KE EMPAT

Johan membaca lembaran biodata lengkap seorang gadis bernama Abila, di hadapannya.

Kedua alisnya bertaut seakan terkejut dengan apa yang di bacanya.

"ini mustahil, nama yang berbeda , tanggal kelahiran yang sama, nama orang tua yang sama. Apa mungkin gadis ini adalah kembaran Adira? tapi kenapa Adira bilang bahwa dia tidak punya Saudara?." batin Johan merasa begitu bingung.

"boleh ku tau, apa gadis ini mempunyai Saudara kembar?." tanya Johan, menatap begitu intens kearah Nita.

Marsel yang tak tau apa-apa hanya memilih diam, memperhatikan percakapan Johan dan Nita.

"setahuku memang benar dia punya saudara kembar, dan yang menyebabkan ia harus bekerja di sini juga saudara kembarnya itu." jelas Nita dengan santai nya.

Johan mengernyitkan dahinya. Tak mengerti maksud gadis dihadapannya ini.

"bisa kau jelaskan apa maksudmu?." pinta nya.

"Abila hanya bercerita sedikit, dia bilang jika dirinya saat ini tengah di belit hutang . Namun ia hanyalah korban dari ulah saudaranya. Gadis itu yang berhutang Abila yang harus menanggungnya, hah ! kasihan sekali nasibnya." Nita menatap nanar ke arah Abila.

Johan sedikit menyunggingkan sebelah bibir nya. terbelit hutang ya, bagus ...mungkin ini akan mempermudah rencana ku. Gumam Johan.

Katakan jika dia jahat, namun ini jalan satu-satunya agar ia terbebas dari tekanan Jovin . Dan kemungkinan Adiknya akan sembuh dari depresi yang di deritanya.

"aku ingin memesan gadis itu ." pinta Johan.

Nita mengernyitkan dahinya. Apa maksud pemuda ini ? memesan dalam hal bagaimana? . Fikirnya.

"maaf Tuan...Abila tak melayani dalam hal seperti itu." ucap Nita seraya melirik Johan. Johan yang mengerti arah ucapan Nita hanya terkekeh.

"maksudmu apa hm?." tanya Johan sedikit menggoda Nita.

Marsel yang sedari tadi menyaksikan percakapan itu hanya berdehem.

"maaf, maksud ku , Abila hanya melayani pengunjung dalam sebatas mendengar kan curhatan mereka, tanpa ada sentuhan fisik." jelas Nita.

Johan tersenyum, ia tak salah memasukkan gadis itu dalam rencana nya, karena ternyata gadis itu adalah gadis baik-baik yang menjunjung harga diri nya. Batin Johan.

"baiklah aku mengerti, aku hanya ingin membicarakan sesuatu padanya." tutur nya.

"kau ingin bicara apa, bisa kau memberitahu ku? Abila spesial di sini, Tak sembarangan orang bisa mengajak nya membahas masalah pribadi." ucap Nita begitu datar. Ia hanya ingin melindungi Abila.

"baiklah akan aku ceritakan semua tujuanku pada gadis itu. Aku mempunyai seorang Adik laki-laki, dia sedang sakit . Dan kau tau semua itu ulah saudara Abila, Gadis itu adalah Adira. Adik ku terus saja mencari keberadaan Adira, dan menyuruh ku untuk mencarinya. Jika gadis itu tak ketemu maka Adik ku akan bunuh diri. Jadi aku ingin meminta bantuan kepada Abila untuk menyamar sebagai saudara kembarnya. Sampai Adik ku sembuh, aku berjanji akan membebaskan Abila. " cerita Johan, dengan tatapan sedih.

Nita ikut sedih mengingat masa lalu nya, ia juga pernah mempunyai seorang Adik laki-laki, dan Adiknya juga bunuh diri, karena kedua orang tua nya melarang untuk menjalin hubungan dengan gadis impiannya. Hal itulah yang sampai sekarang masih terngiang di otaknya, Nita masih belum bisa memaafkan diri nya sendiri. Ia tidak bisa menjaga Adiknya dengan baik, hingga ia harus kehilangan sosok Adik tersayang nya itu.

"aku mengerti apa yang sedang kau rasakan, bujuk Abila agar dia mau membantu mu, jangan buat dirimu menyesal untuk selamanya karena harus kehilangan Adik yang kau sayangi, seperti diriku." lirihnya di akhir kalimat.

"jadi kau mengijinkan Abila kerja dengan ku? ." tanya Johan tak percaya.

"semua keputusan ada di tangan Abila, aku tak punya hak untuk melarang nya atau pun memaksa nya." ucap nya begitu tulus.

Marsel tersenyum simpul, tak menyangka gadis yang ia puja-puja ternyata begitu bijak. Ia semakin yakin jika ia tidak salah pilih.

John mendekati Abila, dan berbisik.

" aku menyewamu , ayo ikut aku ke ruang VIP, ada yang ingin ku bicara kan dengan mu." ucap nya.

Abila mengernyit kan dahinya. Ruang VIP? untuk apa? pikirnya.

"maaf Tuan ...aku tak melayani lebih..." ucap nya sembari tertunduk malu.

Johan terkekeh geli, lucu sekali gadis ini. Terlalu polos. Gumam nya dalam hati.

"kau tidak usah takut, aku berjanji tidak akan berbuat macam-macam, hanya ingin membicarakan sesuatu yang penting." jelas Johan. . Abila hanya mengangguk dan mengikuti Johan menuju ruang VIP.

Sesampainya di ruangan itu, Abila menduduki sofa merah yang sudah tersedia di sana , dengan Johan yang juga ikut duduk di hadapannya dengan meja sebagai penghalang jarak antara mereka berdua.

"boleh langsung bicarakan apa keinginan Tuan? ." tanya Abila mengawali.

Johan meraup wajahnya kasar, ia bingung harus berkata bagaimana, ia takut gadis ini akan menolak keinginan hati nya. Biar bagaimanapun permintaan nya ini tidak lah mudah .

"aku bermaksud meminta bantuan mu ." akhirnya Johan berucap.

Abila sedikit terkejut, bantuan apa yang Pemuda ini inginkan?. Batinya.

" bantuanku? ah tunggu perkenalkan namaku Abila." ucap nya mengalihkan kecanggungan.

"ah iya maaf, aku sampai lupa memperkenalkan diri ku, perkenalkan namaku Johan. " seru Johan sambil mengelus tengkuknya malu. Bagaimana bisa ia tiba-tiba meminta bantuan tanpa memperkenalkan diri terlebih dahulu. Konyol sekali. Ia merutuki kebodohan nya.

"emm.. baiklah, kembali ke topik masalah. Sebenarnya apa yang bisa ku bantu untuk Tuan? ." tanya Abila selanjutnya.

"kau kenal fadis ini?." Johan menyodorkan foto seorang gadis cantik di hadapan Abila yang sangat mirip dengan nya. Reflek Abila membolakan kedua bola matanya.

"Adira?." ucapnya.

Johan mengangguk , kemudian melanjutkan ucapannya.

"kau mengenalnya?."

"dia saudara kembar ku." jawab Abila lirih.

"Adira telah menyebabkan Adik kesayangan ku hampir gila, selama dua tahun ini dia depresi karena ditinggal kan tanpa sebab oleh Adira. Ku mohon bantu aku, menyamarlah sebagai Adira." pinta Johan.

Abila tertunduk, sial lagi-lagi karena ulah kembaranya ia terjerumus ke dalam lubang masalah lagi. Gumam Abila.

"maaf Tuan....ini terlalu beresiko. Aku tak bisa membantu mu." ucap Abila sedikit ketus. Jujur ia sedikit terpancing emosi .

"aku akan menggajimu tinggi dua kali lipat dari pekerjaan mu di sini." rayu Johan.

"tidak mau..," jawab nya.

"tiga kali lipat.." imbuh Johan.

"aku tetap tidak mau.. cepat pergi dari sini. Jika kau ke sini hanya untuk membujuk ku untuk masalah itu. Jawaban ku tetap sama , aku tetap tidak mau." ucap Abila emosi.

"bukan kah kau sedang butuh uang untuk melunasi hutang- hutang mu? aku bisa dengan mudah melunasi nya, aku bisa memberikan Apartemen untuk mu, mobil . Apapun yang kau inginkan, asalkan kau mau membantuku." mohon Johan.

"maaf Tuan, aku bukan gadis murahan yang bisa dengan mudah nya akan tergiur dengan iming-iming uang mu. Aku sama sekali tak tertarik." ketus Abila, ia semakin merasa di rendahkan dengan ucapan Johan. Johan terdiam, gadis ini sangat berbeda . Ia begitu bangga ternyata tak semua wanita itu menginginkan harta, buktinya Abila. Johan sangat berharap gadis ini kelak menjadi jodoh Adiknya . Doanya dalam hati.

Terpopuler

Comments

YuliaBilqis

YuliaBilqis

Y biar nasib b baik gantian berpihak k Abila

2022-02-01

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

sabar abilla

2021-08-12

0

Epifania R

Epifania R

abila

2021-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 AWAL
3 KEDUA
4 KETIGA
5 KE EMPAT
6 KELIMA
7 KE ENAM
8 KE TUJUH
9 KE DELAPAN
10 KE SEMBILAN
11 SEPULUH
12 SEBELAS
13 DUA BELAS
14 TIGA BELAS
15 EMPAT BELAS
16 LIMA BELAS
17 ENAM BELAS
18 TUJUH BELAS
19 DELAPAN BELAS
20 SEMBILAN BELAS
21 DUA PULUH
22 DUA SATU
23 DUA DUA
24 DUA TIGA
25 DUA EMPAT
26 DUA LIMA
27 DUA ENAM
28 DUA TUJUH
29 DUA DELAPAN
30 DUA SEMBILAN
31 TIGA PULUH
32 TIGA SATU
33 TIGA DUA
34 TIGA TIGA
35 TIGA EMPAT
36 TIGA LIMA
37 TIGA ENAM
38 TIGA TUJUH
39 TIGA DELAPAN
40 TIGA SEMBILAN
41 EMPAT PULUH
42 EMPAT SATU
43 EMPAT DUA
44 EMPAT TIGA
45 EMPAT EMPAT
46 EMPAT LIMA
47 EMPAT ENAM
48 EMPAT TUJUH
49 EMPAT DELAPAN
50 EMPAT SEMBILAN
51 LIMA PULUH
52 LIMA SATU
53 LIMA DUA
54 LIMA TIGA
55 LIMA EMPAT
56 LIMA LIMA
57 LIMA ENAM
58 LIMA TUJUH
59 LIMA DELAPAN
60 LIMA SEMBILAN
61 ENAM PULUH
62 ENAM SATU
63 ENAM DUA
64 ENAM TIGA
65 ENAM EMPAT
66 ENAM LIMA
67 ENAM ENAM
68 ENAM TUJUH
69 ENAM DELAPAN
70 ENAM SEMBILAN
71 TUJUH PULUH
72 TUJUH SATU
73 TUJUH DUA
74 TUJUH TIGA
75 TUJUH EMPAT
76 TUJUH LIMA
77 TUJUH ENAM
78 TUJUH TUJUH
79 TUJUH DELAPAN
80 TUJUH SEMBILAN
81 DELAPAN PULUH
82 DELAPAN SATU
83 DELAPAN DUA
84 DELAPAN TIGA
85 DELAPAN EMPAT
86 DELAPAN LIMA
87 DELAPAN ENAM
88 DELAPAN TUJUH
89 DELAPAN DELAPAN
90 DELAPAN SEMBILAN
91 SEMBILAN PULUH
92 KPTM II 01
93 KPTM II 02
94 KPTM II 03
95 KPTM II 04
96 KPTM II 05
97 KPTM II 06
98 KPTM II 07
99 KPTM II 08
100 KPTM II 09
101 KPTM II 10
102 KPTM II 11
103 KPTM II 12
104 KPTM II 13
105 KPTM II 14
106 KPTM II 15
107 KPTM II 16
108 KPTM II 17
109 KPTM II 18
110 KPTM II 19
111 KPTM II 20
112 KPTM II 21
113 PENGUMUMAN
114 Chapter 01
115 Chapter 02
116 Chapter 03
117 Chapter 04
118 Chapter 05
119 Chapter 06
120 Chapter 07
121 Chapter 08
122 Chapter 09
123 Chapter 10
124 Chapter 11
125 Chapter 12
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PROLOG
2
AWAL
3
KEDUA
4
KETIGA
5
KE EMPAT
6
KELIMA
7
KE ENAM
8
KE TUJUH
9
KE DELAPAN
10
KE SEMBILAN
11
SEPULUH
12
SEBELAS
13
DUA BELAS
14
TIGA BELAS
15
EMPAT BELAS
16
LIMA BELAS
17
ENAM BELAS
18
TUJUH BELAS
19
DELAPAN BELAS
20
SEMBILAN BELAS
21
DUA PULUH
22
DUA SATU
23
DUA DUA
24
DUA TIGA
25
DUA EMPAT
26
DUA LIMA
27
DUA ENAM
28
DUA TUJUH
29
DUA DELAPAN
30
DUA SEMBILAN
31
TIGA PULUH
32
TIGA SATU
33
TIGA DUA
34
TIGA TIGA
35
TIGA EMPAT
36
TIGA LIMA
37
TIGA ENAM
38
TIGA TUJUH
39
TIGA DELAPAN
40
TIGA SEMBILAN
41
EMPAT PULUH
42
EMPAT SATU
43
EMPAT DUA
44
EMPAT TIGA
45
EMPAT EMPAT
46
EMPAT LIMA
47
EMPAT ENAM
48
EMPAT TUJUH
49
EMPAT DELAPAN
50
EMPAT SEMBILAN
51
LIMA PULUH
52
LIMA SATU
53
LIMA DUA
54
LIMA TIGA
55
LIMA EMPAT
56
LIMA LIMA
57
LIMA ENAM
58
LIMA TUJUH
59
LIMA DELAPAN
60
LIMA SEMBILAN
61
ENAM PULUH
62
ENAM SATU
63
ENAM DUA
64
ENAM TIGA
65
ENAM EMPAT
66
ENAM LIMA
67
ENAM ENAM
68
ENAM TUJUH
69
ENAM DELAPAN
70
ENAM SEMBILAN
71
TUJUH PULUH
72
TUJUH SATU
73
TUJUH DUA
74
TUJUH TIGA
75
TUJUH EMPAT
76
TUJUH LIMA
77
TUJUH ENAM
78
TUJUH TUJUH
79
TUJUH DELAPAN
80
TUJUH SEMBILAN
81
DELAPAN PULUH
82
DELAPAN SATU
83
DELAPAN DUA
84
DELAPAN TIGA
85
DELAPAN EMPAT
86
DELAPAN LIMA
87
DELAPAN ENAM
88
DELAPAN TUJUH
89
DELAPAN DELAPAN
90
DELAPAN SEMBILAN
91
SEMBILAN PULUH
92
KPTM II 01
93
KPTM II 02
94
KPTM II 03
95
KPTM II 04
96
KPTM II 05
97
KPTM II 06
98
KPTM II 07
99
KPTM II 08
100
KPTM II 09
101
KPTM II 10
102
KPTM II 11
103
KPTM II 12
104
KPTM II 13
105
KPTM II 14
106
KPTM II 15
107
KPTM II 16
108
KPTM II 17
109
KPTM II 18
110
KPTM II 19
111
KPTM II 20
112
KPTM II 21
113
PENGUMUMAN
114
Chapter 01
115
Chapter 02
116
Chapter 03
117
Chapter 04
118
Chapter 05
119
Chapter 06
120
Chapter 07
121
Chapter 08
122
Chapter 09
123
Chapter 10
124
Chapter 11
125
Chapter 12

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!