Terlelap

Evans telah selesai melakukan semua nya dengan beres.Dan tentang Sero? jangan tanya dia sudah habis tak tersisa lagi di terkam oleh singa peliharaan Evans.

"Do siap kan proposal yang akan saya tantatangi hari ini " Ucap Evans kini dia duduk di kursi singgahsana yang tak laim di perusahaan.

" Baik tuan" Ucap Erdo.Lalu menyiapkan proposal yang di maksud oleh Evans.

" Bawa kemari " Ucap Evans.

"Ini tuan"Erdo memberikan proposal yang di minta oleh Evans.

Evans membaca dan meneliti setiap kata yang tercantum dalam proposal tersebut.Setelah memahami nya Evans menyetujui nya dengan menandatangi proposal tersebut.

" Nah!" Evans menyerahkan proposal tersebut kepada Erdo.

"Hubungi perusahaan xx tentang kerja sama yang telah saya setujui." Ucap Evans , saat Erdo telah menerima proposal itu.

" Baik "Ucap Erdo tegas.

"permintaan kerja sama telah du setujui oleh tuan Evans Scrith. " ~ Erdo.

"Terima kasih banyak tuan Erdo,salam hangat untuk tuan Evans Scrith " ~ Client.

"ya" Evans langsung mentup sambungan telepon.

" Sudah tuan " Ucap Erdo menghampiri Evans.

" Siapkan mobil" Ucap Evans dengan meletakkan dokumen di tangan nya yang sudah selesai di periksa oleh nya.

" Baik tuan " Erdo melakukan permintaan bor nya itu.

Evans melangkah pergi keluar dari ruangan nya di susul oleh Erdo.

"ohhhhhh bos bos..... asal tinggal saja untung aku profesional" Batin Erdo.

"Kau memaki ku Do?" Evans menatap Erdo dengan tajam.

" Tidak tuan " Ucap Erdo pura pura berani namun asli nya sudah gemetaran dengan tatapan Evans.

"Awas saja jika kau berani" Ucap Evans kembali dingin lalu memasuki lift khusus.

" Hampir saja"Batin Erdo.

"Tinggg...." Pintu lift terbuka. Evans dan Erdo keluar dari dalam lift berjalan menuju parkiran melewati para karywan nya.

Semua kaum hawa terpesona setiap melihat Evans lewat bagi mereka itu sudah sperti makanan mereka saat melihat Evans lewat di depan mata mereka.

Bukan hanya Evans saja namun Erdo juga di kagumi oleh mereka. Evans dan Erdo adalah lelaki idaman mereka meskipun kedua nya sama sma kejam namun banyak orang yang tergila gila pada kedua makhluk itu.

******

Evans turun dari mobil saat sudah sampai di depan halaman rumah nya.

"Do kau pulang lah " Ucap Evans Dingin berlalu meninggalkan Erdo begitu saja yang masih tetap setia berdiri di depan mobil sampai Evans benar benar masuk ke dalam rumah nya.

Setelah Evans masuk ke dalam rumah,baru lah Erdo pergi pulang menuju apartemen nya.

Evans masuk ke dalam rumah dia tidak melihat sosok istri nya yaitu Anyer.

Dia melangkah masuk lagi ke dalam dapur namun tetap tidak menemukan sosok istri nya.

" Apa dia di dalam kamar?" Batin Evans.

Evans melangkah masuk ke dalam kamar namun tetap tidak menemukan sosok istri nya .

"Berarti dia sedang mandi" gumam Evans.Lalu duduk di tepi ranjang.

Dia mulai membuka dasi nya dan membuka pakaian nya.

Anyer keluar dari dalam kamar mandi dia terkejut saat melihat Evans yang hanya menggunakan boxer saja.

"akhhh....." Teriak Anyer menutup mata nya.

" Ck...bodoh" Evans berlalu meninggalkan Anyer lalu masuk ke dalam kamar mandi.

"huh...untung aku sudah pakaian "gerutu Anyer.

Dia turun ke bawah untuk menyiapkan makan malam buat mereka karena ini sudah menunjukkan pukul 18:30.

Evans turun ke bawah saat dia sudah selesai membersihkan diri dengan mengunakan piayama milik nya turun ke bawah untuk makan malam.

"Ayo makan" Ucap Anyer. Makanan telah terhidang di meja makan dengan rapi dan mengunggah selera.

" Makasih " Ucap Evans kemudian mereka makan bersama sama.

Setelah selesai makan Evans langsung menuju ke kamar dia sangat lelah hari ini dan segera merebahkan diri nya di ranjang.

Anyer berjalan menuju kamar juga setelah selesai membersihkan sisa makan mereka tadi.

Dia masuk ke dalam kamar dan melihat Evans yang sudah sangat terlelap dengan wajah tampan milik nya, kemudian Anyer juga ikut terlelap di samping Evans.