Setelah melihat Jee dan Alfy yang beranjak pergi ke kamar, sementara Nyonya Flora, Tuan Indrawan dan Fiki kini berpamitan untuk segera pulang. Nyonya dan Tuan Syein ikut mengantarnya ke halaman rumah mereka.
***
Diperjalanan.
“Nak kamu kapan kembali ke Indonesia ?” tanya Tuan Indrawan.
“Baru kemarin sore Pi,” jawab Fiki.
“Pantas saja kamu belum menemui kami,” jawab mami Flora sembari tersenyum lebar.
“Iya Mi rencananya itu aku mau kerumah eh dijalan malah melihat kecelakaan dan ternyata kita bertemu di rumah sakit hehe,” jawab Fiki tertawa.
“Iya kebetulan sekali untung saja ada kamu, Nak,” jawab Tuan Indrawan.
Sesampai dirumah Nyonya Flora dan Tuan Indrawan mengajak Fiki untuk masuk dan ikut makan malam. Nyonya Flora membuatkan makanan favorit Fiki semasa kecil dulu.
“Nih mami buatin masakan kesukaan kamu loh,” ucap Nyonya Flora.
“Wah Mi aku sangat rindu masakan ini,” jawab Fiki.
Yah jika untuk pria itu Nyonya Flora pasti akan memasaknya sendiri tanpa bantuan para bibi. Lasagna buatan Nyonya Flora rasanya memang berbeda dengan tangan-tangan koki handal bagi Fiki.
Setelah makan selesai Fiki berniat untuk pulang namun lagi-lagi Nyonya Flora menahannya.
“Nak, tidurlah disini apakah kamu tidak merindukan rumah ini ?” tanya Nyonya Flora.
“Baiklah Mi aku tidur disini,” jawab Fiki dengan menghela nafas pelan jika Nyonya Flora yang meminta ia tidak akan bisa menolaknya rasa sayangnya begitu besar pada Ibu satu itu.
Jee andai saja kamu masih disini bahagianya kita bisa menghabiskan waktu berdua sudah banyak sekali hal yang terlewatkan antara kita rasanya aku ingin sekali berbagi cerita padamu sayangnya kau sudah tidak dirumah ini.
***
Sampai akhirnya pagi pun tiba setelah membersihkan tubuh Fiki menuruni anak tangga satu persatu dengan tatapan kesudut-sudut rumah itu ia mengingat memori saat dulu selalu bersama Jee dirumah itu semasa kecilnya. Seketika pikirannya terpecah saat Nyonya Flora memanggilnya sarapan.
“Nak, kemarilah sarapan,” panggil Nyonya Flora.
“Iya Mi,” jawab Fiki.
“Wah lagi-lagi Mami memasak kesukaanku astaga bisa gendut aku jika tinggal disini hehe,” ucap Fiki tertawa.
“Tidak apa-apa kau gendut tetap saja banyak wanita yang menginginkanmu wajahmu begitu tampan Nak kau seorang pria mapan jadi jangan khawatir kebaikanmu juga sangat luar biasa,” puji Nyonya Flora.
“Kemari makanlah,” ucap Tuan Indrawan.
Setelah sarapan selesai Fiki pun pamit untuk pulang. Saat diperjalanan tiba-tiba saja hpnya berdering.
“Jee ?” gumam Fiki heran sambil menggeser layar hp untuk menerima panggilan itu.
“Halo Kak, kau sedang ada dimana ?” tanya Jee.
“Em ini dijalan menuju rumahku ada apa Jee ?” tanya Fiki.
“Bisa kesini tidak ?” Jee kembali bertanya.
“Tentu saja apa yang tidak untukmu ?” ucap Fiki semangat.
Ia melajukan segera mobil Ferrari putih miliknya. Tak lama kemudian sampailah ia dikediaman Syein biglous. Belum sempat ia masuk kedalam rumah itu Jee sudah keluar lebih dulu dengan kakinya yang setengah pincang.
“Jee, mengapa kau keluar kamar tubuhmu masih lemas ?” tanya Fiki khawatir.
“Ayolah Kak bawa aku bermain aku bosan,” jawab Jee memanyunkan bibir mungilnya itu.
“Iya baiklah,” ucap Fiki yang memang dari dulu selalu saja tidak bisa menolak permintaan wanita didepannya itu.
“Kita ke bioskop yah, Kak.” ucap Jee tersenyum sambil memeluk lengan Fiki sebelah yang fokus menyetir.
“Iya.” ucap Fiki tersenyum ke arahnya.
***
Disisi lain kediaman Syein Biglous.
“Nak, apakah Jee sudah makan dan minum obat ?” tanya Nyonya Syein.
“Sebentar Mah aku coba lihat dikamar,” ucap Alfy yang baru saja selesai olahraga di ruangan fitnesnya yang berada di sebelah kolam.
Saat menghampiri kamar ia terkejut melihat kamar yang kosong dan rapi makanan, obat semua sudah habis.
“Bi, bibi Ria.” panggil Alfy pada pelayan yang merawat Jee.
“Iya Tuan,” jawab Bi Ria sambil berlari kecil dan menunduk.
“Kemana Jee pergi, Bi ?” tanya Alfy khawatir.
“A...anu Tuan em Nona pergi menonton,” jawab bibi Ria ragu.
“Apa ?” Alfy terkejut dan melotot matanya yang besar itu sangat terlihat marah namun tetap saja ia terlihat semakin tampan.
“Sama siapa Bi ?” tanya Nyonya Syein.
“Katanya sih sama Tuan Fiki nyonya,” jawab bi Ria dengan takut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Tina Agus
1 sama y
2021-11-03
0
Esti Denok
rasain tu alfy
2021-11-02
0
Khaerani Ahmad
Bgus tuh..... biar gak se enae ssma istri... hhhhhh knp sy dukung ya.😁
2021-10-04
0