Sweet Dragon
Malam hari yang terang karena sinar lembut rembulan dan angin yang berhembus dengan tenang menghiasi langit malam Provinsi Bai, Kekaisaran Yin.
Malam yang berlalu tenang itu sedang terjadi pergelojakan hebat di Provinsi Bai, malam hari yang tenang berubah menjadi menjadi malam berdarah dan berapi-api saat Gubernur Provinsi Bai yang bernama Bai Song terbunuh di kediamannya beserta istri dan kedua anaknya.
Gubernur Bai Song memiliki tiga orang putra dari istri yang bernama Qiao Hua. Namun dari ketiga anaknya, hanya satu yang tidak meninggal, yakni anak terakhir yang bernama Bai Feng.
Banyak yang tidak tahu tentang rencana tersembunyi Bai Feng untuk menguasai seluruh kekuasaan Provinsi Bai.
Pembunuhan berencana yang membakar kediaman Bai Song adalah pembunuhan berencana yang telah lama dilakukan oleh Bai Feng, putra kandung dari Bai Song.
Semenjak kematian Gubernur Bai Song, tentu secara otomatis Bai Feng akan naik tahta menjadi Gubernur Provinsi Bai yang baru. Semenjak Provinsi Bai dibawah kepemimpinan Gubernur Bai Feng, banyak perubahan yang terjadi.
Gubernur Bai Feng memiliki pasukan khusus yang terdiri dari orang-orang kuat. Pasukan khusus tersebut adalah pasukan yang dibentuk oleh Gubernur Bai Feng dan dia beri nama Pasukan Bulan Purnama Hitam yang terdiri dari kultivator aliran hitam.
Semenjak Gubernur Bai Feng menduduki tahta Gubernur Provinsi Bai banyak hal yang berubah. Pertama, Ibu Kota Provinsi Bai yang dahulu bernama Ibu Kota Bulan Purnama sekarang terbagi menjadi dua kota. Kota pertama yakni sebuah kota yang dihuni kaum bawah dengan kata lain rakyat jelata.
Penduduk dibiarkan hidup tetapi dengan ketakutan yang luar biasa pada tirani Gubernur Bai Feng dan pasukannya. Nama kota tersebut adalah Ibu Kota Bulan Bawah.
Sedangkan kota yang dihuni oleh orang yang mampu membayar pajak dan tunduk pada pemerintahan Gubernur Bai Feng disebut dengan Ibu Kota Bulan Atas.
Dalam kurun waktu sembilan tahun Provinsi Bai yang dulu makmur berubah menjadi tempat yang dipenuhi kesenjangan sosial. Penduduk desa yang hidup tentram walau berkecukupan sekarang menjadi terlantar karena pajak yang begitu besar.
Setelah dua tahun Gubernur Bai Feng duduk di kursi tahta Provinsi Bai, satu hal yang tidak pernah membuatnya puas yaitu wanita. Walau telah memiliki seorang anak laki-laki berumur enam belas tahun dan seorang istri yang menjadi pendamping hidupnya, Gubernur Bai Feng masih ingin mencari perempuan yang lainnya.
Pada saat kunjungannya ke Kediaman Bangsawan Li, salah satu dari lima keluarga bangsawan terbesar di Kekaisaran Yin.
Gubernur Bai Feng bertemu dengan gadis muda yang sangat cantik, berumur enam belas tahun. Karena tertarik dengan gadis tersebut, Gubernur Bai Feng menggunakan berbagai cara untuk dapat memiliki hati gadis muda tersebut.
Dari berbagai cara yang dia pikirkan, Gubernur Bai Feng berniat menjodohkan anaknya yang bernama Bai Zhen dengan anak yang diadopsi Kepala Keluarga Bangsawan Li bernama Xue Rong.
Li Han sendiri adalah seorang Kepala Keluarga Bangsawan Li dari Kekaisaran Yin. Mendengar ajakan Gubernur Bai Feng yang berniat menjodohkan Bai Zhen dengan Xue Rong, tentu Li Han tidak keberatan dengan ajakan Bai Feng.
Usut punya usut, ternyata Li Han berniat membuang Xue Rong jauh-jauh dari hadapannya, karena ada masa lalu yang membuatnya menjadi seperti sekarang ini. Li Han mengingat mendiang istrinya dan ibu kandungnya meninggal ketika mereka mengadopsi Xue Rong.
Satu tahun kemudian sebelum hari pernikahan antara Bai Zhen dan Xue Rong terjadi hal yang mengejutkan.
Satu hari sebelum pernikahan, Gubernur Bai Feng sudah menjebak Xue Rong ke ruangannya. Gadis muda tersebut diberi obat perangsang oleh Gubernur Bai Feng.
Namun karena Gubernur Bai Feng terlalu banyak berbicara, akhirnya Xue Rong dapat melarikan diri dari cengkeraman tangan Gubernur Bai Feng.
Ketika dia menceritakan perlakuan Gubernur Bai Feng pada Bai Zhen, tangisan Xue Rong pecah. Seumur hidup seorang perempuan sangat tidak menyukai perlakuan kasar seorang laki-laki.
Tamparan keras dari Bai Zhen membuat Xue Rong sadar jika pernikahan esok hari adalah pernikahan politik dan akhir dari kebahagiaan hidupnya.
Bahkan ketika dirinya masih dalam efek obat perangsang, Bai Zhen menyuruh Xue Rong untuk meminta maaf pada ayahnya dan kembali ke ruangan tempat Gubernur Bai Feng menjebaknya.
Pada akhirnya Xue Rong kembali ke ruangan Gubernur Bai Feng. Ketakutan merayapi sekujur tubuhnya. Namun dalam ketakutan itu dia melihat jendela yang terbuka.
Terlintas dipikirannya untuk melompat dari jendela tersebut daripada dirinya ternodai oleh manusia hina seperti Gubernur Bai Feng.
Dengan langkah kaki yang pasti, Xue Rong melompat dari jendela dan terjatuh ke tanah. Ketinggian ruangan Gubernur Baj Feng berada di lantai sepuluh.
Lebih ironis lagi saat Xue Rong terjatuh, tidak ada siapapun yang menolongnya. Bahkan ayah kandungnya sendiri yang bernama Li Han yang sedang duduk di teras bawah bersama istri dan anak perempuannya hanya terkejut dan tertawa cekikikan melihat Xue Rong terjatuh dari lantai sepuluh.
Namun mereka bukan menolong Xue Rong, melainkan menertawakan tindakan Xue Rong yang ketahuan berniat menggoda Gubernur Bai Feng.
“Aku tidak menggodanya!” Xue Rong membatin penuh kebencian menatap Gubernur Bai Feng yang menuduh perbuatannya.
“Dasar anak pembawa sial! Apa kamu tidak punya harga diri!” Istri Li Han yang bernama Zhu Lin mengejek Xue Rong sambil menutup mulutnya dengan kipas.
“Lihat, kepalanya mengalami pendarahan! Ini akibatnya menggoda suami orang!” Kali ini anak perempuan dari Li Han dan Zhu Lin mengejek Xue Rong. Perempuan berparas cantik itu bernama Li Qian. Memang Li Qian berparas cantik namun tidak dengan hatinya.
“Hanya karena kamu sedikit lebih cantik dariku, bukan berarti kau dapat menggoda suami orang semaumu!” Li Qian menambahkan. Memang Li Qian sangat iri dengan kecantikan Xue Rong, sehingga saat ini adalah perasaannya yang paling bahagia. Li Qian bahagia melihat Xue Rong terkapar di tanah dengan kondisi tubuh yang sekarat.
“Ayah, sepertinya aku ingin membatalkan pernikahanku dengannya. Aku lebih tertarik dengan Qian'er dibanding perempuan itu.” Kali ini hati Xue Rong hancur berkeping-keping. Dia tidak menyangka Bai Zhen akan berkata lebih buruk padanya.
Gubernur Bai Feng tertawa lirih. “Keputusan ada di tangan Tuan Li? Bagaimana Tuan Li?” Dengan senyuman sinisnya, Gubernur Bai Feng menatap Xue Rong yang sekarat di tanah.
“Aku menyetujuinya. Tapi aku ingin anakku yang memilih. Jika dia setuju untuk menikah dengan anakmu, maka aku tidak keberatan,” sahut Li Han. Tanpa menatap Xue Rong sedikitpun.
Li Qian memeluk tubuh Bai Zhen. Kemudian Bai Zhen membalas pelukan Li Qian.
“Aku sangat mencintai, Zhen'gege. Aku sangat menyetujui pernikahan ini, Ayah.” Dengan manja Li Qian menatap Li Han dan Gubernur Bai Feng.
“Aku juga mencintaimu, Qian'er,” balas Bai Zhen sambil mengecup kening Li Qian.
Air mata mengalir dengan deras membasahi wajah Xue Rong. Gadis muda itu tidak ingin melihat pemandangan yang memuakkan ini. Pemandangan yang baginya adalah sebuah penghinaan paling besar dalam hidupnya.
“Kalau begitu, besok mempelai perempuannya diganti. Lebih baik kita masuk ke dalam.” Gubernur Bai Feng mengajak Li Han beserta keluarganya untuk masuk kembali ke dalam istana.
Setelah semuanya masuk, sekitar dua puluh menit kemudian datang Bai Zhen dan Li Qian yang memandang rendah Xue Rong.
“Perempuan yang tidak tahu malu, Zhen‘gege dan aku selama ini selalu melakukan hubungan layaknya suami istri di belakangmu. Aku membiarkan Zhen‘gege tetap mendekatimu karena aku ingin melihatmu hancur!” Li Qian memencet hidung Xue Rong. Gadis berparas cantik yang bersimbah darah itu merasakan sesak napas yang luar biasa.
“Sebenarnya aku akan menceraikanmu setelah mendapatkan tubuhmu, tapi tidak kusangka kau akan menggoda ayahku. Untung saja aku lebih menyukai Qian'er dibandingkan dirimu!” Ucap Bai Zhen pada Xue Rong yang sedang terkapar di tanah.
“Zhen'gege, tadi orang tua kita memberi tugas penting untuk kita. Lebih baik kita cepat selesaikan ini. Setelah itu Zhen‘gege akan mendapatkan hadiah istimewa dariku di kamar.” Terlihat Li Qian menatap Xue Rong merendahkan. Gadis tersebut menggoda Bai Zhen dengan tubuhnya.
Tak lama Bai Zhen mengangguk dan menarik tangan Xue Rong. Pemuda itu menyeret tubuh Xue Rong tanpa peduli erangan kesakitan gadis cantik tersebut.
Bai Zhen membawa tubuh Xue Rong ke pinggiran sungai yang ada di Ibu Kota Bulan Atas ditemani Li Qian dan kultivator dari Pasukan Bulan Purnama Hitam.
“Lempar dia ke sungai, Zhen'gege!” teriak Li Qian kegirangan.
“Lihat ini baik-baik, Qian'er,” balas Bai Zhen sambil menendang perut Xue Rong ke arah sungai.
“Biar hamba yang menendangnya, Tuan Muda.” Salah satu kultivator dari Pasukan Bulan Purnama Hitam yang bernama Yan Yu menunduk pada Bai Zhen.
“Silahkan. Lakukan sesukamu,” ujar Bai Zhen tidak peduli.
Kultivator tersebut menendang perut Xue Rong hingga terpental ke sungai. Tangisan yang membasahi wajah Xue Rong mulai memudar karena gadis cantik itu mengalami pendarahan yang hebat di kepalanya, bahkan tulang punggungnya patah sebagian.
“Aku akan mengingat perbuatan kalian semua!” Batin Xue Rong sebelum pingsan karena tidak bisa menahan rasa sakit yang luar biasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
z_On'J
Luar biasa.. terus semangat!
2021-05-07
0
Yoni Hartati
ini terjemahan atau karangan thor
bagus ceritanya
2020-10-11
4
Khaila NF
deramah korea
2020-09-25
0