Alfy yang kini menyenderkan kepalanya di sandaran kursi sejenak memegangi kepalanya, dan memejamkan mata ia berfikir tentang kasus yang menimpa sahabatnya. Bagaimana bisa seorang paman bisa setega itu hanya untuk mendapatkan kekuasaan yang dimiliki Gabriel.
"Bro, gue akan usaha yang terbaik untuk loh," gumam Alfy sambil tersenyum.
Seketika lamunan Alfy terhenti ketika suara ketukan pintu berbunyi dengan cepat Alfy membuka matanya dan melihat kearah pintu dengan wajah kesalnya lagi.
"Mau apa kau kemari lagi?" tanya Alfy kesal.
"Fy aku minta maaf," ucap wanita itu memohon.
"Pergi sekarang atau kau akan menyesali ini, Di? tanya Alfy dengan nada mengusir dan sorot mata yang begitu tajam.
"Tidak aku tidak akan pergi aku mencintaimu Fy," ucap Diandra menangis.
"Cih...apa kau bilang cinta?" tanya Alfy dengan tawa mendesis jijik.
"Iya aku mencintaimu Fy," ucap Diandra tanpa rasa ragu.
"Menurutmu cinta yang menjebak seseorang untuk melakukan begitu?" tanya Alfy dengan mata melolot ke arah Diandra.
"Iya aku mencintaimu Fy," ucap Diandra lagi.
"Lalu berapa banyak pria yang kau cintai diluar sana jika benar seperti itu, Di?" tanya Alfy tersenyum.
"Maksud mu apa Fy?" tanya Diandra terkejut.
"Kau bermain begitu pandai dan liar kau fikir aku pria bodoh yang menerima wanita ketika memberikan tubuhnya dengan suka rela pada pria idiiih," ucap Alfy sambil mengkerutkan bibir atasnya seperti menunjukkan pada Diandra atas keilfielannya itu.
Alfy yang tadi duduk kini sudah berdiri dan mendekat ke arah Diandra yang sedang duduk dikursi depannya itu setengah menunduk dan Alfy pun mendekatkan bibirnya kearah telinga Diandra menyentuh telinga Diandra dengan bibir dan menghembuskan dengan pelan nafasnya. Diandra yang merasakan hal itu pun mulai merasakan perasaan yang tidak biasanya. Tubuhnya mulai merespon tingkah Alfy dan tanpa sadar Diandra sudah mulai melingkarkan tangannya pada leher Alfy yang kini mulai semakin dekat di lehernya suara dari mulut Diandra mulai terdengar meskipun masih tidak terlalu keras.
Alfy yang mendengar tersenyum kecil memikirkan betapa liarnya wanita yang ada di depannya itu dan langsung saja Alfy yang mencium telinga Diandra membisikkan,
"Jika kau masih menggangguku ku pastikan kau akan malu dengan semua yang kau lakukan pada pria diluar sana," ucap Alfy yang membuat Diandra terkejut dan melepaskan tangannya yang melingkar di leher Alfy.
Yah Alfy memang sudah menyuruh Delon orang kepercayaan Alfy selain Jacobie untuk menelusuri Diandra sampai akhirnya Alfy tahu bahwa Diandra adalah wanita yang suka berganti-ganti pasangan meskipun bukan pacar hanya sekedar teman kencan ia sudah berani memberikan dirinya pada pria. Bagitu juga dengan beberapa mantannya yang berteman baik dengan Alfy menceritakan semua tentang Diandra yang jika menginginkan sentuhan tanpa ragu mendatangi mantannya lagi dengan suka rela.
Diandra sudah bukan idaman pria lagi karena keserakahannya untuk ingin memiliki semua pria bukan hanya Alfy saja, masih banyak lagi pria yang dia kejar-kejar diluar sana. Selain informasi Delon juga menyerahkan beberapa foto Diandra yang berfoto tanpa pakaian selembar pun dengan beberapa pria. Alfy yang membuka laci meja itu langsung menyerahkan map coklat yang tertutup rapi kehadapan Diandra. Wanita itu penasaran saat membuka ia terkejut setengah mati bagaimana bisa foto itu ada bersama Alfy sedangkan hanya Diandra lah yang memiliki foto itu di ponsel pribadinya.
"Mengapa kau terkejut, Di ?" tanya Alfy tersenyum.
"Kau mendapatkan ini dari mana?" tanya Diandra balik.
"Apa kau lupa siapa pria yang berhadapan denganmu ini?" Alfy menatapnya dengan serendah-rendahnya.
"Astaga aku sampai lupa sifat Alfy yang suka menelusuri kehidupan orang lain apapun pasti bisa ia jangkau bagaimana bisa aku seceroboh ini sih?" gumam Diandra yang tertunduk merasa malu.
"Fy, ku mohon maafkan aku kembalilah padaku Fy." Dengan penuh tangisan Diandra berusaha membujuk Alfy sambil sesekali ia mengusap pelan dada bidang Alfy dan ia mulai melancarkan aksinya membuka satu persatu kancing baju Alfy.
Tanpa sadar di depan pintu sana ada sepasang mata indah yang tengah memperhatikan percakapan mereka yah Alfy sudah menyusun rencana sebaik mungkin untuk membuat istrinya bisa mengetahui yang sebenarnya. Alfy juga ingin melihat reaksi Jee padanya apakah ada rasa cemburu atau tidak. Dan seketika semua terkejut ketika Jee dengan cepat mendaratkan satu tangannya pada wajah Diandra. Alfy yang melihat pun terkejut dan dengan cepat ia memeluk tubuh indah istrinya itu.
Diandra yang hampir membalas pada Jee sudah lebih dulu di layangkan tangan oleh Jacobie yah pukulan Jee tidak sebanding dengan pria itu sampai Diandra jatuh tersungkut ke kaki meja kini pipinya bukan lagi berwarna merah namun sudah menjadi biru setengah bengkak.
"Beraninya kau ingin menyentuh Nona mudaku!" Bentak jacobie pada Diandra.
Alfy yang sedang memeluk istrinya tanpa sadar merasakan gesekan pada tubuh Jee yang berusaha memberontak untuk menghampiri Diandra namun dengan cepat Alfy membisikkan ke teling istrinya. "Kau mau memancingku lagi yah dengan gerakan-gerakan tubuhmu ini?" tanya Alfy berbisik.
Jee yang mendengar langsung terdiam seperti patung. "Kau disituasi seperti ini masih memikirkan hal itu aku sangat kesal mengapa kau terlihat santai saja ?" Ucap Jee yang cemberut membuang wajahnya kearah lain.
"Jac urus wanita itu," ucap Alfy dengan melangkah menuju kamar diruangan itu dan melingkarkan tangannya dipinggang kecil milik istrinya.
Diandra yang melihat itu sangat kesal dadanya semakin panas ia sangat yakin apa yang akan mereka lakukan dikamar itu pastilah sudah bisa ditebak. Jacobi yang melihat wajah cemburu pada Diandra hanya tersenyum.
"Kenapa kau ingin yah?" tanya Jacobie pada Diandra.
"Apa maksudmu?" tanya balik Diandra.
"Kau kan wanita yang haus akan hal itu," ucap Jacobie meledek.
Mendengar itu Diandra merasa dangat kesal dan langsung pergi dari ruangan itu Jacobie pun bergegas mengikuti langkah wanita itu dan mendekat untuk berbisik, "Jangan berani untuk kemari lagi jika tidak ingin dipermalukan lebih lagi," ucap Jacobie dengan mengancam wanita itu.
Diandra yang mendengar hanya melirik tajam lalu menuju ke mobil dan seketika ia melajukan mobil merahnya dengan air mata yang membanjiri pipi bengkaknya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Daniel Duma
👍
2021-12-29
0
Silviana Jalil
nah,..ini nih yg sya suka,, semangat othour
2021-10-08
0
Maya Astuti
Bagus jee,hajar pelakor jee
2021-08-10
0