Bab 4 : Mulai bekerja sama

" jam tangan kakak.... Boleh ku pinjam...? ". Alena menunjuk ke arah jam tangan milik Sarah. Ia ingin memastikan waktu yang berharga tidak terbuang sia-sia. Tanpa keberatan Sarah memberikan jam tangan miliknya kepada Alena, walau sedikit berat hati karena baginya jam tangan itu adalah pemberian dari seseorang yang pernah hadir di hidupnya. Alena melirik jam tangan , dan mengatur waktunya, memberi waktu satu menit untuk bersiap

" kita harus keluar dari sini, secepatnya.... ". Alena membuka pintu dan segera keluar.

" Tunggu.....". Sarah melirik kedua remaja putri yang membawa gadis kecil. Sejak tadi gadis kecil itu tak hentinya merengek dan menangis cukup kencang memanggil-manggil nama ibunya.

" Apa yang terjadi...? ". Sarah mencoba bertanya kepada dua gadis remaja itu. Namun keduanya hanya diam, tak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di dalam bus itu, dan kemungkinan keduanya tampak syok berat setelah melihat mayat dari wanita paruh baya itu tanpa kepala. Sarah mengerti sedikit situasinya lalu mencoba menghibur kedua remaja putri itu dengan senyuman dan sapaan hangat. Lambat Laun, kedua remaja itu mulai berangsur tenang, mereka mulai bisa di ajak berbicara. Sarah dan kedua remaja putri itu saling memperkenalkan diri masing-masing. Gadis remaja berpostur kurus dan tinggi namanya adalah Rosa, dan gadis yang satunya lagi tidak terlalu tinggi, sedikit berisi, kulit sawo matang dan terlihat lebih manis dari temannya memperkenalkan dirinya sebagai Alia. Gadis kecil itu terus merengek, memanggil-manggil nama ibunya. Perasaan kuat karena hubungan batin antara keduanya terasa begitu besar. Apalagi tepat di depan matanya, gadis berusia delapan tahun itu melihat kondisi mengenaskan ibunya yang sudah tanpa kepala dan tubuh yang terkoyak dengan cakaran yang parah.

Orang-orang yang berada di dalam bus nampak sibuk untuk menutupi jasad wanita paruh baya itu dengan apapun yang ada di dalam bus.

" Kak , Sarah perkiraanmu berapa panjang terowongan ini. Apa kau tahu sesuatu soal terowongan ini...? ". Alena yang tiba-tiba saja sudah berada di dekat Sarah. Ia sedang memikirkan sesuatu.

" lima ratus hingga tujuh ratus meter.... Bisa kurang atau lebih, karena kakak selalu melewati terowongan ini jika berangkat maupun pulang bekerja ". Sarah yang masih merasa aneh pada adiknya, hanya menjawab spontan dan menerka saja panjang dari terowongan .

" Jika terowongan memiliki panjang lima hingga tujuh ratus meter. Artinya kita memiliki waktu untuk lolos dari sang pelahap ". Alena memikirkan setiap cara untuk keluar dari aturan pertama ini. Sementara itu keadaan di luar cukup kacau, anak itu tak berhentinya menangis histeris. Sarah merasa iba ,lalu ikut membantu menenangkan anak itu.

Alena melirik jam tangan, ternyata sudah lima menit waktu yang terbuang. Alena nampak semakin khawatir, lalu berbicara kepada Sarah untuk percaya padanya.

" Suruh anak kecil itu diam, jika terus menangis, akan sangat merepotkan ". Gertak Alena kepada kedua gadis remaja itu. Sarah mencoba menenangkannya, lambat laun sang anak mulai berhenti, mungkin karena dia sudah cukup kelelahan karena menangis dan berteriak.

" Setelah lampu mati, jangan ada yang bergerak atau berteriak. Masuklah ke dalam mobil, dan jangan ada yang keluar sebelum ku suruh ". Alena langsung pergi ke arah bus, bermaksud untuk menyelamatkan orang lebih banyak lagi. Bagi dirinya semakin banyak yang selamat di permainan awal, akan semakin menguntungkan untuknya melewati permainan yang lain. Semuanya demi dirinya dan Sarah selamat. Sangat egois, namun baginya Sarah lebih penting dari siapapun.

" Satu-satunya yang sangat berbahaya dan beresiko mati lebih cepat adalah ketidaktahuan mereka terhadap aturan game ini ". Gumam batin Alena dalam hatinya sambil menguatkan tekad. Ia sedikit tersentuh dengan sifat peduli dan kebaikan kakaknya ketika melihat Sarah menenangkan anak kecil itu, kakaknya memang wanita yang baik dan selalu peduli dengan orang-orang di sekitarnya. Alena melirik jam tangannya, enam menit telah berlalu, ia harus bergegas.

Sesampainya di pintu bus, lalu membuka perlahan. Hal pertama yang terlihat adalah bau anyir darah dan genangan darah yang sebagian telah mengering. Jasad yang telah tergeletak adalah korban pertama dari sang pelahap, yang di tutupi kain seadanya.

" Kamu....!!!!! Perempuan yang sejak tadi berlagak aneh, pasti kau tahu apa yang terjadi saat ini...? ". Umpat seorang lelaki berjas rapih dengan setelan celana. Ia memelotot tajam ke arah Alena seakan kemarahannya kini tertuju kepada Alena. Ia dengan cepat mendekat lalu melayangkan pukulannya ke wajah Alena, namun seorang lelaki berhasil mencegahnya dengan menahan tangan si lelaki berjas itu

" Cukup....!!!!! , Jangan lakukan kekerasan, apalagi dia seorang perempuan. Lagi pula dia tidak melakukan apa-apa sejak tadi ". Lelaki muda itu adalah salah satu dari tiga lelaki yang duduk di barisan paling belakang.

" Jangan ikut campur, atau saya hajar juga kau.....!!!!! ". Lelaki berjas itu nampak emosi, dengan lelaki muda yang menghentikan tindakannya itu. Kedua sahabatnya langsung maju menatap tajam ke arah lelaki berjas itu.

" Bapak kalo mau main kasar, kami siap ladenin ". Kedua sahabatnya itu langsung pasang badan. Situasi di dalam bus nampak Keos. Lelaki berjas itu langsung ciut nyalinya ketika ketiga pemuda sudah berdiri di hadapannya, ia tidak mungkin menang melawan tiga orang sekaligus.

" Waktunya tinggal dua menit lagi, sekarang dengarkan baik-baik ". Alena memberi jeda untuk menenangkan situasi, lalu dia melanjutkan perkataannya lagi. " Jika kalian mau selamat, maka dengarkan perkataan saya. Ketika kita semua berhasil keluar dari sini saya berjanji akan menceritakan semuanya ". Alena mencoba untuk meyakinkan semua orang yang berada di dalam bus. Mereka semua terdiam, lalu seakan tanpa di Suruh dua kali, semua orang di dalam bus setuju untuk mengikuti perkataan Alena.

" Terima kasih, sekarang dengarkan baik-baik, ketika lampu padam , kita harus sembunyi dan tahan rasa takut kalian, apapun yang terjadi jangn ada yang bergerak maupun berteriak, kendalikan diri kalian, dan setelahnya kita punya waktu sepuluh menit untuk keluar dari terowongan ini. Kalian semua mengerti.....? ". Setelah panjang lebar Alena menjelaskan semuanya, mereka mulai menyebar mencari posisi sembunyi masing-masing di dalam bus. Mereka mulai bekerja sama dengan arahan Alena. Hanya tersisa satu menit sebelum lampu kembali berganti cahaya kuning remang, dan sang pelahap akan kembali mencari mangsa.

Episodes
1 BAB 1 : PERTEMUAN KEMBALI
2 BAB 2 : PERMAINAN DI MULAI. ATURAN PERTAMA LARILAH DAN SEMBUNYI KETIKA GELAP
3 Bab 3 : korban pertama dari sang pelahap
4 Bab 4 : Mulai bekerja sama
5 Bab 5 : menyelesaikan aturan pertama
6 Bab 6 : Hadiah untuk para pemenang
7 Bab 7 : Pertengkaran
8 Bab 8 : Cerita kelam Alena dan para survivor yang bersamanya
9 Bab 9 : permainan aturan kedua dimulai
10 Bab 10 : Kelompok kecil aliansi Alena dan Sahlan
11 Bab 10 : Arena penuh kematian
12 Bab 12 : Serangan balasan para warga
13 Bab 13 : Serigala berbulu domba
14 Bab 14 : Serigala berbulu domba... bagian dua
15 Bab 15 : masa lalu Kinan
16 Bab 16 : hadiah kemenangan
17 Bab 17 : Aturan ketiga
18 Bab 18 : berjuang keluar dari reruntuhan stadion
19 Bab 19 : Rencana Mencari survivor yang lain
20 Bab 20 : pergi menuju timur
21 Bab 21 : Kelompok remaja dan permainan aturan ke empat dimulai
22 Bab 22 : Kelompok kecil remaja dan anak-anak
23 Bab 23 : Serangan dari orang bertopeng
24 Bab 24 : Markas rahasia
25 Bab 25 : Aturan ke lima di mulai...
26 Bab 26 : tantangan gaib dan ketiga belas setan sangat ganas
27 Bab 27 : Malam mencekam ( part 1)
28 Bab 28 : Malam mencekam ( part 2 )
29 Bab 29 : Kisah Amelia ( part 1 )
30 Bab 30 : Kisah Amelia (part 2 )
31 Bab 31 : Dendam Amelia
32 Bab 32 : Kematian tragis survivor
33 Bab 33 : Teror mencekam iblis Vannah
34 Bab 34 : teror iblis Vannah ( part 2 )
35 Bab 35 : Cerita seram Hadi
36 Bab 36 : Pergi ke puncak sebelum pagi
37 Bab 37 : terbunuhnya Iblis Vannah
38 Bab 38 : Rumah besar di puncak gunung
39 Bab 39 : anggota baru, seorang gadis cantik bernama Yuki
40 Bab 40 : Undangan makan malam
41 Bab 41 : kembali menuju kota
42 Bab 42 : Pembantaian di malam hari
43 Bab 43 : kembali ke kota ( bagian 2 )
44 Bab 44 : The Wricher
Episodes

Updated 44 Episodes

1
BAB 1 : PERTEMUAN KEMBALI
2
BAB 2 : PERMAINAN DI MULAI. ATURAN PERTAMA LARILAH DAN SEMBUNYI KETIKA GELAP
3
Bab 3 : korban pertama dari sang pelahap
4
Bab 4 : Mulai bekerja sama
5
Bab 5 : menyelesaikan aturan pertama
6
Bab 6 : Hadiah untuk para pemenang
7
Bab 7 : Pertengkaran
8
Bab 8 : Cerita kelam Alena dan para survivor yang bersamanya
9
Bab 9 : permainan aturan kedua dimulai
10
Bab 10 : Kelompok kecil aliansi Alena dan Sahlan
11
Bab 10 : Arena penuh kematian
12
Bab 12 : Serangan balasan para warga
13
Bab 13 : Serigala berbulu domba
14
Bab 14 : Serigala berbulu domba... bagian dua
15
Bab 15 : masa lalu Kinan
16
Bab 16 : hadiah kemenangan
17
Bab 17 : Aturan ketiga
18
Bab 18 : berjuang keluar dari reruntuhan stadion
19
Bab 19 : Rencana Mencari survivor yang lain
20
Bab 20 : pergi menuju timur
21
Bab 21 : Kelompok remaja dan permainan aturan ke empat dimulai
22
Bab 22 : Kelompok kecil remaja dan anak-anak
23
Bab 23 : Serangan dari orang bertopeng
24
Bab 24 : Markas rahasia
25
Bab 25 : Aturan ke lima di mulai...
26
Bab 26 : tantangan gaib dan ketiga belas setan sangat ganas
27
Bab 27 : Malam mencekam ( part 1)
28
Bab 28 : Malam mencekam ( part 2 )
29
Bab 29 : Kisah Amelia ( part 1 )
30
Bab 30 : Kisah Amelia (part 2 )
31
Bab 31 : Dendam Amelia
32
Bab 32 : Kematian tragis survivor
33
Bab 33 : Teror mencekam iblis Vannah
34
Bab 34 : teror iblis Vannah ( part 2 )
35
Bab 35 : Cerita seram Hadi
36
Bab 36 : Pergi ke puncak sebelum pagi
37
Bab 37 : terbunuhnya Iblis Vannah
38
Bab 38 : Rumah besar di puncak gunung
39
Bab 39 : anggota baru, seorang gadis cantik bernama Yuki
40
Bab 40 : Undangan makan malam
41
Bab 41 : kembali menuju kota
42
Bab 42 : Pembantaian di malam hari
43
Bab 43 : kembali ke kota ( bagian 2 )
44
Bab 44 : The Wricher

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!