AWAL

Di sebuah Mansion megah, tempat di mana seorang pemudaemuda tampan tinggal bersama dengan tiga anggota keluarga lainnya. Pagi ini terlihat begitu kacau, pasalnya sudah hampir dua tahun lamanya putra kedua dari keluarga ini yang bernama Jovin Nichol tengah mengalami gangguan jiwa.

Semua itu dimulai dari hilang nya sang kekasih dengan tiba-tiba beberapa tahun silam. Dan sampai sekarang pun belum juga ada petunjuk dimana gadis itu berada.

Johan Nichol, selaku Kakak dari pemuda bernama Jovin Nichol itu , begitu terpukul melihat Adik kesayangan nya terlihat begitu mengenaskan. Setiap harinya hanya mengamuk dan meraung memanggil nama gadis yang sungguh ia sangat malas menyebut nama nya.

Seperti hari ini Jovin kembali mengamuk dengan membanting seluruh benda yang ada di dekat nya. Melepas semua alat perawatan yang menempel pada tubuh nya.

" prangg......BRAKKK...

Suara benda pecah itu seakan sudah menjadi alunan musik di waktu pagi di setiap hari nya. Johan hampir frustasi, bingung bagaimana cara menanggulangi Adik kesayangan nya ini. kedua orang tua nya pun bahkan sudah mendatangkan berbagai Dokter Psikolog handal, untuk bisa menyembuhkan anak nya. Namun hingga sekarang hasil nya tetap lah nihil.

Jovin terus saja memberontak dan berteriak memanggil nama gadis bernama Adira. Johan juga heran mantra apa yang sudah gadis itu berikan kepada Adiknya, hingga membuat nya nyaris gila seperti ini. Padahal setahu nya Jovin juga belum pernah menyentuh gadis itu, atau mungkin hanya sebatas memeluk dan mencium nya saja.

"Jovin ... sadarlah, jangan seperti ini! kau bisa menyakiti diri mu sendiri. Ku mohon hentikan Jo...aku menyayangi mu, kau tidak sendiri. Masih ada aku dan juga Momi, Daddy," ucap nya seraya merangkul tubuh ringkih Adiknya agar berhenti memberontak.

"Semua orang yang kau suruh untuk mencari Adira, semua nya bodoh... kenapa mereka tidak bisa menemukan Adiraku haa.... kenapa Kak? atau mungkin Kakak tidak pernah mencari nya, iya kan Kak? jawab Kak!," racau Jovin. Seakan sudah bosan dengan pertanyaan Adiknya yang setiap hari tetap lah sama. Nama gadis itu yang selalu keluar dari bibir pucat nya. Johan memilih diam.

Johan meraup wajahnya kasar seraya bergumam.

" sadarlah Jovin, sampai kapan kau akan begini, sampai kapan kau tetap dibuta kan oleh gadis itu? andai saja kau tau bahwa Gadis itu tak lebih dari seorang ******, yang mendekati mu hanya sekedar menginginkan hartamu saja. Aku ingin memberi tau mu, namun aku yakin, kau tak akan mudah untuk percaya. Cepat lah sembuh agar kau bisa melihat kebenaran nya dengan mata kepala mu sendiri".

"aku berjanji akan menemukan Adira secepatnya,.. asalkan kau juga harus berjanji mau menjalani perawatan dan segera sembuh," tutur nya, sambil mengelus pucuk rambut Adik nya yang mulai terlihat memanjang.

"Kakak mu benar Jo... kau harus mau menjalani perawatan, apa kau mau melihat kekasihmu kabur lagi, saat dia kembali dan melihat dirimu seperti mayat hidup begini hm?," bujuk Dokter Jeni, selaku Dokter pribadi di keluarga Nichol. Sekaligus wanita terdekat dari Johan Nichol. Belum ada yang tau tentang hubungan mereka, karna mereka masih belum yakin akan hubungan kedua nya yang masih terbilang semu.

"benarkah yang kau ucapkan Dokter?," tanya Jovin.

"tentu saja benar, aku wanita jadi aku tau bagaimana persaan kekasih mu nantinya, jadi sekarang kau harus makan yang banyak dan minum obat ok..." ucap Jeni, sambil memasang infus di tangan Jovin karna di rasa pemuda itu sudah terlihat tenang.

"Kak ...berjanji pada ku, jika kau akan membawa kembali Adira untuk ku," ucap Jovin begitu sendu, Johan hanya mengangguk tanda mengiyakan permintaan Adiknya. Walau dalam hati nya ia tak yakin bisa memenuhi keinginan itu.

Nyonya Nichol ,Ibu dari Jovin dan Johan. Ia baru saja pulang dari luar Negeri menemani suaminya Tuan Nichol, menemui rapat penting di New York. Sesampainya di Mansion , Nyonya Nichol langsung menuju kamar Jovin. Melihat bagaimana perkembangan anak kesayangan nya itu.

"Han.... bagaimana keadaan Adik mu? apa. sudah ada perkembangan?," tanya nya. Johan hanya menggeleng pelan. Nyonya Nichol menghela nafas panjang, tak tau harus bagaimana.

"Han.... lakukan sesuatu, kerahkan seluruh detektif handal di Negara ini untuk mencari keberadaan gadis itu, jika terus begini aku khawatir Jovin akan semakin parah," ucap Tuan Nichol, sambil terduduk memijit pelipisnya.

Di sisi lain , di sebuah kontrakan kecil.

Seorang gadis manis tengah terlihat begitu gelisah, Ia bingung karena tepat hari ini sudah jatuh tempo untuk melunasi hutang-hutang Adira. Sedang dirinya sama sekali tak memegang uang. Hingga ia berfikir untuk melarikan diri kerumah sahabatnya. Gadis ini bernama Abila, korban dari ke licikan Saudara kembar nya Adira. Jika dia tak bisa melunasi hutang nya saat ini maka dia akan di jadikan budak oleh rentenir itu. Membayangkan nya saja itu sungguh mengerikan. Batinya. Abila bergegas membereskan semua pakaiannya ke dalam ransel, karna memang jumlah pakaiannya juga tak terlalu banyak.

"sial.,sial..sial...ini semua karena ulah Adira," gerutu nya sambil membereskan barang-barang yang akan ia bawa.

Jangan berfikir jika Abila itu gadis yang lemah gemulai, dia memang baik mempunyai jiwa yang lembut . Namun nyatanya cara bicara gadis itu sedikit bar-bar. Beda dengan Adira gadis itu menutupi burukan hatinya dengan sikap nya yang lemah ,lembut ,bahasa yang sopan. Namun nyatanya hatinya begitu picik . Siapa pun yang baru mengenal mereka berdua pasti akan mengira bahwa Abila lah yang buruk, Dan Adira baik hati. Tapi kenyataan malah sebaliknya.

Sesampainya di sebuah rumah lumayan besar . Abila segera menekan bel pintu rumah itu.

"Ting....tong....Ting...tong...

Tak butuh waktu lama sang empunya rumah membuka kan pintu. Mika sahabat Abila, sedikit kaget karena melihat sahabatnya pagi-pagi begini sudah berdiri di ambang pintu rumah nya. Kedua netra nya membelalak melihat satu ransel besar di gendongan Abila.

"Bil.,.kau baik-baik saja? cepat masuk dan cerita kan semua nya," pinta Mika, seraya memberikan jalan untuk Abila.

Abila hanya mengangguk, dan masuk kerumah Mika, mendudukan bokongnya ke sofa ruang tamu. Sedangkan Mika ,ia berlalu ke dapur untuk mengambil kan minuman .

"Bil... sebenarnya apa yang terjadi? apa ini ulah kembaranmu lagi?," tanya Mika to the poin sambil memberikan segelas teh kepada Abila.

"bagitulah....dia membuatku di kejar-kejar para penagih hutang," jawab Abila seraya menyesap segelas teh hangat dari gelas yang di pegang nya.

"aku tak menyangka dia bisa sekejam itu pada saudara nya. Pada hal selama ini kau yang merawat nya, mencari kan uang untuk nya. Dan sekarang dia malah memberikan kesengsaraan untukmu . Benar-bebar gadis biadap," gerutu Mika terbawa emosi. Sungguh ia sangat kesal pada gadis yang bernama Adira itu.

Terpopuler

Comments

YuliaBilqis

YuliaBilqis

Suka kalo ceweknya tangguh g cengeng 👍👍👍

2022-02-01

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

awal yg bagus kak

2021-08-12

0

sweetheart 🥰🥰

sweetheart 🥰🥰

menarik kalo udah cewe nya bar bar gini

2021-08-11

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 AWAL
3 KEDUA
4 KETIGA
5 KE EMPAT
6 KELIMA
7 KE ENAM
8 KE TUJUH
9 KE DELAPAN
10 KE SEMBILAN
11 SEPULUH
12 SEBELAS
13 DUA BELAS
14 TIGA BELAS
15 EMPAT BELAS
16 LIMA BELAS
17 ENAM BELAS
18 TUJUH BELAS
19 DELAPAN BELAS
20 SEMBILAN BELAS
21 DUA PULUH
22 DUA SATU
23 DUA DUA
24 DUA TIGA
25 DUA EMPAT
26 DUA LIMA
27 DUA ENAM
28 DUA TUJUH
29 DUA DELAPAN
30 DUA SEMBILAN
31 TIGA PULUH
32 TIGA SATU
33 TIGA DUA
34 TIGA TIGA
35 TIGA EMPAT
36 TIGA LIMA
37 TIGA ENAM
38 TIGA TUJUH
39 TIGA DELAPAN
40 TIGA SEMBILAN
41 EMPAT PULUH
42 EMPAT SATU
43 EMPAT DUA
44 EMPAT TIGA
45 EMPAT EMPAT
46 EMPAT LIMA
47 EMPAT ENAM
48 EMPAT TUJUH
49 EMPAT DELAPAN
50 EMPAT SEMBILAN
51 LIMA PULUH
52 LIMA SATU
53 LIMA DUA
54 LIMA TIGA
55 LIMA EMPAT
56 LIMA LIMA
57 LIMA ENAM
58 LIMA TUJUH
59 LIMA DELAPAN
60 LIMA SEMBILAN
61 ENAM PULUH
62 ENAM SATU
63 ENAM DUA
64 ENAM TIGA
65 ENAM EMPAT
66 ENAM LIMA
67 ENAM ENAM
68 ENAM TUJUH
69 ENAM DELAPAN
70 ENAM SEMBILAN
71 TUJUH PULUH
72 TUJUH SATU
73 TUJUH DUA
74 TUJUH TIGA
75 TUJUH EMPAT
76 TUJUH LIMA
77 TUJUH ENAM
78 TUJUH TUJUH
79 TUJUH DELAPAN
80 TUJUH SEMBILAN
81 DELAPAN PULUH
82 DELAPAN SATU
83 DELAPAN DUA
84 DELAPAN TIGA
85 DELAPAN EMPAT
86 DELAPAN LIMA
87 DELAPAN ENAM
88 DELAPAN TUJUH
89 DELAPAN DELAPAN
90 DELAPAN SEMBILAN
91 SEMBILAN PULUH
92 KPTM II 01
93 KPTM II 02
94 KPTM II 03
95 KPTM II 04
96 KPTM II 05
97 KPTM II 06
98 KPTM II 07
99 KPTM II 08
100 KPTM II 09
101 KPTM II 10
102 KPTM II 11
103 KPTM II 12
104 KPTM II 13
105 KPTM II 14
106 KPTM II 15
107 KPTM II 16
108 KPTM II 17
109 KPTM II 18
110 KPTM II 19
111 KPTM II 20
112 KPTM II 21
113 PENGUMUMAN
114 Chapter 01
115 Chapter 02
116 Chapter 03
117 Chapter 04
118 Chapter 05
119 Chapter 06
120 Chapter 07
121 Chapter 08
122 Chapter 09
123 Chapter 10
124 Chapter 11
125 Chapter 12
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PROLOG
2
AWAL
3
KEDUA
4
KETIGA
5
KE EMPAT
6
KELIMA
7
KE ENAM
8
KE TUJUH
9
KE DELAPAN
10
KE SEMBILAN
11
SEPULUH
12
SEBELAS
13
DUA BELAS
14
TIGA BELAS
15
EMPAT BELAS
16
LIMA BELAS
17
ENAM BELAS
18
TUJUH BELAS
19
DELAPAN BELAS
20
SEMBILAN BELAS
21
DUA PULUH
22
DUA SATU
23
DUA DUA
24
DUA TIGA
25
DUA EMPAT
26
DUA LIMA
27
DUA ENAM
28
DUA TUJUH
29
DUA DELAPAN
30
DUA SEMBILAN
31
TIGA PULUH
32
TIGA SATU
33
TIGA DUA
34
TIGA TIGA
35
TIGA EMPAT
36
TIGA LIMA
37
TIGA ENAM
38
TIGA TUJUH
39
TIGA DELAPAN
40
TIGA SEMBILAN
41
EMPAT PULUH
42
EMPAT SATU
43
EMPAT DUA
44
EMPAT TIGA
45
EMPAT EMPAT
46
EMPAT LIMA
47
EMPAT ENAM
48
EMPAT TUJUH
49
EMPAT DELAPAN
50
EMPAT SEMBILAN
51
LIMA PULUH
52
LIMA SATU
53
LIMA DUA
54
LIMA TIGA
55
LIMA EMPAT
56
LIMA LIMA
57
LIMA ENAM
58
LIMA TUJUH
59
LIMA DELAPAN
60
LIMA SEMBILAN
61
ENAM PULUH
62
ENAM SATU
63
ENAM DUA
64
ENAM TIGA
65
ENAM EMPAT
66
ENAM LIMA
67
ENAM ENAM
68
ENAM TUJUH
69
ENAM DELAPAN
70
ENAM SEMBILAN
71
TUJUH PULUH
72
TUJUH SATU
73
TUJUH DUA
74
TUJUH TIGA
75
TUJUH EMPAT
76
TUJUH LIMA
77
TUJUH ENAM
78
TUJUH TUJUH
79
TUJUH DELAPAN
80
TUJUH SEMBILAN
81
DELAPAN PULUH
82
DELAPAN SATU
83
DELAPAN DUA
84
DELAPAN TIGA
85
DELAPAN EMPAT
86
DELAPAN LIMA
87
DELAPAN ENAM
88
DELAPAN TUJUH
89
DELAPAN DELAPAN
90
DELAPAN SEMBILAN
91
SEMBILAN PULUH
92
KPTM II 01
93
KPTM II 02
94
KPTM II 03
95
KPTM II 04
96
KPTM II 05
97
KPTM II 06
98
KPTM II 07
99
KPTM II 08
100
KPTM II 09
101
KPTM II 10
102
KPTM II 11
103
KPTM II 12
104
KPTM II 13
105
KPTM II 14
106
KPTM II 15
107
KPTM II 16
108
KPTM II 17
109
KPTM II 18
110
KPTM II 19
111
KPTM II 20
112
KPTM II 21
113
PENGUMUMAN
114
Chapter 01
115
Chapter 02
116
Chapter 03
117
Chapter 04
118
Chapter 05
119
Chapter 06
120
Chapter 07
121
Chapter 08
122
Chapter 09
123
Chapter 10
124
Chapter 11
125
Chapter 12

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!