Terlihat gerakan di jari-jemari William yang masih terbaring di tempat tidur. Perlahan William membuka matanya, dan berkedip-kedip lemah. Pandangan William masih belum bisa melihat dengan jelas untuk beberapa saat.
Butuh beberapa menit untuk William sampai pandangannya mulai kembali normal. William dalam posisi yang masih berbaring melihat langit-langit kamarnya.
"Apa aku bangun kesiangan?" gumam William saat melihat cahaya yang masuk ke kamarnya, sudah sangat terang.
William berusaha bangun dari tidurnya. "Egh!" tapi badannya tidak mampu digerakkan, dan juga—. 'Kenapa badanku terasa sakit semua,' batin William.
William merasakan badannya seperti hancur dari dalam, terasa seperti semua tulangnya patah, dan sangat sakit. Bahkan membuatnya sampai tidak mampu bergerak karena rasa sakit yang dirasakannya.
'Apa mungkin aku salah posisi tidur,' batin William. Hanya itu yang bisa dia pikirkan sekarang. Namun, apa hanya masalah salah posisi tidur, bisa sampai sesakit ini?
Sambil menahan rasa sakitnya William berusaha sekali lagi untuk bangkit dan duduk. Butuh usaha sembari untuk dia hingga akhirnya bisa duduk.
Saat William menoleh, "Hm? Baskom air?" Ia melihat ada baskom berisikan air. Di meja kecil dekat tempat tidurnya.
Melihat air di baskom itu yang tampak ada asap masih mengepul tipis, membuat William berpikir, 'apa mungkin ada seseorang yang baru saja masuk kamarku?' pikirnya
Saat itu terdengar seseorang membuka pintu kamarnya dari luar. Membuat William spontan menoleh kearah pintu. Di sana William melihat ibunya yang memasuki kamar sambil membawa nampan berisi secangkir gelas di atasnya.
Elsa sama sekali belum menyadari bahwa William sekarang sudah bangun.
"Ibu," panggil William.
Elsa yang mendengar suara William, langsung menoleh. Matanya membelalak sambil terdiam melihat anaknya ternyata sudah bangun dan duduk di tempat tidurnya. Nampan yang dia bawa juga jatuh dengan sendirinya karena syok, melihat William yang sudah sadar.
"W-william!?" Dengan wajah khawatir Elsa bergegas ke tempat William, dan langsung memeluknya sambil menangis.
"Syukurlah," ucap Elsa, dengan air mata membasahi wajahnya.
William bingung dengan tingkah ibunya yang aneh baginya. "I-ibu kamu kenapa? juga kenapa kamu menangis?" tanya William.
Tapi Elsa tidak menjawabnya dan malah memeluknya lebih erat.
"Aduh, bu jangan terlalu kuat, itu sakit!" William merasakan nyeri di sekujur tubuhnya saat menerima pelukan ibunya.
Mendengar itu Elsa pun melepaskan pelukannya perlahan. "M-maaf, ibu hanya sangat senang melihatmu sudah sadar," ucapnya.
"Hm? memang apa yang terjadi, bu?" tanya William. Dia sama sekali tidak ingat apa yang terjadi padanya.
"Kamu sudah tidak sadarkan diri selama seminggu, apa kamu lupa?" tanya Elsa, sembari membersihkan air matanya dengan tangannya.
"Apa?!" William kaget mendengar itu. 'Seminggu? memang apa yang sudah terjadi?' batin William. Dia berusaha untuk mengingat apa yang sebenarnya terjadi padanya, tapi tetap saja sekeras apapun dia mencoba William sama sekali tidak bisa mengingatnya.
"... Maaf aku masih tidak bisa terlalu ingat apa yang sudah terjadi," kata William dengan nada lemas.
"Hm-mm." Elsa menggelengkan kepalanya perlahan, sambil tersenyum. Lalu membelai lembut kepala putranya itu. "Tidak apa-apa, ibu malah lega dan senang, karena kamu sudah siuman sekarang," jelasnya.
"Tapi bu, memang apa yang terjadi denganku? juga, kenapa badanku terasa sakit semua?" tanya William.
"Kamu habis berlatih tanding melawan Rain, dan kamu terluka serta tidak sadarkan diri selama seminggu," jelas Elsa.
Mendengar itu, William pun mulai bisa mengingatnya. "... Itu benar, aku baru ingat. Ngomong-ngomong di mana kakak?" tanya William.
"D-dia di kamarnya," balas Elsa.
Melihat wajah bermasalah ibunya saat mengatakan itu, membuat William berpikir apa jangan-jangan Rain juga terluka? pikirnya.
"Bu, apa kakak baik-baik saja?" tanya William.
"Ya, Rain tidak terluka, dia baik-baik saja," jawab Elsa.
"Syukurlah," ucap William. Dia sangat lega mendengar kalau kakaknya ternyata baik-baik saja.
"Sudah jangan terlalu memikirkan hal lain, lebih baik kamu sekarang beristirahat, lagipula kamu juga baru sadar," tegur Elsa, sambil memiringkan perlahan putranya.
"Ya bu," sahut William, menuruti perkataan ibunya.
...★★★...
...Dukung Karya ini bila suka dengan, Like dan Vote.~ Dan terima kasih atas Like dan Vote-nya....
...🙏🙏🙏...
......★★★......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 197 Episodes
Comments
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣ ⏤͟͟͞R •𝕯• Kᵝ⃟ᴸ
semangat terus Kak...
2022-01-24
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat
2021-12-07
0
ᐤ༺ Ⓡⓘⓢⓨⓐ🏹Hiat༻
done...lanjut lagi besok🏃🏃🏃🏃🏃
2021-12-07
0