Seorang gadis manis dan juga cantik. Berjalan melenggak-lenggok kan tubuh sexynya. Terduduk di salah satu kursi depan meja Bartender. Rambut panjang dengan sedikit sentuhan warna ash brown. Bibir tipis sedikit terpoles liptin berwarna cerry membuat nya semakin sexy. Dengan dress merah ketat di atas lutut. Membuat kaki jenjang , serta paha putih mulus nya terexpos sedikit . ya! gadis itu tak lain adalah Abila.
Nita sebagai pemilik Bar, awal nya sudah menyuruh Abila untuk mempertimbangkan keputusan nya untuk bekerja di tempat seperti ini. Namun gadis itu tetap bersikeras untuk bekerja. Mau tak mau akhirnya Nita menyetujui kemauan nya.
Abila melihat seorang pemuda mendatanginya dan terduduk di samping nya. Sedikit ada rasa takut dan gemetar, karena ia baru kali ini bekerja mendekati seorang pemuda.
Abila melihat ke arah Nita, dan di balas anggukan oleh wanita tersebut. Seakan mengatakan tenang semua akan baik-baik saja.
Abila menghela nafas dan kemudian mendekati pemuda tadi. Pemuda itu terlihat begitu stres dan juga frustasi.
"kau mau minum Tuan?." tanya nya sambil mengambil segelas wine dari meja Bartender.
"boleh..." sahut pemuda itu begitu lirih.
"kau terlihat sedang ada banyak masalah Tuan? bisa cerita kan pada ku? aku akan senang hati mendengar cerita mu Tuan." ucap nya begitu lembut, sambil berpura-pura menyesap minuman yang ada di tangan nya. Ia belum pernah menyentuh minuman seperti itu jadi ia tak berani meminumnya.
Sekian menit pemuda itu menceritakan tentang masalah hidupnya, ia berkata jika Istrinya ingin meminta pisah di karenakan dirinya yang terlalu sibuk bekerja. Hingga pada akhirnya Abila memberinya solusi, dan sedikit memberikan saran. Walau sebenarnya dia sendiri belum pernah merasakan bagaimana berumah tangga.
"sebaiknya Tuan bicarakan baik-baik dengan Istri anda, jelaskan pada nya, dan juga luangkan waktu anda lebih banyak untuk keluarga agar Istri anda merasakan kehangatan dalam hubungan kalian." saran nya. pemuda itu tersenyum , ia bangkit dari duduknya, dengan raut wajah berbinar.
"terima kasih Nona sudah membuka jalan fikiranku,." ucap nya seraya memberikan selembar Cek pada Abila.
"sama-sama Tuan semoga berhasil..." sahut Abila kemudian ia melihat kertas yang ada di tangan nya, seketika kedua mata bulat itu membola lebar. Seakan tak percaya, bagaimana bisa hanya karena ia memberikan solusi, pemuda itu dengan mudah nya memberikan selembar Cek yang nominalnya begitu besar.
Abila tersenyum lebar dan kemudian menghampiri Nita.
" Kak... lihat lah pemuda tadi memberi ku sebuah Cek." tuturnya. Nita tersenyum dan mengelus pipi Abila.
" itu hasil kerja pertamamu, gunakan baik-baik. " ucap nya.
Abila mengangguk dan berkata.
"baik ...aku akan menggunakan uang ini untuk membayar hutang-hutang ku Kak." sahut Abila.
Nita dan Abila memang terpaut perbedaan umur yang cukup jauh, lebih tua Nita. Hingga Nita menyuruh Abila untuk memanggil nya sebagai Kakak.
Nita tersenyum kecut, sedikit miris melihat kehidupan Abila yang begitu banyak mendapat ujian di usia nya yang sangat muda.
Di Lain tempat.
Johan hampir putus asa mencari keberadaan gadis bernama Adira itu. Ia kelelahan karena ulah Adiknya yang menyuruh nya mencari tanpa henti.
Hampir dua tahun lamanya ia mencari Adira namun belum juga ketemu, ratusan anak buahnya ia kerahkan untuk menelisik Negara ini belum juga ada hasil. Ia tidak menyangka gadis itu ternyata lebih pandai bersembunyi.
Hari ini Johan tengah bersama Sekretaris pribadi nya panggil saja dia dengan sebutan Marsel. Pemuda ini yang selama ini selalu setia menemani Johan kemana pun, hubungan mereka lebih terlihat seperti sahabat di banding dengan hubungan sebagai Partner kerja.
"Han...kau ingin ke suatu tempat untuk menenangkan fikiran?." tanya nya.
"kemana memangnya? kau punya rekomendasi tempat yang nyaman?." sahut Johan.
"iya..! ayo ke club milik gadis incaran ku.!". ajak nya.
"kau sedang jatuh cinta ternyata, gadis mana yang beruntung itu? aku jadi penasaran". kekeh Johan menggoda Marsel.
"dia gadis yang sangat sempurna menurut ku." jawab nya dengan tersenyum simpul.
"ah.. sudah lah ayo kita ke sana, dan cepat nyatakan perasaan mu sebelum keduluan orang." Johan tertawa. Dan akhirnya mereka berdua memasuki mobil mewahnya, menancap gas menuju ke club malam itu.
Sesampainya di club.
Johan dan Marsel segera menghampiri meja Bartender mencari pemilik club itu.
Bermaksud ingin memesan ruang VIP, mereka paling anti dengan yang namanya gadis penghibur, Jadi mereka memesan ruang VIP untuk merasakan kenyamanan tanpa harus digoda oleh gadis-gadis kurang belaian.
Sementara menunggu Marsel memesan ruangan, Johan duduk di salah satu kursi agak jauh dari meja Bartender, sedikit mencuri pandang melihat gadis-gadis yang sedang asyik menemani pengunjung nya.
Hingga tatapan nya terhenti pada satu titik, dimana terlihat seorang gadis sexy dengan berpakaian dress merah ketat sedang mendengarkan keluhan seorang pemuda di hadapannya.
Johan tersenyum pongah, akhirnya gadis yang selama ini ia cari ketemu juga dengan mudah nya, Adira. Gumam nya dalam hati.
"ternyata kau bersembunyi di sini gadis kecil, tapi tunggu kenapa kau berada di dalam Bar murahan seperti ini? cara berpakaian mu juga terkesan sangat norak. Jauh dari Adira yang dulu pernah bersama Jovin. Dari penampilan mu saja aku sudah menilai bahwa barang-barang yang kau pakai semua KW. Tapi jujur kau tetap terlihat cantik dan sexy. Aku baru percaya bahwa kau mempunyai aura pemikat, kau sangat terlihat begitu mempesona. Pantas saja Adik ku sangat menggilai mu. Gumamnya dalam hati.
Johan berdiri menghampiri Marsel di depan Bartender seraya berbisik lirih.
"Sel ... aku mau memesan gadis itu." ucap nya. Yang membuat atensi Marsel beralih pada sosok gadis cantik berbaju merah yang ditunjukkan Johan.
"kau yakin? sejak kapan kau menyukai gadis murahan?." tutur Marsel sedikit heran dengan sikap atasannya ini.
"diam kau.....asal kau tahu, dialah gadis yang selama ini kita cari Sel." ucap nya penuh keyakinan. Marsel membolakan mata nya, sedikit terperanjat tidak percaya, bagaimana bisa seorang Tuan muda keturunan konglomerat mempunyai kekasih yang bekerja di sebuah club malam begini. Tanya nya dalam hati.
"kau yakin? tidak salah orang?." tanyanya memastikan.
"tentu saja tidak, aku sangat mengenali wajah Gadis itu." yakin Johan.
Marsel hanya mengangguk mengiyakan permintaan Johan, ia kembali menghadap depan meja Bartender, dimana Nita berdiri.
"Nona... temanku ingin memesan gadis yang di sana. " pinta Marsel. Nita mengikuti arah pandang pemuda itu.
"maksudmu Abila?." tanya nya.
Johan terkejut mendengar nama gadis itu, apa dia bilang? Abila?. Batinya tak percaya. Ia mendekati Nita ingin memastikan kebenaran nya.
"kau yakin nama gadis itu Abila bukan Adira?."
"tentu saja aku punya biodata lengkap nya." sahut Nita.
"boleh aku melihatnya? ini sangat penting ku mohon , izin kan aku melihat nya." mohon Johan.
Nita mengangguk dan memberikan biodata lengkap Abila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
YuliaBilqis
👍
2022-02-01
0
Dewi Zahra
aku suka
2021-08-12
0
𝓓𝓲𝓼𝓼𝓪𝓪𝓪_𝓭𝔀𝓼
I like it
2021-04-29
3