut mereka dan tak lagi bersuara, Cala segera beranjak dari sana setelah Mama Sarah mengusirnya pergi.

.

Braakk..

Cala membanting kuat nampan yang ia bawa keatas meja membuat Bi Asih yang tengah memotongi sayuran untuk memasak makan malam seketika berjingkat kaget.

"Non.." pekik Bi Asih, ia melihat Cala berlari masuk kedalam kamar dan langsung menutup pintu kamarnya dengan keras membuat Bi Asih kembali terjingkat kaget.

"Ya ampun non..." Lirih Bi Asih seraya mengelus pelan dadanya

.

Didalam kamar Calantha langsung membanting tubuhnya diatas ranjang dengan posisi tengkurap, ia menenggelamkan wajahnya dibantal. Tangisnya pecah ketika mengingat percakapan kedua teman mama Sarah tadi.

"Aarrgghh, kenapa... Kenapa mama sama papa tega sembunyikan hal ini dari aku? Kenapa?!!" Cala menangis meraung-raung memenuhi seisi kamarnya, terdengar sangat memilukan.

"Pantas saja mereka memperlakukan aku dan Ivana berbeda, ternyata aku bukan anak kandung mereka.. Ya Tuhan, kenapa sesakit ini ?!!"

Tok ...

Tok..

Tok..

Terdengar suara pintu kamarnya diketuk dari luar.

"Non Cala ini bibi non, buka pintunya". Ternyata Bi Asih yang mengetuk pintunya, ia khawatir saat melihat kondisi Cala tadi yang berlari masuk kedalam kamar sambil menahan tangisnya.

"Cala lagi gak pengen diganggu bi, bisa Bi Asih tinggalin Cala sendiri?" Sahut Cala dengan sedikit berteriak, suaranya terdengar serak.

"Tapi non, sebentar lagi waktu makan malam". Kata Bi Asih

"Gapapa bi, nanti Cala keluar sebentar lagi", ujar Cala

Mendengar itu, Bi Asih tak lagi membantah. Ia berbalik badan dan bergegas melangkahkan kakinya kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam.

Setelah dirasa Bi Asih sudah pergi, Cala langsung beranjak dari ranjang dan segera membersihkan diri. Ia tidak ingin membuat papa Hestu dan yang lainnya menunggu lama dimeja makan jika ia tak segera keluar.

Sejenak Cala menarik nafas dalam-dalam lalu ia hembuskan perlahan, ia hapus jejak air mata yang masih membasahi pipinya yang mulus.

"Aku gak boleh lemah, aku harus tanyakan hal ini sama papa dan mama. Semangat Cala!" Ucapnya menyemangati dirinya sendiri

Selesai membersihkan diri, Cala bergegas melangkahkan kakinya keluar dari kamar. Baru saja ia menutup pintu kamarnya, sebuah tamparan mendapat dipipi kirinya.

Plaakkk ..

Tamparan itu terdengar nyaring ditelinganya, bahkan wajahnya sampai tertoleh kesamping.

"Kamu sengaja kan mau bikin mama malu dihadapan teman-teman mama tadi, jawab hah?" bentak mama Sarah dengan suara yang begitu menggelegar

Cala mengusap pipinya yang terkena tamparan mama Sarah, terasa sangat panas dan perih. Bisa dipastikan jika pipi mulusnya itu kini terlukis bekas tangan mama Sarah.

Cala menoleh menatap Mama Sarah dengan tatapan nanar.

"Maksud mama apa? Cala gak paham mak- aarghh..."

Belum Cala menyelesaikan ucapannya, Mama Sarah sudah lebih dulu menjambak rambutnya hingga kepalanya mendongak.

"Gak paham maksud kamu?! Teman mama mengecap kamu sebagai anak buangan yang bawa sial". Teriak Mama Sarah membentak Cala

"Aahh sakit mah". Rintih Cala seraya memegangi pergelangan tangan mama Sarah yang menjambak rambutnya.

"Dasar anak gak tau diuntung, sudah mending mama izinkan papa adopsi kamu dari panti asuhan".

"Mama!" Dari arah belakang mama Sarah, Papa Hestu berseru memperingati istrinya. Ia lalu berjalan mendekati Cala dan Mama Sarah.

"Apa yang mama lakukan ?" tanya Papa Hestu seraya melepaskan jambakan itu dari rambut Cala

"Anak gak tau diuntung ini sudah buat mama malu pah, teman-teman mama bilang kalo dia bakal jadi anak pembawa sial!" ucap Mama Sarah menggebu-gebu

Mendengar itu, Papa Hestu menghela nafas panjang.

"Mah, tapi mama gak-"

"Jadi benar yang dikatakan mama, kalo Cala anak adopsi pah?"

.

.

.

To be continue...

Jangan lupa tinggalkan jejak like, vote dan komen yaa ... Terima kasih ♥️🌹

Terpopuler

Comments

Dewi Anggya

Dewi Anggya

ini emaknya gk belajar apa gmn kok percaya omongan julid temannya....

2025-02-17

0

Azizah az

Azizah az

tamparan mamah sakit Sampek sini 🥺

2025-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Season 2 : bab 52
53 Season 2 : bab 53
54 Season 2 : Bab 54
55 Season 2: Bab 55
56 Season 2 : Bab 56
57 Season 2 : Bab 57
58 Season 2 : Bab 58
59 Season 2 : Bab 59
60 Season 2 : Bab 60
61 Season 2 : Bab 61
62 Season 2 : Bab 62
63 Season 2 : Bab 63
64 Season 2 : Bab 64
65 Season 2 : Bab 65
66 Season 2 : Bab 66
67 Season 2 : Bab 67
68 Season 2 : Bab 68
69 Season 2 : Bab 69
70 Season 2 : Bab 70
71 Season 2 : Bab 71
72 Season 2 : Bab 72
73 Season 2 : Bab 73
74 Season 2 : Bab 74
75 Season 2 : Bab 75
76 Season 2 : Bab 76
77 Season 2 : Bab 77
78 Season 2 : Bab 78
79 Season 2 : Bab 79
80 Season 2 : Bab 80
81 Season 2 : Bab 81
82 Season 2 : Bab 82
83 Season 2 : Bab 83
84 Season 2 : Bab 84
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Season 2 : bab 52
53
Season 2 : bab 53
54
Season 2 : Bab 54
55
Season 2: Bab 55
56
Season 2 : Bab 56
57
Season 2 : Bab 57
58
Season 2 : Bab 58
59
Season 2 : Bab 59
60
Season 2 : Bab 60
61
Season 2 : Bab 61
62
Season 2 : Bab 62
63
Season 2 : Bab 63
64
Season 2 : Bab 64
65
Season 2 : Bab 65
66
Season 2 : Bab 66
67
Season 2 : Bab 67
68
Season 2 : Bab 68
69
Season 2 : Bab 69
70
Season 2 : Bab 70
71
Season 2 : Bab 71
72
Season 2 : Bab 72
73
Season 2 : Bab 73
74
Season 2 : Bab 74
75
Season 2 : Bab 75
76
Season 2 : Bab 76
77
Season 2 : Bab 77
78
Season 2 : Bab 78
79
Season 2 : Bab 79
80
Season 2 : Bab 80
81
Season 2 : Bab 81
82
Season 2 : Bab 82
83
Season 2 : Bab 83
84
Season 2 : Bab 84

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!