BAB 5

*F**lashback on*

"Gue tau siapa dia dah" ucap Winda dengan senyum lebarnya.

"Siapa???" tanya Endah dengan respon cepat karena sangat penasaran dengan cowok itu. Teman temannya yang lain pun ikut penasaran.

"Iya Win, siapa tuh cowok?" ucap Fika menambahi.

"Udah lah entar aja gue ceritain, gue laper nih. Kita cari makan dulu yuk" ucap Winda membuat teman temannya tambah penasaran.

"Ya udah deh, ayoo.. Tapi janji yah, abis itu ceritain siapa cowok itu!!" kata Endah dengan wajah kecewa karena Winda belum menceritakan.

"Oke tenang aja, hahahhaaa" ucap Winda dengan menertawai Endah.

Mereka pun masuk ke mall mencari tempat tongkrongan buat makan. Setelah menemukannya mereka memesan makanan masing masing.

"Sis loo gak kenal sama cowok tadi?" tanya Winda membuka percakapan.

Hmmmm... Endah mengernyitkan dahinya.

"Enggak Win" jawab Siska.

"Nama dia Zain, temannya Bilal" kata Winda.

"Hahhh" jawab Siska kaget.

"Lo kenal sama dia Win?" tanya Endah

"Enggak sih, gue cuma sekedar tau aja. Heheeheee,, gue kan sering ke tempat nenek gue di desa seberang, gue sering liat mereka nongkrong dibengkel dekat gang rumah nenek gue" kata Winda menjelaskan.

"Lo suka sama dia Dahh??" tanya Siska.

"Sepertinya gue jatuh cinta pada pandangan pertama" ucap Endah tersenyum malu.

"Hahahhaaaa" tawa teman temannya bersamaan.

"Gue kalah cepat nih sama Endah" ucap Fika bercanda.

"Hahhahaa, mundur aja lo Fik kalau udah berurusan sama Endah" kata Rindy

"Tapi dia kan temannya Bilal, gimana kalau dia juga termasuk cowok playboy" ucap Fika lagi menambahi.

"Satu kelompok bukan berarti sifatnya juga sama, hehehee" kata Winda.

"Bener tuh, lagian Bilal juga belum tentu cowok playboy" ucap Siska dengan tegas masih belum percaya soal Bilal.

"Lo yakin banget sih Sis sama tuh cowok" jawab Rindy tertawa.

"Iya Rin, gue belum yakin sebelum gue lihat sendiri dengan mata kepala gue, lagian gue juga belum mutusin Bilal" ucap siska dengan semangat.

"Hmmm.. Jangan terlalu berharap yah Sis, nanti loo sakit hati" kata Winda dengan tertawa.

Pesanan yang mereka pesan sudah datang, mereka pun berhenti dengan percakapannya dan lanjut menikmati makanan masing masing.

*Ditempat lain

Zain dan teman temannya sedang merayakan ulang tahun kecil kecilan untuk sepupu sekaligus sahabatnya (Mondi). Mereka merayakannya di Cafe "Tabita" dekat mall "Ramayana" tempat Zain bertemu Endah. Zain masuk ke mall itu membeli kado untuk Mondi.

Di cafe itu sudah berkumpul Zain, Mondi, Bilal, Jayen dan Rizky.

Mereka bersenang senang menikmati makanan dan minuman yang ditraktir oleh Mondi. Hanya Zain yang terlihat tidak berselera dan bengong sejak bertemu Endah.

"Ada apa bro? bengong aja, mikirin apa?" tanya Bilal sambil menepuk pundak Zain.

"Cewek yang tadi" jawab Zain tak menyadari perkataannya.

"Cewek yang mana???" kata Bilal dengan rasa penasaran.

"Hahh.. Cewek... Ehmm.. enggak engak" ucap Zain dengan gugup.

"Hahahaa.. sepertinya dia lagi jatuh cinta tuh Bil" kata Jayen pada Bilal.

"Gue lagi mikirin cewek yang gue temui di mall tadi, dia manis cantik dan sangat membuatku tertarik" ucap Zain menjelaskan.

"Siapa namanya" tanya Bilal ingin tau.

"Kalau soal cewek, Bilal paling dulu nih" ucap Rizky dengan tawanya.

"Hehehee.." balas Bilal dengan tawa malu.

"Masalahnya itu. . . Gue lupa nanya namanya karena buru buru datang kesni" jawab Zain menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.

"kalau jodoh pasti ketemu lagi" kata Mondi menambahi.

"Ya betul tuh" ucap Rizky sambil meneguk minumannya.

"Nunggu sampe kapan?? sampe rambut gue jadi putih" canda Zain diiringi tawa teman temannya (Hahahaa...).

Kring. . . kring. . . kring. . .

Handphone Jayen berbunyi. "Hallo ma?" jawab Jayen.

"Hallo nak, lagi dimana?" tanya mama Jayen.

"Di cafe Tabita nih mah sama teman teman" kata Jayen.

"Ohya tolong mama yah, sebelum pulang kamu ke supermarket dulu yah nak belikan bahan kue untuk mama. Yang perlu dibeli nanti mama kirim pesan saja yah supaya kamu gak lupa" ucap mama Jayen menjelaskan.

"Oh iya maaa" Jayen.

"Ya sudah mama tutup dulu telfonnya yah, Assalamualaikum?" Mama Jayen.

"Ya ma Walaikumsalam maa" Jayen.

Telfon pun terputus.

"Broo pulang dari sini gue mau ke supermarket dulu ya" ucap jayen pada teman temannya.

"Iya Jay, tapi maaf gue gak bisa nemenin ada urusan soalnya" Kata Bilal.

"Lo itu selalu ada urusan sama cewek cewek embatan lo kan" ucap Rizky dengan tertawa.

"Hahahaa lo tau ajaa ky'" kata Bilal.

"Ya udah gue ikut sama lo jay" ucap Zain pada Jayen.

"Okee" Jayen.

"Loo gimana Mon, ikut gak?" tanya Jayen pada Mondi.

"Kayaknya gak deh, gue langsung pulang aja" kata Mondi.

"Terus Lo ky'?" Jayen.

"Gue ikut Bilal donk" kata Rizky dengan tertawa.

"Ya Rizky perlu ikut gue, dia harus belajar deketin cewek supaya gak jomblo terus" kata Bilal dengan nada menyindir diiringi gelak tawa teman temannya.

*Di mall

Endah, Siska, Fika, Winda dan Rindy selesai makan. Mereka pun berjalan jalan mengelilingi mall sambil melihat lihat apa saja yang ingin mereka beli.

"Liat liat baju dulu yuk" ajak Fika pada teman temannya.

"Ayukkk" kata Siska.

Yang lain pun ikut mengekor.

"Ohya abis ini gue mau ke supermarket dulu, ada yang mau gue beli. Temenin ya guyss" kata Endah.

"Tapi maaf dah aku gak bisa ikut, gue harus jemput adek gue nih di tempat les. Kakak gue gak sempat soalnya" ucap Rindy merasa tidak enak.

"Iya gak apa apa kok Rin" ucap Endah tersenyum.

"Iya ada gue kok yang bakal nemenin" tambah Fika.

"Terus yang lain ikut gak" kata Endah bertanya.

"Gue ikut" Siska.

"Terus Lo Win???" tanya Endah.

"Gue balik aja yah nemenin Rindy" kata Winda.

"Okee" ucap Endah.

Setelah selesai memilih milih baju mereka pun keluar mall. Mereka terpisah di parkiran. Endah, Fika dan Siska pergi menuju supermarket, sedangkan Winda dan Rindy menuju tempat Les adik Rindy.

#butuh saran dan Kritiknya yahh guys?😊

jangan bosan bosan bacanya 😉

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***