Di kediaman Frans.
"Bisa-bisanya mereka tetap mendapat rekaman itu bagaimana bisa kita kalah cepat untuk mengambilnya?" Teriak Frans pada beberapa anggota suruhannya.
"Maaf Tuan kami terlambat mengambil karena bukan Tuan Alfy saja yang pergi namun ada beberapa orang lagi kepercayaannya jadi mereka berbagi tugas," ucap salah seorang kepercayaan Frans dengan menunduk merasa bersalah.
"Kau bodoh bagaimana bisa lebih dulu mereka sedangkan kalian memiliki jarak lebih dekat dari lokasi itu hah?" Dengan nada yang keras Frans berteriak tepat di depan wajah orang itu.
Sedangkan di rumah sakit Alfy sudah menyusun beberapa berkas yang telah ia persiapkan untuk menghadiri sidang besok pagi ditemani oleh Jacobie di ruangan itu sementara Jee yang sudah tertidur pulas dari tadi karena ditinggal Alfy untuk memeriksa berkas. Seketika Alfy menoleh ke arah Jee dan menatap tersenyum dan tanpa sadar Jac juga ikut menoleh ke arah istrinya.
"Kau mau mati Jac?" tanya Alfy dengan nada dinginnya yang kembali lagi.
"Ma...af Tuan," ucap Jacobie yang tertunduk patuh.
Yah kini Tuannya telah berubah menjadi manusia paling serakah jika menyangkut soal wanita di depannya itu. Sekalipun ia tidak akan rela jika wanitanya mendapat pandangan dari pria manapun.
"Manisnya..." ucap Alfy yang sambil tersenyum masih setia menatap istrinya.
"Astaga Tuan ku mohon jangan terlalu seperti itu wajahmu sangat lucu tidak pantas mengeluarkan ekspresi seperti itu," gumam Jacobie sambil menahan tawa di dalam sana.
"Benarkan Jac dia sangat manis?" tanya Alfy.
"Iya Tuan." Dengan wajah yang tadinya tertunduk mulai memandangi Nona mudanya lagi.
"Lalu apa aku menyuruhmu memandangnya lagi Jac? tanya Alfy yang mulai meninggikan nada bicaranya lagi.
"Astaga apa-apaan ini," gumam Jac kembali dengan menundukkan kepalanya.
"Ingat Jac kau tidak boleh terlalu lama memandang wajah istriku bila perlu jangan pernah memandang wajah istriku jika tidak lehermu akan ku patahkan," ucap Alfy yang setengah mengancam.
"Tuan besok kita jam 8 pagi akan menghadiri sidang pertama bagaimana dengan Nona muda?" tanya Jacobie mengingatkan Alfy tanpa menjawab celotehan Alfy yang membuat Jac rasanya muak sekali.
"Kau atur saja Jac bagaimana yang aman," ucap Alfy datar.
"Baik Tuan saya akan memanggil beberapa orang untuk menjaga Nonan muda dan akan memindahkannya dari ruangan ini," jawab Jacobie dengan penuh ide briliant.
"Iya tentu." Dengan pandangan tajam pada Jac. Yah mereka tahu tidak akan aman untuk wanita didepannya melewati hari esok karena suaminya akan melewati masa menegangkan melawan seseorang yang tidak memiliki hati itu.
Hari untuk Alfy pun tiba kini semua yang mendapat surat panggilan sudah hadir di ruang itu. Tuan Frans menatap ke arah Alfy dengan begitu penuh amarah yang sepertinya akan banyak langkah ia rencanakan kedepannya. Alfy yang melihat itu hanya tersenyum menyeringai sesaat untuk membalas pandangan dari pria Tua itu karena sebelumnya mereka sudah saling mengenal dengan baik.
Tuan Frans dulunya termasuk paman yang begitu perhatian dengan keponakannya dan pada Alfy juga setiap kali Alfy berkunjung ke rumah Gabriel, Tuan Frans selalu ikut berkumpul jika ada pertandingan bola dan mereka selalu menonton bersama dengan suasana yang cukup ramai namun Alfy tidak menyangka jika pria itu memiliki hati yang begitu kejam sampai setega itu hanya demi harta.
Hari ini di ruangan itu Alfy tidak mengeluarkan semua bukti hanya menyerahkan beberapa rekaman yang Alfy dapatkan dari salah seorang kepercayaan Alfy. Rekaman itu berisi tentang mobil yang sudah menabrak Gabriel dengan menunjukkan plat mobil Alfy menghubungkan nama Tuan Frans yang sehari sebelum kejadian itu menyuruh orang kepercayaannya membeli mobil untuk digunakan aksinya hari itu.
"Tuan saya keberatan dengan bukti yang diberikan Tuan lalu menyambungkan dengan diri saya," ucap Frans yang menyatakan bahwa ia tidak terima dan menyangkal bahwa itu adalah perbuatannya.
"Maaf Tuan Alfy bagaimana bisa anda memiliki kesimpulan seperti itu?" ucap hakim di depan saat mendengar Frans menyatakan keberatannya.
"Maaf Ya mulia menurut saya ini adalah hal yang yang patut di curigai bagaimana bisa jika memang insiden itu kebetulan lalu mengapa setelah kecelakaan itu supir dari mobil yang menabraknya melarikan diri dan menurut rekaman cctv yang kita lihat ia melarikan diri dengan beberapa mobil yang yang sudah mengikutinya sejak pertama kali mengikuti jejak Tuan Gabriel," ucap Alfy dengan menunjukkan rekaman cctv lagi dari beberapa titik tempat yang di lewati oleh Gabriel sebelum sampai di tempat kecelakaan itu.
"Lalu apakah dengan hanya bukti cctv ini Kau melaporkanku?" tanya Frans yang mulai tidak bisa mengontrol emosinya.
Beberapa kali perdebatan kembali terjadi, sementara hakim ketua sudah mempelajari kasus yang mereka hadapi kali ini.
Setelah cukup lama mereka mempertimbangkan di ruang persidangan akhirnya hakim ketua mengambil jalan tengah.
"Baiklah sidang hari ini kita hentikan dulu dan kembali kita lakukan bulan depan," putusan hakim sambil memukul palu sidang satu kali di atas meja itu yang menandakan bahwa sidang hari itu ditunda. Lalu mengetukkannya tiga kali menandakan sidang hari itu di tutup.
Bagaiamana bisa persidangan di tunda ketika semua belum selesai? jawabannya bisa, yaitu ketika persidangan memiliki kepentingan, bukan karena apa sidang di tunda. Jadi bisa di katakan di sini pihak penggugat dan tergugat bisa saling di beri kesempatan mengumpulkan bukti-bukti yang sepertinya saat ini masih belum memenuhi kiteria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
wiwik sanjaya
ingen vizenco... kalo ngomongin hakim jd inget the devil jugje 😅
2021-08-05
0
hindina
hakim nya seperti memihak🤔🤔 bener g yaaaa...kita lanjut bacaaaaa😌
2021-06-22
0
Aidah Azis
kenapa lama bgt bulan depan
2021-06-18
0