Episode 7

"Salma,kemarin malam aku lihat ada suami kamu di depan kosan kita." Ucap Mila saat bertemu dengan Salma di teras kosan ketika hendak berangkat kerja sembari mengedipkan sebelah matanya.Mila berniat menggoda teman satu kosnya itu dengan sengaja menyebut kata suami.

"Mila,pelan-pelan ngomongnya.Nanti ada yang dengar.Tapi apa benar kemarin malam mas Elang kesini?"Bisik Salma sambil melirik ke sekitar siapa tau ada orang yang mendengar.

"Benar Sal.Memangnya kenapa kalau ada yang dengar.Lagian nih ya Sal,menurut aku, Elang itu baik,bertanggung jawab dan juga tampan.Lebih baik kamu lupakan si burung gagak itu dan mulai memikirkan pernikahan kamu dengan si burung Elang." Ledek Mila tertawa melihat wajah Salma merona merah.Kemudian berlari menuju depan gerbang karna ojol pesanannya sudah menunggu.

"Awas kamu ya Mil..." Teriak Salma sebelum Mila menghilang bersama ojeknya.Yang di teriaki masih tertawa sambil melambaikan tangannya.Salma berjalan menuju halte bis yang tidak begitu jauh dari kawasan kosannya.Sambil menunggu bis datang,Salma mengirim pesan pada Elang.

"Mas Elang,kita bisa ketemuan nanti sore sepulang kerja."

Secepat kilat pesan yang di kirim Salma langsung centang dua biru."Bisa,saya jemput kamu di halte bis.Jangan sampai lupa." Dengan cepat juga pesan itu mendapat balasan dari Elang.

Belum sempat Salma membalasnya,bis keburu datang.Dengan memakai sepatu pantofel dan mengenakan rok plisket panjang,Salma menaiki bis dengan sigap.

"Salma,kamu di panggil sama pak Frans tuh." Ucap Kanaya teman satu kantor Salma begitu Salma sampai kantor.

"Eh,iya Nay,emang si pak bos sudah datang?" Salma meletakkan tas kerjanya diatas meja.

"Sudah Sal,aku juga kaget,tumbenan dia pagi-pagi udah datang.Udah gitu langsung nyariin kamu lagi.Udah cepat sana,siapa tau ada yang urgen." Sahut Kanaya siap menyalakan laptop di hadapannya.

Salma terburu-buru masuk kedalam ruangan atasannya,takut benar-benar ada yang urgen atau ada kesalahan atas laporan yang dia buat kemarin.

Salma mengetuk pintu sebelum masuk."Permisi pak,selamat pagi.Bapak memanggil saya?"

"Pagi Salma...silahkan duduk." Pak Frans tersenyum ramah.Salma duduk sambil menunggu pak Frans berbicara.

"Begini...sebenarnya ini gak ada hubungannya dengan pekerjaan..."Pak Frans tarik nafas sebentar sebelum melanjutkan perkataannya.Salma fokus mendengarkan bosnya itu bicara.

"Ah...begini...hari Sabtu nanti kan ibu saya ulang tahun dan...beliau ingin,saya membawa teman wanita saya di acara ulang tahunnya nanti.Saya minta bantuan kamu untuk berpura-pura jadi teman dekat saya.Apa kamu bersedia?" Ucap pak Frans menatap Salma penuh harap.

Salma terkejut atas permintaan bosnya itu,dia hanya terdiam hingga pak Frans mengulangi pertanyaannya."Salma,apa kamu bersedia?"

"Maaf pak,saya lihat jadwal saya dulu,apa saya ada acara atau tidak." Sebenarnya Salma merasa keberatan.Ini sama saja akan menambah masalah baru dalam hidupnya.Masalah dengan Elang saja belum selesai.Tapi tak tau bagaimana cara menolaknya.

"Baik,saya tunggu jawaban kamu paling lambat besok.Kamu boleh kembali ke meja kamu."

Salma hanya mengangguk dan keluar dari ruangan atasannya itu.Pak Frans menatap tubuh Salma sampai menghilang di balik pintu.

"Ada apa pak Frans manggil kamu Sal?" Tanya Kanaya mengalihkan tatapannya dari laptop ke wajah Salma.

"Kirain urusan kerjaan Nay,ternyata urusan pribadi.Pak Frans meminta aku untuk berpura-pura menjadi teman dekatnya di acara ulang tahun ibunya nanti." Sahut Salma mulai menyalakan laptopnya.

"Serius kamu Sal? Modus itu pak Frans." Kanaya mulai kepo,kini benar-benar fokus menatap pada Salma yang duduk di sebrang mejanya.

Salma mengangkat kedua bahunya."Tauk ah,Nay."

"Tuh kan Sal,aku bilang juga apa.Pak Frans itu naksir sama kamu.Kamunya aja ga sadar." Ucap Kanaya setengah berbisik.

"Ngaco." Salma melempar kertas yang sudah di kepal dengan tangannya kearah Kanaya.Yang dilempar tertawa tertahan sambil menutup mulutnya

"Ehem...ehem...kalian mau kerja atau ngerumpi nih..." Tiba-tiba suara bu Siska sekretaris pak Frans datang membawa setumpuk map di tangannya.

Kanaya reflek menutup mulutnya,dan pura-pura fokus pada layar monitor laptopnya.Begitu juga dengan Salma.

"Salma,ini tolong kamu bikin Invoice pengiriman hari ini dan jangan lupa kasih materai dan stempel perusahaan.Saya tunggu sampai jam sebelas. " Bu Siska meletakkan beberapa berkas di atas meja kerja Salma.

"Baik bu." Sahut Salma dengan ramah.

Pukul empat sore,saat bubaran jam kantor.Ada pesan masuk ke ponsel Salma dari Elang."Salma,saya sudah ada di halte."

"Nay,aku duluan ya..." Ucap Salma pada Kanaya yang masih merapihkan meja kerjanya.

"Iya Sal,hati-hati." Kanaya melambaikan tangannya.

Salma melihat Elang sedang duduk di bangku besi halte sambil memainkan ponselnya.

"Kemarin sore,kakaknya yang menunggu aku di situ.Saat ini adiknya yang menunggu." Bathin Salma.

Elang yang menyadari kedatangan Salma,berdiri dan tersenyum."Salma..." Sapanya lembut.

Sungguh senyum Elang membuat darah Salma berdesir.Entah kenapa suaminya itu semakin hari semakin tampan.

"Mas Elang sudah lama?" Tanyanya gugup.

"Gak begitu lama.Oh iya, mobil saya ada di sebrang jalan sana di depan minimarket itu.Karna tadi ada mobil satpol yang patroli,takut diangkut kalau sembarangan parkir." Ucap Elang,kemudian meraih tangan Salma untuk menyebrang.

Tanpa mereka sadari,sebuah mobil putih berjalan agak pelan,didalamnya ada Galang melihat Salma dan Elang dengan wajah geram karena marah.

"Ada hubungan apa diantara mereka berdua.Bukankah Salma tidak mau di sentuh oleh pria selain suaminya kelak.Dasar perempuan munafik,murahan! Saat berjalan denganku,kau menolak ku gandeng.Tapi saat ini,kau digandeng oleh adikku yang bukan siapa-siapa kamu!" Galang memutar mobilnya berniat mengikuti mobil Elang.Namun niatnya gagal karna mobil adiknya itu telah menghilang duluan.

Setelah perjalanan hampir satu jam lebih,mobil yang di kendarai Elang sampai di parkiran sebuah Cottage Mermaid Ancol.

"Mas,hanya untuk ngobrol aja,ngapain kita jauh-jauh kesini?" Tanya Salma sembari melepaskan seat belt nya.

"Ini Cottage keluargaku.Ada om Richard dan tante Gladys,lagi Stay cation.Mereka ingin ketemu dengan kita." Sahut Elang kemudian turun dan membukakan pintu untuk Salma.

"Mas,apa gak ada yang marah melihat kamu jalan sama aku?" Elang dan Salma jalan berdampingan memasuki area Cottage.

"Maksud kamu?" Elang menghentikan langkahnya dan menatap Salma.

"Maksud aku...masa iya cowok tampan,pintar dan kaya seperti kamu gak punya kekasih?" Salma pun ikut berhenti.

Elang menarik tangan Salma untuk duduk di sebuah ayunan yang ada di taman Cottage.

Elang menatap Salma dengan serius."Iya...saya punya kekasih.Namanya Vania."

Salma terkejut,rasa bersalah menyelimuti wajahnya.

"Apa dia tau mas tentang kita?"

"Tidak,Vania tidak tau.Hanya om Richard dan tante Gladys yang tau." Potong Elang.

"Kalau Vania tau,dia pasti akan terluka mas.Aku merasa menjadi wanita jahat yang telah merebut kekasih orang lain.Maaf...saya sudah membuat kamu terjebak dalam pernikahan yang gak biasa ini.Lebih baik kita akhiri sebelum Vania dan keluarga mas tau." Ucap Salma dengan suara serak karna hampir menangis.

"Salma...saya tidak merasa terjebak." Elang menggeser posisi duduknya lebih mendekat pada Salma dan menatap gadis yang masih tertunduk itu.

"Kamu tahu...tidak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini.Semua atas kehendak Nya." Sambung Elang dengan suara yang lembut.

Salma mengangkat kepalanya,merasa tersentuh atas perkataan Elang yang terdengar dewasa.Menatap Elang yang juga tengah menatapnya.

Jujur,dia mulai merasa nyaman ada berada di dekat Elang.Rasanya tak ingin melepas pria itu.

Elang meraih kedua tangan Salma." Salma,aku menginginkan kamu.Aku mau selamanya kamu jadi istriku.Istri yang di kirimkan Tuhan untukku."

Mata Salma berkaca-kaca karna terharu,tak menyangka dia dan Elang mempunyai rasa yang sama.Bibirnya tersenyum seraya mengangguk menyetujui keinginan Elang.

Terpopuler

Comments

Hary Nengsih

Hary Nengsih

elang plin plan

2025-02-21

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!