Setelah menetralkan ketakutan Calista melanjutkan membersihkan wadah-wadah yang berada di lantai.
Membutuhkan waktu 2 jam lebih akhirnya pekerjaannya Calista selesai dan sekarang menuju ke kelas karena sebentar lagi kelas kedua akan dimulai. Berjalan menyusuri lapangan basket sambil memakan roti yang ia bawa dari kantin tadi sebenarnya Calista belum ada makan sama sekali karena kantin hari ini cukup ramai di tambah lagi ada kegaduhan tadi.
Di sisi lain seseorang tengah menatap perempuan yang berjalan menyusuri lapangan basket dan sebuah roti yang ada di tangannya.
"Cantik." Satu kata keluar dari mulut pria yang memandang wajah cantik Calista.
...•••...
Lonceng terakhir berbunyi menandakan bahwa kelas telah usai. Semua murid keluar dari kelas mereka masing-masing begitu juga dengan geng Arthstar. Seperti biasanya mereka pergi ke markas mereka yang berada di belakang sekolah yang hanya mereka saja yang tau tempatnya. Karena tidak ada satu orangpun yang tau tak terkecuali para guru pun tak tau akan hal itu.
Di kursi panjang Elard mengeluarkan ponselnya di dalam sakunya untuk memainkan game untuk menghilangkan rasa bosan selama menunggu hari menjadi gelap. Hal ini biasa di lakukan Elard jika ia malas untuk pulang ke rumahnya. Tidak ada keharmonisan keluarga menjadikan sifat Elard menjadi keras dan tidak bisa di lawan baik kedua orangtuanya maupun orang yang mengenal Elard.
"Menurut kalian cewek kantin itu cantik juga ya padahal dia udah lama di sini tapi kenapa ya dia baru muncul sekarang?" ujar Arga.
"Tidak sekedar cantik tapi dia memang cantik banget. Bener juga apa yang lo bilang gue juga baru tau kalau ada cewek cantik di kantin yang selama ini gue tau pelayan di kantin semua tua apa dia karyawan baru? Tapi gak mungkin di karyawan baru karena dari yang gue lihat dia pakai seragam yang persis sama kek kita," jelas Juna.
Tak ada niatan untuk ikut mengobrol dengan Arga dan juga Juna yang tengah membahas perempuan yang berada di kantin tadi.
"Diam aja lo lagi sariawan lo? Diem mulu," gurau Juna
Elard menatap sengit ke arah Juna yang membuat nyali Juna menciut. Elard bangun dari tidurnya dan menatap ke dua sahabatnya. Elard tersenyum sinis membuat kedua sahabatnya saling menatap tapi seketika mereka paham dengan senyum itu.
"Tanpa lo jelasin ke kita kami ngerti arti senyum lo itu," ucap Arga.
Mereka sudah paham betul apa yang ada di pikiran Elard sekarang.
"Gue ngikutin apa yang lo mau aja," ujar Juna.
"Kita nikmati permainan baru kita," tambah Elard.
Arga menatap Juna dan Juna hanya mengangkat bahunya tidak tau.
...•••...
Seorang gadis tengah duduk manis di halte bus sambil terus melihat ke arah jalanan yang banyak mobil dan motor berlalu lalang. Di sini Calista menunggu bus yang sedari tadi tidak ada yang lewat satu pun. Jam menunjukan hampir jam tiga ini bisa membuat sang bunda khawatir, ponselnya pun mati akibat baterainya habis. Akibat ponselnya mati Calista jadi tidak bisa menghubungi sang bunda untuk memberi kabar bahwa ia akan pulang lambat.
Menunggu cukup lama tiba-tiba sebuah motor sport berhenti di depan Calista yang membuat Calista sedikit was-was. Takut jika orang yang ada di depannya ini orang jahat yang akan berbuat jahat kepadanya. Tapi ketika ia membuka helmnya membuat rasa khawatir Calista di gantikan dengan senyuman kearahnya.
"Kok lo belum pulang?" tanya Reyhan
"Jadi ini lo, tumben banget lo bawa motor?" tanya Calista.
"Mobil gue di bengkel terpaksa gue bawa motor dulu," jawab Reyhan.
"Kenapa lo belum balik jam segini?" tanya Reyhan.
"Gue nungguin bus tapi gak ada yang lewat, terus lo kenapa belum balik juga?" tanya Calista balik.
"Gue habis rapat OSIS jadi balik lambat balik bareng gue aja," ajak Reyhan.
"Enggak deh kasihan lo pasti capek habis rapat tadi," tolak Calista.
"Enggak kok. Buruan naik sebelum geng Arthstar gangguin lo," ucap Reyhan.
Tanpa berpikir panjang lagi Calista akhirnya mengiyakan tumpangan Reyhan. Karena Calista tau bagaimana kejamnya geng Arthstar. Dari pada Calista kenapa-kenapa lebih baik ia ikut pulang bersama Reyhan.
Reyhan memberikan helm kepada Calista. Setelah Calista naik dengan kecepatan sedang Reyhan membawa motornya.
"Lo gak mampir dulu?" tawar Calista setelah sampai di rumahnya.
"Enggak gue mau langsung balik aja," ujar Reyhan.
"Ya, sudah kalau gitu,"
"Oke, gue balik dulu ya."
"Oke, hati-hati."
...•••...
"Gue balik dulu," ucap Elard yang memutuskan untuk pulang setalah berjam-jam berada di markas mereka.
Geng Arthstar tidak hanya mereka bertiga saja akan tetapi Elard memiliki banyak anak buah yang berada di sekolah yang berbeda. Ketika geng Arthstar akan melakukan tawuran maka sebagai ketua geng Arthstar Elard menghubungi geng Arthstar.
"Tumben lo balik cepet?" tanya Juna heran.
"Gue punya urusan bentar," jawab Elard.
"Cewek lo yang mana lagi?" Seperti tau aktifitas Elard Arga menanyakan hal itu.
"Aluna, dia ngajak gue jalan. Kalau dia gak di turuti bisa berisik, dah gue cabut dulu." Elard mengambil kunci mobilnya untuk menuju ke rumah sang kekasih.
Mobil Elard melaju dengan cepat sedang. Tak jauh dari sekolahnya mobil Elard tiba di depan rumah gadis bernama Aluna. Elard merogoh saku celana untuk mengambil ponselnya dan menghubungi Aluna bahwa ia sudah ada di depan rumahnya. Tak berselang Elard mengirim pesan kepada Aluna gadis berambut sebahu keluar dengan senyum manis kearah Elard.
Aluna Sagita, gadis yang berhasil Elard dapatkan. Gadis yang menjadi pelapisan Elard di kala ia bosan dengan kekasihnya yang lain. Elard memiliki 5 kekasih dalam satu sekolah akan tetapi mereka tidak mempermasalahkan hal itu. Bisa berpacaran dengan Elard adalah suatu keberuntungan untuk mereka, karena mereka bisa berpacaran dengan pemilik sekolah di tambah lagi Elard adalah laki-laki yang tampan sekali di sekolah maka dari itu ketika Elard berselingkuh mereka hanya diam saja.
Aluna merangkul lengan Elard dengan manja.
"Ayo kita jalan," ucap Aluna.
"Kita ke mana?" tanya Elard sebelum masuk ke dalam mobil.
"Kita ke restoran yang biasanya kita makan di sana aja," ujar Aluna.
"Gue gak mau di sana bosan sama makanannya cari tempat lain aja," kata Elard.
"Kalau gitu kita makan sate mang Koko aja gimana? Kita lama gak ke sana tuh jadi kita ke sana aja,"
"Oke." Elard berlalu menuju mobilnya.
Setelah Aluna berada di dalam mobil Elard menjalankan mobilnya menuju ke tempat penjual sate tempat biasanya ia makan.
Memang membutuhkan waktu yang lama baru mobil Elard tiba di tempat mang Koko. Elard dan Aluna mencari tempat duduk yang masih kosong karena malam hari ini tempat Mang Koko sangat ramai.
Aluna memasak sate seperti biasanya, sedangkan Elard harus membalas satu persatu kekasihnya yang mengirim pesan kepadanya.
"Pak, apa satenya masih ada?" ucap seorang gadis yang berhasil mengalihkan perhatian Elard dari ponselnya dan mencari sumber suara yang ia kenal.
Gadis yang memiliki senyum pipit yang memakai baju tidur bermotif Doraemon dengan rambut di ikat menjadi satu membuat kecantikannya bertambah dua kali lipat.
Calista, gadis yang tengah Elard pandang sekarang. Setiap gerak-geriknya tidak pernah terlewatkan oleh Elard. Aluna yang berada di sebelahnya pun tidak di hiraukan oleh Elard. Pesanan Elard dan Aluna telah tiba, akan tetapi Elard masih fokus kepada Calista yang masih duduk sambil menunggu pesanannya siap. Sate yang di pesan oleh Calista sudah selesai di buat dan sekarang ia harus membayar pesanannya dan pulang ke rumah. Calista hari ini tidak selera makan masakan sang bunda maka dari itu ia pergi keluar untuk mencari makanan yang lainnya dan akhirnya ia memutuskan untuk membeli makan ya walaupun sesekali tidak masalah.
Setelah kepergian Calista, barulah Elard fokus pada makanannya yang mulai dingin. Aluna yang mulai habis sedangkan Elard baru makan.
...•••...
Calista memegangi dadanya saat sudah berada di dalam rumah. Detak jantung yang berdetak begitu cepat membuat Calista menetralkan detak jantungnya. Ia benar-benar ketakutan saat tidak sengaja melihat Elard dengan wanita yang Calista tau itu adalah salah satu wanita yang berpacaran dengan Elard, sebenarnya Calista sudah mengetahui bahwa ada Elard akan tetapi perutnya meronta-ronta untuk di isi mau tak mau Calista memberanikan diri untuk ke sana tetapi ia pura-pura tidak melihat bahwa ada Elard. Karena memang kebetulan Calista hari ini libur berkerja.
"Kamu kenapa?" tanya sang Bunda yang membuat Calista terkejut.
"Eng--enggak apa-apa Bun," jawab Calista masuk ke dalam kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments