Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 15.40 waktunya Jee bersiap untuk mandi membersihkan diri yang ia rasa sudah cukup lelah beberapa bulan belakangan ini untuk belajar tanpa ada bermain diluar sana. Bi Ria yang sudah menyiapkan air hangat untuk Nona mudanya segera menghampiri Jee yang sedang asik berbaring dikasur sambil memainkan ponselnya terlihat wajah bahagianya.
"Nona airnya sudah siap," ucap bi Ria.
"Oh Bibi ia terimakasih yah Bi," ucap Jee dengan segera bergegas menuju kamar mandi.
"Bibi keluar dulu Non bajunya sudah bibi taruh di situ," ucap bi Ria sambil menunjuk ke arah pinggir kasur.
"Baik Bi." Jee menjawab setengah berteriak karena sudah didalam kamar mandi.
Setelah Jee selesai mandi dan berpakaian entah mengapa tubuhnya sangat melelahkan, ia melihat di meja ada obat bertuliskan vitamin. Ia pun meneguk satu butir obat itu, ternyata ia tidak tahu jika Alfy memang selalu meminumnya ketika sulit tidur dulu dan ia lupa mengganti tempat obatnya.
Alfy hanya mengambilnya sebagai wadah karena dari dokter memang hanya di beri plastik klip obat biasanya.
Mobil Mewah berwarna hitam seketika memasuki kediaman Syein yah yang tidak lain adalah mobil kantor Alfy, kini ia sudah pulang kerumah dengan wajah lelahnya menahan semua beban hari ini baginya sangat menguras energinya.
Saat mobil terparkir tepat di pintu kedatangan rumah Syein dengan segera Jacobie membuka pintu dan mengambil tas yang ada ditangan Alfy. Lagi-lagi Alfy menoleh diantar pelayan tidak ada wajah istrinya yang ikut menyambutnya rasa kesalnya sama sekali tidak bisa terobati dengan melihat wajah cantik istrinya itu.
Dengan segera pun Alfy memasuki rumah lalu menaiki tangga satu persatu menuju kamarnya. Seketika ia melihat wajah istrinya yang tengah tertidur lelap diatas kasur tanpa menggunakan olesan make up diwajahnya. Alfy yang melihat pemandangan itu tersenyum.
"Sempurnanya wanita didepanku ini hanya ialah pengobat lelahku saat ini," gumam Alfy sembari menatap tanpa henti ke arah istrinya.
Seketika lamunannya terhenti saat melihat Jee bergerak menuju pinggir kasur yang hampir saja terjatuh. Dengan cepat Alfy menahan tubuhnya dan memberikan bantal guling dipinggir.
Dengan tersenyum ia mengusap wajah Jee menggunakan punggung tangannya itu. Alfy mendarat satu kecupan pada kening istrinya dan terciumlah aroma tubuh Jee yang sangat wangi rasanya Alfy sudah seperti habis mandi hanya mencium aroma wangi istrinya membuatnya sangat segar.
Tanpa menunggu lama Alfy segera menuju kamar mandi karena rasa lengket pada tubuhnya yang seharian belum sempat berganti baju. Sehabis mandi Alfy tidak mengenakan pakaian ia hanya menggunakan celana pendek saja rasanya lebih bebas ketika tidur tidak menggunakan baju fikirnya. Namun karena melihat istrinya yang tidur begitu menggoda terlintas fikiran jail Alfy untuk menggoda Jee.
Perlahan pria itu menyentuh lembut leher putih milik istrinya sambil menghembuskan nafasnya dengan perlahan, Jee yang mendapat perlakuan dari suaminya tampak merespon dengan nafas yang sudah tidak beraturan lagi.
Alfy melihat respon yang di berikan sang istri bukannya berhenti malah melanjutkan aksinya kini tercium aroma wangi Jee yang menyebar di indra penciuman Alfy.
Tentu saja Alfy tidak menghentikan hal itu ia semakin berani melakukan hal yang lebih jauh lagi sampai akhirnya tanpa sadar Jee mengeluarkan suara-suara yang membuat Alfy semakin bersemangat melanjutkan permainannya.
Kini tangan Jee sudah memegangi kepala suaminya sesekali menjambak rambut Alfy kasar. Dengan mata Jee yang masih tertutup ia begitu menikmati suasana malam itu, kini Alfy sudah membuat Jee melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Alfy benar-benar merasakan hal yang luar biasa malam itu baru pertama kali ia bisa merasakan hal yang bisa memuaskan.
Saat Alfy dan Jee selesai melakukan masih saja mata Jee tertutup, melihat hal itu Alfy tersenyum penuh kemenangan karena telah memenangkan haknya malam ini.
“Mengapa ia hanya seperti itu? Bagaimana bisa tidak bangun?”
"Bagaimana ekspresinya besok yah ketika mengetahui malam ini?" gumam Alfy lagi.
"Aku haus," ucap Jee sambil tetap memejamkan matanya.
Mendengar hal itu Alfy dengan segera mengambilkan air dan meminumkan Jee yang masih tetap tertidur.
"Ah lucu sekali sih dia bisa saja tertidur sambil minum." Alfy tertawa geli melihat tingkah istrinya yang seperti anak kecil itu.
Mereka pun tidur dengan berpelukan seperti pasangan yang layaknya saling mencintai tanpa ada kebencian diantaranya. Namun ketika pagi tiba Jee yang baru membuka matanya perlahan terkejut melihat keadaannya yang tidak menggunakan sehelai pakaianpun dan terlebih lagi melihat.
"Apa ini pelukan?" gumam Jee yang terbangun dan segera mendorong tubuhnya menjauh.
Jee benar-benar terkejut melihat bekas merah disprei miliknya yang sepertinya sudah mengering. Ia menyadari hal yang terlintas difikirannya tadi malam. Fikirnya hanya mimpi karena sudah lama tidak bicara ataupun bertatap pada suaminya sampai bisa mimpi segila itu ternyata bukanlah mimpi itu benar kenyataan.
Rasanya Jee benar-benar malu membayangkan ekspresinya tadi malam seperti apa yang ikut menikmati permainan yang dibuat Alfy. Seketika pipi gadis itu memerah menahan malu ia tidak akan sanggup untuk menatap wajah suaminya lagi setelah kejadian semalam tentunya.
Lamunan Jee terhambur ketika mendengar Alfy yang sudah menghela nafas saat bangun dan perlahan mengusap-usap mata dengan jarinya. Ia melihat Jee yang berdiri mematung tersenyum ria karena ia sudah tahu jawabannya pastilah soal semalam yang tanpa sadar ia lakukan pada suaminya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Suzanne Chan
jdi ga tertarik plin plan cweknya..
2021-11-03
0
Esti Denok
oo alah jee jee
2021-11-02
0
ani nurhaeni
jika berbicara berdua masalah tidak berakhir
coba lah dengan bobo berduaa
gtuu kalii yaaa.. aahh othor niiihhh..
2021-08-04
0