Setelah beberapa lama kemudian Jee mulai sadar dan ia bisa melihat keadaan di sekelilingnya beberapa wajah yang ia kenali dan saat menatap Alfy ia tersenyum dan mengangkat tangannya yang sedang di kaitkan dengan jarum infusan.
"Ini benar dirimu?" tanya Jee tidak percaya.
"Apa menurutmu ini Pak Deni?" tanya balik Alfy yang membuyarkan kesedihan di ruangan itu.
"Oh iya bagaimana Pak Deni?" tanya Jee.
"Apa-apaan kau ini bukankah menanyakan aku terlebih dahulu mengapa Bapak tua itu," ucap Alfy kesal.
"Aku khawatir padanya," jawab Jee yang masih belum memahami maksud suaminya.
"Kau hanya boleh mengkhawatirkan aku saja apa kau mengerti?" tanya Alfy dengan raut wajah yang sangat kesal.
Semua orang yang berada di dalam ruangan itu hanya saling memandang satu sama lain ketika melihat tingkah Alfy yang membuat mereka bingung tak biasanya ia bersikap kekanak-kanakan seperti itu.
"Pak Deni baik-baik saja Jee ia hanya mengalami goresan sedikit saja di lengannya karena terkena kaca yang pecah," jawab Mami Flora menenangkan anaknya.
"Syukurlah Mi," ucap Jee yang mulai hilang raut khawatirnya.
"Yasudah Jee sebaiknya kamu istirahat yah sayang," Perintah Mamah Syein dengan mengelus kepala Jee yang tengah terbaring lemas.
"Iya Mah," jawab Jee tersenyum.
"Fy kita keluar yah kamu temanin Jee," ucap Mamah Syein.
"Em tidak sebaiknya kalian pulang saja istirahat disini ada Alfy dan Delon yang bisa jagain Jee Mah," Alfy menyuruh kedua orangtua mereka untuk pulang dengan sopan karena ia tahu mereka butuh istirahat setelah suasana tegang tadi yang menimpa keluarganya.
"Baiklah kalau begitu, Nak." ucap Papah Reindra menyetujui.
Mereka semua melangkah keluar menuju pintu keluar rumah sakit itu tiba-tiba salah seorang dokter menghampiri mereka.
"Tuan Syein bagaimana kabarnya?" tanya salah seorang dokter yang sangat mengenali keluarga Syein yang tidak lain adalah pemilik rumah sakit itu.
"Baik Dokter," jawab Tuan Syein tersenyum ramah.
"Syukurlah Tuan," ucap Dokter itu lagi.
"Tolong layani dengan baik anak saya Dok!" Perintah Tuan Syein dengan penuh harap.
"Baik Tuan saya pasti akan melayani dengan baik pasien di rumah sakit ini terlebih lagi keluarga dari Tuan," ucap Dokter lagi.
"Terimakasih yah Dok," ucap Tuan Syein yang kini melangkah menjauh pergi dari rumah sakit bersama baesannya itu.
Alfy yang tengah sibuk memandangi istrinya tanpa memalingkan wajahnya ke lain membuat Jee semakin bingung karena tatapannya yang tidak bisa diartikan oleh istrinya sendiri. Namun tiba-tiba pandangan terputus ketika mendengar pesan singkat dari Jacobie.
"Tuan semua berjalan dengan baik dan sudah selesai," Isi pesan singkat itu.
Kini wajah Alfy tersenyum bahagia tidak ada lagi beban dalam fikirannya yang membuatnya harus pusing dan saatnya ia bermain lagi dengan istri kesayangannya itu. Pandangan yang tadinya sangat tajam berubah menjadi hangat dan mulai mendekat pada tubuh wanita itu. Jee yang melihat mulai jadi salah tingkah dibuat suaminya itu entah apa yang ada dalam fikiran Alfy saat ini karena wajahnya hanya tersenyum namun senyuman itu terlihat seperti kucing yang sedang mengintai seekor tikus yang hendak meloncat saja.
"Kau mau apa?" tanya Jee yang setengah gugup.
Namun saat Jee akan bersuara lagi Alfy sudah menutup bibirnya dengan jari telunjuknya dan mulai berbaring mendekat tubuh istrinya. Yah meskipun dirumah sakit Jee tetap saja merasa dirawat di hotel karena ruangan itu selain luas juga memiliki tempat tidur layaknya kamar pribadi dan hanya keluarga Syein lah yang bisa masuk ruangan itu. Alfy perlahan membaringkan tubuhnya di samping tubuh istrinya dan mulai melancarkan aksinya lagi pada tubuh istrinya yang entah sangat sulit untuk di kendalikan.
Dan terjadilah lagi-lagi hal yang tidak di inginkan sampai akhirnya permainan selesai namun Alfy saat itu bersikap sangat lembut melihat keadaan istrinya yang masih lemas namun tetap saja ia tidak bisa menahan keinginannya. Setelah selesai Alfy membantu Jee menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lalu pergi beristirahat. Jee yang sudah terbaring dikasur tidak perlu menunggu waktu lama ia sudah tertidur dan Alfy yang menghubungi Jacobie sedang sibuk mengatur rencana selanjutnya.
"Tuan kejadian tadi siang benar tepat sasaran ia memang sudah mengetahui pergerakan kita," ucap Jacobie penuh keyakinan.
"Jadi benar merekalah yang membuat Jee kecelakaan Jac?" tanya Alfy dengan nada tinggi.
"Iya benar Tuan, mereka sengaja melakukan itu untuk mengelabuhi kita namun sayangnya kita sudah lebih dulu mengetahui rencananya sampai akhirnya mereka kecolongan denganku," jawab Jacobie.
"Bagus Jac, semua berjalan dengan mulus sampai saat ini." ucap Alfy tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Anonymous
sejauh ini ceritanya masih ok thor
2022-06-12
0
Khaerani Ahmad
Tdk ber pri keistri an.... hahaha. masa iya, hbis kecelakaan langsung digempur......tega.....😇
2021-10-04
0
Maya Astuti
Wah di gembor mulu istrinya😄😄😄😄
2021-08-10
0