5. Dendamnya Bianca dan galau nya Erick

Mobil yang ditumpangi Erick melaju dengan kecepatan sedang menuju restoran yang biasa dia kunjungi untuk mengisi perutnya. Sebuah restoran yang terletak beberapa blok dari pusat kota. Restoran yang menyajikan steak enak yang disajikan dengan saus buatan sendiri yang dipadukan dengan salad dan roti yang membuat Erick ketagihan. Begitu sampai di restoran yang bangunannya terlihat sederhana dengan dikelilingi beberapa pohon rindang, Erick segera turun dan masuk ke restoran diikuti oleh Dewa, Alexa dan juga sopirnya.

Erick langsung menuju meja yang biasa dia tempati dan memanggil pelayan untuk memesan makanan dan minuman. Alexa hanya mengikuti dan duduk di kursi yang disediakan, membetulkan letak kacamatanya Alexa memandang seluruh tempat itu dengan kagum, dekorasi restoran itu berkesan klasik dengan lampu gantung di setiap mejanya.

Dindingnya yang terbuat dari kayu membuat restoran itu serasa bagai makan di rumah pedesaan. Aroma kopi bercampur dengan steak yang di bakar membuat perut bertambah lapar. Suasana di luar restoran yang bising dengan lalu lalang kendaraan bermotor dan kesibukan orang-orang seolah sirna, di dalam sini orang-orang sangat santai menikmati makanan mereka atau sekedar meminum kopinya.

"Waaaahh, aku baru pertama kali datang ke restoran steak, pasti di sini mahal ya ! Kamu sering makan di sini ? Seperti berkunjung ke rumah nenek di pedesaan. Apalagi taplak meja dengan pola bunga seperti ini dan juga lembutnya kulit yang melapisi kursi ini. Benar-benar membuatku teringat akan rumah nenek di pedesaan." ucap Alexa sambil mengelus lembut kursi dan taplak meja.

Erick dan Dewa kembali saling lempar pandang menghadapi kepolosan Alexa. Pelayan pun datang dan mencatat pesanan mereka. Tak lama pesanan mereka datang dan mereka pun mulai menikmati makan siang mereka. " Hmmmm...Steak nya benar-benar enak! Dagingnya empuk banget, bumbunya pas, dan dimasak dengan tingkat kematangan yang sempurna. Steak yang aku makan siang ini punya rasa yang kaya. Potongan dagingnya tebal dan juicy, dengan bagian luar yang sedikit gosong tapi bagian dalamnya masih pink sempurna. Bumbunya meresap ke dalam daging, memberikan rasa yang gurih dan sedikit asin. Potongan dagingnya besar dan tebal, tapi tetap empuk saat digigit. Bumbu lada hitamnya memberikan sensasi pedas yang nikmat. Di tambah saus merahnya sangat cocok dengan dagingnya, membuat rasanya semakin kaya. Aku sangat menikmati setiap gigitan steak ini. Steak ini jauh lebih enak dari yang biasa aku pesan di restoran lain. Dagingnya lebih empuk dan bumbunya lebih kaya.Ini steak terbaik yang pernah aku coba!" ucap Alexa dengan mata berbinar bahagia. Dengan lahap Alexa menyantap steak di hadapannya.

Kemudian Alexa meraih pure potatoes kemudian mencicipi rasanya, dia terlihat sangat menikmati pure potatoes-nya. "Kentang tumbuk ini lembut sekali, seperti awan yang meleleh di mulut. Rasanya manis alami, dipadukan dengan sedikit garam dan mentega yang membuatnya semakin gurih. Setiap suapan pure potatoes menjadi penyeimbang yang sempurna untuk steak yang kaya rasa" ucap Alexa sambil memejamkan matanya menikmati kelembutan kentang tumbuk di mulutnya.

Lalu dia pun meraih roti panggang untuk kemudian di padukan dengan steak nya. " Hmmmm...roti bawang putih panggangnya juga tak kalah lezat. Aroma bawang putih panggang yang harum semerbak langsung menyambut hidung begitu roti disajikan. Roti yang renyah di luar, lembut di dalam, dan rasa bawang putihnya meresap sempurna ke setiap sudut roti. Kombinasi antara steak yang juicy, pure potatoes yang lembut, dan roti bawang putih panggang yang gurih membuat makan siangku kali ini seperti orang-orang kaya " ujar Alexa.

Erick dan Dewa hanya tersenyum geli melihat reaksi dan ekspresi wajah Alexa yang benar-benar menikmati makanan di hadapannya. Bagi Erick dan Dewa makan di restoran dengan steak enak seperti itu telah biasa, tetapi bagi orang yang mendengar komentar Alexa akan menyangka jika Alexa baru pertama kali makan makanan seenak itu.

Komentar nya sudah seperti juri makan di televisi di acara masak memasak. " Nah, jadi jika lain kali aku mengajakmu makan siang atau makan malam tentu kamu tidak akan menolak kan ?" ucap Erick sambil mengiris dan memasukkan sepotong kecil steak ke mulutnya dan mengunyah perlahan. Sebelum menjawab pertanyaan Erick, Alexa meraih gelasnya yang berisi red wine kemudian mengecapnya sebelum menelannya.

" Hmmmm, akan aku pikirkan nanti. Sekarang ini aku hanya ingin menikmati makanan ini, dan merasakan bagaimana menjadi orang kaya." ucapnya sambil kembali menikmati steak di depannya. "Kamu sudah lama bekerja di RG ? Sejak kapan ? " tanya Dewa penasaran

Belum sempat Alexa menjawab pertanyaan Dewa, tiba-tiba saja Alexa dengan cepat berdiri dan menahan tangannya mencegah piring berjatuhan dari seorang pelayan yang tersandung. Gerak refleks yang sangat mencolok tetapi sayang nya hal itu tidak membuatnya bisa menghindari siraman wine yang sengaja diguyurkan oleh seorang wanita dari samping pelayan yang sepertinya sengaja di jegal oleh wanita itu.

" Dasar sundall murahan, berani sekali kamu makan dan bersenda gurau dengan calon suamiku. Kamu pikir dengan muka jelek mu dan sikapmu yang sok polos itu bisa membuat Erick calon suamiku jatuh cinta kepadamu? Jallangg sialan. " makinya sambil mengambil semangkuk jagung panas dan berusaha menyiramkan ke Alexa yang gelagapan karena di siram wine.

Alexa berhasil menghindar dari siraman jagung panas, ia menatap tajam ke arah Bianca.

 "Siapa kamu ? Apa masalahmu denganku?" tanya Alexa masih dengan suara sopan dan terkendali, padahal dalam hatinya ingin sekali mencakar wajah wanita di hadapannya yang tertutup riasan tebal dan menor. Wanita itu tertawa terbahak-bahak, suaranya nyaring dan menusuk.

"Aku? Aku Bianca Van Persie, anak dari Van Persie pemilik showroom mobil mewah terbesar di kota ini dan juga tunangan pria yang ada di hadapanmu.Aku adalah wanita yang akan merebut semua yang menjadi milikmu, jalang!"teriak Bianca sambil berusaha menjambak rambut Alexa yang berantakan.

"Jangan sembarangan menuduh! Aku tidak tahu siapa kamu. Kenal saja tidak dengan Van Persie aku sih kenalnya dengan Van Houten karena tiap pagi pasti aku menyeduhnya" ucap Alexa sambil mengangkat bahunya. "Oh, jangan pura-pura bodoh! Semua orang tahu kalau kamu mengincar Erick. Kau pikir dengan wajahmu yang biasa saja itu bisa merebut pria setampan dia? Dasar mimpi!"

Bianca menunjuk-nunjuk Alexa dengan jari telunjuknya. "Kau hanya pelacur murahan yang ingin menumpang hidup dari pria kaya. Tapi sayang, Erick akan menjadi suamiku . Dan kau? Kau akan kuinjak-injak sampai tak berdaya!"

Alexa berusaha menahan amarahnya, namun rasa sakit dan penghinaan yang ia rasakan membuatnya ingin membalas. "Kau pikir dengan kekayaanmu bisa membeli segalanya? Hati nurani? Harga diri? Kau salah besar!" ucapnya hampir berteriak di depan muka Bianca. "Aku tidak butuh hati nurani. Yang aku butuhkan hanyalah kemenangan. Dan kali ini, kau yang akan kalah!"

Bianca kembali tertawa terbahak-bahak, suaranya semakin keras hingga membuat beberapa pengunjung restoran menoleh.

Erick dan Dewa yang terkejut dan sempat tertegun sejenak melihat amukan Bianca, dengan segera berdiri dan Dewa mencekal lengan Bianca ketika dilihatnya Bianca hendak melayangkan tangannya menampar wajah Alexa. "Sudah bosan hidup rupanya kamu ? Berani kamu menyentuh Alexa maka aku tak akan segan-segan mematahkan tanganmu ini." bentak Dewa sambil menghentakkan dan mendorong tangan Bianca hingga dia terjajar ke belakang.

Sementara Alexa yang di tarik ke belakang punggung Erick, hanya bisa melongo mendengar ancaman Dewa. Erick membalikkan tubuhnya dan memandang dengan cemas kearah Alexa, "Ale, kamu tidak apa-apa? Apakah ada yang terluka ? Mana yang sakit?" ucapnya sambil meraba-raba tubuh Alexa untuk memeriksa apakah Alexa terluka atau tidak. Alexa menepiskan tangan Erick yang meraba tubuhnya, " Heeiii, jauhkan tanganmu dari tubuhku, kamu mau mengambil kesempatan dalam kesempitan ? Aku hanya disiram wine bukan di tusuk pisau atau di siram bara api. Kamu kenal sama perempuan sinting itu ? Sial sekali hari ini, sudah sedari pagi di suruh romusha sama si Tonggos, eh sekarang kena labrak perempuan sinting. apes benar hari ini" ucap Alexa sambil mengambil jaketnya dan tanpa menghiraukan pandangan pengunjung yang lain juga seruan Erick, Alexa pergi meninggalkan tempat itu.

Restoran yang penuh dengan pengunjung itu mendadak sunyi ketika Alexa bergegas meninggalkan tempat itu dengan muka merah padam dan baju serta wajahnya yang basah disiram wine. Mereka mulai berbisik-bisik bahkan ada yang dengan lantang menyuarakan pendapatnya.

" Jika aku menjadi perempuan yang pergi itu, tentu aku langsung membalas wanita sinting itu."

" Wah jaman sekarang pelakor meraja rela. Bahkan tak segan-segan untuk mencari kesempatan untuk bertemu dan memadu kasih "

Sebagian besar para pengunjung terdengar membicarakan kejadian itu.Beberapa wanita muda berbisik simpati pada Alexa, sementara beberapa pria menatap Bianca dengan pandangan jijik. Seorang pria paruh baya berbisik pada istrinya, "Lihat saja perempuan itu, sok cantik tapi ternyata berhati busuk."

Erick dengan wajah penuh amarah kemudian mencekal dagu Bianca, " Kamu jallangg sialan, aku dan kamu tidak ada hubungan apa-apa. Hubungan kita atas dasar kesepakatan saling menguntungkan, ingat, showroom mobil milik ayahmu itu tidak akan sebesar seperti sekarang jika bukan mendompleng namaku. Kamu sekarang berbuat ulah maka kamu akan merasakan akibatnya." suaranya cukup keras hingga beberapa pengunjung dapat mendengarnya dan memasang wajah jijik ketika melihat Bianca.

Erick menatap tajam ke arah Bianca. "Ini belum selesai, Bianca. Kau akan membayar atas apa yang telah kau lakukan.Dewa, bereskan kekacauan ini dan sampaikan permintaan maaf ku kepada pemilik restoran ini." ucap Erick sambil melepaskan cekalan pada dagu Bianca dan meraih serbet untuk melap tangannya yang menyentuh wajah Bianca.

Kemudian Erick mengambil mantel yang terlampir di sandaran kursinya Setelah itu, ia berbalik dan hendak pergi meninggalkan restoran itu untuk mengejar Alexa. Dewa menahan lengannya. "Tunggu, Erick. Aku akan urus ini." Erick mengangguk, lalu bergegas keluar. Dewa menghela napas panjang. Ia menatap pemilik restoran. "Maafkan kekacauan ini. Saya akan pastikan Anda mendapatkan ganti rugi atas kerusakan yang terjadi." Pemilik restoran mengangguk mengerti, namun tatapannya masih penuh kekhawatiran.

Bianca yang terduduk di kursi hanya bisa menatap kepergian Erick yang disusul oleh Dewa. Wajahnya tampak penuh emosi, sambil mengepalkan kedua tangannya, Bianca berseru, " Dasar jallangg sialan, kamu akan menyesali semua ini, dan kamu Erick, kamu pun akan menyesal telah menolak cintaku juga telah mempermalukanku. Erick..Tak akan kubiarkan kamu hidup dengan tenang, perempuan mana pun tak akan aku biarkan memiliki dirimu. Kamu hanya milikku seorang." kemudian dengan cepat Bianca menuju meja tempatnya duduk sebelum kejadian memalukan itu dan mengambil tas dan jaketnya. Lalu melangkah pergi.

Tetapi baru saja beberapa langkah , pemilik restoran itu memanggil nya, "Nona, tolong bayar dulu tagihan makan siang Anda," serunya keras. Menahan malu Bianca berbalik dan memasang wajah arogan sambil melemparkan sejumlah uang yang diambil dari dompetnya. Dan tanpa banyak bicara dia melangkah dengan cepat meninggalkan restoran itu.

Di luar restoran, Erick yang bergegas menyusul Alexa, tidak berhasil menemukan Alexa. Matanya mencari sosok Alexa di antara kerumunan orang. Namun, yang ia temukan hanyalah lautan wajah asing. Rasa frustasi memenuhi dadanya. Dengan kesal dan raut wajah frustasi, Erick mengacak-acak rambutnya. Entah mengapa dia merasa amat kehilangan Alexa dan merasa menyesal telah membuat Alexa dipermalukan oleh Bianca.

"Bianca sialan, gara-gara jallangg satu itu gagal sudah usahaku mendekati Alexa. Aaaarrrgggghhh sialaaaaaannn!" maki Erick tak menghiraukan pandangan penuh keheranan pejalan kaki yang berlalu lalang disekitarnya. Tepukan pelan di bahunya membuatnya menoleh dan mendapati Dewa yang telah selesai membereskan masalah yang ditimbulkan oleh Bianca tengah berdiri di belakangnya dan menatapnya dengan sorot keheranan.

" Jangan katakan jika kamu menaruh perhatian dan tertarik pada Alexa, Rick ! Dia terlihat bukan perempuan seperti Bianca atau Lisa maupun Monica atau puluhan wanita yang berhasil kamu bawa ke pelukanmu dan kamu bawa ke ranjangmu." ucap Dewa sambil berjalan menuju ke tempat parkir. Sementara sopir telah terlebih dahulu pergi mengambil mobil dan memanaskan mesinnya.

" Aku benar-benar tak tau apa yang terjadi padaku hari ini, Wa ! Aneh, tiba-tiba saja aku ingin melindungi dia dari siraman sup panas yang dilakukan oleh Bianca, dan sekarang aku ingin menenangkan dirinya yang pasti sangat malu di siram dan dituduh macam-macam oleh Bianca, padahal Alexa baru bertemu dengan kita hari ini." ucap Erick ketika mereka duduk di kursi belakang mobil. Erick menghela nafas panjang keheranan dengan moodnya hari ini dan juga berusaha menekan rasa cemas dihatinya mengingat Alexa yang kini entah dimana. " Besok jangan lupa buat surat pemecatan untuk James dan si Tonggos, sebelumnya panggil mereka semua ke ruang kerjaku." ucap Erick tanpa memandang Dewa.

Episodes
1 1. Kejar-kejaran dan baku tembak
2 2. Ketika Prince Casanova jatuh cinta
3 3. Penasaran
4 4. Ditolak
5 5. Dendamnya Bianca dan galau nya Erick
6 6. Kotak misterius dan kemarahan Erick
7 7. Ancaman untuk Erick
8 8. Permintaan Erick dan usaha pembunuhan Alexa
9 9. Pertarungan di lorong sempit
10 10. Tempat kerja baru
11 11. Gala dinner
12 12. Awal pembalasan: Pemusnahan keluarga Mahendra 1
13 13. Awal pembalasan: Pemusnahan keluarga Mahendra 2
14 14. Erick resah
15 15. Gosip dan dimulainya pemburuan terhadap keluarga Anderson
16 16. Usaha pembunuhan terhadap Alexa dan Mike
17 17. pertarungan di gurun
18 18. Gosip yang beredar dan kegalauan Erick
19 19. Tuan muda Anderson
20 20. Alexa beraksi.. Erick yang resah
21 21. Night club dan Tuan Muda Anderson
22 22. Daniel memaksa, Erick salah paham
23 23. menyelidiki keadaan di kediaman Anderson
24 24. Serasa mendapatkan jackpot
25 25. Rencana pembalasan dimulai
26 26. Mimpi buruk Alexa 1
27 27. mimpi buruk Alexa 2
28 28. pembalasan Alexa untuk keluarga Anderson 1
29 29. Pembalasan Alexa terhadap keluarga Anderson 2
30 30. Kehancuran keluarga Anderson 1
31 31. Kehancuran keluarga Anderson 2
32 32. Kehancuran keluarga Anderson 3
33 33. Diana berulah
34 34. Diana dipecat dan ancaman Diana untuk Alexa
35 35. Salah pilih lawan
36 36. Bianca merusuh
37 37. Amukan Bianca dan rencana Bianca mencelakakan Alexa
38 38. Pertemuan Bianca dan Diana
39 39. Mencoba Menjebak Erick dan Alexa
40 40. upaya pembunuhan terhadap Alexa 1
41 41. upaya pembunuhan terhadap Alexa 2
42 42. usaha pembunuhan terhadap Alexa 3
43 43. Ungkapan perasaan Erick dan amukan Bianca
44 44. Diana dan Bianca salah mengusik orang
45 45. Markus Jovan
46 46. Markus mulai mendekati Alexa
47 47. Usaha Markus menjerat Alexa dan cemburunya Erick
48 48. Pembunuhan yang gagal
49 49. Kurang ajar kamu...
50 50. Balasan dari Mike untuk Diana
51 51. Masuk perangkap...
52 52. Akhir hidup Diana
53 53. Memburu Markus
54 54. Mencari keberadaan Markus
55 55. Mempersiapkan jebakan untuk Markus
56 56. Memancing Markus dan Teror yang Mengintai
57 57. Membayar semua perbuatannya di masa lalu
58 58. Jebakan yang Terulang dan Senyum di Balik Racun
59 59. Bangun di Laut Lepas, Perlawanan dan Pelarian
60 60. Pertempuran di udara
61 61. Hutan Perburuan dan Arena Para Serigala
62 62. Terjebak di Arena Pertarungan
63 63. Dua Hati dalam Badai Kecemasan di Dua Benua
64 64. Arena Dendam dan Nafas yang Tertahan
65 65. Eksekusi dan Neraka di Arena
66 66. Pelarian di Lautan Badai dan di Tengah Pesta Rakyat
67 67. Kegalauan Erick dan Keputusan yang Menghancurkan
68 68. mencari kesempatan dalam kesempitan
69 69. Pulang dan Jejak yang Dihapus
70 70. Jantung yang Berdebar dan Tekad yang Membara
71 71. Air Mata dan Rencana yang Tersembunyi
72 72. Pertemuan yang Mengubah Segalanya
73 73. Badai Cemburu dan Obsesi yang Menggila
74 74. Penolakan dan Bayangan yang Mengintai
75 75. Melawan Takdir di Jalan Curam
76 76. Obsesi dan Getaran Hati
77 77. Jaring-Jaring Obsesi dan Titik Balik Kebencian
78 78. Duka yang Terbakar dan Amuk Obsesi
79 79. Tamparan Kemarahan dan Pertemuan yang Disengaja
80 80. Hujan Teh, Skandal, dan Persekongkolan Gelap
81 82. Pesta, Bayangan Dunia Bawah, dan Jebakan yang Berbalik
82 81. Malam Penuh Cahaya dan Jebakan Terlarang
83 83. Bayangan Ular di Pulau Rahasia
84 84. Strategi Ular, dan Jebakan yang Menjadi Bumerang
85 85. Serangan Malam, dan Panggilan Pengkhianatan
86 86. Bala Bantuan Mike, Hantu di Atap, dan Perburuan Berlanjut
87 87. Pertarungan di Dua Front
88 88. Neraka Malam dan Kematian William
89 89. Api Pembalasan, Jejak Komedi, dan Kesialan Pagi
90 90. Target Baru, Jebakan Cinta, dan Kepanikan di Balik Topeng
91 91. Undangan Paksa, Jerat Keluarga, dan Ancaman Putus Asa
92 92. Tamu Tak Terduga, Jebakan Baru, dan Rayuan Tak Berbalas
93 93. Jaring-Jaring Intrik dan Jejak Bayangan
94 94. Jaring-Jaring Keluarga Beracun dan Perisai Dingin Alexa
95 95. Pertemuan Sang Predator dan Mangsa
96 96. Api Cinta yang Membakar dan Rahasia yang Terkuak
97 97. Patah Hati Sang Casanova dan Insting Predator
98 98. Penyamaran Sempurna dan Harta Karun Beracun
99 99. Tiga Bulan di Balik Bayangan dan Kepiluan
100 100. Puncak Kehancuran dan Jerat Tersembunyi
101 101. Neraka Terselubung dan Hampa yang Menyiksa
102 102. Malam di Dermaga: Kekuatan yang Terbebas
103 103. Jantung Baja yang Tunduk
104 104. Kekacauan di Atas Laut dan Detak Jantung di Balik Besi
105 105. Pelarian yang Mendebarkan
106 106. Pesta kematian di atas kapal
107 107. Lautan Api dan Darah di Pulau Terpencil
108 108. Bayangan Hutan dan Dinginnya Badai Strategis
109 109. Hutan Primer, Warisan Darah, dan Rencana Alexa
110 110. Topeng Es Sang Casanova dan Jaring Intrik Bianca
111 111. Harapan di Tengah Badai dan Godaan di Antara Reruntuhan
112 112. Dermaga Harapan, Janji di Bawah Ancaman, dan Rahasia Black Rose
113 113. Jaring Laba-laba Informasi dan Bayangan Kerinduan
114 114. Badai Mawar Hitam dan Api dalam Diam
115 115. Api dalam diam, kecerdasan dibalik amarah Erick
116 116. Kejatuhan Imperium dan Badai Pembalasan
117 117. Bisikan Mawar Hitam dan Bayangan Kematian
118 118. Topeng Kertas dan Harta Karun Tersembunyi
119 119. Jaring-Jaring Pembalasan dan Permainan
120 120. Pertemuan di Tepi Gurun
121 121. Api di Bawah Penyamaran
122 122. Jaringan Ketakutan dan Bayangan yang Bergerak
123 123. Neraka di Bawah Grand Central
124 124. Kemarahan Luke
125 125. Pertemuan di Tengah Ketenangan
126 126. Negosiasi dan Pengkhianatan Terungkap
127 127. Jaring Pengkhianatan dan Amukan Sang CEO
128 128. Jebakan untuk Pengkhianat
129 129. Akhir Pengkhianatan
130 130. Jaringan Luke dan Dampak Badai Hukum
131 131. Mawar yang Kembali Mekar
132 132. Negosiasi dan Bayangan Luka
133 133. Gangguan Jiwa dan Permainan Ganda
134 134. Malaikat Maut di Jacuzzi
Episodes

Updated 134 Episodes

1
1. Kejar-kejaran dan baku tembak
2
2. Ketika Prince Casanova jatuh cinta
3
3. Penasaran
4
4. Ditolak
5
5. Dendamnya Bianca dan galau nya Erick
6
6. Kotak misterius dan kemarahan Erick
7
7. Ancaman untuk Erick
8
8. Permintaan Erick dan usaha pembunuhan Alexa
9
9. Pertarungan di lorong sempit
10
10. Tempat kerja baru
11
11. Gala dinner
12
12. Awal pembalasan: Pemusnahan keluarga Mahendra 1
13
13. Awal pembalasan: Pemusnahan keluarga Mahendra 2
14
14. Erick resah
15
15. Gosip dan dimulainya pemburuan terhadap keluarga Anderson
16
16. Usaha pembunuhan terhadap Alexa dan Mike
17
17. pertarungan di gurun
18
18. Gosip yang beredar dan kegalauan Erick
19
19. Tuan muda Anderson
20
20. Alexa beraksi.. Erick yang resah
21
21. Night club dan Tuan Muda Anderson
22
22. Daniel memaksa, Erick salah paham
23
23. menyelidiki keadaan di kediaman Anderson
24
24. Serasa mendapatkan jackpot
25
25. Rencana pembalasan dimulai
26
26. Mimpi buruk Alexa 1
27
27. mimpi buruk Alexa 2
28
28. pembalasan Alexa untuk keluarga Anderson 1
29
29. Pembalasan Alexa terhadap keluarga Anderson 2
30
30. Kehancuran keluarga Anderson 1
31
31. Kehancuran keluarga Anderson 2
32
32. Kehancuran keluarga Anderson 3
33
33. Diana berulah
34
34. Diana dipecat dan ancaman Diana untuk Alexa
35
35. Salah pilih lawan
36
36. Bianca merusuh
37
37. Amukan Bianca dan rencana Bianca mencelakakan Alexa
38
38. Pertemuan Bianca dan Diana
39
39. Mencoba Menjebak Erick dan Alexa
40
40. upaya pembunuhan terhadap Alexa 1
41
41. upaya pembunuhan terhadap Alexa 2
42
42. usaha pembunuhan terhadap Alexa 3
43
43. Ungkapan perasaan Erick dan amukan Bianca
44
44. Diana dan Bianca salah mengusik orang
45
45. Markus Jovan
46
46. Markus mulai mendekati Alexa
47
47. Usaha Markus menjerat Alexa dan cemburunya Erick
48
48. Pembunuhan yang gagal
49
49. Kurang ajar kamu...
50
50. Balasan dari Mike untuk Diana
51
51. Masuk perangkap...
52
52. Akhir hidup Diana
53
53. Memburu Markus
54
54. Mencari keberadaan Markus
55
55. Mempersiapkan jebakan untuk Markus
56
56. Memancing Markus dan Teror yang Mengintai
57
57. Membayar semua perbuatannya di masa lalu
58
58. Jebakan yang Terulang dan Senyum di Balik Racun
59
59. Bangun di Laut Lepas, Perlawanan dan Pelarian
60
60. Pertempuran di udara
61
61. Hutan Perburuan dan Arena Para Serigala
62
62. Terjebak di Arena Pertarungan
63
63. Dua Hati dalam Badai Kecemasan di Dua Benua
64
64. Arena Dendam dan Nafas yang Tertahan
65
65. Eksekusi dan Neraka di Arena
66
66. Pelarian di Lautan Badai dan di Tengah Pesta Rakyat
67
67. Kegalauan Erick dan Keputusan yang Menghancurkan
68
68. mencari kesempatan dalam kesempitan
69
69. Pulang dan Jejak yang Dihapus
70
70. Jantung yang Berdebar dan Tekad yang Membara
71
71. Air Mata dan Rencana yang Tersembunyi
72
72. Pertemuan yang Mengubah Segalanya
73
73. Badai Cemburu dan Obsesi yang Menggila
74
74. Penolakan dan Bayangan yang Mengintai
75
75. Melawan Takdir di Jalan Curam
76
76. Obsesi dan Getaran Hati
77
77. Jaring-Jaring Obsesi dan Titik Balik Kebencian
78
78. Duka yang Terbakar dan Amuk Obsesi
79
79. Tamparan Kemarahan dan Pertemuan yang Disengaja
80
80. Hujan Teh, Skandal, dan Persekongkolan Gelap
81
82. Pesta, Bayangan Dunia Bawah, dan Jebakan yang Berbalik
82
81. Malam Penuh Cahaya dan Jebakan Terlarang
83
83. Bayangan Ular di Pulau Rahasia
84
84. Strategi Ular, dan Jebakan yang Menjadi Bumerang
85
85. Serangan Malam, dan Panggilan Pengkhianatan
86
86. Bala Bantuan Mike, Hantu di Atap, dan Perburuan Berlanjut
87
87. Pertarungan di Dua Front
88
88. Neraka Malam dan Kematian William
89
89. Api Pembalasan, Jejak Komedi, dan Kesialan Pagi
90
90. Target Baru, Jebakan Cinta, dan Kepanikan di Balik Topeng
91
91. Undangan Paksa, Jerat Keluarga, dan Ancaman Putus Asa
92
92. Tamu Tak Terduga, Jebakan Baru, dan Rayuan Tak Berbalas
93
93. Jaring-Jaring Intrik dan Jejak Bayangan
94
94. Jaring-Jaring Keluarga Beracun dan Perisai Dingin Alexa
95
95. Pertemuan Sang Predator dan Mangsa
96
96. Api Cinta yang Membakar dan Rahasia yang Terkuak
97
97. Patah Hati Sang Casanova dan Insting Predator
98
98. Penyamaran Sempurna dan Harta Karun Beracun
99
99. Tiga Bulan di Balik Bayangan dan Kepiluan
100
100. Puncak Kehancuran dan Jerat Tersembunyi
101
101. Neraka Terselubung dan Hampa yang Menyiksa
102
102. Malam di Dermaga: Kekuatan yang Terbebas
103
103. Jantung Baja yang Tunduk
104
104. Kekacauan di Atas Laut dan Detak Jantung di Balik Besi
105
105. Pelarian yang Mendebarkan
106
106. Pesta kematian di atas kapal
107
107. Lautan Api dan Darah di Pulau Terpencil
108
108. Bayangan Hutan dan Dinginnya Badai Strategis
109
109. Hutan Primer, Warisan Darah, dan Rencana Alexa
110
110. Topeng Es Sang Casanova dan Jaring Intrik Bianca
111
111. Harapan di Tengah Badai dan Godaan di Antara Reruntuhan
112
112. Dermaga Harapan, Janji di Bawah Ancaman, dan Rahasia Black Rose
113
113. Jaring Laba-laba Informasi dan Bayangan Kerinduan
114
114. Badai Mawar Hitam dan Api dalam Diam
115
115. Api dalam diam, kecerdasan dibalik amarah Erick
116
116. Kejatuhan Imperium dan Badai Pembalasan
117
117. Bisikan Mawar Hitam dan Bayangan Kematian
118
118. Topeng Kertas dan Harta Karun Tersembunyi
119
119. Jaring-Jaring Pembalasan dan Permainan
120
120. Pertemuan di Tepi Gurun
121
121. Api di Bawah Penyamaran
122
122. Jaringan Ketakutan dan Bayangan yang Bergerak
123
123. Neraka di Bawah Grand Central
124
124. Kemarahan Luke
125
125. Pertemuan di Tengah Ketenangan
126
126. Negosiasi dan Pengkhianatan Terungkap
127
127. Jaring Pengkhianatan dan Amukan Sang CEO
128
128. Jebakan untuk Pengkhianat
129
129. Akhir Pengkhianatan
130
130. Jaringan Luke dan Dampak Badai Hukum
131
131. Mawar yang Kembali Mekar
132
132. Negosiasi dan Bayangan Luka
133
133. Gangguan Jiwa dan Permainan Ganda
134
134. Malaikat Maut di Jacuzzi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!