Diruangan keluarga Syein kini telah berkumpul Mamah dan Papah Syein yang tengah duduk berdekatan sambil menonton televisi. Alfy dan Jee yang baru saja terlihat menuruni anak tangga seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu hal entah apa yang mereka fikirkan namun tidak ada terdengar satu katapun yang keluar dari mulut mereka hanya ada saling melempar pandangan satu sama lain terlebih Alfy yang tampaknya menginginkan sesuatu namun tidak bisa mengeluarkan. Setibanya mereka di bawah Mamah dan Papah Syein saling memandangi kedua bocah itu dengan tatapan bingung.
"Alfy ada apa, Nak?" tanya Nyonya Syein.
"Tidak ada Mah," jawab Alfy yang setengah terkejut mendengar suara Mamahnya yang membuyarkan lamunannya pada istrinya.
"Kemarilah duduk bersama kami," Papah Syein memanggil kedua anaknya.
Lalu Alfy dan Jee mendekat ke arah Mamah dan Papah Syein lalu bersamaan mendaratkan bokongnya ke kursi empuk diruang itu.
"Jee bagaimana soal pendaftaran kuliahmu?" tanya Papah Syein.
Belum sempat Jee menjawab Alfy sudah menjawab terlebih dahulu. "Sudah Alfy urus Pah minggu depan sudah mulai bisa kuliah," ucap Alfy dengan wajah datarnya.
"Tapi sudah sesuai dengan kampus yang Jee ingin kan Fy?" tanya Mamah Syein.
"Iya Mah," jawab Alfy dingin.
"Ada apasih dengan pria ini mengapa susah sekali untuk bicara baik-baik pada orangtuanya sekalipun?" gumam Jee yang terlihat kesal.
"Jee kau harus ingatyah selain kuliah tugasmu juga sebagai seorang istri harus berjalan melayani suamimu," Papah Syein memberi peringatan pada menantunya dengan lembut.
"Iya Papah tenang saja jangan khawatir," ucap Jee dengan tersenyum.
Setelah beberapa waktu kemudian mereka menuju meja makan untuk makan malam semua menikmati hidangan yang telah disajikan dimeja makan oleh Bi Ria dan bantuan beberapa Bibi lainnya. Sementara dikediaman Priatmana yang tak lain adalah keluarga Jee juga sedang makan malam bersama.
"Pi, rasanya rumah kita sepi sekali yah semenjak Jee menikah," ucap Mami Flora.
"Janga begitu Mi kan masih ada Papi." Papi Indrawan menggoda.
"Ih Papah bukan begitu maksud Mami rumah ini pasti lebih ramai jika mempunyai seorang cucu," jawab Mami Flora.
"Sabar yah Mi mungkin sebentar lagi cucu kita datang hehe," Tawa di meja itu memenuhi ruangan sambil menikmati hidangan.
Waktu sudah semakin malam kini makan malam sudah selesai dan Alfy yang melihat kedua orangtuanya masih berada di ruang keluarga segera berpamitan untuk membawa istrinya istirahat. Mendengar hal itu Jee sudah merasa gugup setengah mati lagi.
"Apa istirahat? percayalah ada hal yang mematikan lagi pasti setelah ini," gumam Jee mendengus kesal namun tidak bisa ia keluarkan.
Jee yang mengikuti langkah Alfy menaiki anak tangga pun hanya terdiam tanpa mengajak suaminya berbicara sedikitpun meskipun dalam fikirannya ada rasa bersalah karena telah meragukan suaminya karena wanita lain. Setibanya di dalam kamar Jee yang melihat Alfy sedang sibuk di meja kerja yang berada dikamarnya dengan laptopnya segera bergegas keluar dan tak lama kembali menggenggam segelas minuman hangat untuk Alfy. Melihat perlakuan Jee padanya membuat senyuman kecil tercipta di wajah tampan Pengacara itu meskipun sedikit terkejut karena tidak biasanya istrinya memiliki sifat perhatian padanya sejak pertama kali mereka bertemu sampai hari itu.
"Aku...minta maaf," ucap Jee dengan ragu.
"Minta maaf atas apa?" tanya Alfy heran.
"Iya minta maaf karena kemarin-kemarin aku meragukanmu," ucap Jee tertunduk malu.
Mendengar itu Alfy langsung menutup laptop didepannya dan beralin memandangi istrinya dan menggenggam erat tangannya lalu berkata, "Kau tidak perlu meminta maaf padaku aku yang salah karena tidak menjaga diri dengan baik," ucap Alfy penuh rasa bersalah.
"Iya tidak apa-apa," jawab Jee tersenyum.
Alfy yang melihat senyuman istrinya itu tiba-tiba saja memeluk tubuh indah wanita di depannya, Jee yang merasa aneh dengan suaminya tidak biasanya bertingkah hangat seperti ini untuk senyum saja sepertinya sulit di lihat. Alfy yang tengah memeluk istrinya langsung dengan sigap menggendong istrinya dan merebahkannya dikasur lalu timbullah berbagai adegan di dalam fikiran Alfy yang membuatnya kembali menyentuh tubuh istrinya dan terjadilah hal yang di inginkan Alfy dan Jee malam itu mereka menghabiskan separuh malam dengan mengeluarkan semua tenaga yang mereka miliki kini Jee sudah tidak merasa canggung lagi ketika bersama Alfy.
Jee yang sudah mulai pintar mengimbangi permainan suaminya tak lagi terlihat kaku, merasakan menerima respon dari istrinya Alfy semakin melancarkan aksinya tanpa mendengarkan keluhan sang istri sampai akhirnya permainan mereka hentikan dengan senyuman yang memancar pada diri masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Fahad Khalif
novelnya banyak revisi ya thor apalagi bagian yg 18+nya,,pertama baca banyak yg gitu"nya
2022-05-31
0
Dwi Mutia Azzahra
itu baru asik
2021-11-18
0
Tina Agus
iya,semangat bwt kk penulis,selamat berkarya 💪👏
2021-11-04
0