KE ENAM

Abila kembali memasuki area club.

Sambil menunggu para pengunjung datang, dia hanya duduk di kursi depan meja Bartender. sesekali menyesap minuman bersoda dari gelas kecil di pegangannya.

"kenapa tak berkumpul bersama teman-teman mu hm?." tanya Nita dengan senyum manis nya.

"aku sedang malas Kak, kaki ku terasa ngilu memakai sepatu berhak tinggi. Mungkin belum terbiasa kali ya?."

Nita hanya menggeleng mendengar penuturan Abila. Kemudian pandangan nya teralih pada pintu masuk club.

"sttt....sttt...lihat tuh pelanggan tetap mu datang lagi." Nita mengode dengan dagunya.

Abila menaikkan sebelah alisnya, kemudian memutar badan melihat siapa gerangan yang di maksud Nita. Setelah melihat siapa orang itu, Abila mendadak bad mood .

"astaga orang itu lagi, apa tidak bosan dia mendatangi ku selama seminggu ini." Abila merolling bola matanya malas.

Sudah terhitung satu minggu lama nya Johan mendatangi Abila. Tidak ada kata menyerah untuk nya selagi gadis itu belum mau menyetujui permintaan nya, ia akan tetap berjuang.

"apa kau tidak bosan Tuan? setiap hari kesini?." ucap Abila sambil menggoyangkan isi minumanya., sepertinya gelas yang di pegang lebih menarik perhatianya. Dari pada harus melihat pemuda yang ada di dekat nya ini.

ck .... membuat mataku sakit saja...setiap hari harus melihat wajahnya.

"aku tidak pernah merasa bosan sedikit pun Nona, selama kau masih belum menyetujui permintaan ku." lirih Johan merasa begitu putus asa.

"hah....sungguh kepala ku terasa pening mendengar ucapan mu Tuan, kenapa Anda tidak mau mengerti . Jawabanku tetap lah sama , aku tidak bisa . Maaf Tuan muda yang terhormat." jengah Abila.

Johan terdiam tubuhnya merosot kebawah, dan bersimpuh di samping kaki Abila. sembari memohon.

"ku mohon Nona , tolonglah aku. Aku sangat butuh bantuanmu, andai aku bisa meminta tolong pada orang lain akan aku lakukan, tapi sayang nya tidak bisa. Hanya kau seorang yang bisa menolong hidup Adik ku. Ku mohon, jika kau tidak bisa menolong ku maka Adik ku akan bunuh diri." Johan mendongakkan kepalanya dan menggenggam tangan Abila , air mata entah sejak kapan sudah membasahi pipinya.

Abila terdiam , ucapan Johan begitu dalam. Hatinya terasa berdesir. Lubuk hati terdalamnya merasa begitu iba , apa lagi terlihat ada ketulusan terpancar di kedua netra pemuda itu.

sebenarnya seperti apa sosok Adikmu itu? kenapa dia begitu memuja Adira. Hingga dia rela mengorbankan nyawa hanya untuk gadis itu.

Abila memejamkan kedua matanya. Berusaha menetralkan emosinya.

mungkin ini adalah keputusan yang benar-benar ingin aku ambil. Semoga aku tak salah mengambil keputusan ini.

"baiklah...aku akan mencoba menolong Anda Tuan. Tapi dengan satu syarat." putus Abila.

Sontak membuat Johan berbinar dan berdiri dari duduk bersimpuh nya.

"benarkah kau mau membantuku? terima kasih....aku sangat berterima kasih kepada mu Nona." Johan mengguncang bahu Abila saking bahagianya.

"Tuan ...hentikan ini, kau belum menyetujui persyaratan ku." risih Abila , melepaskan pegangan tangan Johan dari bahunya.

"ah..iya maaf, aku sampai lupa.. apa persyaratan yang kau minta hm?."

"aku tak ingin ada kontak fisik dengan Adik anda Tuan." pinta Abila.

Johan tersenyum, dan berkata.

"kau tak perlu khawatir tentang itu, selama Adikku dekat dengan Adira, dia tidak pernah menyentuh gadis itu dalam hal int*m. Mungkin hanya sekedar berciuman saja tidak lebih." seru Johan.

Abila mengangguk paham.

"kapan aku mulai bekerja Tuan?."

"nanti lusa , kita persiapkan dirimu terlebih dahulu agar benar-benar mirip dengan Adira."

"Baiklah...aku akan meminta ijin pada Kak Nita dulu."

"baiklah, oiya...aku akan melunasi seluruh hutang mu dan juga ini kunci mobil mu." ucap Johan sambil mengulurkan kunci mobil di tangannya untuk Abila.

"tidak perlu Tuan, kau sudah melunasi hutang-hutang ku dan memberikan gaji bulanan ku saja sudah lebih dari cukup. Aku tak perlu mobil atau pun Apartemen. Aku akan tinggal bersama teman ku untuk sementara waktu." titah Abila.

Johan tersenyum simpul.

kau benar-benar gadis yang baik , gadis lain pasti akan dengan senang hati menerima jika di berikan fasilitas mewah, tapi kau malah menolak nya. Gadis yang langka.

"kenapa kau menolak nya hm?." tanya Johan penasaran.

"aku hanya ingin membantu mu Tuan, kau cukup membayar gaji bulanan ku saja." sahut Abila dengan senyum teduhnya.

Semenjak saat itu Abila sudah meminta ijin kepada Nita untuk berhenti bekerja di club dan beralih bekerja dengan Johan. Johan sering mengajak Abila bertemu di cafe sekedar membahas tentang kehidupan Jovin, agar Abila mengerti apa saja yang harus ia lakukan. Saat menjalankan pekerjaan nya nanti.

Seperti saat ini, Johan menyuruh Marsel untuk menjemput Abila dan mengajak nya bertemu di sebuah cafe langganan mereka.

Di dalam perjalanan menuju cafe Marsel dan Abila sedikit bercanda mengusir kejenuhan.

"Bil... kalau boleh jujur kau terlihat lebih cantik kalau berdandan natural seperti ini." puji Marsel.

Abila tersenyum malu, sambil berkata.

"apaan sih Kak... berarti mata Kakak perlu di periksakan ke dokter." sahutnya.

Marsel menautkan kedua alisnya.

Kedua mata ku baik-baik saja kenapa di suruh periksa ke dokter?

"kenapa begitu? aku tidak sakit." jawab Marsel bingung.

"karna Kakak orang pertama yang memuji ku cantik...." sahut Abila kemudian.

Marsel terkekeh, Abila benar-benar gadis yang berbeda.

" aku berkata jujur tau... oh ya, aku mau bertanya kepada mu, emm.... apakah temanmu yang bernama Nita sudah mempunyai seorang kekasih?." tanya Marsel penuh harap.

"mungkin belum Kak, Karena aku belum pernah melihat nya dekat dengan seorang pemuda." Jawab Abila seraya menoleh ke samping melihat reaksi Marsel.

Marsel tersenyum lebar dengan mengetuk kecil kemudinya.

"kenapa Kakak bertanya seperti itu haa? apa Kakak menyukai temanku?." goda Abila sedikit menaik turun kan kedua alisnya.

Marsel mengelus tengkuknya sambil tersenyum.

"emm.... sepertinya begitu." ucap nya.

Tak terasa akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju. Mereka pun masuk dan mencari tempat duduk yang kosong, menunggu kedatangan Johan.

"ku kira Tuan Johan sudah datang, kenapa dia lama sekali?." gerutu Abila.

"tidak usah formal begitu, panggil Johan Kakak saja seperti kau memanggilku." tutur Marsel. Abila hanya mengangguk paham.

Tak lama yang di tunggu-tunggu pun tiba.

Johan datang dan menenteng banyak sekali paper bag di kedua tangannya.

"BRAKKK....

Johan menaruh barang-barang itu di meja depan Abila dan Marsel duduk.

"astaga...berat sekali." keluhnya.

"itu apa Tuan?." tanya Abila heran.

"ini perlengkapan mu untuk bekerja, coba kau lihat? semoga saja kau menyukai nya." ucap Johan.

Abila menurut dan mengambil salah satu paper bag itu, melihat isinya. Seketika kedua bola matanya terbuka lebar.

Gadis itu tercengang melihat isi-isi paper bag di hadapannya yang isinya semua barang-barang Branded , serta perhiasan yang mungkin harga tak terjangkau oleh otak nya.

"Tuan ini semua untuk ku?." tanya Abila tak percaya.

" iya... untuk menunjang penampilan mu, karena Adira suka berpakaian dan memakai aksesoris seperti itu. Jadi kau harus merubah tampilan mu." sahut Johan.

Abila masih tak habis fikir dengan gaya hidup kembaranya yang menurut nya benar-benar gila.

Terpopuler

Comments

Afriyaldi Yaldi

Afriyaldi Yaldi

setuju... johan sangat cocok sama abila... sama2 baik...

2022-02-27

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

aku suka

2021-08-12

0

Finanda Putri

Finanda Putri

masih bingung dg alurnya, peran utamanya johan apa jovin ya, aku suka johan

2021-05-21

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 AWAL
3 KEDUA
4 KETIGA
5 KE EMPAT
6 KELIMA
7 KE ENAM
8 KE TUJUH
9 KE DELAPAN
10 KE SEMBILAN
11 SEPULUH
12 SEBELAS
13 DUA BELAS
14 TIGA BELAS
15 EMPAT BELAS
16 LIMA BELAS
17 ENAM BELAS
18 TUJUH BELAS
19 DELAPAN BELAS
20 SEMBILAN BELAS
21 DUA PULUH
22 DUA SATU
23 DUA DUA
24 DUA TIGA
25 DUA EMPAT
26 DUA LIMA
27 DUA ENAM
28 DUA TUJUH
29 DUA DELAPAN
30 DUA SEMBILAN
31 TIGA PULUH
32 TIGA SATU
33 TIGA DUA
34 TIGA TIGA
35 TIGA EMPAT
36 TIGA LIMA
37 TIGA ENAM
38 TIGA TUJUH
39 TIGA DELAPAN
40 TIGA SEMBILAN
41 EMPAT PULUH
42 EMPAT SATU
43 EMPAT DUA
44 EMPAT TIGA
45 EMPAT EMPAT
46 EMPAT LIMA
47 EMPAT ENAM
48 EMPAT TUJUH
49 EMPAT DELAPAN
50 EMPAT SEMBILAN
51 LIMA PULUH
52 LIMA SATU
53 LIMA DUA
54 LIMA TIGA
55 LIMA EMPAT
56 LIMA LIMA
57 LIMA ENAM
58 LIMA TUJUH
59 LIMA DELAPAN
60 LIMA SEMBILAN
61 ENAM PULUH
62 ENAM SATU
63 ENAM DUA
64 ENAM TIGA
65 ENAM EMPAT
66 ENAM LIMA
67 ENAM ENAM
68 ENAM TUJUH
69 ENAM DELAPAN
70 ENAM SEMBILAN
71 TUJUH PULUH
72 TUJUH SATU
73 TUJUH DUA
74 TUJUH TIGA
75 TUJUH EMPAT
76 TUJUH LIMA
77 TUJUH ENAM
78 TUJUH TUJUH
79 TUJUH DELAPAN
80 TUJUH SEMBILAN
81 DELAPAN PULUH
82 DELAPAN SATU
83 DELAPAN DUA
84 DELAPAN TIGA
85 DELAPAN EMPAT
86 DELAPAN LIMA
87 DELAPAN ENAM
88 DELAPAN TUJUH
89 DELAPAN DELAPAN
90 DELAPAN SEMBILAN
91 SEMBILAN PULUH
92 KPTM II 01
93 KPTM II 02
94 KPTM II 03
95 KPTM II 04
96 KPTM II 05
97 KPTM II 06
98 KPTM II 07
99 KPTM II 08
100 KPTM II 09
101 KPTM II 10
102 KPTM II 11
103 KPTM II 12
104 KPTM II 13
105 KPTM II 14
106 KPTM II 15
107 KPTM II 16
108 KPTM II 17
109 KPTM II 18
110 KPTM II 19
111 KPTM II 20
112 KPTM II 21
113 PENGUMUMAN
114 Chapter 01
115 Chapter 02
116 Chapter 03
117 Chapter 04
118 Chapter 05
119 Chapter 06
120 Chapter 07
121 Chapter 08
122 Chapter 09
123 Chapter 10
124 Chapter 11
125 Chapter 12
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PROLOG
2
AWAL
3
KEDUA
4
KETIGA
5
KE EMPAT
6
KELIMA
7
KE ENAM
8
KE TUJUH
9
KE DELAPAN
10
KE SEMBILAN
11
SEPULUH
12
SEBELAS
13
DUA BELAS
14
TIGA BELAS
15
EMPAT BELAS
16
LIMA BELAS
17
ENAM BELAS
18
TUJUH BELAS
19
DELAPAN BELAS
20
SEMBILAN BELAS
21
DUA PULUH
22
DUA SATU
23
DUA DUA
24
DUA TIGA
25
DUA EMPAT
26
DUA LIMA
27
DUA ENAM
28
DUA TUJUH
29
DUA DELAPAN
30
DUA SEMBILAN
31
TIGA PULUH
32
TIGA SATU
33
TIGA DUA
34
TIGA TIGA
35
TIGA EMPAT
36
TIGA LIMA
37
TIGA ENAM
38
TIGA TUJUH
39
TIGA DELAPAN
40
TIGA SEMBILAN
41
EMPAT PULUH
42
EMPAT SATU
43
EMPAT DUA
44
EMPAT TIGA
45
EMPAT EMPAT
46
EMPAT LIMA
47
EMPAT ENAM
48
EMPAT TUJUH
49
EMPAT DELAPAN
50
EMPAT SEMBILAN
51
LIMA PULUH
52
LIMA SATU
53
LIMA DUA
54
LIMA TIGA
55
LIMA EMPAT
56
LIMA LIMA
57
LIMA ENAM
58
LIMA TUJUH
59
LIMA DELAPAN
60
LIMA SEMBILAN
61
ENAM PULUH
62
ENAM SATU
63
ENAM DUA
64
ENAM TIGA
65
ENAM EMPAT
66
ENAM LIMA
67
ENAM ENAM
68
ENAM TUJUH
69
ENAM DELAPAN
70
ENAM SEMBILAN
71
TUJUH PULUH
72
TUJUH SATU
73
TUJUH DUA
74
TUJUH TIGA
75
TUJUH EMPAT
76
TUJUH LIMA
77
TUJUH ENAM
78
TUJUH TUJUH
79
TUJUH DELAPAN
80
TUJUH SEMBILAN
81
DELAPAN PULUH
82
DELAPAN SATU
83
DELAPAN DUA
84
DELAPAN TIGA
85
DELAPAN EMPAT
86
DELAPAN LIMA
87
DELAPAN ENAM
88
DELAPAN TUJUH
89
DELAPAN DELAPAN
90
DELAPAN SEMBILAN
91
SEMBILAN PULUH
92
KPTM II 01
93
KPTM II 02
94
KPTM II 03
95
KPTM II 04
96
KPTM II 05
97
KPTM II 06
98
KPTM II 07
99
KPTM II 08
100
KPTM II 09
101
KPTM II 10
102
KPTM II 11
103
KPTM II 12
104
KPTM II 13
105
KPTM II 14
106
KPTM II 15
107
KPTM II 16
108
KPTM II 17
109
KPTM II 18
110
KPTM II 19
111
KPTM II 20
112
KPTM II 21
113
PENGUMUMAN
114
Chapter 01
115
Chapter 02
116
Chapter 03
117
Chapter 04
118
Chapter 05
119
Chapter 06
120
Chapter 07
121
Chapter 08
122
Chapter 09
123
Chapter 10
124
Chapter 11
125
Chapter 12

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!