Pelarian

Eighar terdiam sejenak, mencerna jawaban dari smart watches, lalu tertawa. "Ya ya ya, tetep seru kok. Jadi gak sabar deh pengen hari sabtu." ucapnya, tanpa tau apa yang akan ia hadapi setelahnya.

"Sekarang jam berapa sih?? Apa boleh keluar untuk jalan-jalan? Kayaknya boleh gak sih?" gumamnya sambil menatap lurus ke arah satu-satunya pintu keluar di kamarnya.

"..... Sekarang waktunya istirahat, hari menunjukkan pukul dua pagi. Tidak ada orang yang berjalan-jalan pada waktu ini."

"Gue gak bisa tidur lagi. HP gak punya, gak bisa main game. Jadi mending ngapain ya?" gerutu Eighar dalam hati.

Eighar pun menelisik smart watches miliknya, lalu tersenyum saat melihat tanda mikrofon yang menyala tadi aktif. Pantas saja si smart watches selalu mampu merespon ucapannya, ternyata ini aktif. Ada tombol on off juga. Kalau smart watches dimatikan, tentu saja ia bisa melakukan apapun tanpa hukuman, bukan? Setidaknya ia bosan menunggu pagi tanpa melakukan sesuatu.

.........

Pada akhirnya Eighar pun terlelap dalam tidurnya, usai berharap bisa menunggu waktu pagi tanpa tidur lagi. Ketika matahari berusaha muncul dalam kegelapan langit yang mulai buram, burung-burung berkicau bising di atas dahan pohon yang basah karena embun subuh. Cuaca terasa bagus, namun sedikit berangin.

Eighar terperanjat, ketika smart watches membangunkannya dengan kasar. Sengatan listrik sedang terasa menjalar di pergelangan tangannya. Tepat ketika ia membuka mata, smart watches itu berdering dengan kuat, seolah benar-benar berusaha keras membangunkan dirinya.

Eighar beranjak dan duduk sembari melamun sejenak, lalu menatap jam yang ada di tangannya. Bukannya ini sudah non aktif, tapi kenapa bisa menyiksa lagi?? Batinnya.

Ketika Eighar menghidupkan smart watches-nya beberapa informasi muncul berderetan. "Kualitas tidur baik, waktu tidur dua jam dari pukul tiga sampai pukul lima subuh. Pada jam tiga degup jantung meninggi, lebih tinggi dari keadaan normal. Aktifitas melelahkan, sama seperti pembakaran kalori dengan berlari pagi."

Eighar langsung beranjak, terbelalak dan duduk setengah berjongkok ketika membaca informasi dari smart watches mengenai dirinya. "Gi.. Gila!!" batinnya ketakutan. "Bukannya gue udah non aktifin benda ini??" lanjutnya dalam hati.

"....Terjadi aktifitas tak wajar pada waktu itu. Sistem menandai sebagai gelagat manusiawi. Data dan rekaman terunduh, tersimpan dalam file terbaik kami. Hukuman telah diberikan, terimakasih."

Braaaak!!!

Eighar langsung berlari keluar kamar ketika mendapati hal tersebut. Mengerikan?? Tentu saja itu mengerikan dan mengganggu privasi. Harusnya itu hanya di ketahui oleh Eighar dan tuhan saja, kan? Tapi smart watches ini malah merekam dan menyimpan apa yang ia lakukan itu. Sungguh, tak pernah ada yang layak tahu hal semacam itu kecuali diri sendiri.

Lalu untuk apa mereka rekam? Apa gunanya? Apakah itu akan digunakan untuk ancaman, atau kelak itu akan di sebarluaskan?

Bagi Eighar, ini tak bisa dibiarkan. Tak ada jalan lain kecuali keluar dari dalam asrama dengan jam mengerikan ini. Ia yakin, ada alasan di balik semua itu dan tentu saja alasannya cenderung pada hal yang tidak baik. Eighar menerobos lorong ruang kamar dan mencari kebedaraan tangga. Ia menuruni tangga demi tangga, melewati lorong dan tangga lagi, sampai akhirnya ia menemukan pintu keluar dari kaca bening tebal. Meski baru pertama melewati gedung ini, tapi mudah saja bagi Eighar untuk pergi.

Persetan dengan kurikulum menarik, jam ini berbahaya dan mengerikan untuknya. Eighar keluar dengan napas tipis dan berderu, keluar dari gedung asrama dan lagi-lagi ia terpesona dengan bentuk gedung sekolah dan juga banyak fasilitas lapangan olahraga outdoor.

Sambil berlari, Eighar membuang jauh-jauh ketertarikannya dan lebih memilih mengutuk jam ini. Dari kesekian gedung-gedung kelas yang berhasil ia lewati, akhirnya ia melihat taman panjang dengan rerumputan hijau yang rapi, mirip seperti di halaman golf. Rerumputan tadi juga ditumbuhi pepohonan ketapang berdaun kecil. Di ujung sana ada sebuah gerbang besar dan menjulang tinggi. Gerbang tersebut terbuat dari gerbang railing balkon tempa besi klasik.

Gerbangnya besar dengan ukiran timbul serupa monster yang menyeramkan. Kepala naga yang di cat hitam keseluruhan, menyamai warna tangga, tapi membiarkan mata naga berwarna keemasan dan terlihat menyala di kegelapan.

Eighar langsung memanjat pagar tersebut. Tak bisa melepaskan smart watches, maka jalan satu-satunya adalah keluar dari asrama dan sekolah. Mungkin saja jam tersebut hanya bisa aktif di lingkungan sekolah saja.

Ketika berhasil sampai ke atas, Eighar menapak beberapa besi sebelum melompat ke tanah, saking tingginya gerbang tersebut. Saat kaki Eighar berhasil mendarat dengan sempurna....

RIIIIIIIIIIIIIIING....

Smart watches berdering dengan keras di tiap tangan para siswa dan siswi yang sedang terlelap. Mereka semua terbangun karena terkejut, bingung dengan apa yang telah terjadi.

Masing-masing dari mereka yang tertidur di kamar sendiri-sendiri pun memeriksa smart watches mereka, dan menyadari ada suatu hal besar yang telah terjadi.

Salah seorang gadis berwajah antagonis dengan rambut merah kecoklatan mengucek matanya. Rambut panjangnya berantakan, dan ia mengutuk siapa saja yang membuat kegaduhan karena telah mengganggu kualitas tidurnya yang berantakan semalam.

Ia memeriksa ponselnya sambil memaki dalam hati, dan melihat smart watches berdering hebat dengan getar yang cukup keras. "....Pelanggaran! Salah seorang siswa A.K School melakukan pelanggaran. Salah seorang siswa A.K School melakukan pelanggaran. Salah seorang siswa A.K School melakukan pelanggaran."

"Ck! Apalagi nih?? Pelanggaran macam apa yang bikin gue juga harus nerima resiko kayak gini?" gerutunya kesal.

".... Buronan! Eighar Riantama telah menjadi buronan! Keberadaannya sedang di cari. Eighar Riantama buron."

Gadis ini terbelalak ketika membacanya. Ia langsung terperanjat dan beranjak dari kasur yang memiliki gravitasi yang berat. "Siapa ini?? Gak pernah denger namanya! Ngapain kabur?? Siapapun dia, dia dalam bahaya sekarang!!" gerutu gadis ini dalam hati, lalu keluar dari kamar dan mendapati seluruh siswa juga berada di depan pintu kamar masing-masing dengan seraut wajah yang begitu panik.

.........

Eighar berlari keluar, bahkan tanpa mengenakan alas kaki. Ia menapak dan melewati bebatuan hingga akhirnya sampai ke aspal, dimana ia telah menemukan jalan raya.

Semburat senyum merekah dari wajahnya yang kelelahan dengan keringat di dahi. Eighar mengatur napasnya, cukup lega sambil memandangi jam di tangannya. Ketika ia melakukan itu, dari kejauhan ia mendengar suara sirene yang lumayan bising.

Eighar mengernyit lalu mendongak ke langit, lalu berputar beberapa kali, berharap ia tak salah dengar, karena di sekelilingnya, ia merasa mendengar suara sirene tadi. Benar-benar di sekelilingnya, seolah di kepung di segala arah.

Ketika suara tadi benar-benar mendekat, smart watches di tangannya kembali berdering, membuatnya terkejut karena benda ini masih aktif meski ia sudah keluar dari area sekolah.

"...... Pelanggaran berat di temukan, Eighar tak akan bisa lari, tak akan bisa lari. Eighar sudah terkepung."

Eighar terperanjat setelah menyadari kebenarannya. Beberapa mobil muncul tepat di hadapannya dan berhenti. Dan kalian tau itu mobil apa?? Mobil polisi!! Serius hanya dengan kabur ia harus di kejar polisi??

Eighar tak terima, lalu berbalik badan dan hendak menghindar, namun langkah kakinya terhenti ketika beberapa mobil kembali berhenti di depannya. Ia melakukan hal yang sama di kiri dan kanan, namun mobil-mobil itu kembali terhenti dan menghalangi jalannya.

Eighar terpaku berputar perlahan melihat sekitarnya. Dimana tak ada jeda selain mobil yang mengepung sekelilingnya.

"Siswa bernama Eighar Riantama, harap tak melawan ketika dilakukan penangkapan. Angkat tanganmu ke atas." ucap suara kepolisian melalui pengeras suara.

Eighar tak bergeming, sungguh ia benar-benar kebingungan. Ia hanya siswa, kenapa di perlakukan selayaknya buronan penjahat yang kabur dari penjara?

"Kami ulangi, Siswa bernama Eighar Riantama, harap tak melawan ketika dilakukan penangkapan. Angkat tanganmu ke atas."

Lagi-lagi Eighar mematung, hingga para kepolisian yang bersembunyi di mobil pun keluar dan mereka...

Menodongkan senjata api ke arah Eighar, dan karena itu.. Eighar terperangah sambil mengangkat tangannya ke atas.

"Apa-apaan ini? Gue, bukan penjahat!"

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Nana Colen

Nana Colen

membingungkan.... tapi seperti biasa novel author penuh teka teki 😍😍😍😍

2025-02-17

2

Tini Nurhenti

Tini Nurhenti

lanjut kk othor, lanjutan agam dkk gmna kk ??

2025-03-07

1

Dewi Rantika

Dewi Rantika

woowww

2025-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Serba-serbi Author
2 Cast
3 Smart Watches vs Eighar
4 A.K School
5 Pelarian
6 Smart watches hitam
7 Ketua vs Leader
8 Tingkatan Warna
9 The Game
10 Permainan di Mulai
11 Game Selesai
12 Rencana
13 Hari Evaluasi
14 Voting
15 Eighar VS Brian
16 NPD
17 Murid Baru
18 Zeambi Heatyu
19 PDKT
20 Terminal Lucidity
21 Penyerangan Tersembunyi
22 NPD vs Stoicism
23 Kelas Latihan Fisik
24 Obrolan Serius
25 Lupa Ingatan
26 Korelasi
27 Panggilan untuk Eighar
28 Negosiasi
29 Hadiah Ramadhan
30 Kelas Sore
31 Sparing
32 Peringatan dari Chelsie
33 Jelata Pribumi
34 Masa Lalu dan Dendam
35 Bekas Perbudakan
36 Sejarah Berarti
37 Game Teka Teki
38 Pelangi
39 Di luar Konteks
40 Darah
41 Kakak dan Adik
42 Perlawanan akan segera dimulai
43 Misteri Zeam
44 Ingatan Kembali
45 Uraian Spekulasi
46 Hidden Skill
47 Diskualifikasi
48 Terbongkar
49 Luka Lama
50 Serangan Balasan
51 Pertarungan Dahsyat
52 Dua Luka
53 Kelebihan Chelsie
54 Penangkapan
55 Terimakasih
56 Keywoard
57 Penolakan
58 Pemaksaan
59 Kehilangan dan Pertemuan
60 Kerjasama???
61 I'm a Leader
62 New Leader
63 Ninja
64 Teka-teki terpecahkan
65 Permainan masa lalu berlanjut
66 Pembelaan
67 Penyerangan Leader
68 Masa Lalu
69 Teman Sejati
70 Asli dan Palsu
71 Kegagalan
72 Rencana Seru
73 Kerjasama Eighar dan Chelsie
74 Pertemuan dengan Frist
75 Pengkhianatan
76 Itu adalah Frist
77 Hiatus lagi
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Serba-serbi Author
2
Cast
3
Smart Watches vs Eighar
4
A.K School
5
Pelarian
6
Smart watches hitam
7
Ketua vs Leader
8
Tingkatan Warna
9
The Game
10
Permainan di Mulai
11
Game Selesai
12
Rencana
13
Hari Evaluasi
14
Voting
15
Eighar VS Brian
16
NPD
17
Murid Baru
18
Zeambi Heatyu
19
PDKT
20
Terminal Lucidity
21
Penyerangan Tersembunyi
22
NPD vs Stoicism
23
Kelas Latihan Fisik
24
Obrolan Serius
25
Lupa Ingatan
26
Korelasi
27
Panggilan untuk Eighar
28
Negosiasi
29
Hadiah Ramadhan
30
Kelas Sore
31
Sparing
32
Peringatan dari Chelsie
33
Jelata Pribumi
34
Masa Lalu dan Dendam
35
Bekas Perbudakan
36
Sejarah Berarti
37
Game Teka Teki
38
Pelangi
39
Di luar Konteks
40
Darah
41
Kakak dan Adik
42
Perlawanan akan segera dimulai
43
Misteri Zeam
44
Ingatan Kembali
45
Uraian Spekulasi
46
Hidden Skill
47
Diskualifikasi
48
Terbongkar
49
Luka Lama
50
Serangan Balasan
51
Pertarungan Dahsyat
52
Dua Luka
53
Kelebihan Chelsie
54
Penangkapan
55
Terimakasih
56
Keywoard
57
Penolakan
58
Pemaksaan
59
Kehilangan dan Pertemuan
60
Kerjasama???
61
I'm a Leader
62
New Leader
63
Ninja
64
Teka-teki terpecahkan
65
Permainan masa lalu berlanjut
66
Pembelaan
67
Penyerangan Leader
68
Masa Lalu
69
Teman Sejati
70
Asli dan Palsu
71
Kegagalan
72
Rencana Seru
73
Kerjasama Eighar dan Chelsie
74
Pertemuan dengan Frist
75
Pengkhianatan
76
Itu adalah Frist
77
Hiatus lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!