Chapter 10

"Kamu yakin mau kerja, Mas?"

Galen hanya melirik sekilas pada Ruby yang terus menanyakan pertanyaan yang sama sejak 30 menit yang lalu. Pasalnya wanita itu sangat khawatir dengan keadaan Galen yang jauh dari kata sehat.

Wajahnya bengkak dan penuh dengan memar, begitupun dengan tangan dan kakinya, untuk berjalan pun Galen masih tertatih.

"Aku yakin! Aku tidak mau kehilangan kepercayaan dari klien."

Jika menuruti keinginannya, tentu saja Galen memilih untuk istirahat di rumah apalagi dengan keadaannya seperti saat ini. Namun, tuntutan pekerjaan dan juga tanggungjawabnya mengharuskan Galen untuk profesional.

Walaupun kliennya tidak sekejam itu yang mengharuskan Galen tetap bekerja dalam keadaan sakit, tapi bekerja dengan klien besar seperti saat ini adalah pertama kalinya untuk Galen. Pria itu tidak ingin membuat citranya buruk di depan klien.

"Mas, klienmu juga akan mengerti dengan kondisimu."

"Aku tahu, 𝘢𝘬𝘶 𝘤𝘶𝘮𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘣𝘶𝘳𝘶𝘬 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘈𝘭𝘪𝘯𝘦𝘢." Galen hanya mengucapkan kalimat terakhirnya dalam hati.

"𝘈𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘩𝘶 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘥𝘪𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘈𝘭𝘪𝘯𝘦𝘢. 𝘚𝘶𝘱𝘢𝘺𝘢 𝘖𝘳𝘪𝘰𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘱𝘳𝘰𝘧𝘦𝘴𝘪𝘰𝘯𝘢𝘭!"

...----------------...

Deg

"𝘈𝘭𝘪𝘯!"

"𝘔𝘢𝘴 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯!"

Alinea sangat terkejut saat melihat pria yang sedang dia hindari berada tepat di depannya. Namun ada yang berbeda dari tampilan suaminya itu, Galen terlihat sangat menyedihkan dimata Alinea. "𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘔𝘢𝘴 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴 𝘵𝘢𝘸𝘶𝘳𝘢𝘯?"

Begitu juga dengan Galen, pria itu tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya saat melihat istrinya ada di ruangan yang sama dengannya. Yang lebih mengejutkan lagi, Alinea datang bersama klien barunya, Skala Bumi. "𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘈𝘭𝘪𝘯 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘚𝘬𝘢𝘭𝘢? 𝘈𝘥𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢?"

Berbagai pertanyaan muncul dibenak suami Alinea itu. Namun dengan sekuat tenaga, Galen menahan rasa ingin tahu yang semakin menggunung itu.

"Apa kalian saling kenal?"

"Tidak!"

"I---" Alinea menatap nanar Galen yang sedang menatapnya penuh penyesalan. Alinea ingin mengaku pada Skala yang kini menjadi Bosnya, bahwa dirinya mengenal Galen. Bukan untuk mengakui bahwa dia dan Galen adalah suami istri.

Walau bagaimanapun juga Alinea sudah berjanji akan merahasiakan status pernikahannya dengan Galen dari semua orang. Namun Alinea tidak menyangka jika Galen akan pura-pura tidak mengenalnya. "𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘳𝘢-𝘱𝘶𝘳𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭𝘬𝘶, 𝘔𝘢𝘴."

"𝘔𝘢𝘢𝘧𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶, 𝘈𝘭. 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢 𝘣𝘰𝘩𝘰𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘳 𝘣𝘪𝘭𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘚𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘭𝘶𝘮 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩." Galen pikir Alinea akan mengakui hubungannya dengan dirinya pada Skala.

"𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩! 𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘬𝘶𝘪 𝘈𝘭𝘪𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘮𝘶. 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶, 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘣𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘮𝘶!"

Skala tersenyum dalam hatinya, pria tampan itu sangat puas menertawakan kebodohan Galen. Namun ada perasaan sedih di hati Skala, saat melihat Alinea yang tertunduk sedih karena Galen tidak mengakuinya.

"𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘤𝘶𝘵 𝘪𝘯𝘪, 𝘈𝘭?"

Hati Skala sedikit terluka melihat begitu besarnya cinta Alinea terhadap Galen. Pria itu tersenyum getir mengingat dirinya yang masih mencintai mantan kekasihnya itu, sedangkan Alinea sendiri sangat mencinta suami bodohnya.

"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶, 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘶𝘬𝘢, 𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘭𝘢𝘴𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘦𝘮𝘣𝘶𝘩𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢."

Suasana hening untuk sejenak, sampai akhirnya Skala memperkenalkan Alinea sebagai sekretarisnya. "Perkenalkan,ini sekertaris baru saya, Alinea Alexandra. 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢," 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪. Skala sangat puas melihat wajah terkejut Galen saat mendengar istri yang tidak diakuinya adalah sekertarisnya.

"𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘴𝘢𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘭?" Dari gestur tubuh Alinea dan Skala, keduanya tampak seperti sudah saling mengenal dimata Galen. A

Setelah berbagai macam diskusi yang mereka rundingkan, akhirnya mereka sepakat untuk bekerja sama dengan sama-sama menandatangani kontrak kerja sama. Dan pada pertemuan berikutnya mereka akan melakukan peletakan batu pertama pada project pembangunan hotel yang mereka kerjakan.

Acara meeting selesai, Alinea dan Skala hendak meninggalkan ruangan meeting. Namun Galen menghentikan Alinea yang akan pergi dengan alasan ada sesuatu yang ingin dia sampaikan mengenai hasil meeting barusan.

Skala tahu Galen sebenarnya hanya mencari alasan saja untuk bisa berbicara dengan Alinea, namun dia pun terpaksa mengiyakan setelah melihat tatapan Alinea yang sepertinya ingin berbicara juga dengan suaminya itu.

"Kenapa kamu bisa menjadi sekertaris Tuan Skala, Al? Apa kalian saling mengenal, sebelumnya? Kalian juga terlihat akrab." Dengan tatapan penuh selidiknya, Galen memberondong Alinea dengan beberapa pertanyaan.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘔𝘢𝘴 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶?𝘈𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘤𝘦𝘳𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘒𝘢𝘬 𝘒𝘢𝘭𝘢 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘯𝘵𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩𝘬𝘶?"

"Aku dan Tuan Skala---"

"Aku tidak peduli dengan hubungan kalian. Tapi satu hal, jangan pernah bilang pada Tuan Skala bahwa kita adalah suami istri!"

Deg

"𝘉𝘰𝘥𝘰𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘔𝘢𝘴 𝘎𝘢𝘭𝘦𝘯 𝘤𝘦𝘮𝘣𝘶𝘳𝘶," 𝘳𝘶𝘵𝘶𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.

"Kamu tenang saja, Mas. Aku tidak akan mengatakan apapun pada Tuan Skala. Karena sebentar lagi kita juga tidak akan ada hubungan apapun lagi!"

"Al, maksudku bukan begitu, Al... arrrggghhh!" Galen mengacak rambutnya frustrasi.

Alinea berlalu begitu saja dari hadapan Galen, wanita cantik itu semakin terluka dengan ucapan suaminya. Galen bukan hanya tidak mengakuinya, tapi juga memaksa Alinea untuk berbohong pada Skala.

Galen sebenarnya tidak bermaksud menyakiti Alinea, namun kecemburuan nya membuat Galen hilang akal. Pria itu cemburu dengan kedekatan Skala dan Alinea, namun dia terlalu gengsi untuk mengatakannya.

"𝘚𝘪𝘢𝘭!! 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶?"

...----------------...

"Al, kamu kenapa?"

Sejak pertemuannya dengan Galen, Alinea terlihat murung dan melamun. Skala yakin Alinea sedang memikirkan suaminya, entah apa yang suaminya itu katakan sampai membuat Alinea sedih seperti itu. "𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘣𝘳𝘦𝘯𝘨𝘴𝘦𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘬𝘪𝘵𝘪𝘮𝘶 𝘭𝘢𝘨𝘪, 𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳!"

Alinea menggelengkan kepalanya. Dia ragu ingin mengatakannya atau tidak pada Skala. Satu sisi, Alinea sudah berjanji pada Galen untuk merahasiakan statusnya. Tapi di sisi lainnya, Alinea tidak ingin membohongi Skala.

"Sebenarnya aku dan Mas Galen---"

"Kalian suami istri!"

Alinea melebarkan bola matanya, wanita cantik itu sangat terkejut karena ternyata Skala sudah mengetahui status pernikahannya dengan Galen.

"Kamu tahu, Kak?"

"Aku tahu, kamu pikir aku tidak menyelidiki dulu siapa klienku?"

"Maaf." Lagi-lagi Alinea merasa bodoh dihadapan Skala. Tentu saja Skala akan menyelidiki terlebih dahulu latar belakang orang-orang yang akan bekerja sama dengannya.

"Jadi, kapan kamu akan menceraikannya?"

Eehhhh

𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥

Tikungan tajam, siap salip 😂

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

galen manusia plin plan tenang aj sebrntar lg jg alinea udah bkn milikmu lg ya
wihh skala lngsng bilang kapan cerai sabar ya pak bos lg di urus perceraiannya sm krluarga alinea

2025-02-26

1

ora

ora

Pertanyaan macam apa itu?😱🤣
Bisa-bisanya nggak pakai basa-basi/Facepalm/

2025-02-26

1

ora

ora

Dia calon suaminya Ali, Diksi🤭🤣🤣🤣

2025-02-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!